NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:787.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 14

"Astaghfirullah al adzim. Aku meninggalkan istri dan anakku, hanya demi seorang pengkhianat," gumam Dirga, dengan suara yang sangat lirih.

"Apa, Mas mengatakan sesuatu?" tanya Ziya, menyadarkan Dirga dari lamunan nya tentang kejadian 6 tahun yang lalu.

Dimana saat dirinya, menjatuhkan talak pada Ziya. Agar bisa menikah dengan sang kekasih yang kala itu mengaku hamil anak nya.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun. Lalu, bagaimana dengan keadaan Zingga sekarang? Apa yang harus kita lakukan agar Zingga sembuh?" tanya Dirga, mencoba mengalihkan perhatian Ziya. Karena Dirga takut, Ziya mendengar gumaman nya tadi.

"Untuk masalah itu, Mas bisa bicara langsung dengan dokter Arif. Beliau yang selama ini merawat Zingga,"

"Baiklah. Dimana aku bisa menemui nya?"

"Mas bisa datang ke ruangan kerja nya. Atau, Mas tunggu saja di sini karena sebentar lagi dokter Arif akan datang untuk memeriksa keadaan Zingga,"

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menunggu disini saja. Sekarang, lebih baik kamu masuk. Temani Zingga di dalam,"

"Iya, Mas. Ta_tapi, Mas tidak akan_____ ah, tidak lupakan. Aku masuk dulu kalau begitu." Ziya tidak melanjutkan ucapan nya saat tersadar akan status nya dengan Dirga saat ini.

Rasanya, sangat tidak pantas baginya untuk melanjutkan ucapannya tadi. Hingga akhirnya, Ziya pun mengurungkan niatnya dan tidak meneruskan ucapan nya.

Wanita itu pun langsung bangkit dari duduknya dan berniat kembali masuk ke dalam ruang rawat Zingga sebelum akhirnya. Ucapan Dirga menghentikan langkahnya yang hampir saja masuk ke dalam kamar rawat Zingga.

"Kamu tenang saja, aku akan tetap disini untuk menemani putriku sampai dia benar benar sembuh. Jadi, kamu tidak perlu khawatir karena aku tidak akan kemana mana, aku akan tetap disini," ucap Dirga, yang menghentikan langkah Ziya.

"Bu_bukan begitu. Tapi, terima kasih dan maaf jika kami sudah merepotkan Mas Dirga,"

"Jangan bicara seperti itu. Zingga juga putriku, dan sudah seharusnya aku melakukan ini. Bahkan, harusnya aku melakukan ini sejak awal,"

"Berada di samping nya, dari sejak dia hadir di dalam rahim mu dan terlahir kedunia,"

"Sayang, takdir malah menjauhkan kami dan baru mempertemukan kami dengan keadaan seperti ini." jawab Dirga, yang jujur sedikit membuat Ziya merasa bersalah karena sudah merahasiakan kehadiran Zingga dari ayah nya.

Akan tetapi, Ziya juga tidak punya pilihan lain saat itu. Disetubuhi oleh suaminya dalam keadan mabuk yang tidak mengingat kejadian itu sama sekali. Membuat Ziya memilih untuk merahasiakan kehamilan nya dari semua orang. Termasuk dari kakaknya sendiri karena tidak ingin Zingga mendapat gunjingan dari orang orang terdekat, termasuk dari Zira.

Kakak kandung nya itu memang kerap bersikap sinis terhadapnya. Zira selalu merasa iri hati terhadap Ziya. Padahal, selama ini baik Abi Samsul maupun Umi Aisyah tidak pernah membeda bedakan kedua putrinya itu. Namun, entah karena apa sehingga Zira begitu membenci Ziya dan enggan bersinggungan dengan adik satu satunya itu.

Karena itu lah. Sampai detik ini, Zira juga tidak mengetahui jika Ziya sudah memiliki anak hasil dari pernikahan nya dengan Dirga, dulu.

Selain karena wanita itu kembali ke London, Inggris. Untuk melanjutkan pendidikan S2 nya di sana. Zira juga jarang sekali menghubungi keluarga nya.

Wanita itu kini hanya fokus pada dirinya sendiri dan tidak peduli lagi akan kabar adik, bahkan kabar ibunya sendiri.

"Maafkan aku, Mas. Saat itu, aku tidak punya pilihan lain," jawab Ziya, sendu.

"Sudahlah. Aku tidak menyalahkanmu atas pilihan yang kamu ambil pada saat itu. Karena, jika saat itu posisi kita terbalik pun, aku pasti akan melakukan hal yang sama,"

"Justru aku lah yang seharusnya minta maaf. Maaf, karena aku sudah mengabaikan kalian. Masuklah, nanti aku menyusul. Aku ingin menghubungi seseorang dulu. Setelah itu, aku juga akan masuk,"

"Baiklah. Kalau begitu, aku masuk dulu."

Ziya pun akhirnya benar benar masuk ke dalam kamar rawat putrinya. Sementara Dirga, tetap di sana untuk menghubungi seseorang lewat sambungan telepon.

*

*

"Bunda..."

Suara lirih Zingga yang memanggilnya, membangunkan Ziya dari lamunan nya. Lima belas menit berlalu dari Ziya masuk ke dalam ruangan itu. Dirga masih juga belum menyusulnya dan hal itu cukup membuat Ziya khawatir.

Hingga hal itu pun membuat Ziya melamun. Ziya merasa khawatir jika Zingga terbangun nanti, dia akan menanyakan keberadaan ayahnya.

"Sayang. Kamu sudah bangun, Nak?"

Ziya pun langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Zingga yang masih terbaring di atas ranjangnya.

"Ayah, kemana Bun? Kenapa Ayah tidak ada disini?"

Benar saja. Akhirnya, pertanyaan yang di takutkan oleh Ziya pun keluar juga dari bibir mungil sang anak.

"Eemm, A_Ayah. A_Ayah ada kok, tadi dia____"

"Ayah disini sayang," sela Dirga, memotong ucapan Ziya.

"Maaf, tadi Ayah habis telpon Om Dika. Bagaimana tidurmu sayang, nyenyak?" lanjut Dirga yang saat ini sudah berada di samping putrinya, Zingga.

"Iya, Ayah. Zingga tidur dengan sangat nyenyak. Tapi, siapa Om Dika itu, Ayah?"

"Om Dika itu adalah teman kerja Ayah. Nanti, Zingga akan Ayah kenalkan sama Om Dika. Karena malam ini, Om Dika akan kesini. Untuk jenguk Zingga dan juga bawain baju ganti untuk Ayah,"

"Apa Ayah akan menginap disini?"

"Tentu saja. Mulai sekarang, Ayah akan selalu ada disini untuk menemani Zingga. Jadi, Zingga tidak usah takut untuk tidur, ya. Karena mulai sekarang, Ayah akan selalu ada bersama Zingga dan Ayah tidak akan pergi lagi,"

"Iya, Ayah."

Tok...

Tok...

Tok...

Obrolan antara ayah dan anak itu pun terpaksa terhenti saat mendengar suara ketukan pintu. Ziya pun bergegas membukakan pintu, saat mendengar ketukan di pintu kamar rawat putrinya.

"Assalamualaikum, bolah aku masuk?" tanya seorang pria berwajah tampan, yang berdiri tepat di depan pintu.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Silahkan Dokter, masuklah." jawab Ziya, tersenyum cukup manis saat menyambut kedatangan pria itu.

Dan tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Dirga. Yang saat ini berada disamping putrinya.

Tap...

Tap...

Tap...

Set...

Deg...

Seketika, langkah dokter tampan itu terhenti manakala netranya bertemu pandang dengan netra tajam Dirga.

Kedua pria asing itu pun saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh dengan tanya .

"Perkenalkan Dokter, i_ini Mas Dirga. A_Ayahnya Zingga," ucap Ziya, membangunkan kedua pria itu dari lamunan mereka masing masing.

"Dan Mas, perkenalkan. Ini Dokter Arif, orang sedang Mas tunggu." lanjut Ziya, memperkenalkan kedua pria itu.

Mendengar jika pria itu adalah dokter yang selama ini merawat putrinya. Dirga pun bergegas menghampiri dokter Arif untuk menanyakan perihal sakit yang di derita oleh Zingga.

"Perkenalkan, saya Dirga dan saya adalah Ayahnya Zingga."

1
dika edsel
good job gas.., setidaknya kamu udah nyatain perasaan mu ke zi, jodoh tdknya itu tergantung belas kasihnya othor aja? soal sikap ibumu itu aku bisa maklum lah namanya juga org kaya,org miskin aja banyak yg songgong apalagi ibumu yekan?? tinggal nunggu zi nih..mau berjuang bersamamu apa enggak?? apapun yg terjadi aku dipihakmu gas..
enTri
sama dr Andra ajalah Zi.. biar ga sakit hati liat kelakuan keluarga bagas yg sok gt.. sok penting.. sok kaya.. padahal papanya Zingga lebih lagi... run ... Zingga... run... ga usah berkawan lg dg bagas...
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi
🌸 Triyani 🌸: nggak apa apa kak, santai aja 😁🤗🥰
total 1 replies
Aghitsna Agis
nga setuju kalau zi sm bagas udah tolak aja itu nantinya krl. toxic makan hati malah nanti zi sakut lg karena banyak fikiran udah setuju sm andra saja thor jgn biarkan zi menderita
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zingga.. karena pertama Zingga sendiri blom yakin dg perasaannya ke Bagas
Kedua.. sikap ibu n adiknya Bagas yang jelas2 tidak menyukai dan memandang remeh Zingga
Ngapain?
Yang ada Zingga akan makan hati..
Naning Naning
ibunya bagas hanya melihat penampilan aja, tidak tahu siapa zingga sebenarnya..
Ida Sriwidodo
Lagian si Bagas kepedean.. ngga ngomong apa2 ke Zingga dah main kenal2in ajaa ke keluarganya
Harus mah ngobrol dulu ke Zingga.. pastiin Zingga beneran mau nerima Bagas/tidak?
Aneh.. pede banget..
Jan salahkan klo Zingga illfeel jadinya.. bisa2 malah ngga mau ketemu Bagas lagi 🤦🏻‍♀️😬

Haiisz.. don't judge a book by its cover!
Alisa n mamanya Bagas blom tau siapa Zingga! 😤😤
Bunda Keisha
Bagus donk kalo keluarga Bagas gak setuju, jadi Zingga nolak Bagas jadi gampang, karena hati Zingga udah jatu pada dr. Andra.. 😍
Arin
Baguslah kalau ibu dari Bagas tidak merestui Bagas bersama Zingga.
Jadi kalau Zingga menolak Bagas pun,tidak ada merasa tak enak hati. Karena Zingga tidak punya perasaan apa-apa sama Bagas
Naufal Affiq
jangan sepele kamu sama jingga,,belum tau kau ya,jingga itu anak siapa,
Naufal Affiq
maju terus pantang mundur dra,kalau cinta diperjuangkan,kalau hanya kagum,dilihat dari jauh aja,biar gak sakit hati
dika edsel
jodoh itu rahasia Tuhan tdk ada yg tau tp klo boleh milih nih, aku lbh memilih bagas drpd andra, setidaknya bagas lbh gentleman..., meskipun keluarga andra rese tp namanya cinta hrs diperjuangkan dong..
Oma Gavin
jgn songong kamu blm tau siapa zingga baru pake tas branded aja sudah sok kaya dilibas ntar sama dirga
Ida Sriwidodo
Walaahh.. blom apa2 adiknya Bagas dah songong!
Blom tauu ajaa siapa Zingga!
Don't judge a book by its cover.. okee! 👌🏻🤪
Arin
Awal-awal diri mu dikenalkan pada ibu dan adik Bagas, tapi sambutannya udah tak baik. Daripada di lanjutkan ke hubungan yang serius malah makan hati...... mending tolak aja lah Zingga.
Bunda Keisha
salah cari lawan kamu de'... 🤭
Naning Naning
kalo cinta jangan diem aja dr andra, kalo diem.aja gimana zinggga bisa tau
Naufal Affiq
lanjut thor
Lilik Juhariah
Waaah seru nih zingga ketemu andra
Mutia
Knp Zingga gak punya teman, biasanya dikampus sangat rame, apalagi cewek biasanya suk bergerombol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!