NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Barat / Fantasi / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:45.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[9] Panggil Mama?

Setelah sampai di kamar Vivienne, mereka menuju sofa ruangan itu. Asher masih tidak senang dengan ajak kan Vivienne karena semua yang terjadi pada nya telah terbongkar.

"Asher, kesini, " ajak Vivienne menepuk bantalan sofa yang ada di sebelah nya.

Namun, Asher terlihat menyun dan memalingkan wajahnya dengan lipatan tangan di dadanya.

"Ayolah, apa lagi sekarang?" tanya Vivienne memohon pada putra nya untuk kooperatif.

"Aku tidak suka Anda ikut campur urusan ku," sungut Asher.

"Hah… anggap saja itu tugas ku, dan sekarang mari duduk ke sini," desak Vivienne kini mengalah pada perkataan Asher, agar putranya mengikuti keinginan nya.

Karena di pikirannya sekarang Asher pasti lelah dan sakit setelah mendapatkan perlakuan di tidak menyenangkan dari Nanny Cordelia.

Setelah mendengar suara lembut dari Vivienne, Asher mulai menimang-nimang perkataan Vivienne barusan. Jujur saja tubuh nya sakit saat ini, sangat butuh istirahat dan pertolongan.

Dia kemudian mendekat kearah Vivienne dan duduk di sebelahnya. Setelah itu Vivienne membalik tubuhnya menjadi kearah Asher.

Hal itu membuat mata Asher membulat sempurna menjadi kebingungan dengan apa yang akan dilakukan ibunya.

"Apa yang ingin kamu lakukan?!" pekik Asher.

"Tentu saja melihat luka mu lalu membersihkan tubuh mu," ucap Vivienne perlahan ingin meraih baju Asher.

Namun, Asher menepis nya dengan kasar, dia tidak suka dengan tindakan Vivienne lalu memundurkan tubuhnya.

"Apa yang Anda lakukan, jangan sentuh aku," desis Asher.

Vivienne mulai bingung dengan cara apa anaknya mau menujukan lukanya tanpa merasa bahwa luka itu adalah hal yang memalukan di depan dirinya.

"Begini saja, jika kamu tidak mau bagaimana kalau Anna membantu mu untuk membersihkan diri," ujar Vivienne.

Anna yang terlihat di belakang sofa itu kemudian menganggukkan kepalanya,"Benar Yang Mulia, saya akan membantu Anda,"

Asher kemudian menoleh pada Anna yang terlihat tersenyum simpul kearah Asher, Asher lalu menoleh pada ibunya.

"Baiklah, aku akan pergi bersama Anna," jawab Asher menuruni sofa itu dengan kaki kecilnya.

Asher mendekat kearah Anna yang berada di balik sofa itu kemudian menggegam tangan Anna, Anna tersenyum pada Asher lalu mengarahkan nya menuju kamar mandi.

Vivienne bersandar pada kepala sofa ruangan itu setelah berdebat panjang dengan putranya. Selepas akhirnya mengikuti Anna dan Asher ke ruangan mandi dengan diam-diam.

Anna masih menyiapkan air dan wangi-wangian di sebuah bak mandi. Hingga semua beres kemudian Anna berbalik pada Asher.

"Yang Mulia semua sudah beres, sini saya bantu," ucap Anna ingin meraih baju Asher, namun Asher malah melangkah mundur.

"Sudah sana pergi, biar aku saja yang melakukan nya sendiri," titah Asher.

Mendengar perintah telak itu Anna sebagai seorang bawahan tidak berani membantah majikannya meskipun sekecil apapun Asher, Anna pun mundur dari hadapan Asher.

Asher yang melihat Anna keluar dari ruangan itu nampak bernafas lega, memang ini keinginannya. Jika itu Vivienne maka dia tidak akan bisa membantah. Hanya bisa mendesis beberapa kali seperti yang dia lakukan tadi pada Vivienne.

Asher kemudian melepaskan bajunya dengan perlahan, dia terlihat begitu bersemangat dengan air mandi yang berbau bunga mawar itu sama seperti bau ibunya.

Sedangkan Vivienne terlihat menarik tangan Anna ketika Anna keluar dari bilik kamar mandi.

"Yang Mulia,"ucap Anna kaget.

"Hush… diam,"bisik Vivienne menyentuh bibir dengan ujung jari telunjuk nya.

"Maaf Yang Mulia," bisik Anna lalu menoleh pada apa yang di lakukan Vivienne, ternyata Permaisuri nya sedang mengintip Pengeran.

Asher melihat kearah luar mendengarkan dengan seksama seperti ada suara seseorang di sana. Dia melihat sekelilingnya ternyata tak ada apa-apa, Asher mengidikkan bahunya kemudian mulai memasuki bak mandi.

Vivienne tercengang melihat tubuh putranya penuh dengan luka yang melebar seperti sebetan cambuk serta memar yang hitam seperti habis di pukuli oleh seseorang.

Dia tidak tahan lagi dengan keadaan di hadapannya, Vivienne menyadari mengapa putranya begitu ketakutan. Karena menurut nya, sebagai orang dewasa luka sebesar itu pun pasti akan membuatnya malu.

Vivienne kemudian mendekat kearah Asher tanpa di ketahui putranya yang sedang sibuk bermain air bak mandinya.

Vivienne terlihat menitikkan air mata melihat tubuh sekecil itu bertahan dari siksaan yang tubuh aslinya ini tidak ketahui.

Dia kemudian mengambil wislap yang sudah siapkan oleh Anna, kemudian membersihkan punggung putranya dengan perlahan.

Sedangkan Asher tidak menyadari malah merasa rileks seolah bekas-bekas luka yang selama ini di punggungnya terangkat semua.

Namun, detik berikutnya dia menyadari bahwa ada yang tidak beres, Asher kemudian menoleh kearah belakang nya, dia pun terkejut tenyata itu ibunya.

"Apa yang Anda lakukan?" tanya Asher menjauhkan tubuhnya, kemudian berangkak ke arah tengah bak mandi.

"Maaf kan aku," ucap Vivienne mengelap air matanya.

"Kenapa Anda menangis!" tunjuk Asher terkejut dengan tindakan Vivienne.

"Maafkan aku, aku salah, aku sudah mengabaikan mu, aku bukan ibu yang baik," bibir Vivienne bergetar di antara isakkan tangisnya.

"Itu Anda tau," gerutu Asher memalingkan wajahnya.

"Sudahlah Anda terlihat sangat buruk ketika menangis," bujuk Asher.

"Yah, tapi aku tidak bisa berhenti menangis, bisa kah kamu memanggil ku mama?" tanya Vivienne mengelap air matanya nya sembari tersenyum simpul.

"Anda ini memang penjilat ulung," ketus Asher.

"Aku tau," jawab Vivienne terkekeh seolah tidak membantah tuduhan Asher.

"Hah… baiklah, Mama, puas sekarang. Jangan menangis lagi seperti anak kecil saja," ledek Asher kembali menyadarkan punggung nya pada sisi lain bak mandi itu.

Vivienne menggelengkan kepala ketika di remehkan oleh anak yang tidak tahu dirinya sendiri pun masih kecil.

Beberapa saat kemudian setelah bersusah payah membujuk Asher, akhirnya anak itu ingin di bantu.

Dan Kini Asher terlihat mengunakan piyama tidurnya yang baru dengan bahan sutra dan berwarna biru cerah, sekarang tangan Asher sedang memegangi gelas yang berisi susu yang sudah di teguknya beberapa kali.

Sedangkan Vivienne telihat mengoleskan selap di beberapa luka yang tersisa di kaki Asher, setelah sebelumnya telah memberikan salep di bagian tubuh putranya yang sudah di tutup piyama.

"Sudah kan, tidak ada masalah, " ucap Vivienne tersenyum simpul, ketika Asher sedari tadi terus menolak di bantu.

"Hemm…"kesal Asher karena tersinggung perkataan Vivienne.

Vivienne lalu mengambil gelas yang berada di tangan Asher kemudian memberikan pada Anna, "Anna bawa ini kembali,"

Anna kemudian mengangguk patuh dan mengambil gelas itu, kemudian berjalan keluar untuk membawa gelas itu ke dapur. Sekarang tinggallah Asher dan Vivienne.

"Ayo, sekarang kamu harus tidur dulu," ajak Vivienne pada putranya.

"Aku tidak mau," tolak Asher, namun mata nya tidak mempu menyembunyikan semuanya, terlihat dia menggelengkan kepalanya beberapa kali karena rasa kantuk yang menyengatnya.

"Howam…” Asher menutup mulut nya karena tidak tahan dengan rasa kantuknya.

1
Rika Adja
ceritanya bagus Thor, sehat selalu ya 🤲 semangat rajin up nya 👏👏👏☺️
ku tunggu kelanjutannya
restu s a
lanjut
Ita Xiaomi
Maaf ya Komandan. Anda akan sulit memahami trik yg dibuat anak-anak😁.
Yuni Anto
😍 next Thor 😍 segera up LG y🥰
Rere Lumiere: sabar menunggu 🙏
total 1 replies
Alexandra
wah cerita nya makin seru jadi penasaran gimana akhirnya 🤭, semangat Thor 💪😍
Rere Lumiere: Terima kasih ya, tunggu lanjutannya terus
total 1 replies
Dian Haerani
JD gak sabar nungguin lanjutannya, tetap semangat dan sehat kak /Determined/
Anonymous
Kemana thor ni
Rere Lumiere: sabar ya, lagi sibuk nih
total 1 replies
Yuni Anto
next 🥰 lagi 😍 Thor 😍
Dara Ayu
sangat bagus
kami menantikan part selanjutnya
semangat admin
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
kak maaf koreksi Yang Mulia... bukan Ya mulia biar dibacanya aga enak
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
hai kak aku mampir
Rere Lumiere: terimakasih
total 1 replies
sahabat pena
Luar biasa
Ita Xiaomi
Baron Fairhaven kelakuannya mencurigakan. Ditunggu kelanjutannya kk. Tq.
Lauren Florin Lesusien
masa ini tramigrasi tapi ga bisa apa 2 thur
Rere Lumiere: bisa, bisa meluluhkan hati orang lain, jiahahaha 😍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Berharap Vivienne dan Orion bs kompak mengatasi masalah penyebaran penyakit menular.
Dian Haerani
cieee ada yang mulai nempel nih, jangan diusir Vivian bangun chemistry dengan suamimu dan jadikan salah satu cara untuk meraih hati putra-putra mu /Chuckle/
Ita Xiaomi
Bs bobo' bersama tanpa ada gangguan dr si bungsu😁
Anonymous
Thorr mana lanjutannya
Aisyah Suyuti
menarik
restu s a
lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!