NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Sang Kapten

Dermaga Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Menikahi tentara
Popularitas:36.5k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Setelah hubungannya tidak mendapat kejelasan dari sang kekasih. Kapten Prayoda, memutuskan untuk menyerah. Ia berlalu dengan kecewa. Empat tahun menunggu, hanyalah kekosongan yang ia dapatkan.

Lantas, ke dermaga mana akan ia labuhkan cinta yang selama ini sudah berusaha ia simpan dengan setia untuk sang kekasih yang lebih memilih karir.

Dalam pikiran yang kalut, Kapten Yoda tidak sengaja menciprat genangan air di bahu jalan pada seorang gadis yang sedang memarkirkan motornya di sana.

"Sialan," umpatnya. Ketika menoleh, gadis itu mendapati seorang pria dewasa tampan dan gagah bertubuh atletis memakai baret hijau, berdiri resah dan bersalah. Gadis itu melotot tidak senang.

Pertemuan tidak sengaja itu membuat hari-hari Kapten Prayoda tidak biasa, sebab bayang-bayang gadis itu selalu muncul di kepalanya.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Ikuti juga ya FB Lina Zascia Amandia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Galau

      Setelah beberapa saat, Lahat akhirnya angkat bicara. “Amira, jangan memilih karena siapa yang paling gigih atau siapa yang paling memaksa. Itu bukan ukuran cinta. Amira harus memilih karena hati Amira. Karena dialah yang membuatmu merasa aman, dihargai, dan benar-benar diperjuangkan, tanpa melibatkan luka dari masa lalunya.”

     Amira terdiam. Kata-kata itu menusuk dalam. Ia memandang Lahat, lalu Aika, yang hanya mengangguk setuju.

     Amira termenung sejenak, kata-kata Lahat barusan sepertinya lebih tepat ditujukan untuk Yoda. Yang diduga masih belum selesai dengan masa lalunya yaitu dokter Serelia.

     "Kamu berhak bahagia, Amira,” tambah Aika lembut. “Jangan biarkan masa lalu orang lain jadi beban untukmu. Kalau salah satu diantara dua memang serius, biarkan dia membuktikan. Dan kalau salah satu yang kamu rasa lebih bisa menjaga, maka ikuti kata hatimu. Tapi jangan sampai kamu memilih hanya karena kasihan.”

     Amira mengangguk, tapi jujur saja di sini ia masih belum bisa menjatuhkan pilihan pada siapa-siapa. Sebab bagi Amira baik Yoda maupun Iqbal sama-sama terlihat berusaha mendekatinya dengan caranya masing-masing.

     Keraguan dengan Yoda, karena Yoda masih memiliki masa lalu yang diakuinya baru saja disudahi. Sementara Iqbal, dia juga seorang pria mapan yang serius. Akan tetapi, ada hal yang Amira kurang suka atau kurang srek dari Iqbal.

     "Amira jujur saja masih bingung dengan mereka. Amira benar-benar takut salah langkah," ungkap Amira.

     Lahat tersenyum tipis. “Setiap pilihan pasti ada risikonya. Tapi satu hal yang harus kamu ingat, jangan pernah memilih karena tekanan. Pilihlah karena cinta yang membuatmu tenang dan nyaman."

     "Dan lagi, kalau Amira masih bingung dan belum menemukan kenyamanan diantara salah satu. Amira lebih baik penjajakan saja dulu. Lihat diantara keduanya siapa yang paling serius dan bisa bertahan selama Amira memberi kesempatan untuk penjajakan," lanjut Aika, lebih menyarankan untuk penjajakan.

     Ucapan itu membuat dada Amira sedikit ringan. Akhirnya dia bisa pulang walau dengan hati yang masih gamang, tapi sedikit lebih ringan. Kata-kata Lahat dan Aika terus terngiang, seakan menjadi petunjuk yang ia butuhkan.

     Dari saran keduanya, Amira mendapat ide untuk mencoba memberi Yoda dan Iqbal sebuah ujian. Amira tersenyum tipis, ide ini justru muncul sendiri setelah Lahat dan Aika selesai memberi saran.

     "Baiklah, aku sudah mendapat kesimpulan dan ide untuk menguji kalian berdua. Siapa yang tahan dengan ujiannya, maka dia yang aku tetapkan sebagai pilihan di hati. Tapi, aku harus memberikan ujiannya satu per satu dulu." Amira berkata di dalam hatinya disertai senyuman tipis.

     Amira pulang dari kediaman Lahat dan Aika. Dia sudah merasa cukup dapat ide dan kalimat-kalimat bijak yang diberikan keduanya.

***

     Di kantor, Yoda tidak bisa menghindari dokter Serelia. Yoda memutuskan, setelah senggang nanti, dia akan bicara serius dengan dokter Serelia sekaligus mempertanyakan alasan dia diam-diam menemui Amira dan mengatakan bahwa dia masih kekasihnya.

     "Aku harus bicara serius dengan Serelia. Aku tidak mau membiarkan hidupku terus dipermainkannya lagi. Cukup sudah akau bersabar menunggu. Lebih baik menunggu dengan orang baru, daripada menunggu dengan orang yang sama yang belum tentu akan menepati janji." Yoda berbicara di dalam hati.

     Tok, tok.

     Pintu ruangan Yoda diketuk. Yoda mendesah kesal, dia sudah menduga bahwa yang datang pasti dokter Serelia.

     Wajah Yoda sudah dipasang dengan dingin. Meskipun dia sudah menyiapkan fisik dan mentalnya untuk bersikap profesional terhadap dokter itu, akan tetapi, kekecewaan dalam dirinya terhadap dokter Serelia, tidak bisa dia sembunyikan lagi.

     "Masuk." Suara Yoda terdengar kaku dan tegang.

     Pintu mulai terkuak perlahan. Yoda menunduk fokus ke arah meja memperhatikan berkas dalam map, guna menghindari kontak mata dengan dokter Serelia.

     "Selamat pagi, Kapten. Mohon maaf mengganggu pekerjaan Anda." Suara itu seketika mengejutkan sekaligus membuat hati Yoda lega.

     Ternyata orang yang masuk ke dalam ruangannya bukan dokter Serelia, melainkan seorang anggota berpangkat Serma.

     "Sersan Guna. Silahkan." Yoda menatap lega ke arah Sersan Guna. Seorang prajurit yang lebih senior darinya, dari segi usia maupun profesi.

     "Terimakasih Kapten. Izin menyampaikan laporan," ujar Sersan Guna sembari meletakkan sebuah bundelan map. Yoda menerimanya. Kemudian Sersan Guna kembali lagi, tugasnya sudah selesai hanya menyampaikan bundelan map itu.

     Yoda meraih bundelan map itu. Kekesalannya terhadap dokter Serelia, sedikit teralihkan pada bundelan map di depannya.

     Namun, baru saja dirinya mengalihkan mata pada bundelan itu, ketukan di pintu kembali terdengar. Kali ini, Yoda menduga Sersan Guna yang kembali lagi. Mungkin saja masih ada berkas laporan yang dia serahkan.

     "Silahkan Sersan Guna," ujarnya. Pintu itu mulai terbuka perlahan. Yoda terkesiap, ternyata bukan Sersan Guna, melainkan dokter Serelia.

     "Kak Yoda ... maaf, Kapten Yoda. Ada surat jalan yang harus ditanda-tangani lagi," ujar dokter Serelia sembari menduduki kursi sebelum Yoda persilakan.

     Yoda menatap tegas sekilas ke arah dokter itu, yang mampu membuat dokter cantik itu serba salah. Sebab tatapan tegas Yoda, meskipun sekilas, sungguh sangat menusuk.

     "Maaf dokter. Serius saya mau bertanya, apakah profesi Anda di kesatuan ini sudah alih profesi atau memang merangkap jadi dua? Selain menjadi dokter, Anda bertugas menjadi pengantar surat pengantar atau berkas laporan pasien anggota dan non anggota?" Yoda agak panjang berbicara.

     Kekesalannya atas pengakuan Amira karena diam-diam dokter Serelia menemui Amira, kini seakan ada alasan untuk ia lampiaskan. Dokter Serelia memang sedikit menyalahi prosedur dalam profesinya. Seharusnya tugas dia di kesatuan ini sebagai dokter bantu atau tambahan, fokus saja dengan tugasnya, bukan berani keluar masuk ruangan Yoda dengan alasan menyerahkan surat pengantar berobat pasien anggota maupun ASN.

     Wajah dokter Serelia bersemu merah, ia merasa malu. Padahal selama ini Yoda belum pernah menegurnya, tapi kali ini sebaliknya.

     "Maaf. Baiklah saya kembali. Permisi." Dokter Serelia berdiri dan membalikkan badan.

     "Tunggu."

     Langkah kaki dokter Serelia terhenti, wajahnya kembali berbinar diimbuhi sebuah sunggingan senyum. Dia berpikir kalau Yoda berubah pikiran.

     "Saya minta waktu, nanti sepulang kerja, kita bertemu di kafe Bunga Krisan. Aku tunggu. Ada yang mau aku bicarakan," ucap Yoda tegas.

     Dokter Serelia tersenyum bahagia. Dia berpikir ajakan Yoda nanti adalah sebuah kabar baik untuk dirinya. Mungkin saja hubungannya yang akhir-akhir ini buruk, bisa kembali membaik dan Yoda tidak jadi mengakhiri hubungan.

     Dokter Serelia melanjutkan langkahnya dengan pasti, keluar dari ruangan Yoda dengan wajah berbinar.

     Yoda menatap kepergian dokter Serelia dengan tatapan selamat tinggal. "Aku harus memberi keputusan yang tegas nanti. Aku tidak boleh membiarkan ini berlarut-larut," gumamnya penuh keyakinan.

1
Esther Alviah Ekawati Paulus
Sukses selalu adek Lina dalam menulis dan suka dengan karakter Yoda yang move on dari Aika, serta mantan tunangannya.
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Bun.... 🥰🥰🥰
total 1 replies
dewi_nie
jodoh Amira SDH terlihat jelas hilalnya..
sabar bang Yoda..cinta emang perlu perjuangan.
dewi_nie
si Iqbal masuk jebakan Batman Amira..
hmm..Amira ujianmu marai koe kwareken mangan.aku seng Moco Karo mbayangke melok warek pisan mir.🤭
Lina Zascia Amandia: Heheheh.... ikutan kenyang sampe perut gak muat.
total 1 replies
dewi_nie
semoga Serelia segera mendapatkan pengganti Yoda.
Marya Dina
wes mir coba tes lgi yoda nya.soal nya emak mu ini.kyak nya koo sreg.ma yoda dr pada ma babal.minta saran juga ma saka jangan lupa😁☺️
Supryatin 123
pilih sesuai hati yg paling dalam amira.minta petunjuk kpd Allah SWT.lnjut thor 💪💪💪
K4RL4
akuh mendukung mu dengan yoda, amira. ni akuh kasih bunga mawar merah biar kamu semangat milih yoda, ga perlu ragu utk buang iqbal sejauh mungkin.
kk othor akuh kasih kopi biar melek bab selanjutnya 😁.
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak...
total 1 replies
Marufah Rufah
udah mir ngk usah pusing2 pilih aja Yoda ,,, dia lebih tulus lebih Nerima km apaadanya ngk kyak Iqbal blum apa2 udh bandingin km sm cwek lain
Rina
Udah deh pilih Yoda aja Amira , sepertinya dia mau menerima kamu apa adanya gak seperti Iqbal yang harus mengikuti keinginannya 🫢🫢🫢
Ayudya
ayo lah Mira lebih baik Yoda dari pada Iqbal yg gede gengsi
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt mba othor
ana nuryana
/Smile/
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus aku suka banget .😍😍
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak...
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
suka cara Amira menguji calon pasangannya, mana yg lebih mau menerima aliran apa adanya, dan Amira dapat bonus kenyang ..🤣🤣🤣
Lina Zascia Amandia: Aliran dana inginnya ya... heheheh
total 2 replies
Siti Nurjanah
aamiin
Marufah Rufah
jangan di luluskan ujian untuk Iqbal ,,, biar Amira sama Yoda aja thorr
Lina Zascia Amandia: Hehehh......
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Yuliana Tunru
nah mulai tau kan beda kedua x yg mana tulus dan mn yg agak2 terpqksa jg kaget..
Marya Dina
fiiling kita sama amira.
iqbal gk cocok
rnak yg lebih tua iya kan ehhh mapan buka n tua ding🤣😁😁☺️
Marya Dina: iya itu maksut nya😁😁😁
total 2 replies
Marya Dina
aku denger lhoo bal ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!