Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Malam hari nya,
Dara sibuk mencari rumah yang di kontrakkan, Dara sebenar nya mampu membeli sebuah rumah, akan tetapi Dara berfikir lebih baik mengontrak beberapa tahun lalu lebih nya bisa untuk keperluan lain. Jika suatu saat nanti kehidupan mereka tercukupi baru lah Dara membeli rumah sendiri.
Lagian Dara mempunyai cita-cita untuk menyekolahkan anak nya di sekolahan Elit supaya kepintaran ke dua anak nya itu tak sia-sia.
"Ini?" gumam Dara sumringah menemukan rumah minimalis 3 kamar.
Ukuran kamar itu memang kecil tapi setidak nya harga nya sangat pas dengan perkiraan Dara dan juga kamar nya ada 3, Dara sangat tahu kalau Carlos tak suka berbagi kamar walau masih kecil, tetapi anak nya itu suka kegelapan benar-benar gelap sedangkan Dara atau Bunda Maria tak akan bisa tidur tanpa ada setitik cahaya.
Dara segera menghubungi pemilik nya dan meminta bertemu malam ini juga, ternyata pemilik rumah itu sangat membutuhkan uang dan menerima kesepakatan dengan Dara yang mengontrak selama 2 tahun di rumah itu.
" Terima kasih Bu..!" ucap Dara dengan senyuman berjabat tangan dengan pemilik rumah.
"Iya nak..! Sama-sama, tapi kalau boleh tahu kamu itu Artis atau Model ya? Kok bisa mengontrak di rumah saya? Apa aman untuk seorang gadis secantik mu tinggal di kawasan biasa? kenapa tidak menyewa tempat tinggal di Apartemen saja?" ucap Wanita itu dengan raut wajah penasaran.
Dara terkekeh pelan, "Apa aku terlihat masih gadis Bu?" tanya Dara.
"Ehh? Apa kamu udah menikah?" kaget wanita itu dan Dara mengangguk pelan.
"Saya baru saja pindah dari Jepang Bu dan saya akan tinggal disini karna ini Negara kelahiran saya." jawab Dara dengan sopan.
Wanita paruh baya itu pun tercengang karna sekali melihat penampilan Dara seperti Model Top dan lekuk tubuh seperti gitar spanyol itu, siapa yang akan percaya Dara pernah mengandung.
"Masa sih nak? Kamu yang hamil atau rahim pinjam sama Orang?" tanya Wanita itu tak percaya.
Dara terkekeh geli, "Enggak Bu..! Saya memang hamil dan perut saya juga membesar layak nya wanita hamil, malahan 2 lagi." kata Dara menunjukkan 2 jari nya dengan senyuman.
Wanita itu kembali ternganga lagi lalu melihat sekeliling semua orang tampak memperhatikan Dara yang begitu cantik, mereka berbisik-bisik yang masih mampu didengar nya kalau Dara pasti adalah seorang model baru dan akan populer serta menjadi incaran banyak orang.
"Permisi Nona? Ini minuman nya." kata seorang pelayan pria meletakkan gelas berisi minuman yang dipesan Dara dan Ibu pemilik rumah.
"Terima kasih." ucap Dara dengan suara halus.
Pelayan pria itu mengerutkan kening nya lalu melihat tangan mulus Dara dan perlahan menanjak hingga bisa melihat wajah cantik Dara, seketika itu pria tadi mimisan.
Dara melihat ada setetes darah terkena di meja nya tentu saja Dara mendongak dan terkejut pelayan pria tadi mimisan, Dara segera berdiri mengambil tisu dan spontan menutupi hidung pria itu dengan tisu yang Ia pegang.
"Aduh Mas..! Kenapa bisa mimisan?" tanya Dara khawatir begitu juga yang lain nya.
Pelayan itu semakin syok melihat paras Dara dari dekat benar-benar silau juga mengagumkan, tak berapa lama pelayan wanita menjadi rekan kerja nya segera membantu dan meminta maaf pada Dara karna kecerobohan teman nya yang punya gejala mimisan kalau dia lagi kagum.
Dara menggaruk pipi nya yang gatal lalu melihat sekitar, semua orang memang memperhatikan nya juga menatap nya seperti sang Idola terkenal saja, padahal Dara bukan Artis apalagi Model.
"Kenapa begini? Kalau Carlos ada disini pasti mereka nggak akan berani menatapku begini. "Batin Dara tersenyum kaku menundukkan sedikit kepala nya dan kembali duduk.
Dara merasa tidak nyaman segera meminta izin pada pemilik rumah yang akan ditempati nya, Wanita paruh baya itu pun paham melihat ekspresi Dara begitu canggung padahal tadi Dara tenang-tenang saja.
Dara buru-buru keluar dari Cafe sembari melihat jam tangan, Dara yang sibuk dengan melihat jam tangan nya tak sempat melihat ke arah depan hingga tidak sadar Ia menabrak seseorang.
"Ahhh!" Dara terkejut namun gerakan cepat orang itu menahan pinggang kecil Dara. Dara melebarkan mata nya melihat siapa yang tengah menolong nya,
"Aduh? Ke--kenapa bisa aku menabrak orang sih?"Batin Dara.
"Kau tak apa?" suara dingin itu menyadarkan Dara yang segera mendorong tubuh pria itu yang membuat pria tersebut mengerutkan kening nya, pria tadi langsung memasukkan jemari tangan nya ke saku celana nya. Dara melihat sepatu pantofel pria yang menolong nya yang sangat mahal membuat nya segera berbicara.
"Ma--maaf Tuan..! Sa--Saya terburu-buru. Terima kasih !!?" ucap Dara yang tak ingin bersinggungan dengan pria memakai sepatu limited itu.
"Hmmm!" sahut Pria itu.
Dara melangkah mundur sedikit demi sedikit seolah takut dengan pria yang ada didepan nya, pria tersebut menyadari kelakuan Dara, Sayang nya pria itu adalah Nicoles. Nicoles yang melihat semua tindakan konyol Dara yang melangkah mundur mengernyit kan kening nya.
"Kau?" tunjuk Nicoles.
Deg.
"Ya??" Dara terlonjak kaget menegakkan tubuh nya serta mendongak melihat pria itu.
Nicoles mengerutkan kedua alis nya, "Sudahlah..! minggir..!" ucap Nicoles
Dara buru-buru melarikan diri melewati Nicoles yang berhenti ditempat, Nicoles memejamkan mata nya mencium aroma vanila dari tubuh Dara, Ia menoleh dan menaikkan sebelah alis nya melihat Dara yang hampir tergelincir dengan heels nya sendiri membuat nya terheran-heran.
"Apa dia baru aja melarikan diri? dariku? Apa dia tahu siapa aku?" Batin Nicoles penasaran. Nicoles mengangkat bahu nya tak peduli dan melanjutkan langkah kaki nya. Nicoles sempat terusik dengan aroma tubuh Dara.
Dara berlari menuju jalan besar keluar dari kawasan Cafe tadi, Dara terengah-engah melihat ke belakang memegangi dada nya yang berlari tanpa henti membuat nya sedikit sesak.
"Ke--kenapa aku takut dengan Pria tadi? Ada apa dengan tubuh ku sendiri?" tanya Dara menggeleng-gelengkan kepala nya kuat.
"Mungkin karna aku masih baru disini jadi udah jelas tubuh ku hanya berhati-hati dengan orang asing." gumam Dara memberi alasan supaya diri nya tak kepikiran.
Dara pulang naik taksi online, Dara meminta supir untuk mampir di rumah keluarga Adipati, Dara memperhatikan rumah itu dari kejauhan.
"Aku pasti akan memasuki rumah itu dan membalas semua nya." Batin Dara dengan raut wajah datar nya dari balik kaca.
"Jalan pak..!" pinta Dara.
"Baik mbak." jawab supir taksi itu segera melajukan kendaraan nya membelah suasana malam.
Dara kembali ke hotel dan menemui Bunda Maria juga si kembar sambil membawa nasi bungkus, Caitlin yang paling gembira karna ia memang sangat ingin mencoba makan masakan khas negara Indonesia yang terkenal kaya akan rempah nya.
"Mommy kemana aja cih?" tanya Carlos serius dengan suara khas cadel nya.
Dara mengulum senyum, Dara berjongkok menyamakan tinggi nya dengan sang putra, Dara menangkup pipi Carlos yang tembem tapi wajah nya sungguh datar.
Terkadang Dara terpukau dengan paras Carlos, Dara menebak-nebak apa sosok Ayah kandung mereka sangat tampan, mengingat Dara begitu cantik saat ini pasti Carlos mewarisi Gen pria itu. Dara menyangka pada diri nya sendiri bahwa sosok Ayah kandung dari ke dua anak nya itu adalah pria pendek, jelek dan gendut.
"Mommy mencari tempat tinggal untuk kita semua sayang." jawab Dara dengan lembut.
Carlos mengeluarkan 2 ATM anak-anak dan memberikan nya pada Dara, Dara yang tak mengerti apa yang dimaksud oleh Carlos membuat Dara mengerutkan kening nya.
"Kenapa kamu memberi Mommy kartu ini sayang?" tanya Dara belum mengerti.
"Uang yang ada didalam nya udah mencapai batas macimal anak-anak meabung mom." ucap Carlos dengan raut wajah tenang nya.
Dara membulatkan mata nya, "Ka--kapan kamu menabung sayang?" tanya Dara antara percaya dan tak percaya.
Carlos melirik kearah Caitlin yang sedang menceloteh makan bersama Bunda Maria, "Kami punya penghacilan macing-macing Mom." ucap Carlos Dara menghela nafas,
"Lalu kalian ingin ATM nya Mommy yg simpan?" tanya Dara, Carlos mengerutkan kening nya,
"Itu cuma punya Calos Mom, punya calin dia cimpan cendili." ucap Carlos. Jawaban Carlos membuat Dara terbelalak.
"Batas maksimum anak-anak bukan nya 5000 Dolar disana ya?" gumam Dara terhenyak.
Dara sedang memikirkan bagaimana cara anak nya menghasilkan uang di Luar Negeri dan aneh nya Carlos mempunyai 2 ATM, kapan anak nya buat buku tabungan sendiri? Anak nya yang masih terlalu dini untuk tahu arti menabung. Terus apa kata anak nya tadi? Punya cara mendapatkan penghasilan sendiri? Memang nya apa pekerjaan anak nya?, Orang waras mana yang mau menerima anak umur 4 tahun bekerja?
"Calos mau mom belikan lumah balu dengan uang yang ada dicini, Calos juga mau Mom buat ATM yang muatan nya bescal uncuk Calos." pinta Carlos dan berbalik pergi meninggalkan Dara, Dara yang mendengar perkataan Carlos barusan langsung terduduk kasar.
\*
Bersambung.......................................
