NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:80.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah Mewah Dari Sahabat

“Bulan ini ada berapa barang yang diretur?” Tanya Anita sembari menulis laporan penjualannya di buku.

“Ada 250 paket yang di retur Bu” jelas pegawai bagian marketing itu.

“Cukup banyak juga ya” ucap Anita mendengar angkat pengembalian barang dari konsumennya.

“Iya Bu”

“Apa kira-kira alasannya?” Kata Anita ingin tahu.

Sang pegawai melihat tablet miliknya sambil membacakan keterangan yang telah ia susun. “Ada macam-macam faktor bu. Salah satunya pembeli tidak sengaja mengklik pesanan, lalu yang paling banyak adalah karena pembeli selalu tidak ada dirumah untuk melakukan pembayaran ditempat. Maka dari itu, untuk sementara kami tutup dulu metode transaksi COD” jelasnya.

Anita manggut-manggut ketika mendengarkan penjelasan dari bawahannya, dia pun menutup buku laporan setelah memasukkan beberapa data.

“Baik kalau begitu, terimakasih atas penjelasannya. Kamu boleh kembali ke ruangan”

“Baik, Bu. Terimakasih kembali, saya undur diri dulu” ucapnya bangkit dari kursi dan keluar dari ruang kerja Anita.

Tak lama setelah pegawai tadi berlalu, ponsel Anita berdering, membuat layar gadget tersebut menyala otomatis.

Terlihat nama “Baim” terpampang disana, Anita mengernyit heran, karena penasaran ia pun membuka pesan dari sahabatnya itu.

“Nita, kamu ada waktu siang ini? Aku ingin bertemu. Kalau kamu tidak keberatan, bagaimana kalau kita bertemu di kafe yang kemarin?”

Anita membaca pesan itu dua kali, kemudian membalasnya langsung.

“Tentu. Aku bisa. Jam berapa?”

Tak lama, balasan masuk:

“Jam satu siang. Aku tunggu di meja yang sama, ya.”

Anita meletakkan ponselnya di meja, ia kembali mengecek laporan pekerjaan yang lain sambil menunggu beberapa jam lagi untuk berjumpa dengan Baim.

Pukul dua belas empat puluh lima, Anita tiba di depan kafe yang kemarin menjadi tempat ia dan Baim menghabiskan waktu bersama. Kafe itu masih sama: tenang, dengan aroma kopi dan roti yang menggoda indera penciuman sejak pintu dibuka.

Begitu ia melangkah masuk, matanya langsung menangkap sosok Baim yang duduk di meja sudut. Pria itu mengenakan kemeja biru langit dengan lengan digulung hingga siku. Jam tangannya berkilau samar terkena cahaya, dan di hadapannya sudah ada dua gelas berisi air mineral.

Baim menoleh dan tersenyum ketika melihat Anita datang. Ia segera berdiri, menarik kursi untuk sahabat lamanya itu.

“Hai, sudah lama?” Sapa Anita sembari duduk di kursi yang ditarik Baim.

“Tidak terlalu, mungkin sekitar sepuluh menit aku datang”

“Maaf, membuatmu menunggu”

“Tidak masalah, lagipula kita janjian pukul satu. Ini bahkan masih kurang 15 menit. Terima kasih sudah datang, Nita,” sahut Baim hangat.

“Justru aku yang berterima kasih. Senang sekali kau mengajakku lagi ke sini,” jawab Anita.

Mereka mulai mengobrol ringan. Baim bertanya tentang ruko, pekerjaan, dan juga soal keluarga Anita. Percakapan mengalir begitu alami.

“Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Lain kali aku ingin melihatnya langsung ke tempat” ujar baim penasaran.

“Dengan senang hati aku akan menyambutmu di tempat usaha kecil milikku”

“Jangan bicara begitu, kau sudah sangat keren, aku yakin kau bisa makin membesarkan nama brand mu suatu saat nanti”

“Aku harap juga begitu, aku akan lebih berusaha lagi kedepannya” timpal Anita sembari meneguk air minumnya.

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan datang membawa nampan. Di atasnya terdapat dua cangkir kopi yang masih mengepulkan uap dan sebuah piring kecil berisi kue tart mungil berbentuk bulat, dihias sederhana dengan krim putih dan hiasan cokelat di atasnya.

Anita menatap kue itu dengan dahi berkerut. Ia kemudian menoleh ke Baim, tampak bingung.

“Kue apa ini?” tanyanya, nyaris berbisik.

Baim tersenyum lebar. Ia mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan.

“Selamat ulang tahun, Nita,” ucapnya lembut.

Anita membeku sesaat. Bola matanya membesar, kemudian perlahan bibirnya mengembang dalam tawa yang spontan.

“Kamu ingat?” tanyanya dengan suara tak percaya.

“Tentu saja aku ingat. Kau pikir aku akan melupakan tanggal ulang tahun sahabatku sendiri?” balas Baim sambil tertawa kecil.

Anita menutup mulutnya, menahan tawa dan haru yang tumpah bersamaan. Ia tidak menyangka. Sama sekali tidak. Sebab mereka baru bertemu lagi kemarin dan Baim langsung ingat hari ulang tahunnya.

“Astaga, Baim... aku benar-benar tidak menyangka,” ucap Anita, matanya berkaca-kaca.

Baim lalu membuka tas kerjanya yang berada di samping kursi. Ia mengeluarkan sebuah kotak berbentuk persegi panjang yang dibungkus kertas kado berwarna krem dengan pita emas di tengahnya.

“Ini... hadiah kecil untukmu. Tidak seberapa, tapi aku harap kamu menyukainya,” katanya sambil menyerahkan kotak itu.

Anita menerimanya dengan kedua tangan, masih dalam keadaan terpana. Ia membolak-balik kotak itu, kemudian menatap Baim.

“Kau yakin aku boleh membukanya sekarang?”

“Harus sekarang,” jawab Baim mantap, disertai anggukan.

Dengan hati-hati, Anita membuka pita dan membuang pelan kertas pembungkusnya. Begitu melihat isi kotak tersebut, ia menutup mulutnya kembali. Kali ini benar-benar terkejut.

Sebuah tas kulit berwarna cokelat gelap dengan desain elegan dan logo brand ternama tertera jelas di bagian depan. Bahannya terlihat mewah, dan Anita tahu betul harga tas itu tidak murah. Ia mengangkatnya sedikit, lalu meletakkannya kembali.

“Baim... ini... kau serius? Tas ini mahal sekali...”

Baim mengangkat bahu santai. “Anggap saja sebagai hadiah reuni, sekaligus hadiah ulang tahunmu. Lagipula, aku memang ingin memberimu sesuatu yang layak.”

“Tapi... aku sungguh tidak enak... aku bahkan tidak menyiapkan apa pun untukmu waktu kita bertemu kemarin,” ucap Anita, menunduk.

“Tidak apa-apa, Nita. Aku tidak berharap balasan apa-apa. Bisa bertemu denganmu saja sudah membuatku sangat bersyukur” kata Baim pelan, tulus dari dalam lubuk harinya.

Anita mengangkat wajah, menatap Baim dalam-dalam. Di sana ada kehangatan yang tidak ia temukan dalam rumahnya sendiri. Ada ketulusan yang terasa begitu ringan namun bermakna.

“Aku berterima kasih banyak, Baim. Aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Kau selalu berhasil membuatku terkejut”

Baim tersenyum. “Tidak perlu berkata apapun. Kau memang pantas mendapatkannya.”

Mereka melanjutkan obrolan, kali ini lebih ringan. Anita pun mencoba potongan kue ulang tahun itu sambil tertawa dan sesekali menatap tas hadiah yang diletakkan di samping kursinya.

Ketika waktu menunjukkan pukul dua lewat tiga puluh, Anita melihat jam tangannya dan menghela napas pelan.

“Baim, maaf…. Tapi sepertinya aku harus pulang sekarang”

Baik pun ikut menatap ke arah arloji miliknya. “Kenapa buru-buru sekali? Ini masih siang, Anita”

“Iya, tapi harus kembali sebelum suamiku datang. Sepertinya…. Dia akan membuat kejutan untukku” lirih Anita yakin, sebab ia sudah mewanti-wanti sejak tadi pagi.

Seketika baim langsung diam, sejenak dia lupa jika Anita sudah memiliki pasangan hidupnya, dan mereka juga akan merayakan ulang tahun anita bersama-sama.

“Kalau begitu cepatlah pulang, dia pasti sedang menyiapkan kejutan untukmu”

Anita mengangguk. Ia berdiri, merapikan barang-barangnya, lalu menatap Baim untuk terakhir kalinya sebelum beranjak.

“Terima kasih untuk hari ini. Untuk kue dan hadiah yang sangat berharga ini” ucapnya.

Baim berdiri dan menatap Anita penuh pengertian.

“Itu tidak seberapa, semoga bisa bermanfaat untuk kau pakai”

“Tentu, ini akan sangat berguna bagiku!”

Anita berjalan keluar dari kafe dengan langkah ringan, tas hadiah di tangan kirinya dan senyum ceria yang tak pernah ia sangka akan muncul di hari ulang tahunnya. Dan terkadang, kejutan terbaik datang dari arah yang paling tidak disangka.

1
Uba Muhammad Al-varo
definisi cinta Arsen itu cinta semu karena kalau cintanya Arsen tulus dia bisa menerima kekurangan dan kelebihan nya Anita dan menjalani kehidupan nya dengan suka dan duka bersama2
Uba Muhammad Al-varo
keputusan yang kamu ambil Anita keputusan yang tepat,buat apa bersama kalau membuat hidupmu menderita, Arsen hanya mau sukanya doang tapi tidak dukanya
Yuliana Purnomo
mantep kan hati mu Anita,,kamu layak bahagia
Ma Em
Anita benar jgn memaksakan diri untuk mencintai seseorang tapi yg kita cintai tdk mau peduli daripada Anita hdp tdk tenang hanya menyiksa diri lebih baik lepaskan daripada dipertahankan tdk membuat Anita bahagia .
Ais
setuju nit kepaskan jauh lbh baik dr pd bertahan dlm hubungan yg toxic dan ngak ada artinya fisik bagus tp kelakuan minus ngapain dipertahankan pasangan macam begini bkn berarti kamu menuntut sempurna dr suami kamu tp setidaknya stiap badai yg dtng hrsnya bs menjadikan suami kamu sbg kepala rumah tangga yg mampu menenangkan badai tersebut bkn malah smakin menciptakan angin topan yg dasyat yg membuat rumah tangga kamu jd hancur lebur ngak bersisa seharusnya arsen adalah tempat kamu berbagi suka dn duka tp arsen hny bs menjadikan rumah tangganya tempat suka aja sementara dukanya dianggap virus buat arsen dn arsen ngak siap dan ngak mau belajar buat menghadapi duka tersebut bsnya hny mengedepankn egosi dan keinginannya semata juga perasaannya aja tp mau melihat klo anita jg sm butuh ditenangkan dam dikuatkan dr duka itu ditmbh dgn masuknya dgn sengaja orang ketiga dlm rumah tangga mereka yg sdh hancur lebur ini membuat pertahanan dan cinta anita luluh lantak tak bersisa
mama
klu km diem aj trs Ending ny gimana Anita.. diam tak akan menyelesaikan masalah.. masa rmh tangga km gini trs gk ada kemajuan atau pling gk km hrs ngambil Keputusn gk tepat buat semua ny agar cpt selesai.. diam gk akan menyelesaikan ap2..
Uthie
Segeralahh Anita 👍😁
partini
arsen kalau istrimu lelahnya dah sampai titik nol dah ras cinta,sayang akan hilang dengan sendirinya,,kamu akan hidup dengan penyesalan
partini
rumah tangga mereka udah ga sehat kaya masakan ga di kasih bumbu hambar ,, Anita dengan rasa lelah yg udah sampe ubun ubun Arsen yg difikirkmnya masalah ga penting,,no good no good
Rahma Inayah
Arsen pikr Anita .Mudha di lulujkan spt dulu anita yg selalu mengemis cnt Arsen walau Arsen terlampau cuek dan kadang2kasasr suka kdrt tp Anita ttp sabar dan bertahan .tp sekrng Anita TDK spt dulu .dia TDl mau di injak2 lagi harga dirinya
Ana_Mar
Arsen terlalu meremehkan perasaan Anita selama ini. satu hal yang perlu kamu ingat sen.. bila sudah kedapatan pengkhianatan, meski masih satu rumah..maka hubungan tersebut tidak akan seperti semula, justru hubungan itu akan menjadi hambar dan tidak ada kebahagiaan.
karena pada dasarnya sekali kamu lakuin pengkhianatan, kamu akan mengulangi lagi di suatu saat nanti, meski kamu berjanji akan berubah.
Elen
👍👍👍
wawa aza
pergilah anita dari laki laki yang tdk menghargai mu berbahagialah dengan caramu sendiri dan hargai dirimu sendiri dari orang yang merendahkan mu
Yuliana Purnomo
mantap Anita,,,,,cuekin Arsen biar makin tersiksa
Uthie
Bagus... tunggu si Arsen goyah lagi aja, Nita .. maka saat itu saatnya kamu Stop pergi dari dia.. dan kau akan bisa melihat ada seorang laki2 yg sudah menunggu kamu lama karena Cintanya pada kamu yg tak pernah berubah 👍🤨
Halimah
Bener Nit mending km pergi aja yg jauh...Terserah keluarga Arsen mau ngapain cuekin aja.Km jg berhak bahagia Nit
Uba Muhammad Al-varo
kalau yang terbaik buat Anita pergi maka pergilah buatlah hidupmu bahagia buat apa mencintai kalau membuat hati dan ragamu menderita lepaskan lah semua nya, yakinlah setelah badai akan datang pelangi
partini
laki laki kaya gitu mah jangan di tangisi rugi,,laki dah punya istri begitu diem aja terus coba sampai kapan dia tahan
n
Rahma Inayah
klu km sdh lelah baiknya lepaskan Anita .jika jati mu terlampau sakit dan tdk mudah utk di obati.hrs Anita km sampaikn PD Arsen klu ananda dan Natasha ke butik nyamperin km dan km jg bilg dpt SALM dr Natasha .pasti nya Arsen sangat marah dan jg merasa bersalah PD Anita Krn luka yg di torehkan arsen ckp menyakitkan
Rahma Inayah
coba km blkkan Anita omongan ipar mu klu seandainya suami ananda spt Arsen gandeng tangan wanita bertm dimal dan TDK BS menemani istri dgn alasan pekerjaan tau nya ketahuan jln dgn wanita lain GK mkn Diam saja ananda pst km marah .lgian ngapain nyamperin Anita bwk pelakor .hrs nya Arsen yg km dtgi BKN Anita ..dasar ipar GK PNY akhlak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!