NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Menikahi Paman Mantan (Pura-pura) Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Menikah dulu... Cinta belakangan...
Apakah ini cinta? Atau hanya kebutuhan?

Rasa sakit dan kecewa yang Rea Ravena rasakan terhadap kekasihnya justru membuat ia memilih untuk menerima lamaran dari seorang pria buta yang memiliki usia jauh lebih tua darinya.

Kai Rylan. Pria buta yang menjadi target dari keserakahan Alec Maverick, pria yang menjadi kekasih Rea.

Kebenaran tanpa sengaja yang Rea dengar bahwa Kai adalah paman dari Alec, serta rencana yang Alec susun untuk Kai, membuat Rea menerima lamaran itu untuk membalik keadaan.

Disaat Rea menganggap pernikahan itu hanyalah sebuah kebutuhan hatinya untuk menyembuhkan luka, Kai justru mengikis luka itu dengan cinta yang Kai miliki, hingga rahasia di balik pernikahan itu terungkap.

Bisakah Rea mencintai Kai? Akankah pernikahan itu bertahan ketika rahasia itu terungkap? Apa yang akan terjadi jika Alec tidak melepaskan Rea begitu saja, dan ingin menarik Rea kembali?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19.

Memantau kesehatan selama beberapa hari ke depan...

Rea mengulang apa yang dokter itu sampaikan dalam benaknya, memandangi dokter wanita itu dalam waktu lama tanpa mengatakan apapun, tetapi hatinya berharap Kai akan menolak dokter itu dan meminta dokter itu pergi.

Cantik, rambut hitam sepekat malam, dan memiliki keanggunan yang tidak bisa Rea tepis, terutama wajah dokter itu memiliki pesonanya sendiri dalam balutan jas dokter putih serta kematangan usia yang Rea perkirakan sama dengan suaminya.

"Baiklah..."

Pandangan Rea beralih cepat menatap suaminya saat mendengar jawaban satu kata yang Kai keluarkan, memupus harapannya dalam sekejap. Ia bahkan masih belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi. Sejak kapan dokter itu masuk ke dalam mansion, dan mengapa dokter itu tiba-tiba berada di sana. Tetapi, melihat suaminya menurut tanpa sanggahan apapun membuat ia hanya bisa terpaku di tempatnya berdiri.

Dalam penglihatan Rea, gestur Darina terlihat profesional saat meminta Kai duduk di sofa, bagaimana tangan berjari lentik itu meraih pergelangan tangan Kai untuk melakukan pemeriksaan nadi, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata. Semua terlihat normal. Satu hal yang mengusik pikiran Rea saat aktivitas itu berlangsung adalah. Jarak.

Dokter itu terlalu rapat saat pemeriksaan yang tak berhubungan dengan penglihatan Kai berlangsung, bagaimana cara dokter itu menatap pun tampak... Berbeda.

Namun, Rea tidak bisa mengeluarkan protes apapun saat butler menyebutkan satu nama yang membuat Rea perlu memikirkan ulang tindakan yang akan ia lakukan.

Nyonya Fanny Florence, ibu dari suaminya sendiri. Nama yang pernah Alec sebutkan sebagai nenek dari keluarga Alec.

Setelah pemeriksaan itu selesai, Rea menuntun suaminya menuju kamar setelah mengucapkan terima kasih pada Jim yang sudah mengantar suaminya pulang. Membantu melepaskan jas suaminya dalam diam, dan menuntun sang suami untuk duduk di sofa yang tersedia.

"Re..."

"Apakah Paman ingin berendam?" Rea bertanya tanpa menanggapi panggilan yang Kai berikan. Sikap yang jelas berbeda dari biasanya.

Kai mengambil kesempatan untuk menatap wajah istrinya sebanyak yang ia bisa saat Rea melepaskan sepatu yang masih ia pakai, dan menemukan muram di wajah cantik sang istri.

"Kamu sedang menahan kesal, benar bukan?" Kai bertanya pelan.

Wajah Rea terangkat, menatap wajah suaminya dengan ekspresi terkejut.

"Suaramu terdengar berbeda," Kai berkata lagi, seolah ingin memberikan jawaban dari pertanyaan yang tidak Rea lontarkan.

"Aku akan siapkan air hangat untuk berendam, Paman pasti lelah setelah seharian bekerja," ucap Rea memaksakan senyum.

Selesai mengatakan itu, Rea berdiri sembari membawa sepatu serta jas suaminya, berniat untuk meletakkan sepatu dan jas itu ke tempat khusus untuk dibersihkan. Sayangnya, langkah Rea terhenti saat Kai sudah lebih dulu menarik pinggangnya hingga membuat ia jatuh ke pangkuan suaminya.

"Ada apa? Apa yang membuatmu marah?" tanya Kai seraya melingkari pinggang sang istri, menahan istrinya menjauh.

"Tidak ada," Rea menjawab cepat. "Jadi, bisa biarkan aku menyelesaikan tugasku? Aku perlu menyiapkan pakaian ganti untuk, Paman," lanjutnya.

Kai tersenyum kecil, mengeratkan tangannya pada pinggang sang istri bahkan sedikit menariknya yang membuat jarak di antara mereka nyaris terkikis habis jika Rea tidak meletakkan kedua tangannya di dada Kai untuk menciptakan jarak. Rea bahkan tidak sadar, sejak kapan jas serta sepatu suaminya terlepas dari kedua tangannya.

Hanya dalam hitungan hari, Kai mampu membangun hubungan manis bersama istrinya meski kata cinta itu belum terucap. Rea yang menjalankan perannya sebagai istri dan melayani dalam hal sederhana cukup untuk membuat kebahagiaan itu menyusup ke dalam hati Kai.

"Kamu marah padaku?" tanya Kai.

"Ya,"

"Mengapa? Apakah aku melakukan kesalahan?" tanya Kai lagi.

"Kenapa Paman membiarkan dia tinggal di sini?" pertanyaan itu akhirnya lolos begitu saja dari mulut Rea.

"Dia?" ulang Kai mengerutkan kening.

"Dokter itu," jawab Rea.

"Karena dia mendapatkan perintah dari ibuku," Kai menjawab santai.

"Sepertinya Paman terlihat senang mendapatkan perawatan dari dokter cantik itu," ucap Rea sedikit mengerucutkan bibir.

Alis Kai terangkat, lalu tersenyum samar dalam usahanya mempertahankan tatapan kosong di depan istrinya.

'Dia cemburu?' batin Kai bersorak senang.

"Apa yang membuatnya berbeda dia cantik atau tidak? Aku tetap tidak bisa melihat dokter itu bukan?"

Rea tertegun sejenak, baru saja menyadari apa yang ia lupakan.

"Paman benar. Kenapa aku bisa lupa?" sambut Rea menepuk dahinya sendiri, tertawa kecil menertawakan kekonyolan yang baru saja ia lakukan.

"Haruskah aku bersyukur?" lanjutnya tersenyum malu.

Kai kembali tersenyum. Entah sejak kapan, istrinya tidak lagi sekaku sebelumnya setiap kali bersentuhan dengannya. Wanita berstatus istrinya itu bahkan tidak segera menjauh setiap kali ia memeluk wanita itu.

"Aku bisa saja mengusir dokter itu. Hanya saja, jika aku melakukan perlawanan sekarang, itu hanya akan sampai ke telinga ayahku, dan aku terlalu malas untuk menghadapi ayahku karena dia akan menggunakan kebutaanku sebagai alasan aku tidak mampu melakukan apapun," tutur Kai seraya melonggarkan kedua tanganya dari pinggang sang istri.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu, Paman?" ijin Rea.

"Tentang Fanny?" sambut Kai tanpa menambahkan kata apapun di depan nama ibunya sendiri.

Rea mengangguk ragu. "Uhm... Ya,"

"Dia bukan ibuku," jawab Kai diakhiri hembusan napas berat.

"Ibuku tiada saat kami mengalami kecelakaan bertahun-tahun lalu, dan karena kecelakaan itulah aku kehilangan penglihatanku,"

"Fanny Florence hanya memiliki satu putri, dan itu adalah Freya Florence, ibu dari Alec,"

Rea tertegun. Kebenaran yang baru saja ia dengar sama sekali tidak pernah ia duga sebelumnya. Tatapan kosong dari pria di depannya menunjukkan kesedihan mendalam untuk pertama kalinya. Sikap lembut yang Kai berikan padanya selama ia tinggal bersama pria itu tanpa Rea sadari mengikis luka yang Alec goreskan di hatinya.

"Maaf... Aku tidak bermaksud membuka luka yang Paman tutupi," sesal Rea menundukkan kepala.

"Tidak..." Kai menggeleng pelan.

"Sudah sepantasnya kamu tahu hal ini karena kamu istriku. Keluargaku... Rumit. Ada... Begitu banyak hal yang belum aku katakan padamu. Tapi, aku tidak bisa mengatakan semuanya untuk sekarang. Aku hanya berharap, kamu percaya padaku," Kai berkata lagi.

'Aku tidak tahu apa yang Fanny rencanakan dengan mendatangkan dokter wanita itu kemari. Kuharap, dia tidak melakukan hal buruk padamu, Re,' harap Kai dalam hati.

"Apakah Paman percaya padaku?" sambut Rea bertanya ragu, menyadarkan Kai dari sepintas lamunannya.

Kai tersenyum kecil, satu tangannya terangkat untuk menyentuh wajah istrinya.

"Aku selalu percaya padamu, Re. Bahkan meski itu kebohongan sekalipun,"

"Tapi, kenapa Paman tidak memintaku untuk mengganti panggilanku pada, Paman? Apakah Paman tidak merasa aneh? Lagipula, aku tidak keberatan untuk mengubahnya. Kupikir itu karena Paman masih tidak percaya padaku," ucap Rea.

"Aku lebih menyukai panggilan itu, terutama saat hanya ada kita berdua. Tapi, kamu bisa mengubahnya saat di depan orang lain jika kamu merasa tidak nyaman,"

Rea tidak mengatakan apapun, tetapi ia meletakkan telapak tangannya di atas tangan suaminya yang masih menyentuh pipinya. Entah bagaimana, hatinya berdesir hangat setiap kali suaminya memperlakukan dirinya dengan begitu lembut, membuat ia memejamkan mata sejenak untuk meresapi hangatnya sentuhan yang Kai berikan. Hal yang justru membuat sesuatu di dalam diri Kai terpancing untuk keluar.

"Re..." Kai memanggil pelan sesaat setelah Rea turun dari pangkuannya dan melanjutkan apa yang sempat tertunda.

"Ya?"

"Bisa bantu aku melepas kemejaku?"

. . . .

. . . .

To be continued...

1
Cakrawala
itunya yang demam
Cakrawala
ngeles /Facepalm/
Cakrawala
aktingnya kumat
Cakrawala
cieeee seneng ya diposesifin
Cakrawala
alasan
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si ular keket mulai beraksi
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
alec ketar ketir. belum tau aja dia si rea udah ngangkang di depan si paman
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
suara si paman
R 💤
Mau maki-maki Rea,, atau mau apa nih... /CoolGuy/
R 💤
🤣🤣🤣🤣🤣 Ya salaammm...
R 💤
Berjaga-jaga kepalamu, bilang aja mau ngerayuuu
Dewi Payang
Sesuai permintaan anaknya tuh... ayo lawan Re...
Dewi Payang
Gak perlu nyakal. Re😁😁
Dewi Payang
Berusaha cari kesempatan ini si Davina...
Zhu Yun💫
Eh kok udah selesai, belum juga komen banyak /Smug//Smug//Smug/
Zhu Yun💫: Yang itu memang sedikit /Grin//Grin/
〈⎳ FT. Zira: dah banyak lhoo itu kalo dibandingin sama devan sebelah, ehhh🤭🤭
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lebih baik cepat telepon suamimu, Re
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: bangg bayiikkk
〈⎳ FT. Zira: seaman Nur nitipin harta di fadil gak?/Slight/
total 4 replies
Zhu Yun💫
Bukan demam tapi anunya tegang /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/gak ad anu anu.. /Shhh//Shhh/
total 1 replies
Zhu Yun💫
Berjaga-jaga atau kamu yang udah gatel nih 😏😏
〈⎳ FT. Zira: berjaga jaga biar gatelnya ilang kak/Joyful/
total 1 replies
Aafry
mana.. kok belum up🥲
〈⎳ FT. Zira: sudah sayy.../Kiss//Kiss/ maaf ya telat
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 🅵🅰🆉🅰8⃣ᵗʰ - 💃
mana ini, kok blm up?
〈⎳ FT. Zira: huum Mi..semangatt/Determined//Determined//Determined/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 🅵🅰🆉🅰8⃣ᵗʰ - 💃: tetep semangat 💪💪💪
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!