Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.
***
Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.
Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.
Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.
Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?
Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella
TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
"Shaong, aku hanyalah seorang selir biasa. Keputusan ada di tangan Jenderal Hang, apakah mengizinkan mu masuk ke kediamannya atau tidak."
Suara Jie Xieye rendah. Langkahnya tenang dan pelan melewati jalanan pasar menuju kediaman Hang. Di sebelah kanan kirinya ada Rongyi sang dayang dan Gu Shaong yang memaksa ikut dan ingin mengabdi kepada nya. Tentu ia harus meminta izin pada Hang Tianyu selaku Tuan Rumah.
Sorot mata wanita itu menyapu sekeliling nya, dan dalam diam bibirnya tersenyum tipis. Pada pagi hari seperti ini, pasar di ibukota sudah sangat ramai. Suara para penjual bercampur dengan aroma makanan.
"Meski Jenderal Hang tidak mengizinkan, aku akan terus menemani kemanapun Kakak pergi!" Gu Shaong ingin meraih lengan Jie Xieye, tapi Fu yang berada di belakangnya, segera berdehem keras sebagai peringatan.
Ekhem!
"Oh iya, Kak," Gu Shaong menahan napas sejenak ia lupa jika Jie Xieye sudah memiliki para pengawal yang selalu mengawasi neteka. Ia kemudian tersenyum kikuk dan berusaha mengalihkan topik.
Gu Shaong kemudian mengeluarkan secarik kertas dan menunjukkan nya pada Jie Xieye. "Nyonya Ru kemarin mencari Kakak."
Jie Xieye menghentikan langkahnya, mengerutkan keningnya sejenak, lalu kemudian menepuk kening pelan. "Aku lupa, aku harus memeriksa kehamilan Nyonya Ru,"
"Wuxi, tidak masalah bukan jika kita pergi ke kediaman Ru? Aku harus memeriksa nyonya mereka." Jie Xieye menatap ketiga pengawalnya.
Wuxi tidak langsung menjawab. Dia menunduk sejenak memikirkan sesuatu, kemudian mengangguk. Jie Xieye tersenyum tipis dan kembali melangkah.
Namun, langkah tenang itu harus terusik.
"Apakah ini— selir baru Jenderal Hang?" Seorang wanita bertubuh gemuk menghalangi jalan Jie Xieye dengan tangan bersedekap dada. Sorot matanya sinis menilai Jie Xieye dari atas hingga bawah.
"Melihat tidak ada Jenderal Hang di sisimu, berita itu pasti benar, jika kau adalah wanita penggod4! Jenderal Hang yang terkenal setia hanya pada satu wanita, tiba-tiba mengangkat selir tanpa perayaan, itu pasti karena selir itu hanyalah wanita rend4han."
Wuxi dan yang lainnya melebarkan bola mata mereka, bahkan Wuxi, Xhin dan Fu sudah memegang gagang pedang. Tapi Jie Xieye hanya mengangkat satu tangan meminta mereka untuk tetap diam.
Namun, orang-orang mulai berbisik-bisik dengan menatap Jie Xieye dengan tatapan merend4hkan.
"Aku juga sudah mendengar berita tentang Selir Jenderal Hang."
"Jadi dia orangnya? Bukankah dia seorang tabib? Sungguh memalukan! Bukankah dia mencoreng nama tabib!"
Rongyi sudah tidak tahan, dia ingin meled4kkan emosinya pada orang-orang yang tidak tahu cerita itu. Namun, lagi-lagi Jie Xieye menahan para bawahannya untuk menahan diri.
"Biarkan saja mereka berkicau seperti apa." Ucap wanita itu dengan sorot mata tenang.
Namun, sikapnya yang tenang itu membuat wanita gemuk bernama Weiyi mudah ke samping. Menganggap Jie Xieye sombong dan angkuh.
"Istri sah Jenderal Hang adalah teman nya, tapi dia sebagai teman justru menggoda suami temannya? Apakah kalian masih mau berobat para siluman ul4r seperti dia?" Weiyi kembali berkata, nadanya begitu angkuh.
"Tutup mulutmu! Nyonya kami bukan orang seperti itu!" Rongyi berteriak marah. Wajahnya sudah merah dan dadanya naik turun seiring dengan sesak di dadanya mendengar cemooh orang-orang terhadap Nyonya nya.
Jie Xieye menatap ke arah Rongyi, dan para bawahannya yang lain. Mereka terlihat menahan amarah. Terutama Wuxi.
"Nyonya, cukup satu perintah dari Anda. kami akan membereskan mereka semua." Gumam Wuxi dengan nada tertahan. Dia sudah sangat marah mendengar penghinaan terhadap Nyonya nya. Tapi lagi-lagi Jie Xieye memerintahkan mereka untuk menahan diri.
"Kita tidak bisa terus diam, Kak! Mereka telah memfitnah mu!" Gu Shaong kini bersuara. Nada nya penuh kekesalan, dia tidak bisa bersabar lagi.
Namun, sebelum Jie Xieye menahannya. Seseorang telah lebih dulu bersuara. "Fitnah? Itu bukan sebuah fitnah."
Mereka semua menatap ke sumber suara. Seorang wanita paruh baya mengenakan pakaian sutera berwarna merah melangkah membelah keramaian di ikuti para pengawal nya.
"Dia adalah seorang tabib, juga sahabat dari Putri ku, tapi... "Sorot mata wanita paruh baya itu jatuh begitu sinis dan penuh kebencian para Jie Xieye. "Dengan teganya dia menggod4 suami sahabatnya sendiri!"
Jie Xieye terkekeh pelan. Dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk sabar, tapi orang-orang benar-benar ingin dia meled4k.
"Nyonya Le Hong, apakah putrimu tidak memberitahu padamu kebenarannya?" Sorot mata Jie Xieye berkilat tajam, ekspresinya datar menatap wanita paruh baya di hadapannya. Yaitu Le Hong, ibu dari Le Chieli.
...
Ketegangan masih terus berlanjut. Suara para penjual yang meneriakkan dagangan mereka tidak lagi terdengar, mereka sibuk menonton pertunjukan yang mereka anggap seru dan yang paling penting— GRATIS.
Le Hong tersenyum miring melihat wanita yang di anggap telah merusak rumah tangga putri kesayangannya.
"Padahal Chieli sangat menyayangimu, dia sudah menganggap mu seperti kakak baginya. Namun..." Kepala wanita paruh baya itu menggeleng pelan. "Kau begitu busvk menu suknya dari belakang Xieye."
"Jaga bicara Anda Nyonya Le, Nyonya kami bukan orang seperti yang Anda katakan," Wuxi berdiri tepat di hadapan Jie Xieye. Sorot matanya tajam menatap mertua dari Tuan Besar nya. "Sebagai ibu mertua dari Jenderal Agung Hang, Anda harus mengetahui tempat Anda."
"Maksudmu aku harus diam saat putriku di khianati suami dan sahabatnya?!"
Jie Xieye melangkah maju, meminta Wuxi untuk mundur ke belakangnya. Setelah Wuxi mundur, ia segera melangkah mendekati Le Hong.
"Mengingat kebaikanmu dan Le Chieli, aku akan menahan diri untuk tidak mempermalukan kalian. Namun," Jie Xieye membungkuk, dan berbicara pelan di telinga Le Hong. "Tanyakan pada putrimu, mengapa— dia yang tak kunjung hamil, tapi justru memaksaku masuk ke dalam pernikahan nya dengan cara licik."
Le Hong membeku sejenak. Pupil matanya mengecil, dirinya memang hanya mendengar kabar dari pelayan di tempat paviliun putri nya, jika Jie Xieye telah di angkat menjadi selir Hang Tianyu.
Memang kerap kali Le Chieli curhat pada dirinya, tentang tekanan keluarga Hang padanya yang tak kunjung hamil. Putrinya sangat str3s dan sedih.
"Apa di bicarakan jal4ng itu?" Weiyi mengerutkan keningnya menatap Jie Xieye dan Le Hong. "Tidak bisa. Nona Hang sudah membayar ku untuk mempermalukan Jie Xieye dan membuat semua orang membencinya!"
"Lihatlah!" Weiyi menyapa ke sekeliling dan menunjuk Jie Xieye dengan jari telunjuk nya. "Wanita ini sedang menganc4m dan mengintimidasi Nyonya Le!"
Wanita gemuk itu maju selangkah, tersenyum miring ke arah Jie Xieye. "Apakah wanita tidak tahu malu seperti dia masih pantas menjadi tabib? Aku sarankan untuk kalian agar tidak berobat pada nya, apalagi untuk kalian yang memiliki suami."
Jie Xieye menghela nafas pelan. Ia melangkah mundur dan menatap wanita gemuk di ujung sana dengan dingin. "Dengarlah, aku tidak pernah memaksa kalian untuk datang kepadaku saat kalian membutuhkan pertolongan. "
"Siapa juga yang membutuhkan tabib mem4lukkan seperti mu?"
"Hey, ba bi gemuk! Apa kau pikir Tabib Jie membutuhkan orang seperti kalian?" Seorang wanita berhanfu cokelat putih melangkah maju mendekati Jie Xieye, sorot matanya dingin ke arah wanita gemuk. "Justru kita yang membutuhkan orang seperti tabib Jie."
Jie Xieye menoleh ke arah wanita berhanfu coklat itu, alisnya berkerut. "Nyonya Ru?" Gumamnya pelan.
Ru Miya, nyonya kediaman Ru itu tersenyum lembut ke arah Jie Xieye. "Aku sudah menunggu kedatangan tabib Jie sejak kemarin, tidak menyangka Anda sedang menghadapai para binatang ini, pantas saja."
Jie Xieye terkekeh kecil mendengar penuturan Ru Miya. Tapi berbeda dengan Weiyi yang merasa tersinggung.
"Apa maksudmu!" Serunya marah. Wajahnya sudah merah sejak tadi, dan keringat nya sudah membasahi pakainya.
Memutar bola matanya malas, Jie Xieye yang sudah muak dengan drama ini, berbalik menatap wanita gemuk itu. Sorot matanya dingin menghunus.
"Wajahmu mudah memerah saat marah, napas mu pendek dan berat, keringatmu keluar meski udara dingin, dan dada kiri sering terasa sesak, bukan?" Jie Xieye bersedekap dada, dan melanjutkan diagnosa nya. "Itu adalah tanda jika tubuhmu menyimpan panas yang berlebihan."
Weiyi terkejut bukan main. Langkahnya mendadak mundur, tangannya memegangi dada kiri yang memang sejak tadi terasa sesak.
Jie Xieye tersenyum tipis, dan kembali melanjutkan. "Dalam istilah tabib, ini disebut api hati, penyakit yang sering di derita orang yang terlalu sering marah dan menyimpan dendam. Jika kau terus seperti ini, amarahmu sendiri yang akan membuat jantungmu lemah dan tubuhmu lumpuh separuh."
Penjelasan Jie Xieye benar-benar membuat wanita gemuk itu ketakutan. Kepalanya menggeleng cepat dan ia kembali berteriak.
"Berhenti berbicara omong kosong! Kau pasti sedang menakuti-nakuti ku saja!" Weiyi mengepalkan tangannya, dan bersiap untuk menyerang Jie Xieye.
BUGH!
AKH!
"Aku pikir ada keributan apa di tengah pasar ibukota, ternyata kalian, yang sedang mengganggu selir jenderal Agung Hang, ya?"
Nafas mereka semua tercekat, terutama wanita gemuk yang jatuh di atas tanah setelah gagal menyerang Jie Xieye. Pupil matanya bergetar takut melihat siapa yang datang melindungi Jie Xieye.
"Yang Mulia Jenderal Agung!" Seru semua orang sembari bersujud memberi salam pada pria yang tiba-tiba datang melindungi tabib Jie?
Pria berdecih pelan, lalu berbalik menatap wanita di belakang nya yang tampak terkejut.
Benar saja, Jie Xieye menekuk alisnya menatap sosok gagah di hadapannya. "Jenderal Shen?"
dan jika sekarang suaminya membuka hati untuk tabib jie apakah itu juga salah tabib jie??
jendral Hang khawatir pada anaknya atau ibunya
hanya author yg tau..🤔
aq malah ngeri membayangkan kehidupan xieye di sana bahkan nyawanya dan bayi yang dalam kandungannya pun jadi target 😩
aku kok gemesss😡😡
kira2 siapa pembunuh bayar itu ya?!🤔