Sungguh malang nasib seorang Mylea Canssandra Shin.
ia harus kehilangan bayi dalam kanduangannya dan menjalani perawatannya sendirian di rumah sakit paskah kegugurannya.
Tak cukup sampai di sana,
keluarga sang suami meminta suami Cassandra untuk menceraikannya.
dalam keputusasaannya, ia justru membuat seorang laki laki kehilangan istrinya dan seorang bayi kehilangan ibunya.
bagaimana nasib Cassandra ketika laki laki itu menuntut keadilan kepadanya tanpa mau mengerti kondisinya......
cerita baru aku.....
" SEBATAS IBU SUSU UNTUK ANAKMU "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17 awal babak baru kehidupan Mylea
Di sebuah salah satu ruang kerja sebuah rumah sakit, dokter Liam nampak berdiri di sisi jendela kantornya.
Tatapan matanya menatap lurus ke arah luar jendela kaca di hadapannya itu.
Sebuah ponsel terlihat menempel di salah satu telinganya.
" iya bu Laila....biarkan saja, aku akan membayar biaya sewanya setiap satu bulan.
Ibu bersihkan saja kamar itu untuk saya..."
Terdengar suara pria itu dengan seseorang di seberang sana yang tidak lain adalah ibu Laila.
Perawat tempat kos di mana ia menyewa kamar kos untuk Cassandra.
" maaf bu Laila...
saya tidak bisa menceritakan urusan rumah tangga kami,
Tapi Sandra baik baik saja, dia ada bersama saya " kata dokter Liam lagi dengan tangannya yang lain nampak meremas tirai di depannya.
Entahlah kenapa ia malah berbohong seperti itu.
" iya....terimakasih..." kata pria itu lagi sebelum ia akhirnya mematikan sambungan ponsel itu.
Dokter Liam menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan berat.
" di mana kamu Sandra....apa kamu kembali kepada suamimu ?!
kenapa kau tak mengatakan apapun padaku ?! Tidakkah kau memiliki sedikit saja perasaan untukku...?! " bisiknya pelan pada dirinya sendiri.
Dadanya tiba tiba terasa sesak dan berdenyut nyeri.
🍀🍀🍀
Pagi di salah satu ruangan perawatan di sebuah rumah sakit elit dan mewah di kota Pandaan ini.
Ryu nampak berdiri tegak menatap sesosok tubuh yang masih terbaring tak berdaya di atas brankar yang ada di ruangan perawatan itu.
Namun berbeda dengan dua minggu yang lalu, saat ini peralatan medis tak lagi nampak menempel di tubuh seseorang itu selain selang infus yang menempel di salah satu pergelangan tangannya.
Mata Ryu tak berkedip sama sekali sejak ia masuk tadi, tatapan mata pria itu juga tak beralih sedikitpun dari wajah seseorang yang masih nampak tak sadarkan diri itu.
Dan tatapan mata Ryu itu membuat Samuel yang juga berada di ruangan itu menatapnya penuh tanya.
Pasalnya ia tak pernah melihat atasannya itu pernah menatap lama seorang wanita selain istrinya seperti ini.
Tak lama tiga orang petugas medis nampak baru saja masuk dan langsung mendekat kepada Ryu, setelah sebelumnya mereka menyapa Samuel terlebih dulu dengan tersenyum dan menganggukkan kepala mereka.
" selamat pagi presdir " salah seorang dokter bertag name dr. Wiguna Atmaja Sp.B mendekat lebih dekat kepada Ryu dan menyapa pria berwajah dingin itu dengan sopan.
Jelas ia harus menyapa pria berwajah dingin itu dengan sopan jika ia ingin tetap aman bekerja di rumah sakit ini.
Semua yang bekerja di rumah sakit ini dan terutama yang berada di jajaran atas rumah sakit ini sangat tahu siapa pria berwajah beku itu.
Pria itu adalah pewaris utama group Carter sekaligus pemilik rumah sakit ini.
Dan rumah sakit mewah ini adalah salah satu rumah sakit terbesar di kota ini dengan segala peralatan lengkapnya dan berada di dalam naungan group Carter.
" bagaimana perkembangannya ?! " Ryu balas bertanya tanpa menjawab sapaan dokter itu.
Tatapan pria itu pun tak beralih sedikitpun dari sosok yang terbaring di depannya di sana.
" kondisi pasien semakin membaik presdir, tubuhnya juga sudah merespon dengan baik setiap tindakan yang kami lakukan padanya "
Terang dokter Wiguna selaku kepala tim dokter sekaligus kepala rumah sakit ini yang di tunjuk langsung oleh Ryu untuk menangani seseorang yang terbaring tak berdaya di hadapannya itu.
" dan ada satu lagi presdir "
" apa ?! "
" rahim nona ini masih sedikit basah...
yang artinya, entah dia baru saja melahirkan atau dia baru saja mengalami keguguran dan kemudian melakukan kuretasi,
kami belum bisa memberikan kepastian tentang itu karena tubuhnya belum bisa untuk kami melakukan pemeriksaan secara bersamaan "
lanjut dokter Wiguna lagi yang sukses membuat Ryu segera menoleh dan menatap dokter paruh baya di sisinya itu yang juga merupakan dokter kepercayaan keluarganya.
Kening Ryu berkerut dan matanya menyipit menatap dokter Wiguna.
" lalu...?! " kata Ryu
" nona ini juga masih memproduksi asi walau tidak lancar..." lanjut dokter Wiguna kemudian.
Dan kali ini mata Ryu melebar mendengar penjelasan dokter Wiguna itu.
" a..si....?! " cicit Ryu pelan sambil kemudian pandangannya kembali beralih kepada sosok yang terbaring di sana.
Kata asi membuatnya teringat dengan putranya yang masih dalam perawatan meski ia telah terlahir dua minggu yang lalu.
Kondisi sang putra memang sangat lemah karena bukan hanya karena ia terlahir prematur, tapi peristiwa menjelang ia di lahirkanlah yang membuat bayi itu menjadi begitu lemah.
Bayi Ryu sempat tak bisa bernafas karena Shelia yang lebih dulu berhenti bernafas sebelum putranya sempat di lahirkan.
Belum lagi benturan keras yang bayi itu terima di dalam rahim sang ibu karena kecelakaan itu.
Kata dokter....
Putranya membutuhkan asi eksklusif untuk kestabilan tubuhnya lebih cepat.
" entah bagaimana kabar anaknya jika ia memang masih menyusui ?!
Kenapa tidak ada satu pun orang yang mencari keberadaannya " kata dokter Wiguna lirih ke pada dirinya sendiri.
Saat ini,
Pria baya itu menatap kasihan kepada sosok wanita yang terbaring tak berdaya di atas brankar di depannya sana.
Namun berbeda dengan Ryu, jika dokter Wiguna menatap prihatin kepada sosok tak berdaya itu. Tapi tidak dengan Ryu.
Kata kata dokter Wiguna tentang kemungkinan sosok itu memiliki anak dan bagaimana dengan kabar anaknya di luar sana sama sekali tidak membuat pria berwajah dingin itu tersentuh sedikit saja.
Tatapan Ryu semakin menajam ke arah seseorang di atas brankar itu.
Perlahan pria itu melangkah maju dan semakin maju. Hingga ia berada persis di sisi brankar seseroang itu, Ryu menundukkan kepalanya tepat di telinga seseorang itu.
" cepatlah bangun....
kau harus segera mempertanggung jawabkan perbuatanmu padaku.
Kematian terlalu indah untukmu, aku bersumpah....setelah kau sadar nanti, kau benar benar harus mempertanggung jawabkan semua perbuatanmu " bisik Ryu pelan dan penuh penekanan.
Tanpa ia sadari, perbuatannya itu membuat Samuel lagi lagi terperangah.
Mata pria berdarah campuran itu bahkan sampai membola demi melihat sikap atasannya itu.
Sekali lagi,
Ia menjadi saksi ketidak biasaan sang atasan, selama ini yang ia tahu.
Ryu tidak mau sama sekali berdekatan dengan wanita lain selain sang istri dan keluarga dekatnya saja.
Tapi...
Apa ini....?! Atasannya yang sedingin es batu itu justru berada dalam jarak yang begitu dekat dengan seseorang itu.
Tanpa Samuel tahu,
Ada maksud terselubung pada diri Ryu pada seseorang yang sedang terbaring tak berdaya di atas brankar rumah sakit itu.
Tak lama setelah menyelesaikan bisikannya, Ryu kembaĺi menegakkan tubuhnya dan segera memutar tubuhnya kemudian ia melangkah menuju pintu.
" dokter Wiguna " panggil Ryu ketika ia berhenti di ambang pintu ruang perawatan itu.
" ya presdir..."
" rawat dia sebaik mungkin dan berikan yang terbaik kepadanya.
Laporkan apa saja perkembangan gadis itu langsung kepadaku.
Aku ingin dia cepat sadar..." kata Ryu dan terdengar sangat dingin.
aakankah lea dapat menyusui baby R.
😀😀❤❤❤❤
Jangan Nyesel ya ryu km nanti,belum tahu dia caca itu siapa??
balas aja..
biar tau rasa..
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
crash damuel sedang disiksa ama Ryu...
❤❤❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤