NovelToon NovelToon
Aku Pamit, Mas!

Aku Pamit, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Pengganti / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Nikah Kontrak
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yam_zhie

Mariza dan Derriz menikah karena perjodohan. Selama satu tahun pernikahannya, Derriz tak pernah menganggap Mariza.

Mereka tinggal satu rumah tapi seperti orang asing. Derriz sendiri yang membuat jarak diantara mereka. Karena Derriz mencintai dan masih menunggu mantan kekasihnya kembali, Luna.

Seperti yang di katakan Derriz di awal pernikahannya. Mereka akan berpisah ketika Luna kembali. Apalagi Mariza tak bisa membuatnya jatuh cinta. Bagaimana bisa jatuh cinta jika selama ini saja Derriz selalu menjaga jarak darinya. Bukan hanya di rumah, tapi di kantor juga mereka seperti orang asing.

"Apa alasanmu ingin bercerita dariku?" tanya Derriz saat Mariza memberikan surat cerai yang sudah dia tandatangani.

"Apa aku kurang memberikan uang bulan padamu? Apa masih kurang?" Derriz tak terima Mariza ingin bercerai darinya.

"Karena masa lalumu sudah kembali, Mas! Aku pergi karena aku sudah tak ada gunanya lagi di sini!" jawab Mariza.

"TIDAK!" jawab Derriz membuat Mariza bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Pamit, Mas! 20

Derriz menatap mobil yang membawa Izha pergi dengan paperbag di tangannya. Derriz tahu jika paper bag yang dibawa oleh Izha adalah jas yang beberapa hari dia lihat di kamar istrinya itu.

"Mau ke mana dia? Sepertinya dia akan menemui pria itu. Aku harus ikuti dia! Aku ingin tahu siapa pria yang mengantarkan istriku malam itu. Pria itu harus kuberi pelajaran karena sudah berani mendekati istri orang!" geram Derriz.

Akan tetapi saat akan mengikuti mobil itu Dia teringat jika memiliki janji makan siang bersama dengan Luna. Awalnya dia ingin mengajak Izha untuk makan siang akan tetapi kekasihnya malah lebih dahulu mengajaknya. Derriz tak pernah bisa menolak keinginan dari Luna. Walaupun penasaran akhirnya dia memilih untuk pergi ke restoran tempat dia dan Luna bertemu.

Sedangkan di dalam mobil, Izha di jemput oleh Sopir pribadi Axcel saat dia mengatakan akan mengembalikan jasnya. Izha sedikit gugup karena dia tak tahu akan di bawa kemana boleh sopirnya.

"Pak, maaaf ini kemana ya? Apa ke kantor Pratama?", tanya Izha.

"Bukan Bu, melainkan ke rumah Pak Axcel. Beliau meminta saya mengapa anda ke sana," jawab sopir.

"Ah iya baiklah, Pak!" jawab Izha mencoba untuk tenang walau dalam hati merasa sangat gugup dan takut. Entahlah dia merasa canggung jika bertemu kembali dengan Axcel. Padahal pria itu selama ini berbuat baik padanya. Walau dia pun tak tahu sifat aslinya seperti apa. Karena belum mengenalnya dengan baik. Tak lama dia tiba di sebuah rumah mewah namun sangat asri dengan banyak tanaman di halamannya.

"Silahkan Bu, Pak Axcel sudah menunggu anda di ruang makan," Ken menyambut kedatangan Izha di depan pintu rumah Axcel.

"Terima kasih, Pak Ken!" jawab Izha sungkan dan mengikuti Ken dari belakang.

Pandangan Izha menatap ke sekeliling rumah Axcel yang tentunya lebih terlihat tegas. Karena tak ada sentuhan wanita di sana. Axcel sudah menunggunya di meja makan dengan banyak makanan di atasnya.

"Selamat siang, Pak Axcel!" sapa Izha sopan dan akan memberikan paperbag berisi jas milik pria di depannya.

"Duduk dan makanlah dulu! Kamu pasti belum makan!" jawab Axcel.

"Saya bisa makan di kantin nanti, Pak!" jawab Izha merasa sungkan juga harus makan siang bersama dengan seorang Axcel Putra Pratama.

"Maaf Bu, duduklah dan makan bersama dengan Pak Axcel. Beliau sudah meminta asisten rumah tangga untuk memasak semua ini. Ini semua untuk anda," bisik Ken membuat Izha menatap ke arah Axcel yang sedang duduk dengan tenang menunggu dia.

Izha mengangguk kemudian duduk di sebelah Axcel. Apa benar Axcel meminta asisten rumah tangga menyiapkan semua ini hanya untuk menyambut dia? Kenapa dia semakin merasa tidak enak. Izha masih diam saat Axcel berdehem.

"Bu, tolong ambilkan makanan untuk Pak Axcel," Ken yang duduk di sebelah Izha kembali berbisik padanya.

"Maaf anda mau lauk apa saja, Pak?" tanya Izha sopan kepada Axcel.

"Apa saja yang kamu ambilkan," jawab Axcel membuat Izha menelan ludahnya.

Izha takut jika dia salah mengambil makanan untuk Axcel. Apalagi dia tak tahu siapa Axcel dan apa kesukaannya. Kenapa malah tiba-tiba begini? Membuat Izha bingung sendiri jadinya. Akhinya dia mengambilkan makanan yang di rasa Axcel akan menyukainya.

"Silahkan, Pak!" Izha memberikan piring yang sudah lengkap kepada Axcel. Pria itu menerima dan mulai memakannya tanpa protes.

"Maaf Pak Ken, apa makanan yang saya ambilkan itu semuanya aman?"bisik Izha bertanya kepada asisten Axcel.

"Aman, Bu!" jawab Ken membuat Izha lega dan ikut makan.

Axcel fokus dengan makanannya hingga semua yang ada di piring habis tak bersisa. Tak ada pembicaraan apapaun. Hening. Axcel berjalan menuju ruang kerjanya. Kemudian Ken juga meminta Izha untuk masuk dan membawa paperbagnya.

"Astaghfirullah, kenapa jantungku dag dig dug begini? Apa aku melakukan kesalahan? Aura Pak Axcel lebih kuat di banding Mas Derriz," batin Izha.

"Duduklah!" suara Bariton Axcel mengagetkan Izha. Dingin, tegas, itu yang di rasakan oleh Izha. Dia menurut dan duduk di sofa, sedangakan Axcel berjalan menuju lemari mengambil kotak p3k dan duduk di sebelah Izha. Apa dia sakit?

"Pak, ini jas anda sudah saya cuci, dan nanti di cek saja takutnya ada yang rusak," ucap Izha memberikan paperbag di tangannya.

"Ya, terima kasih," jawab Axcel membawa dan menyimpannya.

Izha sedikit tercengang pria seperti Axcel saja tahu mengucapkan terima kasih. sedangkan selama ini suaminya? Astaghfirullah, kenapa dia malah membandingkan dua orang itu?

"Menghadap padaku?" pinta Axcel yang sibuk dengan cairan NaCL di tangannya.

sreeeeettttt

Sreeeeettttt

"Maaf biar saya sendiri Pak," Izha menahan tangan Axcel tapi pria itu tak mendengarkan permintaan Izha.

Axcel menghapus make up tebal yang menutupi Pipi yang lebam dan juga sudut bibir Izha. Hal itu membuat Izha kaget bukan main. Ingin mundur tapi tangan Axcel menahannya. Tanpa banyak bicara Axcel mengobati lu-ka di wajah Izha. Nafas Izha rasanya tertahan apalagi jarak antara mereka sangat dekat.

Parfum maskulin tapi menenangkan begitu menusuk hidungnya. Wajah tampan dan tegas Axcel sangat nyata dia lihat. Izha menutup mata dan mencoba menetralkan perasaannya.

"Jangan memancingku dengan menutup matamu seperti itu! Kamu masih istri orang, nanti setelah kamu resmi bercerai kita menikah," ucap Axcel setelah selesai mengobati lu-ka Izha.

"Eh, bukan begitu, Pak! Anda salah paham. Saya hanya tak terbiasa terlalu dekat seperti ini. Maaf anda jangan salah paham, Pak!" jawab Izha membuat Axcel terkekeh.

"Tapi dari mana anda tahu saya terluka? Dan juga sudah menikah?" tanya Izha.

"Cincin! Cincin yang cukup mahal kalau di jual," kekeh Axcel.

"Ah iya, anda jeli juga," jawab Izha tersenyum hambar melihat cincin di jarinya. Cincin yang hanya simbol tapi tak pernah ada artinya.

"Terima kasih anda sudah mengobati luka di wajah saya. Hanya saja, setelah ini saya izin menggunakan make up lagi karena tak mungkin ke kantor dalam keadaan begini," ujar Izha.

Entah kenapa dia merasa nyaman berbicara dengan Axcel walau pria itu dengan wajah yang tegas dan dingin.

"Setelah kamu bercerai kita menikah," ucap Axcel tenang.

"Eh, apa anda sedang bercanda, Pak?" tanya Izha. Bahkan Axcel mengatakannya sampai dua kali.

"Apa wajahku terlihat sedang bercanda?" tanya Axcel menatap wajah Izha dalam.

Wajah Izha memerah karena malu. Selama ini dia menutupi pernikahannya dengan Derriz sekuat tenaga. Tapi ternyata Axcel malah sudah tahu. Dia bahkan terlihat meremas ujung jilbab yang dia kenakan. Axcel menghargai dia yang sebagai wanita bersuami dan tahu batasan dan bahkan duduk mereka berjarak setelah selesai mengobatinya. Izha malah di hantui rasa takut.

"Maaf Pak, tapi saya ini ...," jawab Izha.

"Tak ada masalah bagiku, siapapun kamu! Atau mungkin karena kamu masih terlalu mencintai suamimu? Sehingga kamu yang enggan bercerai dengannya?" tanya Axcel.

"Apa anda tahu siapa suami saya, Pak?" Izha balik bertanya.

"Derriz kan? Dia suamimu! Tapi saat ini dia kembali berhubungan dengan mantan kekasihnya," jawab Axcel membuat Izha menundukkan kepalanya.

1
Cicih Sophiana
ya terus aja layanan si Luna... ngapain kamu peduli sama Izha... so baik akhir nya yg di pedulikan cuma si Luna
Cicih Sophiana
semoga mereka ibu tiri dan ayah durjana mendapat balasan nya dari Allah... karma menunggu mereka
Ambu Rinddiany Thea
asli s luna mah cengo jelema na teh te paham2 d bere nyaho teh bloon bin dableg ges kandel kulit
Cicih Sophiana
pantas aja mama Izha gak boleh di bawa pergi... klo di bawa pergi mereka gak punya penghasilan dong...
Cicih Sophiana
gemes sama si Derriz pengen nyubit hati nya aja...
Yam_zhie: astaghfirullah 😂
total 1 replies
Cicih Sophiana
Derriz kamu tuh gak ngaca apa yah... pisebelen jelema teh ihh
Yam_zhie: te gaduh kaca jigana teh 😭
total 1 replies
Cicih Sophiana
kuma si Deriiz teh urang sunda kitu mak... kitu ngartosen bahasa sunda manehna teh
Cicih Sophiana
ayo cel cari tau... setelah tau semua ambil dari Derris si bodoh itu
Cicih Sophiana
biar aja si Derriz dgnsi si luna kek... dan carikan aja jodoh buat Izha yg lebih baik dari cucu kakek yg bodoh itu
Cicih Sophiana
semangat Izha jgn luluh... surat gugatan cerai sudah masuk pengadilan tinggal tunggu panggilan...
Cicih Sophiana
jigana reader na seer urang sunda nya...
Yam_zhie: sapertosna mah Kitu teh 😂🤣
total 1 replies
nely_48
wah izha kau butuh sianida ga,, persediaan buat s raisha 🤣🤣
Yam_zhie: ampun 🤣😂
total 1 replies
Ambu Rinddiany Thea
ko gereget olangan tiap manggihan modelan s raisa , bawaana teh tantrum ie jempol
Ambu Rinddiany Thea: atuh maaak /Grievance//Grievance//Grievance/
total 2 replies
Cicih Sophiana
pertahan kehormatan mu Izha... jgn menyerahkan nya biar pun dia suami sah mu krn dia tdk mencintai mu...
Yam_zhie: jelas teh. rugi bandar 🤣
total 1 replies
Cicih Sophiana
paling yg dia kerjakan di sana jualan 🥜 🤭
Cicih Sophiana
tuh liat bapak yg jahat bukan Izha yg matre suami durjana...
Cicih Sophiana
ya Allah Izha sampe segitu nya kamu demi menyelamatkan ibu mu dan bembahagiakan kakek mertua... semoga kamu mendapatkan suami yg tulus mencintaimu dan membahagiakan mu...
Cicih Sophiana
hadeh dasar cowo oon dapat istri baik kok malah cari yg kegagalan...
Cicih Sophiana
eh Derriz klo luh selingkuh boleh yah... dasar suami DURJANA
Cicih Sophiana
bagus Marisa desak terus untuk bercerai...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!