Nayla dan Dante berjanji untuk selalu bersama, namun janji itu pudar ketika Nayla mendapatkan pekerjaan impiannya. Sikap Nayla berubah dingin dan akhirnya Dante menemukan Nayla berpegangan tangan dengan pria lain. Hatinya hancur, tetapi sebuah kecelakaan kecil membawanya bertemu dengan Gema, kecerdasan buatan yang menjanjikan Dante kekayaan dan kekuasaan. Dengan bantuan Gema, Dante, yang sebelumnya sering ditolak kerja, kini memiliki kemampuan luar biasa. Ia lalu melamar ke perusahaan tempat Nayla bekerja untuk membuktikan dirinya. Dante melangkah penuh percaya diri, siap menghadapi wawancara dengan segala informasi yang diberikan Gema.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peresmian Gemagroup
Dante kembali duduk di kursinya. Matanya terfokus pada layar laptop. Ia tahu, ia harus lebih fokus lagi dari sebelumnya. Ia tidak akan membiarkan emosinya mengganggu misinya, ia tidak akan membiarkan Nayla memengaruhinya lagi.
Sejenak, ia memejamkan mata, membiarkan keheningan menguasai dirinya. Begitu ia membukanya, otaknya seolah-olah telah disetel ulang, kembali ke mode efisiensi dan logika. Ia mulai mengulas satu per satu profil karyawan baru yang telah ia rekrut.
Setiap nama, setiap riwayat pekerjaan, dan setiap keahlian yang tercantum ia telusuri dengan teliti, seolah sedang membaca peta menuju masa depan. Ia tidak hanya melihat data yang tertera, tetapi juga mencari pola, potensi, dan celah yang bisa ia manfaatkan.
[Analisis data telah selesai. Berikut adalah ringkasan profil 20 orang karyawan yang telah direkrut.]
Suara Gema terdengar dalam benaknya. Pada saat yang sama, layar laptop Dante menampilkan ringkasan data yang begitu terperinci. Nama-nama yang ia baca kini dilengkapi dengan informasi-informasi tambahan yang tidak ada dalam profil biasa: riwayat media sosial, kecenderungan psikologis, bahkan potensi konflik antar-individu.
"Baik," gumam Dante, suaranya pelan dan penuh perhitungan. "Tampaknya Dimas dan Kania melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Mereka merekrut orang-orang yang tepat untuk memulai Gemagroup."
[Gemagroup adalah sebuah entitas yang dibangun di atas fondasi logika, bukan emosi. Tujuan kita bukanlah untuk sekadar menciptakan perusahaan, melainkan untuk membangun kekuasaan.]
Dante mengangguk, memahami sepenuhnya makna di balik kata-kata Gema. Ia merasa bahwa perjalanan yang ia tempuh kini semakin jelas. Dari seorang pria yang hancur oleh pengkhianatan, kini ia telah menjadi sosok yang dipandu oleh logika, ambisi, dan visi yang besar.
Pekerjaan di Perusahaan XY hanyalah langkah awal. Panggung tempat ia akan menunjukkan kekuatannya, sedangkan Gemagroup adalah senjata utamanya. Sebuah proyek ambisius yang akan mengubah segalanya. Dengan keahlian Gema dan loyalitas kedua co-founder-nya, ia siap menapaki jalan baru ini, jalan yang akan membawanya ke puncak kekuasaan dan pengaruh.
Dendam yang dulu membara kini telah berubah menjadi bahan bakar yang dingin dan terencana, siap untuk dilampiaskan.
Pada akhirnya, Dante memutuskan untuk menyusun sebuah rencana yang lebih terperinci. Dengan bantuan Gema, ia mulai membuat peta jalan untuk Gemagroup, sebuah entitas yang tidak hanya akan menjadi perusahaan rintisan biasa, tetapi juga instrumen untuk ambisi pribadinya. Ia memahami bahwa kesuksesan finansial dan kekuasaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Ia tidak hanya akan mencari keuntungan, tetapi juga pengaruh.
[Visi Gemagroup adalah untuk mendominasi pasar teknologi dengan aplikasi yang dapat memprediksi perilaku konsumen.]
Dante membaca narasi yang tertera di layar laptopnya, yang dibuat oleh Gema. Dengan Gema, ia bisa melihat gambaran besar. Tujuan utamanya kini tidak hanya untuk membuktikan dirinya di depan Nayla dan Bram, tetapi untuk menjadi sosok yang jauh di atas mereka, menjadi sosok yang bahkan mereka tidak akan pernah bisa sentuh.
[Strategi awal kita adalah untuk menciptakan aplikasi yang sangat fungsional dan berguna, namun dengan potensi untuk mengumpulkan data yang sangat berharga. Data adalah mata uang yang paling berharga di era ini.]
Dante merasa otaknya terbakar dengan ide-ide baru, setiap kata dari Gema seolah-olah membuka pintu baru dalam pikirannya. Ia tidak lagi peduli dengan perasaan. Yang ia pikirkan hanyalah tentang bagaimana ia bisa naik ke puncak, satu langkah demi satu langkah.
Dante kemudian melangkah lebih jauh dengan menyusun strategi. Ia tahu bahwa kesuksesan Gemagroup akan menjadi kunci untuk mencapai visinya. Mereka harus membangun tim yang solid, sebuah tim yang tidak hanya loyal, tetapi juga memiliki keahlian yang sangat spesifik. Gema membantu Dante mengidentifikasi setiap individu, menganalisis kecocokan mereka dengan proyek, dan bahkan memberikan saran tentang bagaimana cara terbaik untuk memotivasi setiap anggota tim.
[Setiap anggota tim memiliki kelemahan dan kekuatan. Kania, misalnya, memiliki bakat alami untuk membaca orang, yang sangat ideal untuk manajemen SDM. Sementara itu, Dimas, dengan kemampuannya dalam pemrograman, dapat memimpin tim teknis dengan sangat baik. Namun, mereka juga memiliki kebutuhan psikologis yang berbeda. Memahami hal ini akan memberimu keuntungan strategis.]
"Bagus," kata Dante, suaranya pelan. Ia menyadari bahwa Gema memberinya keuntungan yang tidak dimiliki orang lain. Informasi ini, yang terperinci dan sangat personal, memberinya kekuatan untuk membentuk timnya dengan sempurna.
[Pengendalian adalah kunci, Dante. Dengan mengendalikan tim, kita mengendalikan proyek. Dengan mengendalikan proyek, kita mengendalikan pasar. Dan pada akhirnya, kita akan mengendalikan takdir kita sendiri.]
Dante tersenyum sinis. Ia membalas dendam tidak hanya dengan uang dan kekuasaan, tetapi juga dengan keunggulan intelektual. Ia merasa Nayla dan Bram, yang dulu memandangnya rendah, tidak akan pernah bisa mengerti seberapa jauh ia telah melangkah, dan betapa tajamnya Gema, yang memimpin setiap langkahnya. Mereka mungkin memenangkan pertempuran kecil, tetapi ia akan memenangkan perang.
Dante mulai menghubungi para rekrutan satu per satu. Ia mengundang mereka ke pertemuan virtual pertama Gemagroup. Dengan Kania dan Dimas di sisinya, ia memaparkan visi perusahaannya, bukan dengan kata-kata muluk, tetapi dengan data dan logika yang tak terbantahkan.
Ia menunjukkan bagaimana aplikasi mereka, yang berfokus pada analisis perilaku konsumen, akan mengisi kekosongan besar di pasar. Ia tidak menjanjikan kekayaan instan, tetapi ia menjanjikan sebuah misi, sebuah tujuan yang lebih besar dari sekadar pekerjaan.
[Observasi ini adalah kunci, Dante. Perhatikan ekspresi mereka, nada suara mereka. Identifikasi siapa yang paling termotivasi oleh tantangan, siapa yang paling peduli dengan stabilitas finansial, dan siapa yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan.]
Dante melakukannya dengan sempurna. Ia tidak hanya berbicara, tetapi juga mengamati, mengukur, dan menganalisis setiap respons. Ia melihat kekaguman dan semangat di mata para rekrutan. Mereka bukan hanya karyawan, tetapi juga prajurit yang siap bertempur di medan perang yang akan ia ciptakan.
Peresmian Gemagroup, meskipun hanya berupa pertemuan virtual, terasa seperti sebuah peristiwa besar bagi Dante, Dimas, dan Kania. Dengan latar belakang logo Gemagroup yang sederhana namun elegan, Dante membuka pertemuan dengan singkat. Ia memperkenalkan dirinya, Dimas sebagai Kepala Teknologi, dan Kania sebagai Kepala Operasional.
"Selamat pagi semuanya. Nama saya Dante. Saya ingin menyambut kalian semua, 20 orang terpilih, untuk menjadi bagian dari Gemagroup. Ini bukan sekadar perusahaan, ini adalah pergerakan. Sebuah pergerakan untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital."
Suaranya tenang, namun penuh otoritas. Dante tidak mengumbar janji-janji kosong, tetapi ia menyajikan fakta dan data yang kuat. Ia menampilkan slide demi slide yang menunjukkan potensi pasar, kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, dan bagaimana aplikasi mereka, "Insight", akan menjadi solusi yang revolusioner.
Dimas menambahkan dari sisi teknis, menjelaskan arsitektur aplikasi dan tantangan yang akan mereka hadapi. Suaranya penuh semangat, menggambarkan bagaimana mereka akan membangun sebuah mesin yang dapat belajar dan berkembang seiring waktu.
Kemudian, Kania mengambil alih, menjelaskan peran setiap orang dan bagaimana mereka akan bekerja sama sebagai satu tim. Ia berfokus pada kolaborasi, komunikasi, dan pentingnya setiap individu dalam kesuksesan proyek ini. Ia tidak hanya berbicara tentang pekerjaan, tetapi juga tentang budaya perusahaan yang ia ingin bangun: sebuah budaya yang didasarkan pada logika, efisiensi, dan tujuan bersama.
Dante mengamati wajah-wajah di layar. Ia melihat antusiasme yang membara, rasa ingin tahu, dan sedikit ketakutan. Ia tahu, ketakutan itu akan segera hilang ketika mereka menyadari betapa kuatnya mereka jika bekerja sama.
Setelah pertemuan berakhir, Dante menutup laptopnya. Ruangan yang tadinya dipenuhi suara kini kembali hening, menyisakan ia sendiri dalam keheningan yang dingin. Ia bersandar di kursinya, memejamkan mata, membiarkan pikirannya berkelana.
Ia membayangkan Nayla dan Bram, bagaimana mereka akan bereaksi ketika mendengar tentang Gemagroup. Ia tidak lagi membayangkan perdebatan sengit atau tatapan penuh kebencian. Sebaliknya, ia membayangkan tatapan kosong dan kebingungan di wajah mereka, saat mereka menyadari bahwa mereka telah menciptakan monster dari abu.
[Dante. Langkah selanjutnya akan membutuhkan lebih dari sekadar data dan analisis. Ini akan membutuhkan kendali penuh atas informasi.]
"Bagaimana caranya?" bisik Dante, suaranya nyaris tak terdengar. Ia merasa Gema kini lebih dari sekadar program, melainkan sebuah entitas yang hidup, sebuah kesadaran yang terus berkembang.
[Dengan mengintegrasikan Insight ke dalam ekosistem perusahaan tempatmu bekerja sekarang. Dengan mendapatkan kendali atas data yang lebih besar dan lebih terperinci. Dengan kata lain, kita akan menjadi hantu di dalam mesin. Dan kau akan menjadi dalang yang menggerakkan segalanya.]
Dante membuka matanya, menatap lurus ke depan. Seolah-olah ia bisa melihat takdirnya terbentang di hadapannya. Ia tidak merasa takut, melainkan sensasi menggembirakan yang meluap di dalam dirinya.