NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Mendadak Menikah

Aruna terdiam seketika, pandangannya mengedar keseluruh ruangan gedung. Banyak sekali pasang mata yang melihat ke arahnya. Kemudian pandangannya berhenti di satu titik dimana seorang lelaki tampan memakai jas berwarna putih dengan satu bunga mawar putih bertengger di sangu kiri jasnya sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Apa-apaan kamu ini, kamu siapa ?". Kata Raka sesaat setelah langkahnya sampai di hadapan Aruna bertanya dengan tatapan dingin dan mengintimidasi

Aruna hanya mengerjap-ngerjapkan matanya, dengan perasaan gugup menelisik kearaah Raka. "Sejak kapan Yogi berubah jadi setampan ini.. Omg.. Matanya, hidungnya, berasa ketemu pangeran berkuda dari negeri dongeng deh". Guman Aruna di dalam hati saat sejenak memandang Raka dari dekat

"Hellow..." Ucap Raka melambaikan tangan ke muka Aruna

"Yogi... Em maaf bukannya ini gedung pernikahan Yogi dan Dewi yah. Eh.. Kayanya saya salah tempat deh". Ucap Aruna kikuk sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal "Maaf sekali lagi, kalau begitu saya permisi saja dari sini, silahkan dilanjutkan lagi acaranya". Lanjut Aruna sembari menangkupkan kedua tangannya sebagai tanda minta maaf kemudian membalikkan badan ingin beranjak pergi dari tempat itu

"Tunggu...". Suara cukup keras Pak Agung dibelakangnya membuat Aruna berhenti untuk beranjak keluar gedung dan berbalik menoleh ke arah Pak Agung "Kamu tidak bisa pergi dari sini, kamu harus menikah dengan putraku". Lanjut Pak Agung setelahnya

"Apa...".. Kaget Aruna mendengar perkataan Pak Agung "Maksud Bapak ini apa? saya kesini cuma mau melabrak mantan pacar saya aja Pak. Bukan mau menikahi putra Bapak, maaf saya permisi". Lanjut Aruna yang masih bingung

Raka hanya memijat atas hidungnya mendengar perkataan Ayahnya yang sangat tidak masuk akal, bagaimana bisa anaknya disuruh menikah dengan gadis yang tidak pernah di kenal dan entah dari mana asalnya.

Pak Agung yang sudah tidak sabar segera membawa Aruna masuk keruangan dibelakang gedung acara.

"Tunggu Pak.. Maksudnya apa ini kenapa saya dibawa kesini". Ucap Aruna yang sedikit takut karena terjebak dengan keadaan yang rumit ini

"Maaf nak.. Putra saya akan menikah hari ini tetapi calon pengantin wanita tidak hadir, saya tidak bisa membiarkan para tamu berpikir yang tidak-tidak pada keluarga saya dan membuat gosip yang membuat keluarga saya jadi di permalukan. Jadi saya minta kamu menjadi calon pengantin wanita untuk putra saya". Pak Agung berkata untuk meyakinkan Aruna

"Nggak bisa Pa.. mana mungkin Raka menikahi gadis yang nggak pernah Raka kenal Pa". Ucap Raka untuk menyanggah pemikiran Ayahnya

"Diam kamu.. Papa lihat gadis ini jauh lebih baik dari pada wanita pilihanmu itu yang sudah mempermalukan kita di hari yang sudah dirinya sendiri atur untuk menikahi mu. Papa sudah nggak mau lagi menambah malu nama baik keluarga kita. Jadi lebih baik kamu ikuti kata-kata Papa". Kata Pak Agung sedikit geram karena keputusannya sudah bulat

"Jadi nama kamu siapa?" Ucap Pak Agung menatap Aruna

"A..aruna". Jawab Aruna terbata karena pikirannya yang masih sedikit ngeblank, dia masih syok tak menyangka dirinya yanh tiba-tiba saja menjadi seorang calon pengantin di hari ini

Pak Agung tersenyum lega lalu memerintahkan wardobe untuk menganti baju dan merias Aruna "Bawa dia masuk ganti pakaian dan rias Aruna". Ucap Pak Agung

"Tunggu.. Saya tetap nggak bisa pak, bagaimana orang tua saya.. Saya nggak bisa pak tanpa restu mereka". Sanggah Aruna berharap pernikahan ini tidak akan terjadi

Tiba-tiba datang Pak Rahmat dan Bu Murni dari pintu belakang gedung mereka dikawal oleh dua orang berbaju hitam. Aruna membelalakan matanya tak percaya saat orang tuanya tiba-tiba saja berada di gedung ini.

"Ini mereka orang tua Nona gadis ini Tuan". Ucap salah satu orang berbaju hitam kepada Pak Agung

Pak Agung tersenyum dan mengangguk mengerti, lalu menyuruh mereka berdua pergi meninggalkan ruang itu.

Bu Murni kaget melihat anak gadisnya berdiri bersama para orang-orang yang sepertinya bukan orang biasa. Bu Murni beranjak menghampiri putrinya.

"Owalah nduk.. Kamu ini kenapa, kok bisa-bisa sampai disini. Ada apa ?" Ucap Bu Murni sambil merangkul pundak putrinya lalu melirik ke arah Pak Agung dan Raka

"Begini Pak.. Perkenalkan saya Agung Mahendra, dan ini anak saya Raka Mahendra. Saya disini bermaksud melamar putri bapak dan ibu untuk menjadi istri putra saya dan akan dinikahkan sekarang juga". Ucap Pak Agung lugas kepada Pak Rahmat

Pak Rahmat mendadak bingung mendengar perkataan Pak Agung, karena terlalu mendadak dan tiba-tiba banget ada yang melamar putri semata wayangnya itu.

"Maaf pak, tapi ini terlalu tiba-tiba. mereka ini belum saling kenal. Apa bisa mereka ini menikah". Ucap Pak Rahmat ragu-ragu

Pak Agung tersenyum "Oh masalah perasaan pasti akan tumbuh seiring berjalannya waktu Pak". Kata Pak Agung meyakinkan

Bu Murni yang sejaak tadi berdiri di sampir Aruna, beranjak mendekat ke arah suaminya. "Sepertinya Pak Agung ini kaya nggak asing yo Pak, kaya familiar gitu tapi dimana ya". Ucap Bu Murni berbisik. Pak Rahmat juga mulai berfikir mengingat ucap sang istri "Oh iya.. Beliau ini pemilik pabrik yang dekat rumah kita itu Bu". Kata Pak Rahmat lirih

Pak Agung hanya tersenyum melihat kearah calon besannya. Aruna menatap kedua orang tua yang sedang berbisik-bisik dengan jengah memutar bola matanya malas.

"Udah lah Bu, Pak, kita pergi aja dari sini. Runa nggak mau nikah sama orang yang nggak Runa kenal". Ucap Aruna sesaat menghampiri orang tuanya

Raka yang sejak tadi hanyak diam melihat kearah mereka berempat yang masih sibuk berdiskusi, sedangkan dirinya yang sudah tak ada semangat hanya terdiam saja berkata pun tak akan bisa merubah keputusan sang ayah, karenaa keputusan Pak Agung itu sudah keeputusan akhir yang tidak akan pernah bisa di ganggu gugat.

"Baik Pak.. Saya menerima keputusan menikahkan Aruna dan nak Raka, lagian diumur segini memang sudah saatnya berumah tangga". Tutur Pak Rahmat dan Bu Murni yang menganggu setuju lalu tersenyum dengan putusan sang suami. Sedangkan Aruna melolot tak percaya dengan keputusan orang tuanya.

"Baik Pak.. Mari ikut kami keluar, biarkan Aruna disini di handle wardobe". Ucap Pak Agung ramah kepada besannya

Disisi lain Raka yang berada diluar sembari menunggu Aruna yang sedang diruang wardobe masih memainkan teleponnya berharap segera ada kabar dari sang kekasih. Dilihatnya Reno yang berjalan menghampirinya.

"Sepertinya Nona Mesya pergi keluar negeri Tuan, ada laporan dari salah satu orang kita yang dikerahkan untuk mencari dibandara". Reno berkata pada Raka setelah mendengar kabar dari salah satu orang suruhannya. Raka hanya meremas sisi tangannya karena geram dengan keadaannya sekarang.

"Lalu bagaimana sekarang, apa Tuan tetap akan menikahan gadis itu sekarang?". Lanjut Reno bertanya

"hmmm.. Bagaimana pun keputusan Papa itu sudah final, saya akan mengikuti alurnya saja". Jawab Raka lemas lalu beranjak pergi menuju tempat akad yang akan segeraa berlangsung.

"Saya terima nikah dan kawinnya Aruna Felisya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai". Ucap Ijab kabul Raka lantang

"Bagaimana saksi ? Sah ?"..

"SAH.. SAH..."..

Bersambung **

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!