Twins Menjadi Anak Angkat Bos Mafia

Alkana harus mengurus beberapa hal, tetapi dia khawatir meninggalkan twins berlama-lama. Karena si kembar hobby berpetualang. Mereka pandai mengecoh para bodyguard saat mereka akan keluar.

Dengan adanya Anita di rumah, dia tidak khawatir lagi mereka akan pergi diam-diam. Selain itu Anita juga dalam bahaya, pertemuannya dengan William Smith. Si kembar sangat menyayangi Anita, karena itu Alkana juga ingin melindungi Anita demi si kembar agar tidak bersedih.

William Smith terkenal pria cassanova, dan dia juga kadang menculik atau memperdaya wanita untuk diperjual belikan. Hanya segelintir orang yang tahu sepak terjangnya di dunia gelap.

Alkana sangat mengenalnya.

Kadang Vampir, julukan Alkana di dunia gelap, sering bentrok dengan Tiger, julukan William di dunia gelap. Tiger sering mengajak Vampir bekerja sama untuk melebarkan kekuasaan. Namun Vampir tidak mau.

Dia tidak mau terlibat dalam kasus Narkoba dan perdagangan manusia. Karena itu Tiger tidak suka dengan kelompok Vampir dan selalu memfitnah, bahkan Tiger juga menyelundupkan narkoba ke dalam kelompoknya.

Kelompok Tiger sering mengganggu rencana Vampir dan menggagalkan transaksi. Seperti saat ini, dia harus terbang ke London. Sebab tiba-tiba mobil pengirim barang berhasil di sabotase.

Semua barang dalam perjalanan di curi. Hingga beberapa orang anak buahnya terluka.

Alkana tidak pernah mengusik kelompok lain, tetapi jika ada yang mengusiknya dia akan memberi pelajaran pada mereka.

***

Begitu sampai tidak ada waktu baginya untuk beristirahat. Dia langsung pergi ke markas.

"Katakan! Bagaimana kalian bisa sampai kecolongan?" tanya Alkana dalam bahasa Inggris. Anak buah Alkana berasal dari berbagai negara dan benua. Karena itu mereka memakai bahasa Inggris.

"Maaf, Tuan. Mereka menghadang kami tiba-tiba. Lalu menembaki kami dengan senjata api," lapor anak buah Alkan.

Alkana menginterogasi mereka, dia curiga ada pengkhianat yang membocorkan jadwal dan rute keberangkatan. Tidak mungkin musuh tahu, sebab rute selalu dirubah. Kecuali ada seseorang yang membocorkan.

Setelah proses interogasi, akhirnya Alkana menemukan dua orang pengkhianat. Dia menghukum mereka dengan berat, yaitu disiksa sampai mati.

***

Sementara di rumah Alkana di Indonesia. Si kembar sedang asyik memasak bersama Nita. Mereka merasa ingin makan pisang goreng seperti saat mereka di rumah Anita.

Nita membuat banyak pisang goreng, agar cukup untuk semua yang bekerja di rumah Alkana. Setelah matang, si kembar langsung membagikan pisang goreng itu ke semua orang, tentu saja mereka sangat senang dan menikmatinya.

"Waduh, pada makan apa nih?" tanya Adhisti yang tiba-tiba datang.

"Oma! Kita lagi makan pisang goreng buatan Kak Nita."

"Oh, itu buatan kamu. Oma lihat di depan juga lagi pada makan," ucap Adhisti seraya menghampiri mereka di ruang keluarga.

"Iya, Oma. Kak Nita bikin banyak biar cukup buat semua."

"Oh iya, baik sekali. Eh iya Nita, kita belum berkenalan, kenalkan saya Adhisti. Mamahnya Alkana, Oma si kembar." Adhisti memperkenalkan dirinya pada Anita sambil duduk di samping Anita.

Anita bangun dan mencium tangan Adhisti.

Lalu duduk kembali.

"Iya Tante, saya Anita. Maaf saya sementara tinggal di sini, menemani mereka sampai Tuan Alkana kembali.

"Iya sayang, Oma malah senang kamu mau menemani si kembar. Mereka tidak akan kesepian lagi."

"Oma, cobain!" Dhara menyodorkan piring berisi pisang goreng pada Adhisti.

Adhisti mengambil satu pisang goreng dann memakannya. "Makasih sayang, ehm... enak ya." Adhisti memakannya sampai habis satu buah pisang.

"Oma boleh mengambil lagi?" tanya Adhisti.

"Boleh," jawab Dhara. Adhisti kembali mengambil pisang goreng.

***

"Kamu sudah cari tahu tentang wanita itu?" tanya seseorang

"Sudah Tuan. Sementara ini belum ada hasil."

"Lanjutkan saja, tapi aku ingin secepatnya!"

"Iya Tuan."

Dua orang pria keluar dari ruangan itu. Lalu masuklah seorang wanita cantik.

"Willi, sibuk?"

"Nggak, ada apa?"

"Tidak ada apa-apa. Cuma pengen curhat saja.

"Curhat apa, sih Jasmin?"

"Aku mau tanya dulu. Kakak kenal gak sama Alkana Leophard?"

"Kenal, kenapa?"

"Aku cinta dia, Kak!"

"Kalau bisa sih, buang perasaanmu. Dia tidak baik buat kamu."

"Tidak bisa, aku sudah mencintainya. Tadinya aku mau minta tolong sama Kakak. Tapi tidak jadi deh!"

"Ya sudah," ucap Pri itu. Jasmin pergi meninggalkan Kakaknya.

Dia akan mencari tahu sendiri tentang Alkana, pokoknya Jasmin harus bisa mendekatinya. Tadi siang dia ke kantor Alkana, tetapi Alkana tidak ada di tempat.

"Tidak mungkin musuh menjadi kerabat Jasmin," gumam Willi setelah Jasmin pergi.

"Tuan, Vampir sudah mengetahui status informan kita. Mereka sudah mati."

"Kenapa tahunya secepat ini?"

"Sekarang bagaimana, Tuan?".

"Biarkan saja, jangan lakukan apa pun. Seolah kita tidak tahu kejadian itu."

"Baik Tuan."

***

Seminggu sudah berlalu, Alkana sedang dalam perjalanan pulang. Urusannya dengan kelompok Tiger belum selesai. Dia lebih dulu mementingkan transaksi yang terindikasi gagal.

Dalam dunia gelap billa kau gagal jangan harap kepercayaan dari pembeli.

Urusan Tiger dia serahkan pada Jack. Orang kepercayaannya. Alakan sudah sangat rindu pada Oma dam juga anak-anak.

***

Sementara itu Oma sudah pulang, dia ditelepon suaminya.

"Kak Nita, orang tua Kak Nita tinggal mana?" tanya Dhira.

"Di Surga."

"Maaf, kami tidak tahu."

"Tidak apa-apa, kejadiannya juga sudah lama...!"

"Sebenarnya kami juga tidak tahu siapa orangtua kami."

"Tuan memang baik, dia yang menemukan dan merawat kami. Bahkan dia mengabaikan kehidupan pribadinya."

"Jadi kalian bukan anak, Alkan?"

"Bukan," jawab Dhira. Ternyata Alkan sangat baik.

"Tapi dia terlihat begitu sayang pada kalian, layaknya anaknya sendiri."

"Iya Kak, karena itu kami sangat sayang Papi. Banyak wanita mendekati Papi, tapi mereka itu tidak tulus. Mereka juga tidak sayang pada kami. Karena itu, aku ingin Papi segera menikah tapi kami yang menentukan pilihan."

"Kalian saling menyayangi. Ikatan batin antara kalian sangat kuat walaupun kalian tidak satu darah."

"Kami sudah menemukan calon Mami buat Dhara dan Dhira," ucap si kembar.

"Oh, ya. Siapa?"

"Kak, Nita!"jawab si kembar kompak.

"Kakak?" tunjuk Nita pada dirinya sendiri.

"Iya." Si kembar mengangguk semangat.

"Tapi, kenapa Kakak?"

"Karena Kakak baik, cantik, juga sopan!"

"Itu saja tidak bisa jadi alasan, sayang. Menikah itu adalah kehidupan yang dijalani oleh dua orang yang saling mencintai. Itu pun kadang terasa sulit. Apa lagi jika menikah tanpa cinta."

"Jadi, Kak Nita tidak mau menjadi Mami kami?"

"Bukan begitu sayang, menjadi mami kalian dan Ibu untuk kalian tentu saja aku mau, tetapi menikah dengan Tuan Alkana? Itu adalah dua hal yang berbeda."

"cobalah dulu Kakak pendekatan, ada pepatah bilang tak kenal maka tak sayang."

"Sebentar, Kakak baru sadar. Kalian ini sedang ingin menjodohkan Kakak, dengan Papi kalian ya."

"Tidak, kami hanya sedang mendekatkan kalian."

"Mau ya Kak, jadu Mami kami."

"Aduh Kakak sedang di lamar anak kecil," canda Anita.

"Kakak terima tidak?" tanya Dhara.

"Kakak bingung," jawab Anita.

"Terima!" suara seorang lelaki. Mengejutkan Anita bersama si kembar.