Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau Ini Itu.
Setelah mengembalikan uang milik Bi Tin yang tidak jadi dia pinjam,Sonia lalu berlari naik ke lantai atas.wajah nya merah menahan malu.
Di sini lah Sonia berada saat ini.di balkon kamar dengan temani hembusan angin yang sangat kencang.langit tidak secerah beberapa jam yang lalu.Sonia menikmati kesendirian ini sambil memeluk tubuh nya sendiri.
Mata bulat yang indah itu menerawang jauh,mencoba mencari alasan kenapa dia tidak pantas bahagia.
Ia tampak mengepal kan kedua tangan, suasana hati nya berkecamuk tapi tetap berusaha berpikir jernih.
Sonia berjalan perlahan berpegangan pada pagar balkon.suara hembusan angin dan kicauan burung yang sedang bermain-main jadi seperti gema yang lewat begitu saja di telinga,ia tenggelam dalam pikiran nya sendiri.
Rasa nya hidup ini sangat aneh dan juga membingungkan.
" Kalau memang dia ingin bersama kekasih nya,kenapa masih bersikeras menahan Aku di sini?"Sonia tertawa kecil,bahkan demi menyiksa diri nya Delon sampai tega membiarkan Sonia tidak memegang uang sepeser pun.
Sonia sangat merasa malu dan harga diri nya merasa di injak-injak. Jika saja Sonia masih bekerja sudah pasti dia tidak akan berlarut-larut tenggelam dalam masalah ini.
Sonia masih ingat betul bagaimana cara Delon menatap kekasihnya begitu juga sebaliknya.perlakuan manis dan perhatian Delon terhadap Tania membuat Sonia menelan ludah nya sendiri.Mereka berdua sangat cocok menjadi sepasang suami istri.
Sonia menghela nafas dalam diam nya.
Tok..Tok...
" Nyonya untuk makan malam nya ingin di siapkan apa Nyonya?" tanya Mbok Murni mendatangi kamar Majikan nya.
" Tidak usah Mbok,Aku tadi sudah makan di luar.Bibi masak untuk pekerja saja." teriak Sonia dari dalam enggan membuka pintu kamar dengan mata yang sedikit sembab.
" Baiklah Nyonya,Mbok kembali ke bawah ya,kalau butuh sesuatu panggil Mbok saja." Mbok Murni juga sangat dekat dengan Sonia.
Semua yang bekerja di rumah ini tidak ada yang tidak menyukai sosok Sonia.meskipun Sonia adalah istri dari pemilik rumah ini, tetapi wanita ini begitu menghormati orang - orang yang lebih tua dari nya.
Sonia berdehem singkat, seakan-akan jawaban singkat itu bisa di dengar oleh Mbok Murni.
" Gimana ya kabar nya Kimi sama Mbak Eva, padahal tinggal selangkah lagi Aku bisa terlepas dari dia.tapi sial nya Aku malah terkurung bagaikan seorang penjahat di rumah ini." ucap Sonia lirih merindu kan orang-orang yang sudah baik kepada nya.
" Mau telpon Mama juga nggak bisa,di rumah ini meskipun mereka baik tapi tidak ada satu pun yang berani melanggar perintah Delon." Sonia berjalan menatap sekitar.
Rumah yang dia tempati sekarang sangat tinggi dan tertutup.tidak ada akses kecil yang bisa meloloskan diri nya dari rumah ini.bahkan di pagar belakang yang sama sekali tidak pernah di lewati oleh siapapun,juga terdapat tiga orang anak buah Delon yang sedang berjaga.
" Kalau Aku nekat lompat ke tanah samping,mati nggak ya?" batin Sonia bertanya-tanya dengan raut wajah serius nya.
Sementara di tempat yang berbeda, setelah mengantar kan Tania memeriksakan kesehatan nya,Delon lalu membelokkan setir mobil menuju ke sebuah mall.
Kali ini Tania merengek ingin di ajak jalan-jalan ke mall sekalian Shopping juga.wanita ini mengeluh sudah lama tidak pernah jalan-jalan maupun belanja,Delon terpaksa mengikuti keinginan Tania setelah lelah mendengar rengekan Tania.
Padahal di kantor, pekerjaan Delon sedang banyak-banyak nya .dia bahkan belum sempat pulang ke rumah nya untuk sekedar berganti pakaian.
Dirga lagi - lagi menjadi tumbal ,pria itu harus mengganti kan Delon memimpin dua rapat dan mengikuti rapat dengan rekan bisnis yang lain nya.
" Aku mau yang ini,itu ,itu sama itu." Tania kalap memborong banyak tas keluaran terbaru.
Bahkan lima buah paperbag berisi berbagai macam model baju sudah terlebih dahulu di antar ke mobil oleh Pak Salim.
" Honey... Sepatu nya bagus ya?" tanya Tania meminta pendapat dari Delon.
" Bagus ." jawab Delon singkat sama sekali tidak tertarik dengan apa yang Tania bahas.
" Aku ambil semua yang Aku pegang tadi ya Mbak, sekalian sama kaca mata nya juga." kata Tania merasa puas akhirnya bisa shopping lagi.
Di atas sebuah sofa yang ada di dekat pintu,Delon menunduk sambil menatap layar ponsel.wajah Pria ini masih setia di tutupi oleh masker dan juga Topi,satu pun pengunjung toko ternama ini tidak ada yang menyadari kedatangan Delon.
" Aku pengen cari baju di sini juga Honey, setelah ini baru kita pulang." baru kali ini seorang Delon betah menemani wanita belanja.
Di dalam sebuah butik ternama Tania kembali memborong berbagai macam model baju.lagi dan lagi Delon yang harus membayar tagihan belanjaan Tania .jika Sonia tidak tahu cara menghabis kan uang milik Delon, sekarang Tania sedang mengajari cara pintas nya
" Terimakasih Honey! Ternyata Kamu masih sangat royal,Aku suka honey." kata Tania bergelayut mesra di lengan Delon.
" Ayok Aku antar Kamu pulang,Aku ada pekerjaan penting."boro-boro membalas ucapan Tania,yang ada Delon malah ingin segera mengantarkan wanita ini kembali ke apartemen milik nya.
Delon sudah ingin segera pulang ke rumah, pasti sejak tadi Sonia sudah menunggu kedatangan nya, terlalu percaya diri sekali pria ini.
Delon juga ingin menjelaskan sesuatu kepada Sonia supaya istri nya itu tidak salah paham lagi.
" Kamu nggak mampir dulu?" tanya Tania dengan nada suara manja sangat menggoda.
" Aku ada pekerjaan mendadak,Kamu turun lah.nanti ada security yang akan membantu mu membawa belanjaan ini naik." ujar Delon lalu menekan tombol untuk membuka bagasi mobil nya.
Melalui kode mata yang Delon berikan,dua orang security berbadan besar yang sudah mengenal sosok Delon terlihat menghampiri mobil Delon.
Tania sudah keluar sejak tadi sambil menunggu barang belanjaan nya di turunkan dari mobil.
" Ini untuk kalian." Delon memberikan beberapa lembar uang seratusan kepada kedua security itu.
" Terimakasih Tuan." balas mereka sambil menunduk dengan wajah senang.
Tepat pada pukul delapan malam, mobil Delon akhirnya sampai juga di halaman rumah.Delon segera keluar dari mobil lalu naik ke lantai atas untuk mencari keberadaan Sonia.
Di dalam kamar, setelah membersihkan tubuh nya dan berganti pakaian tidur.Sonia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur .ia menarik selimut hingga menutupi wajah nya.Sonia kembali melupakan makan malam setelah tadi melewatkan jam makan siang.
Saat pintu kamar di buka secara kasar oleh Delon.Sonia pun memilih untuk pura-pura tidur,tidak ada yang berani masuk ke kamar ini kecuali Delon.dari bau parfum nya saja Sonia sudah bisa menebak nya.
" Sonia..." panggil Delon pelan mirip seperti bisikan.
Tidak ada jawaban,Delon dengan pelan menggoyang kan tubuh Sonia.namun wanita itu tetap tidak perduli.Sonia mengutuk keras Delon yang sudah kembali ke rumah, padahal tadi ia pikir Delon akan menginap di tempat kekasih nya yang cantik itu karena sudah beberapa jam berlalu Delon baru ingat pulang sekarang.
" Kamu sudah makan malam? Aku ingin berbicara serius dengan Kamu. " bisik Delon lagi di telinga Sonia sambil mengelus rambut hitam Sonia yang terurai indah.
Masih hening,Sonia sama sekali tidak berniat untuk meladeni Delon.tidak ada yang perlu di bicarakan lagi kecuali perceraian mereka.
" Tadi Tania yang maksa ingin ikut,Aku terpaksa membawa nya karena Tania sudah membuat ulah di kantor,tadi Aku juga sudah ingin segera pulang,tapi antrian di rumah sakit sangat panjang sekali." kata Delon banyak menyelipkan kebohongan di dalam nya.
Sonia yang masih terjaga sama sekali tidak percaya dengan ucapan Delon,sejak kapan pria ini lupa cara menggunakan kekuasaan yang dia miliki.Sonia sangat yakin jika Delon sedang berusaha membodohi nya lagi.
" Kamu jangan salah paham." kata nya lirih.
Tetap tak ada respon apapun dari Sonia.delon menghela nafas . tidak ingin memaksa terlalu jauh,Delon akhirnya membiarkan saja Sonia terbuai di alam mimpi nya.
" Aku mandi dulu ya." Delon teramat merasa bersalah.
Tania yang jelas-jelas mantan wanita dari masa lalu saja dia traktir belanja sesuka hati wanita itu, sementara istri sah nya malah tidak pernah berbelanja sebanyak itu.
Langkah kaki terdengar menjauh dari tempat tidur.Sonia akhirnya membuka mata .dan beralih menatap langit-langit kamar.mata nya kembali basah tapi tidak sampai menangis.
" Tidak mungkin Aku tidak salah paham,di depan mata ku sendiri kalian berani bermesraan." gumam nya lirih hanya bisa di dengar oleh diri nya sendiri.
Kemudian Sonia benar-benar menutup mata berharap pagi segera datang ,dan Delon kembali akan meninggalkan rumah sehingga mereka berdua tidak perlu bertemu lagi.
Ting...
" Honey terimakasih ya untuk hari ini,Aku bahagia sekali.Aku juga beli gaun tidur untuk menyenangkan mata mu." pesan masuk datang dari Tania.
" Oh habis nemenin wanita nya belanja." gumam Sonia sangat kecewa.
Bersambung.
mau serangan jantung ke hati ke ginjal ke bodo amat dari pada sakit hati tidak berkesudahan yiksa diri sendiri buat orang lain BIG NO
kabur emang bisa kabur ?
nanti Shok terapi nya yg agak lama buat Delon Thor merasa kan apa yg di rasakan istri nya biar impas ,
kenapa terasa stuck ini cerita ya Thor ,
kenapa ga bilang ke ibu mertua cerita kanlah semua nya biar hatimu lega , katakan kalau kamu bukan yg di hati ankmu