hana, seorang gadis remaja yang tiba-tiba menikah dengan seorang mafia tampan karena desakan posisinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kaget
" Akh,,,!" Kaget hana karena suara tembakan yang tepat di depannya. Tubuhnya seketika gemetar karena shock. dn untungnya vino dengan sigap menariknya untuk melindunginya.
Sean yang melihat pemandangan itu seketika berlari cepat mendekat pada hana, dan langsung menariknya secara paksa dari genggaman tangan vino.
Setelah hentakan kuat tersebut, barulah Hana tersadar ,dan berubah menjadi kekhawatiran. "Sean,, kamu tidak apa-apa?,, kenapa ada orang marah-marah di sini,? Apakah mereka mau merampok,,,? " Tanya hana sambil memeriksa tubuh Sean .
" Tidak.! " Jawab sean lembut pada hana. Kemudian dia melirik tajam pada vino. Dalam tatapan dalamnya Sean tahu siapa vino. kalau dia pasti dia anak sintya. Tapi sedetik kemudain dia kembali menatap penuh pada hana "sekarang kamu ke atas dulu,, ada sesuatu yang harus aku bicarakan dengannya? " Kata Sean pada hana.
"Apakah kalian saling kenal?" Tanya hana.
Sean kembali melirik pada vino, yang di mana dia menatapnya dengan penuh amarah. Tapi sean ragu jika vino tidak ingin bertindak lebih karena ada hana. Karena dirinya juga begitu.
"Hmm, ! " Jawab sean.
Tapi hana langsung memeluk lengan Sean "Sebaiknya panggil polisi dulu.! ". Dan Sean justru tersenyum tampan pada hana.
Vino melihat betapa khawatirnya hana pada pria itu, dan melihat bagaimana Sean menatap hana , membuat vino mengepalkan tangan sampai semua uratnya terlihat.
"tidak usah,,, ini nanti juga akan aku suruh nathan untuk mengamankan semuanya.. ! " jawab Sean dengan tersenyum lembut pada hana. bahkan tangannya juga terlihat membelai kepalanya dengan sayang.
setelah itu hana menatap penuh pada Vino. " Ah,,, kak,,, ayo masuk,,,! " Ajak hana pada vino. " Dia adalah kakakku..!" Kata hana pada Sean untuk menjelaskan.
Sean mengingat jelas siapa vino, dia adalah pria yang menolong hana waktu itu. " Ayo,,, di sini tidak aman..!" Ajak hana lagi pada vino . Tapi kali ini dia terlihat sangat memaksa. sehingga kedua pria tampan itu tidak bisa mengelak dari ajakan hana.
Setelah vino terlihat mengalah dan mau ikut dengannya, hana langsung merengek oada Sean minta gendong . "Sean,,! " Panggilnya mendayu dengan merentangkan tangan. Sean yang paham langsung meraih tubuhnya.
Pemandangan itu benar-benar membuat vino semakin merasakan panas , seolah darahnya mendidih . Dadanya terasa sesak, gertakan giginya yang kuat sampai terdengar nyaring di telinganya.
Tapi hana tidak melihat itu, dan malah terlihat menunjukkan kenyamanannya dalam gendongan Sean.
" Hana di sini bersama dengan seorang mafia,,, apakah dia memang bahagia..? " Batin vino. yang pastinya dia sudah menyelidiki tentang Sean sebelum dia datang. Hanya saja dia tidak tahu, jika Sean yang di maksud dalam laporannya adalah suaminya hana. Pria yang pernah dia jumpai beberapa waktu lalu.
Masa lalu itu kini membuat vino menjadi khawatir, bagaimana jika Sean tahu siapa hana. Bahwa dia adalah anak dari wanita yang dia cari.
" Hana,,, apakah kamu benar-benar bahagia dengannya? " Tanya vino tiba-tiba.
Dari gendongan Sean hana menoleh, matanya menyipit tanda dia tersenyum "tentu,, saya sangat bahagia..! " Jawabnya .
Mata Sean menatap tajam pada vino. Dia benar akan mengambil tindakan jika vino berani bicara lebih pada hana tentang siapa dirinya yang sebenarnya.
Tapi, vino mulai melemah, demi keselamatan dan kebahagiaan hana, vino harus mengalah. Karena sepertinya akan sangat sulit menyampaikan kebenarannya sekarang. Melihat hana yang begitu bahagia bersama dengan Sean. Dan lagi, vino harus menyembunyikan siapa hana dari Sean, tentang siapa dia sebenarnya.
" Baguslah! " Kata vino pada akhirnya.
Tapi hana tidak langsung berhenti , dia kembali bertanya pada vino "oh yaa.. Kenapa kak vino ke sini,,, ? " tanya hana lagi.
" Hanya mau melihat keadaanmu,,,, karena beberapa hati tidak masuk sekolah? "
" iyyaaa,,, aku sakit,,!" Jawab hana dengan nada yang sedikit rendah.
Vino langsung menegakkan kepalanya dengan mata yang terlihat sangat marah " Sakit,,, kamu sakit apa? Apakah dia menyakitimu?" Tunjuk vino pada Sean .
Di sini hana tidak menjawab, karena tidak mungkin untuknya mengatakan hal yang sebenarnya.
Kemudian Hana memeluk erat Sean, menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya karena malu. Sean tahu apa yang di lakukan hana sekarang, tapi dia hanya tersenyum tipis, karena Sean suka melihat hana yang malu-malu kucing seperti ini.
Bughh..
Sean langsung menoleh tegas karena pukulan kuat dari vino di pipi kirinya. Hana yang melihat itu langsung melebahkan matanya. "Apa yang kak vino lakukan! " Marah hana dengan mata yang menyala . tapi vino tidak menggubris kemarahan hana padanya.
Dan malah desa berani dia mencekik leher Sean yang masih menggendong hana." Sekarang katakan apa yang kamu lakukan pada hana sampai membuatnya sakit?" Geram vino .
Hana yang melihat itu langsung berusaha melepaskan tangan vino pada leher Sean." Kak,,, apa yang kamu lakukan,,, ada apa denganmu,,?, cepat lepaskan!!,,, kamu menyakitinya.! " Kata hana yang masih berusaha melepaskan cengkraman tangan vino.
Mata Sean sudah sangat merah meskipun tak bereaksi. Sampai akhirnya.... " ahhk,,, " Ringis vino sambil melepaskan cengkramannya. Itu karena hana yang menggigitnya kuat.
Hana terpaksa melakukan itu, karena melihat vino yang semakin menjadi. "Ah,,, sampai merah,,! " Ucap hana sambil membelai leher Sean dengan penuh kekhawatiran.
Vino yang melihat itulah benar-benar hanya terdiam seperti patung. hana begitu perhatian pada sean. dan dia sangat membenci itu.
Dengan mata yang merah menahan tangis dia langsung menatap penuh pada Vino. "Apa yang kak vino lakukan,,, aku sakit karena__! " Ucapan hana yang menggebu-gebu tiba-tiba terhenti di tengah jalan. Dia ingin mengatakan kalau ini karena malam pertama meraka, tapi dia terlalu malu untuk mengatakannya.
" I, ini,,, karena,,, dia telah mengambil haknya dariku sebagai istrinya..! " Jawabnya dengan suara lirih dan menunduk malu. Vino yang paham dengan maksud perkataan hana langsung terduduk lemas.
Vino menatap acuh oada Vino yang seperti orang patah hati itu. dan dia menjadi tahu seberapa besar rasa suka pria itu dengan istri kecilnya ini."Duduklah,, ",,, kata Sean pada hana sambil mendudukkannya di sebuah kursi.
" Memangnya kamu mau ke mana? " Tanya hana memegangi tangan Sean.
" Ada sesuatu yang harus aku bicarakan serius dengannya ! " Jawab Sean sambil merapikan hijab dan cadar hana yang tak simetris.
" Apakah kalian sedang menjalin kerja sama?" Tanya hana.
" Hmm! " Jawab Sean sambil membelai pipi hana sampai ke bibirnya dari dalam cadar.
" Baiklah..! tapi jangan ada salah paham seperti tadi ya...! jangan bertengkar,," Kata hana penuh permohonan.
cup..
Vino mencium tangan hana yang memegangi tangannya "hmm " .
Setelah itu Sean melirik pad Vino, memberinya isyarat agar ikut dengannya . hana merespon pada vino mempersilahkan. Dan akhirnya keduanya untuk pergi dari tempat itu.
Setelah sampi di tepat yang di tentukan Sean. Vino pun berhenti " Apakah kamu ingin mengambil ibumu? " tanya Sean tanpa basa-basi.
" Hmm! " Jawab vino.
" Kalau begitu,,, berati kamu tahu apa masalahnya kan,,?" .
Vino diam, dia bingung apakah dia harus mengatakan hal ini. Karena imbasnya adalah hana. Karena vino tahu, yang di cari Sean adalah hana, Anak dari bella .
" Ternyata dunia memang sesempit ini,,,!" Batin vino menilai konflik masa lalu, yang entah bagaimana ceritanya hana bisa hidup dengan orang yang membawa dendam besar pada keluarganya.
" Apa maksudmu? " Tanya vino berpura-pura.
Sean langsung tersenyum sinis "kamu bisa sampai ke sini ,,dan sudah membawa anak buah sebanyak itu ,, pastinya kamu sudah tahu akan berhadapan dengan siapa bukan?" Tanya Sean dengan tatapan tenang tapi mematikan.
Vino membalas tatapan Sean dengan tidak kalah tajam. Karena dia merasa cukup kuat untuk melawan seorang sean yang Notabennya adalah seorang mafia .
"Aku tidak tahu dia di mana sekarang,,, sudah lama aku tidak berkomunikasi dengan orang yang kamu cari.. Jadi,,, kamu salah besar jika meminta informasi murahan itu pada kami". kata Vino.
Sean mengangguk seolah merehkan alasan Vino padanya sekarang, tapi Vino masih terus beralasan. "mengingat statusmu yang begitu besar dan berkuasa,,, bukankah seharusnya tidak sulit mencari keberadaannya..?" Kata vino lagi yang seolah balas meledek. " Lebih baik lepaskan mama saya,,, karena kami benar-benar tidak ada sangkut pautnya dengan hidupmu..!" Sambung vino.
" Dia adalah sahabat bella.. !" Bantah sean.
" Memangnya kenapa kalau mereka sahabatan,,, hidup mereka di tentukan oleh jalan masing-masing,,, dengan pilihan dan putusan masing-masing,,,mama sudah lama tidak berkomunikasi dengannya.. !" Tegas vino.
" Kamu bisa bicara dengan panjang lebar, berarti kamu paham dengan tujuanku menculik ibumu bukan?. " kata Sean dengan mata yang muali menajam.
" Tentu,,, aku mencari informasi.. Dan aku tahu siapa yang kamu maksud,, tapi,, sekali lagi aku katakan,,, baik aku maupun mamaku,,,, tidak pernah tahu di mana keberadaannya sekarang,,!" Tegas vino sekali lagi. " Sebaiknya kamu lepaskan mamaku ,,, karena bagaimanapun,, kamu tidak akan pernah mendapatkan informasi apapun dari dia maupun aku.. Dan lagi,,, aku tidak benar-benar ingin ada urusan denganmu lagi karena masalah ini.. !" Kata vino dengan nada yang sedikit halus di akhir kalimatnya..
Sean terdiam , matanya terpejam. Dia benar-benar putus asa mencari keberadaan wanita itu, hanya informasi tentang sintya yang dia dapat, sedang jelas yang menjadi selingkuhan papanya adalah bella.
"Baiklah,, " Ucap Sean pada akhirnya. Setelah itu dia mengambil ponselnya "bebaskan wanita itu,, bawa dia langsung keluar dari gerbang.! " Katanya.
Vino yang mendengar perintah itu merasa lega. Setidaknya dia lolos kali ini. Dan tinggal memikirkan bagaimana membawa pergi hana dari Sean. Vino berpikir, kalau hana sepertinya sudah jatuh cinta pada Sean. Jadi, mungkin butuh waktu untuk meyakinkan hana agar mau pergi dari pria ini.
"Keluarlah,,, dan ingat,,!" Tunjuk tegas Sean pada vino,, "jangan pernah kamu mencoba untuk menemui hana.! ".
" Kalau itu aku tidak bisa janji.. Karena aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri,, begitu pula dengannya.. ! "
" Memangnya apa hubunganmu dengan hana?" . Tanya Sean penuh selidik.
Karena tidak mungkin vino mengatakan yang sejujurnya. Diapun menjawab dengan kebenaran yang lain, karena mungkin hal ini akan di selidiki oleh Sean . "Di anak pamanku! " Jawabnya jujur dan Sean langsung berhenti mencecar karena jawaban itu. tapi ada tatapan lain dalam matanya Sean padanya.
" Hmm! " Sean mengibaskan tangannya tanda mengusir. Dan vino langsung melangkah pergi dari hadapan sean .