Ternyata Dia Adalah Aku

"Akhirnya kita gak perlu bersusah payah untuk meminta kerja sama bareng mereka, " ujar Risky kegirangan.

"Bener banget Ky, " ujar Gilang.

"Terus sekarang gimana rencana lo tentang si tante girang itu Sis, ?" ujar Riska.

"Lo udah dapat semua jejak dia kan Val, ?" ujar Siska yang mengabaikan Riska dan malah bertanya kepada Noval yang irit bicara itu.

"Udah, " Jawab Noval singkat.

"Zahara lo Sis.. Bukan nya jawab pertanyaan gua lo malah nanya manusiawi es itu, " ujar Riska bersungut-sungut.

Siska tetap tak menanggapi Riska, karna memang mereka sudah terbiasa seperti itu.

"Meski es gitu tapi lo tetep sayang kan, ?" ujar Reki yang malah meledek Riska.

"Diem ye lo Rek, " ujar Riska cepat-cepat karna dia agak takut sama kembarannya yang melarang dirinya agar jangan mempunyai kekasih dulu.

Semua yang ada di ruangan itu terkekeh, kecuali Siska dan Noval karna memang mereka berdua si jarang ngomong dan jarang tertawa lepas.

"Ini beberapa rekaman dia di kamar hotel yang tidur bersama rekan bisnis ayah angkat lo Sis, " ujar Noval menunjukan satu rekaman video panas Nadia bersama pria tua berperut buncit.

Siska hanya melihat sekilas begitu pun yang lain nya, karna mereka tak mau menodai pandangan mereka dengan tontonan menjijikan seperti itu.

Jadi di antara mereka semua, hanya Noval seorang yang selalu ternodai matanya.

(Kasian ya mata Noval.. matanya udah banyak liat virus 🤣🤣)

"Ganti rekaman lain Val.. gue gak tega sama ayah kalo vidio yang itu, " ujar Siska yang tak ingin menyakiti perasaan ayah angkat nya.

Noval mengangguk, dan kembali fokus ke laptop nya.

"Yang ini aja Sis.. Ini sama penjaga bar yang selalu dia kunjungi, " ujar Noval setelah menemukan video baru.

"Ini vidio nya baru Sis.. waktu kemaren malam minggu, " ujar Noval lagi.

"Oke.. yang itu aja seperti biasa jangan pernah tinggalkan jejak kita, " ujar Siska.

"Oke, " jawab Noval singkat.

"Beres.. kita tunggu kabar terpanas yang akan mulai pas masuk waktu sekolah besok, " ujar Noval kembali saat dia sudah selesai.

"Gue gak sabar nunggu besok, " ujar Reki.

"Gue juga, " timpal Riska.

Yang lain nya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua, yang memang selalu heboh.

"Terus itu masalah tuan Wibowo gimana Sis, " tanya Mentari yang sedikit penasaran.

"Gue tunggu aja dia hubungin Gue, " jawab Siska.

"Gimana caranya dia hubungin lo Sis, ? dia kan gak tau tentang lo, " tanya Galang.

"Kalian liat aja selang beberapa hari orang itu akan cari gue dan dengan kekuasaannya dia pasti akan segera menemukan tempat kita sekolah, " ujar Siska memberi jawaban pada teman-temannya.

"Udahlah seperti biasa kita ikutin aja apa kata Siska, " ujar Risky yang memang sudah tau kalau ucapan Siska akan benar-benar terjadi.

"Oke, " jawab yang lain nya serempak.

Mereka terus bercerita dan menyusun rencana yang akan mereka kerjakan, hingga tak terasa waktu semakin larut satu persatu mereka berpamitan pulang dan akan bertemu besok di sekolah.

………………………………………………………………………………

Cit..

Cit..

Cit..

Suara burung-burung yang menyambut pagi saling bersahutan satu sama lain, matahari perlahan mengintip di balik awan untuk menerangi bumi yang sempat gelap di kala malam hari angin sepoi-sepoi menambahkan khas suasana pagi yang sejuk dan itu membuat seseorang malah makin terlelap dalam tidur nya.

"Non.. Non.. Bangun udah pagi kan Non harus sekolah, " ujar mbok Jumanah yang terus memanggil Siska.

"Iya mbok, " jawab Siska yang terpaksa bangun dari tidur nya.

"Hahh.. Gini ya hidup di dunia modern, bangun pagi hanya untuk sekolah, " ujar Siska berbicara sendiri.

Siska pun bangun dari tidurnya, dia bergegas ke kamar mandi.

Selang tiga puluh menit Siska selesai dengan ritual mandinya, Siska segera memakai seragam yang telah si sediakan oleh mbok Jumanah dan dia pun segera turun ke bawah untuk sarapan bersama mbok Jumanah.

"Cepetan makan nya Non udah siang ini nanti Non telat, " ujar mbok Jumanah yang meminta Siska untuk bergegas sarapan.

"Oke mbok, " jawab Siska.

"Udah ya mbok aku berangkat sekolah dulu, " ujar Siska berpamitan setelah selesai dengan makan nya.

"Iya Non hati-hati, " ujar mbok Jumanah.

Siska pun segara menyambar kunci motor nya, dia dengan buru-buru segera melesat pergi menuju kesekolah.

Dengan kecepatan penuh, akhirnya Siska sampai di sekolah pas pak satpam mau menutup gerbang nya.

BREEMM..

BREEMMM..

WUUSSSS...

Dengan kecepatan penuh Siska masuk ke halaman sekolah, sebelum pak satpam menutup gerbang nya.

"Monyet monyet monyet, " ujar pak satpam yang latah karna terkejut dengan kecepatan Siska.

"Maaf Mang, " ujar Siska meminta maaf pada satpam itu,

"Mamang kaget neng, " ujar pak satpam sambil mengelus-elus dadanya.

"Mamang maafin tapi jangan di ulangin lagi ya, ?" ujar satpam itu kembali.

"Siap Mang, " jawab Siska sambil memberi hormat.

"Elo kenapa siang banget datang nya, ?" ujar Riska yang menunggu Siska begitupun yang lain nya.

"Kesiangan, " jawab Siska singkat.

"Hahh.. kesiangan? kok bisa, ?" ujar Mentari.

"Ya bisa lah Tar itu buktinya, " ujar Galang menjawab kata-kata Mentari.

"Bukan gitu Gal maksud gue, " elak Mentari.

"Terus apa, ?" tanya Galang.

"Stop.. " ujar Siska memotong obrolan mereka, dan ucapan Siska mampu membuat semuanya terdiam.

"Cabut kelas, " ajak Siska singkat.

Bagai bebek yang mengikuti induk nya, satupun tak ada yang membantah mereka semua menuruti apa yang di perintahkan Siska.

"Cuma ngingetin.. Pertunjukan akan segera di mulai, " ujar Noval memberi info pada teman-teman ya itu.

"Oke, " jawab Siska dan yang lain nya serempak.

Saat sampai di kelas mereka langsung duduk di bangku mereka masing-masing, di kelas itu sudah pada tau siapa Siska dan geng egg dragon.

Jadi tak ada kebisingan di saat mereka datang, dan di kelas itu memang terkenal orang-orang nya cuek yang tak pernah mau terlibat dengan urusan orang lain.

Tet...

Tet...

Tet..

Bel sekolah berbunyi menandakan waktu sekolah segera di mulai.

Pagi anak-anak, ?" sapa seorang guru.

"Pagi juga pak, " jawab semua murid serempak.

"Baik anak-anak kita lanjutkan pelajaran minggu kemarin ya, " ujar sang guru memberi arahan

"siap pa...

Tetet.

Tik tik.

Drett..

Drettt..

Belum sempat mereka menjawab ucapan sang guru, ucapan mereka di potong oleh suara notif pesan masuk di handphone mereka.

Pak guru yang utama melihat layar handphone nya, namun pak guru terlihat pucat setelah melihat pesan masuk itu.

Brakk.. Handphone pak guru terjatuh.

Para siswa pun penasaran dengan pesan masuk itu,errka pun segera melihat pesan. masuk itu seketika mimik muka mereka beraneka ragam.

Adan yang menganga, ada yang berteriak, ada yang teriakannya tertahan dengan menutup mutnya sendiri, ada yang reflek berdiri dan ada yang handphone nya terjatuh seperti guru mereka.

Siska dan teman-temannya hanya saling melirik, saling memberi kan kode satu sama lain.

BRAKKK...

BERSAMBUNG.