Dendam Arwah Julia

"Mas, aku menemukan rokok ini di saku kemeja mu." Julia meletakkan sebungkus rokok di atas meja rias.

"Hem." Dean nampak kaget dengan penemuan sang istri.

"Ini milik siapa? sejak kapan kamu ganti rokok menjadi yang merk ini." Julia bertanya dengan suara lemah lembut karena dia tidak ingin ada pertengkaran di antara mereka.

Padahal kalau menuruti apa kata hati maka ingin rasanya Julia mengamuk saja untuk melampiaskan kemarahan yang sangat besar pada Dean, wanita mana yang tidak marah ketika mendapati sang suami tengah bercinta dengan wanita lain dan tentunya penuh gairah juga sampai membuat hati Julia terasa sangat pilu dan sakit.

Tapi Julia masih dengan rasa sabar dan terus berbicara dengan suara lembut agar tidak membuat kehebohan dalam rumah tangga ini, karena dia yakin bila nanti bersuara tinggi maka Dean akan mengamuk juga karena tidak terima atas tuduhan terhadap dirinya bersama dengan wanita lain yang ada di pabrik dan pasti bersama dengan Lea.

Jadi sebisa mungkin Julia meredam amarah di dalam hati dan ingin berbincang lembut dengan suami nya itu sehingga berharap akan ada titik terang dan yang pasti Julia ingin agar Dean melepaskan Lea dari dalam rumah tangga mereka, Julia tidak ingin berpisah atau bercerai dari sang suami nya ini.

Bahkan sekarang kesannya justru Julia yang mengemis dan terus berbicara lembut agar Dean jangan sampai marah, padahal yang seharusnya marah adalah Julia karena di sini dia yang di khianati bersama dengan wanita lain yang tidak lain adalah anak buah mereka sendiri, sungguh pengorbanan seorang istri yang sangat besar hanya agar rumah tangga tetap berjalan harmonis.

Mengabaikan rasa sakit hati yang bercokol di dalam dada karena dia ingin terus bertahan dan bila memang bisa maka tidak akan Julia menolak untuk mengemis di bawah kaki Dean atau Lea itu sendiri, agar rumah tangga ini terus berjalan dan tidak ada perceraian di dalam hidup Julia.

"Aku ganti rokok karena yang lama terasa tidak enak lagi." jawab Dean dan terlihat akan segera menghindar.

"Bukan hanya rokok yang bila sudah lama akan terasa tidak enak, bukankah cara pria menikmati wanita juga seperti itu?" Julia berusaha menahan air mata yang akan jatuh.

"Kamu bicara apa sih sekarang? dari rokok hingga kemudian jatuh pada seorang wanita, semakin hari kau semakin melantur saja karena sibuk dengan pekerjaan mu!" Dean memilih rebahan di atas ranjang.

"Jadi menurutmu aku sibuk saja di kantor dan tidak pernah memperhatikan dirimu?" Julia masih berusaha untuk mencari keluhan Dean terhadap dia.

"Sudah lah, aku tidak ingin membahas hal ini lagi." Dean malas berdebat.

"Mas." Julia perlahan juga naik di atas ranjang dengan hati yang terasa begitu perih.

Suami yang dulu terus berusaha untuk mengejar dia dan mendapatkan cinta nya tapi sekarang bersikap begitu dingin dan sangat cuek, masih sayang dan perhatian itu sudah lama hilang dari diri Dean untuk Julia Karena sekarang sudah terganti dengan keberadaan Lea sebagai orang ketiga.

Laki laki bila bersama dengan selingkuhan maka dia merasa seolah sangat diperhatikan oleh selingkuhan nya, memang sudah pasti seorang selingkuhan akan terus memberi perhatian agar suami orang merasa nyaman dan tidak akan pernah ingat lagi dengan sang istri.

"Bila kamu memang ada keluhan denganku maka silahkan katakan saja, aku ingin rumah tangga kita tetap awet dan juga harmonis." Julia memegang lengan Dean.

"Tidak ada yang ku keluhkan atas dirimu." Dean berbalik dan menatap istrinya.

"Lalu kenapa ada dia di antara kita?" Julia akhirnya mengatakan yang sebenarnya.

"Kamu sudah tau?!" Dean tersentak kaget dan segera duduk mengetahui bahwa Julia telah tahu perbuatan busuk dia.

"Kenapa kamu mencari kehangatan pada wanita lain?" Julia tertunduk menahan air mata yang siap mengalir.

"Julia, maafkan aku!" Dean merasa bersalah ketika melihat sang istri menangis seperti itu.

"Tinggalkan dia, Mas! tolong tinggalkan dia dan kita bisa hidup bahagia bersama." Julia berkata dengan hati yang sangat pilu.

Dean sekarang yang sadar bahwa hati istrinya telah tersakiti dan ingat bagaimana dulu dia berjuang untuk mendapatkan Julia, tapi malah sekarang di khianati begitu saja atas kehadiran Lea yang lebih menggoda dengan berbagai macam sisi karena cara berpakaian Lea memang sangat menonjol dibandingkan dengan Julia yang anggun.

Isak pilu dari Julia menambah hati Dean semakin merasa bersalah dan dia segera memeluk istri tercintanya ini, cinta Dean untuk Julia memang besar hanya saja dia mudah terpengaruh dan bisa di bilang laki-laki yang gampang tergoda bila melihat yang lebih menawan. tapi menawan menurut dia saja, sebab kebanyakan para pria mencari selingkuhan yang lebih buruk dari pada sang istri.

"Apa karena aku tidak bisa memberimu anak?" Julia bertanya pada sang suami.

"Tidak, aku tidak punya ada pikiran untuk bercerai darimu hanya karena kita belum memiliki seorang anak!" Dean mengelak ketika Julia bertanya hal itu.

Julia menunduk karena sekarang pun dia sudah tahu tanpa harus Dean mengatakan bahwa suaminya hanya ingin mencoba dengan wanita lain yaitu karena rasa penasaran, memang ada tipe pria yang mudah penasaran pada wanita lain walau sudah memiliki istri dan juga kebahagiaan mereka sebenarnya tidak tergantung pada hadirnya seorang anak.

"Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi dan kita bisa memulai kehidupan rumah tangga yang baru!" janji Dean.

"Ya, aku juga akan berusaha agar tidak terlalu sibuk di kantor dan memberikan perhatian yang lebih untuk kamu." Julia juga berjanji pada sang suami.

"Aku minta maaf karena sudah berpaling pada wanita lain dan menyakiti hatimu." Dean mengusap wajah sang istri.

Julia menenggelamkan diri dalam pelukan sang suami yang berdada lebar ini sehingga siapa saja yang bersandar di sana terasa sangat nyaman, Dean adalah tipe pria berwajah tampan dan juga memiliki tubuh kekar sehingga siapa saja pasti akan tertarik dan ingin dekat dengan pria beristri ini.

"Maafkan aku, maaf karena sudah bersama dengan wanita lain." Dean menciumi kepala sang istri.

"Lupakan saja semua itu karena kita bisa memulai hidup yang baru dan anggap ini sebagai sebuah pelajaran untuk rumah tangga kita!" Julia dengan lapang dada menerima penghianatan sang suami.

Sebab dia begitu percaya bahwa yang akan terjadi nanti kedepannya tidak akan ada penghianatan lagi dari Dean, memang Julia bertekad untuk terus berusaha agar rumah tangga mereka bisa menang melawan gangguan iblis yang datang di dalam rumah tangga ini, dia ingat dengan pesan orang tua bahwa setiap rumah tangga pasti ada saja cobaan yang datang.

selamat pagi guys, ini alurnya memang maju mundur ya.