NovelToon NovelToon
Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:44.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Senjahari_ID24

Blurb

Arjuna Syailendra dan Anggita Jelita, menerima perjodohan demi kepentingan masing-masing. Bersama bukan karena cinta, tetapi hanya sebatas azas manfaat.

Akankah rasa berdebar tak terencana tumbuh di hati mereka? Sementara Arjuna hanya menganggap Anggita sebagai pelampiasan dari cinta tak berbalas di masa lalu.

Ikuti kisah mereka yang akan menguras emosi. Selamat membaca🤗.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjahari_ID24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6b

BAB 6b

Gedoran kencang di pintu terdengar ke dalam kamar Ayu yang memang terletak di bagian paling depan. Sesiangan ini dia masih tergolek malas mengukir jejak di tempat tidur. Seperti induk ayam yang mengerami telurnya.

"Ganggu banget sih! Gak tahu apa ini masih pagi!" dengusnya kesal.

Dengan langkah malas Ayu terhuyung menuju pintu. Membuka kunci sambil bersungut-sungut tanpa memerhatikan siapa yang datang.

"Lain kali kalau mau bertamu itu jangan pagi-pagi. Ganggu orang tidur aja!" serunya sembari menggaruk rambut dengan mata memicing.

"Masih pagi?" sergah Anggi dengan suara meninggi terbungkus kemarahan. Tangannya terkepal di sisi tubuh, berusaha mengelola emosi yang mendesak ingin meledak.

"Mbak bilang masih pagi? Ini hampir tengah hari!" teriak Anggi kesal bukan kepalang. Baru kali ini ia tak mampu mengontrol diri.

Ayu menggosok mata celingukan dan benar saja di luar hari sudah terik.

"Pelankan nada bicaramu! Aku ini Kakakmu. Sebagai adik harusnya kamu bersikap hormat padaku. Bukannya malah jadi adik durhaka!" balas Ayu dengan nada lebih tinggi seraya menoyor dahi sang adik.

Anggi menepis kencang tangan Ayu dan menatap tajam. "Persetan dengan sikap hormat! Ini apa, Mbak? Ini Apa!" Anggi mencabut kertas yang menempel di kaca jendela dan menunjukkannya tepat ke depan wajah Ayu. "Jelaskan maksud semua ini!"

"Aku ini sedang kesulitan keuangan! Aku punya hutang sama Bu Meri yang sebentar lagi jatuh tempo. Kalau bukan dengan menjual rumah ini dari mana aku bisa membayar!" Ayu merebut kertas yang bertuliskan 'RUMAH INI DIJUAL' dari tangan Anggi. Mulai gugup, tetapi menutupinya dengan sikap congkak.

"Bu Meri? Bu Meri rentenir yang sering mencekik peminjam dengan bunga selangit?" sahut Anggi sengit.

"Ya iyalah. Cuma dia yang bersedia pinjamkan aku uang tanpa ribet dalam jumlah banyak. Memangnya ada berapa Bu Meri lagi!" Ayu menjawab ogah-ogahan sambil memainkan kuku.

"Kenapa sampai harus berhutang, bekas apa? Biaya perawatan ibu semuanya di handle Mas Juna. Setiap bulan aku mengirim sepuluh juta rupiah sebagai uang transport bolak-balik ke rumah sakit juga untuk kebutuhan Mbak sehari-hari. Apa itu masih tidak cukup? Bahkan gajiku dulu satu bulan tidak mencapai angka itu! Seharusnya Mbak bersyukur, bukan malah menghambur-hambur!"

"Heh, mikir dong. Zaman sekarang uang segitu mana cukup! Aku juga butuh ke klinik kecantikan, butuh beli baju bagus. Bukan cuma makan! Kamu enak udah jadi Nyonya besar. Jangan sok menceramahi. Kamu enggak tahu apa-apa!" elak Ayu tak mau kalah.

"Tapi menjual rumah ini tidak dibenarkan! Dua minggu lagi ibu akan pulang, dan kalau rumah ini dijual, ibu mau tinggal di mana, Mbak!" Anggi tak habis pikir. Dadanya tersengal kembang kempis dan butiran bening mulai menggenang di sudut mata. Air mata kemarahan yang menumpuk dari sana sini.

"Belikan saja ibu rumah baru, Gampang 'kan? Habis perkara. Minta sama suamimu yang kaya raya itu dan bilang kalau rumah butut ini sudah tak layak ditinggali!"

Ingin rasanya Anggi mencakar wajah kakaknya. Ayu bukannya menyesal maupun meminta maaf, malah makin menjadi-jadi. Di tengah perseteruan datanglah tiga orang laki-laki berseragam yang bertamu.

"Betul ini rumahnya Ibu Ningrum?"

"Benar, Pak. Bu Ningrum ibu saya," jawab Anggi berusaha ramah dan meredam amarah. Sementara Ayu kini menciut, sangat kentara dari bahasa tubuhnya yang gelisah.

"Maaf, kalau boleh tahu, bapak-bapak ini dari mana?" tanya Anggi sopan.

"Begini Mbak, saya dari pihak PLN."

"Saya dari Telkom."

"Dan saya dari PDAM."

Mereka bertiga menyahuti satu persatu, kemudian menyerahkan masing-masing amplop yang mereka bawa kepada Anggi. Selesai membaca Anggi mengeraskan rahang. Kepalanya nyaris meledak. Bagaimana tidak, ternyata baik listrik, air, maupun fasilitas wifi semuanya menunggak dalam jumlah membengkak selama beberapa bulan padahal Anggi sudah mengirimkan dana lain untuk membayar setiap bulannya.

Kesabarannya benar-benar diuji. Di dalam hati ia berteriak putus asa. Sampai kapan kah hidupnya harus begini?

TBC

Happy Weekend.

1
valent
baca ulang lg , kangen juna - anggi , lg bosen jg di NT ngga nemu2 cerita yg bagus .


kak ,kapan nulis lg ?
Qothrun Nada
gk nyangka kan Anggi,calon anakmu membantu mu menuntaskan dendam mu, Arjuna gk berkutik kan kalau menyangkut anak😀
Qothrun Nada
si Arjuna itu yg harusnya mengalami mual dan muntah, ngidam pengen makan ini dan itu, biar tau rasa 😀
Qothrun Nada
aku scroll lagi keatas,apa ada bacaan ku yg terlewat, ternyata hanya mimpi 😀
Qothrun Nada
bagus sekali ceritanya, menyesal dulu aku tinggalkan padahal belum selesai baca
Qothrun Nada
ketika rasa kecewa dan sakit sudah di puncaknya,maka laksana gunung berapi yg memuntahkan laharnya
Qothrun Nada
cinta sendirian rupanya, bukan mantan dong pantesan Viona biasa saja karena gk merasa
Qothrun Nada
kembali lagi aku baca, setelah sekian tahun lamanya aku tinggalkan
Hadinem 123
baru mulai baca....
Nur Inayah
diantara Anggi, Dara dan Freya, ujiannya menurutku paling menguras airmata dan nyeri adalah kehidupan Freya🥺🥺
Nur Inayah
padahal aku udah baca kisah Arjuna dan Anggi berulang-ulang, tp teteo aja mewek dan nyesek pas part ini😭😭😭
Nur Inayah
aku baca ini entah yg sudah keberapa kali, aku memang paling suka karya kak senja yg ceritanya dari klan Syailendra, walopun semua karya kak senja semuanya bagus dan keren tiada tanding🤭🤭
Nunik Fatimatuz Zahroh
Luar biasa
Nazwaputri Salmani
Hayo loh
Nazwaputri Salmani
Baca ulang aku thor kangen mereka
Eko Nur Yanto
arjuna jadi Suami keterlaluan,mestinya tanya dulu baik2 kok langsung dh' Hakimi,
Widi Safitri
judulnua apa kak sya ko penasaran?
Widi Safitri
Luar biasa
Putri Yeyen
nyesek banget 😥😥😥
Khairul Azam
meskipun dia dibayar mbok ya menghargai pegawainya, jgn seenak jidatnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!