NovelToon NovelToon
ALVANA

ALVANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: aufalifa

"Aku insecure sama kamu. kamu itu sempurna banget sampai-sampai aku bingung gimana caranya supaya bisa jadi imam yang baik buat kamu."
~Alvanza Utama Raja

🍃🍃🍃

Ketika air dan minyak dipersatukan, hasilnya pasti menolak keduanya bersatu. Seperti Alvan dan Ana, jika keduanya dipersatukan, hasilnya pasti berbeda dan tidak sesuai harapan. Karena yang satu awam dan yang satu tengah mendalami agamanya.

Namun, masih ada air sabun yang menyatukan air dan minyak untuk bisa disatukan. Begitu juga dengan Alvan dan Ana, jika Allah menghendaki keduanya bersatu, orang lain bisa apa?

🍃🍃🍃

"Jika kamu bersyukur mendapatkan Ana, berarti Ana yang harus sabar menghadapi kamu. Sebab, Allah menyatukan dua insan yang berbeda dan saling melengkapi."
~Aranaima Salsabilla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aufalifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kedatangan mantan

Bangun sepertiga malam sudah menjadi kebiasaan Ana, kini ia menatap ke arah jam yang menunjukkan 02.30 pagi. Dengan segera la bangun hendak mengambil air wudhu.

Melihat sang suami masih dalam alam mimpinya, Ana bergerak untuk membangunkannya guna mengajaknya ikut sholat malam.

"Aa' Bangun dulu, A'. Kita sholat malam bareng yuk, Aa'." Ujar Ana dengan mengguncang pelan tubuh Alvan

"Aa masih ngantuk, na." Balas Alvan dengan suara ala bangun tidurnya.

"Kalau nanti masih ada waktu, Aa' boleh kok tidur lagi. Sekarang Aa' bangun dulu, ya." Ana langsung menarik tangan Alvan untuk bangun. Dengan sisa kesadarannya, Alvan berjalan menuju kamar mandi.

Sedangkan Ana langsung mempersiapkan alat sholatnya dan juga suaminya. Dua puluh menit lamanya Ana menunggu, Ana jadi curiga kalau suaminya itu ketiduran di kamar mandi. Akhirnya, Ana langsung masuk kedalam kamar mandi dan benar saja, Alvan tertidur dilantai dengan bathtub yang menjadi sandaran kepala.

"A'. Kok malah jadi pindah tidur dikamar mandi, Buruan ambil wudhu A'. Keburu waktu subuhnya datang." Ana memaksa Alvan untuk berdiri menghadap kran yang sudah Ana nyalakan.

Ketika air dingin mengalir di kaki dan tangannya, kantuk Alvan seketika hilang. Keberadaan Ana disampingnya pun Alvan tak sadar.

Selesai mengambil air wudhu, Alvan menghadap Ana dengan tatapan bingung. "Loh, kok kamu bisa dikamar mandi? bukannya tadi masih di kamar?"

Ana menggeleng kepala heran. "Habisnya kamu lama, jadinya aku nyusul. Ana pun segera mengambil air wudhu."

kini kedua sepasang kekasih yang baru saja menikah itu tengah melaksanakan sholat malam berjamaah.

Seusai sholat dan berdoa, Alvan langsung memutar badannya menghadap lang istri. Sedangkan Ana langsung meraih tangan kekar Alvan untuk ia cium punggung tangan serta telapak tangan Alvan. Begitu juga dengan Alvan yang membalasnya dengan mencium kening, pipi kanan, pipi kiri dan berakhir mengecup singkat bibir Ana.

"Makasih ya, udah bangunin Aa'." Ujar Alvan dengan membenarkan mukena Ana yang sedikit terlihat rambutnya.

"Itu kewajiban Ana untuk mengingatkan Aa'." Balas Ana dengan senyum manisnya.

Mendengar adzan shubuh, Alvan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Ana yang suaminya hanya mampu tersenyum manis.

"Semangat banget A'. Mau jamaah ke masjid, ya?" Tanya Ana menebak

"Aa' semangat karena ini pertama kalinya Aa' sholat jamaah subuh di masjid. Biasanya Aa' sholat subuh di jam lima lewat." Balas Alvan dengan memakai peci hitamnya

"Masyaallah, ya udah Ao' langsung berangkat, nanti keburu Iqamah."

🍃🍃🍃

Bingung dengan kegiatan pagi, Alvan dan Ana memilih untuk belanja ke pasar. Belanja berbagai jenis kebutuhan dapur yang mulai habis.

"Aa' pengen cobain masakan kamu. Nanti masakin buat Aa' ya." Ujar Alvan, Ana mengangguk antusias. Alvan mengambil berbagai sayur dan disodorkannya pada sang penjual. Setelah semua di total, Alvan langsung mengeluarkan beberapa uang lembar dari dalam dompetnya.

"Ini nak Alvan, kan? Anak motor yang suka keliling malam hari?" Tanya ibu-ibu penjual itu

Alvan mengangguk. "Iya, Bu. Maaf kalau dari saya atau anak-anak lain mengganggu waktu istirahat, ibu sekeluarga."

"Tidak kok, nak. Oh ya, ini nak kembaliannya." Ujar Ibu menyodorkan uang kembalian Alvan

"Kembaliannya buat ibu. Semoga menjadi jum'at yang berkah, bu."

"Masyaallah, nak. Terima kasih banyak, semoga diganti yang lebih sama Allah."

"Amrin kal-"

"Alvan !!!"

Teriakan suara melengking itu membuat Alvan dan Ana lantas menoleh ke belakang. Mendapati seorang perempuan berhijab yang kini menghampiri Keduanya. Alvan hanya tersenyum tipis. Ingat, sangat tipis.

"Gila! Lo sekarang makin ganteng, Alsa." Puji perempuan berhijab coklat yang tak bisa Alvan lupa namanya. 'Nama yang cantik memang cocok dengan gadis yang cantik yakni Naya' itu adalah pujian andalan Alvan dulu pada gadis bernama Naya didepannya.

"Stop panggil gue Alsa." Balas Alvan tanpa ekspresi

Perempuan bernama Naya itu tertawa. "Stop? Jangan bilang lo lupa sama gue?"

"Lo Naya." Alvan menunjuk dirinya sendiri. "Karena gue bukan Alsa-Alsa lo lagi." Lanjutnya yang setelah itu langsung menggenggam tangan mungil istrinya untuk ikut kemana dirinya melangkah.

"Alvan!" Teriaknya menyusul Alvan. "Apa maksud lo kalau lo bukan Alsa gue lagi? Selama ini gue udah turutin semua kemauan lo, lo minta gue untuk jadi perempuan yang lo idamkan, Al. Gue selama satu tahun ini berubah demi lo. Gue berusaha untuk jadi perempuan idaman lo. Mana hasil yang gue dapat? sakit hati? kekecewaan?" Naya terisak dengan menutupi mukanya, Alvan menatap Naya dengan pandangan tak terbaca. Sedangkan Ana merasa sangat bingung dengan obrolan dua orang didepannya.

"A'." Bisik Ana

"Sorry, gue nggak pernah minta lo untuk jadi kriteria perempuan yang gue idamkan. Hasil yang lo dapat lebih baik dari gue. Jauhi gue, hapus ingatan lo tentang gue dan lupakan gue." Ujar Alvan pada akhirnya, dari situ Ana paham bahwa perempuan didepannya ini adalah mantan Alvan.

Naya terkekeh dengan air mata yang masih mengalir deras membasahi pipi. "Dari sini gue paham kalau lelaki tidak ada yang setia dan sesuai dari omongan. Antara siapa yang menemani dari siswa dan siapa yang berhasil bersama di hari lulus."

"A', beribu-ribu doso Aa' dapatkan karena Aa' udah buat perempuan nangis." Ana membuka suara berniat mengingatkan Alvan. Ia mendekat ke arah Naya dan berniat untuk menenangkan perempuan itu.

Naya menoleh kearah Ana. "Ketika lo tengah berjuang menuju keberhasilan lali tiba-tiba lo jatuh tanpa disangka, apa yang lo lakukan?"

"Berjuang lagi sampai kila berhasil." Balas Ana dengan tampang polosnya

"Good girl. Thanks untuk solusinya."

Alvan mulai geram. "Satu helai rambut yang terlihat, tujuh puluh ribu dosa yang didapat. Sedangkan dulu Aa' sering lihat rambut dia yang jumlahnya nggak kehitung." sahutnya yang setelah itu langsung pergi dengan menggandeng tangan mungil istrinya.

🍃🍃🍃

Alvan kelimpungan sendiri memikirkan pertemuannya dengan Naya tadi pagi di pasar, sedangkan Ana terlihat santai dan tidak memikirkan hal apapun

"Na." panggil Alvan pelan

"Iya, A'?" Tanya Ana tanpa menatap, la disibukkan oleh barang-barang yang ia masukkan kedalam koper

"Masalah dia tadi...."

"Masalalu kan, A'?" Sahut Ana dengan bertanya

"Iya, Maaf ya kalau Aa' belum sempat cerita tentang masa lalu dan juga perempuan-perempuan yang pernah Aa kasih harapan. Tentang kejadian tadi, Aa cuma minta sama kamu untuk percaya ke Aa'." Balas Alvan

Ana mengangguk, la segera menutup kopernya dan ia letakkan disebelah almari. Dihampirinya sang suami. yang masih menunggu dirinya untuk duduk disebelahnya.

"Aa' ini suami Ana. Percaya pada suami adalah kewajiban bagi Ana, kalaupun banyak orang menuduh Aa', yang Ana percaya cuma omongan yang keluar dari mulut Aa. Tapi Ana harap, semoga Aa' tidak menyia-nyiakan kepercayaan Ana." Ujar Ana memantapkan keyakinannya. Membuat Alvan tersenyum lega.

"Makasih sayang, Aa' janji sama kamu kalau Aa' nggak akan sia-siakan kepercayaan kamu pada Aa'." Balas Alvan dengan mencium punggung tangan Ana berkali-kali

Ana bergerak untuk merapikan rambut suaminya yang berantakan. "Jangan terus terusan berjanji kalau Aa' Selalu mengingkari. Cukup kita jalani, jangan sampa ada yang disesali."

🍃🍃🍃

Sesuai dengan yang Alvan minta pada Ana. Alvan meminta pada Ana untuk membuat nasi goreng untuknya. Nasi goreng komplit yang berisikan wortel, brokoli, telur, sayur dan nasi yang dimasak bersamaan.

Ana ragu dan nggak yakin kalau masakannya enak. Sebab, biasanya campuran nasi goreng cuma telur dan sayur, sedangkan suaminya meminta dirinya untuk membuat nasi goreng komplit.

"Aa' beneran mau makan nasi goreng komplit ini?" Tanya Ana Sedikit ragu

"Ini nasi goreng favorite Aa', Na. Dulu waktu Aa' kecil sering dibuatkan nasi goreng komplit." Balas Alvan antusias. la segera memakan masakan Ana dengan lahap

"Pelan-pelan, A'." Ujar Ana memperingati

"Suamimu sepertinya sangat lapar, Na." Ujar Ida terkikik melihat Alvan yang begitu lahap makan nasi goreng buatan Ana

"Mungkin, Bu. Hm, Ana besok udah harus pulang ke pesantren." Ujar Ana membuka topik

"Nggak bisa diundur lagi? Kalian ini baru saj menikah lho." Balas Ida

"Ana takut bu kalau kelamaan molor. Ana akan target beberapa bulan lagi supaya tahun depan bisa lulus." Bukannya Ida melarang Ana untuk kembali ke pesantren. Tetapi, ia tidak ingin momen sehabis menikah putrinya jadi kepotong.

"Biarkan, Bu. Toh nak Alvan nggak keberatan dan memberi izin untuk istrinya kembali meneruskan mencari ilmu di pondok pesantren." Ahmad ikut menimpali

Alvan baru saja menyelesaikan sarapannya. meneguk segelas air putih dalam satu tegukan "Tapi, kalau Alvan kangen istri Alvan, Alvan diperbolehkan menemui Ana kan?" Tanyanya, hal itu mengundang tawa kecil Ahmad dan Ida

"Boleh, Nak." Balas Ahmad. "Tapi jangan terlalu Sering." Lanjutnya

"Kalau seminggu sekali?" Tanya Alvan l

"Lebih baik jika satu bulan sekali saja nak Alvan. Kalau kamu keseringan menemui Ana, yang ada Ana Nggak fokus dan kepikiran kamu terus." Balas Ahmad

"Yaaahh, kangennya numpuk."

"Udah kan A' sarapannya? Bukannya setelah ini kita menemui Bunda?" Tanya Ana mengalihkan pembicaraan. Alvan mengangguk, ia segera pamit pada Ahmad dan juga Ida. keduanya segera keluar dan masuk kedalam mobil milik Ahmad

"Hari ini kita ke apartemen. Seharian kita nginep di sana." ujar Alvan

"Iya, A'."

🍃🍃🍃

Sesampainya di apartemen, kedua sepasang kekasih yang baru nikah kemarin sangat disambut hangat oleh Herlin dan anak Blaster.

"Cie yang udah nikah. Semalem gimana? Seru? Nikmat? atau masih kurang?" Tanya kenzie menggoda Alvan

Sedangkan Ana langsung menghampiri Harlin yang kini ditemani Naya, mantan Alvan.

"Capek seharian salimin orang banyak, mana mungkin malemnya langsung buat. Bloon banget lo! "sahut Noval dengan menjitak kepala kanzie

"Doakan aja malam ini." Balas Alvan

Berbeda dengan Ana, Herlin dan Naya. Naya tengah menyuapkan sarapan untuk Herlin, sedangkan Ana diminta Herlin untuk istirahat, tetapi Ana menolak. Satu pertanyaan di otak Ana, Sejak kapan mantan Aa' ada disini ? Bukannya tadi pagi masih di pasar?

"Beneran besok kamu kembali ke pesantren, Nak?" Tanya Herlin pada Ana.

Ana mengangguk. "Ana akan target supaya bisa lulus di tahun depan, Bunda."

Naya berjongkok guna menyetarakan tingginya dengan tinggi Herlin. "Pantesan Alvan pilih dia dan tinggalin Naya." ujarnya seolah merasa orang paling tersakiti.

"Orang yang lebih dari Alvan ada banyak, Nak. Dan kamu tetep jadi anak bunda. Bunda sayang kamu, Bunda sayang Alvan dan sayang menantu bunda." Balas Herlin dengan lembutnya

"Makasih, Bunda." Balas Naya berhambur kedalam pelukan Herlin, namun sorot matanya menunjukkan kebencian.

Alvan datang menghampiri ketiganya, tatapan Alvan beralih pada seorang perempuan bernama Naya yang menyarang di otaknya.

"Lo pulang nggak? Biar sekalian diantar." Tanya Alvan

Naya tersenyum penuh harapan mendengar Alvan yang sepertinya mau mengantar dirinya pulang. "Ayo deh kalau Lo mau nganterin gue pulang."

Alvan menoleh kearah belakang dan memanggil Kenzie. "Antar Naya pulang, Hari ini ada jadwal bunda ke dokter. Kalau gue suruh ke rumah sakit langsung ke rumah sakit."

"Siap bos ku." balas kenzie dengan tangan menghormat ke arah Alvan

Sedangan Naya langsung cemberut. "Kok bukan elo Sih? Tanya Naya mendengus

"Kalau que antar lo, perasaan istri gue gimana?" Alvan langsung mendorong kursi roda yang Herlin duduki, serta merangkul Ana agar ikut bersamanya.

Kenzie berjalan menghampiri Naya yang masih menatap kepergian Alvan, ia mendengus kesal serta menghentak hentakkan kaki sebal. Namun sedetik kemudian, Naya tersenyum penuh licik. Sebuah ide terlintas di pikiran.

"Ayo gue antar wahai mantan Alvan." Ujar kenzie dengan mengedipkan sebelah matanya

"Nggak perlu, gue bisa sendiri." Balasnya yang Setelah itu langsung keluar dari apartemen Alvan

Arden menghentikan langkah Naya yang akan melewatinya. "Gue harap, lo nggak ada niat buruk buat ngehancurin hubungan Alvan sama Ana. Lo cuma mantannya Alvan yang tiba-tiba datang cuma bikin rusuh." ucapnya yang cukup menusuk hati Naya.

Naya terkekeh mendengar ucapan Arden. "Gue sama Alvan punya kesepakatan bahwa, gue akan menjadi gadis yang di kriteria kan Alvan, begitu juga sebaliknya. Kita sepakat dalam satu tahun harus udah berubah. Dan sekarang gue kembali setelah satu tahun tanpa ada Alvan. Harus sesuai kesepakatan dong, setelah satu tahun proses perubahan kita akan langsung nikah. Dan ingat, gue masih berstatus pacar Alvan."

"Yakin? setelah lo selingkuh dengan Erik bahkan sampai hampir menikah lalu tiba-tiba putus tanpa sepihak, sekarang tiba-tiba minta kepastian yang pastinya Alvan udah putusin lo tanpa sepihak. Satu tahun kemarin lo kemana? Niat merubah diri atau merusak diri?" Penjelasan panjang nan lebar dari mulut Arden berhasil membuat Naya terbungkam.

"Kenapa diam aja? syok karena kita tahu kebusukan lo?" Imbuh Noval tak kalah sinis

Naya tersenyum penuh licik. "Oh, tidak. Karena rencana gue belum dijalani seratus persen.

"Cewek tolol di dunia ini memang cuma lo, sebelum rencana lo terjalani, gue pastiin langsung gagal."

1
Bukhori
lanjut👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!