NovelToon NovelToon
Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Tuan Valente Dan Tawanan Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Obsesi / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pelakor jahat
Popularitas:959
Nilai: 5
Nama Author: Miss Saskya

"Pasar tidak mengenal itu, hutang tetaplah hutang"

"Kalau anda manusia, beri kami sedikit waktu"

"Kau terlalu berani Signorina Ricci"

"Aku bukan mainan mu"

"Aku yang punya kendali atas dirimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Saskya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marah?

Meeting dengan para petinggi baru saja selesai. Ruang rapat yang dipenuhi dokumen dan suara formal kini terasa hampa.

Kairos berjalan keluar dengan langkah tegap, jas hitamnya jatuh sempurna di bahu.

Namun ada sesuatu yang membuatnya ingin pulang lebih cepat ke penthouse. Dorongan samar, entah karena firasat, atau karena pikiran tentang seseorang yang menunggu di sana.

Begitu sampai di parkiran basement, Kairos terhenti. Matanya menyapu deretan mobil mewah yang terparkir rapi.

Tapi satu mobil yang seharusnya ada di sana, Aston Martin hitam miliknya tidak terlihat.

Rahangnya menegang.

Seorang security yang sejak tadi berjaga buru-buru menghampiri dengan wajah cemas.

“Tuan Kairos… mohon maaf. Mobil Anda sudah dibawa keluar pukul 3 sore tadi diderek oleh Nona Aureliany sendiri.”

Kairos memejamkan mata sejenak, menarik napas panjang, berusaha meredam bara emosi yang naik ke dadanya.

Tangannya mengepal, lalu ia mengeluarkan ponsel dari saku jas. Jempolnya menekan cepat nama Aureliany di daftar kontak.

Sambungan hanya butuh satu dering.

“Ya?” suara Aurel di seberang terdengar ringan, seolah tidak terjadi apa-apa.

“Kau pikir ini lucu, hm?” suaranya datar, tapi setiap kata mengandung ketegangan yang sulit diabaikan.

“Kau menderek mobilku tanpa izin. Apa kau sengaja ingin mengerjaiku atau apa?”

Aurel terkekeh pelan. “Oh, jadi kau marah? Kupikir kau akan menganggap ini sekedar candaan kecil antar keluarga.”

“Tenanglah,” ucap Aurel santai. “Mobilmu aman. Ada di tanganku, dan tentu saja tidak ada satu gores pun. Aku hanya ingin memastikan sesuatu darimu. Anggap saja uji kesabaran.” Aurel menarik nafas ringan.

"Mommy Val juga tadinya sudah ngijinin aku Kai, makanya aku berani derek mobil itu." Aurel terkekeh di seberang.

"Oh ya satu lagi, kau harus ke mansion hari ini karena aku membawa tawanan mu ke mansion."

"Aurel." desis Kairos.

"Mansion Alex Valente ya sepupu ku terdingin, jangan salah mansion. Disini sudah ada keluarga mu lengkap juga, kurang Papi dan kamu aja nih." celoteh Aurel.

Gadis itu menarik nafas pelan. "Sudahlah, masalah ini harus diperbincangkan dengan orang tua, Papi akan menjadi ketua hakim paling adil sejagat raya nanti malam." Putus Aurel dan mematikan telepon.

Kairos menunduk, jemarinya mengetuk pelan bodi ponsel, ekspresi wajahnya kaku. Dia tidak bisa berkutik sedikitpun. Ada sesuatu yang sudah menunggunya.

“Kairos,” panggil seseorang.

Kairos menoleh. Sosok tinggi berambut perak yang selalu menebar aura wibawa berdiri di sana. Ia memutuskan sambungan telfon.

Alex Valente.

Seketika Kairos menunduk sedikit. Hanya pada pria ini ia bisa menunjukkan rasa hormat sebesar itu, bahkan lebih dari Leandro, ayah kandungnya sendiri.

“Papi” ucap Kairos pendek.

Alex menatapnya tajam, matanya sedikit menyipit. “Kenapa wajahmu begitu muram Kai? Ada apa?”

“Mobil Kai, dibawa Aurel. Diseret gitu aja keluar dari parkiran.”

Alis Alex terangkat. Ia menggeleng pelan, suara tawanya terdengar tipis.

“Anak itu selalu saja bikin ulah, kamu jangan terlalu diambil hati. Bagaimana pun dia sepupumu, putri kesayangan Papi."

"As always, i love her too." gumam Kairos.

“Papi tahu Kai, kamu bukan tipe yang sabar dipermainkan. Tapi untuk urusan Aurel, jangan gegabah ya. Biar Papi yang bicara dengannya nanti.”

Kairos menghela napas berat, lalu menatap paman yang ia panggil Papi.

“Kalau begitu ikut Papi pulang ke mansion malam ini. Kita bicara di sana saja, lebih nyaman daripada di sini.”

"Iya Pih."

Kairos memberi isyarat pada security untuk menyiapkan mobil cadangan. Kali ini, ekspresi dinginnya sudah sedikit melunak. Hanya karena satu hal—Alex ada di sisinya.

"Tidak perlu mobil kantor, kita satu mobil saja."

tbc🐼

1
lollipop_lolly
🥰
lollipop_lolly
gimana mansion keluarga Lendro Valente guyss?☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!