NovelToon NovelToon
Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan

Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu susu
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Ruby Rikaya terpuruk, setelah kepergian bayi mungilnya. Dan pada saat itu ia juga mendapat perceraian dari suaminya-Ganesha Maheswara. Beberapa bulan pulih, Ruby akhirnya menerima lamaran dari mantan kekasihnya dulu-Gama.

Namun, masalah tidak berhenti disitu. Ruby terpaksa menuruti permintaan terakhir sahabatnya-Fatimah, setelah insiden kecelakaan yang merenggut nyawa sahabatnya itu. Dalih menjadi Ibu susu, Fatimah juga meminta Ruby untuk menggantikan posisinya.

Di campakan selama 2 tahun pernikahannya, rupanya hal itu membuat Ruby ingin menyerah.

Namun, suatu hal serius sedang menimpa putri sambungnya-Naumi. Bocah berusia 4 tahun itu di vonis mengidap Cancer darah (Leukimia)

Tidak ada pendonor sel darah yang cocok. "Jalan satu-satunya Bu Ruby harus hamil anak kedua!" Papar sang Dokter.

Dan hanya darah dari plasenta sang adiklah, yang nantinya akan menyelamatkan nyawa Naumi.

Cinta sudah hilang, perceraian menanti diujung jurang. Disisi lain, ada nyawa yang harus Rubi selamatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wasiat Fatimah.

Pagi itu, Rubi sudah bersiap-siap menjemput sahabatnya, yang bernama Fatimah. Rencananya, Rubi akan membuat kejutan di hari ulang tahun Fatimah, dengan menyatakan jika dirinya sudah sembuh, dan baru saja bertunangan dengan seorang pria yang ia gadang-gadang sebelumnya.

Namun, hal yang tidak di inginkan siang itu terjadi. Hari yang seharusnya menjadi kebahagiaan ... Malah berubah menjadi hal tragis, berakhir duka.

Sama-sama berbincang, dan bergurau dalam mobil, hingga membuat fokus Rubi menyetir terganggu.

Dari arah berlawanan, tetiba ada sebuah motor yang menyebrang begitu saja.

"Rubi ... Awas ...!!!" Pekik Fatimah, menyadarkan fokus Rubi.

Rubi tersentak. Kaki yang seharusnya menekan rem, malah semakin kuat menginjak gas mobilnya. Itu semata-mata karena Rubi tegang, jadi ia tidak konsentrasi.

Kecelakaan tidak dapat terhindarkan. Hingga ....

BRAK!!!

Mobil Rubi menghantam pembatas jalan, hingga terbalik.

Ditengah kesadaran mereka, Fatimah masih mampu meraba lengan sahabatnya untuk ia genggam.

"Rubi ...." Lirih Fatimah, dengan darah yang sudah mengalir diwajahnya.

Rubi pada saat itu tidak sadarkan diri. Hingga, Meraka berdua langsung dilarikan ke Rumah Sakit.

Mahendra-suami Fatimah tidak terima, dan sempat menuntut Rubi atas kejadian naas itu. Akan tetapi, di sisa tenaga yang masih Rubi miliki, wanita berusia 22 tahun itu memohon, agar suaminya tidak kegabah.

1 hari setelah di rawat, Rubi yang semula kritis, kini malah berangsur membaik. Dan Fatimah, ia kini bergantian dinyatakan kritis, meski sehari itu ia sempat sadar.

"Aku ingin bertemu Rubi, Mas!" Pinta Fatimah begitu lirih.

"Baik, nanti kita menemui Rubi sama-sama! Yang penting kamu sehat dulu!" Mahendra tak sampai hati melihat wajah Fatimah semakin melemah. Meskipun wajahnya datar, namun sorot mata itu menatap iba.

Fatimah duduk dikursi roda, dan dibawa Mahendra menuju ruangan Rubi.

Pagi itu, Rubi yang di tunggui sang kakak-Arman, kini perlahan bangkit, menangis melihat kedatangan sahabatnya.

Meskipun sama-sama berwajahkan pucat, namun sorot mata Rubi lebih kuat.

"Maafkan aku, Fatimah!" Seru Rubi menggapai tangan sahabatnya.

Fatimah juga ikut menangis. Air matanya luruh, namun bibirnya mampu tersenyum.

"Ruby ... Semua sudah ketetapan Allah! Jangan lagi menyalahkan dirimu." Fatimah juga membalas genggaman tangan Rubi.

"Mas Hendra ... Mendekatlah, karena ada yang ingin aku bicarakan!" Pinta Fatimah menoleh suaminya.

Mahendra agak mengernyit. Ia tetap mengikuti permintaan istrinya, sambil menarik kursi untuk dia duduki.

"Apa kamu perlu sesuatu?" Tanya Mahendra begitu lembut.

Fatimah menggeleng lemah. Ia menatap suaminya, lalu berganti menatap sahabatnya-Rubi ... Seakan ada sesuatu yang harus ia sampaikan saat itu juga.

"Mas ... Kamu menyayangiku 'kan? Kamu juga menyayangi putri kita 'kan?" Tanya Fatimah tetiba. Sorot mata itu sudah terlihat sayu, namun ia paksa untuk kuat.

Perasaan Mahendra sudah tidak enak. Rasa takut kehilangan istrinya seketika memuncak kuat, bagai terdorong ditepi jurang.

"Hal itu tidak perlu kamu tanyakan! Kalian berdua separuh nyawa Mas. Mas tidak akan dapat hidup tanpa kalian!" Papar Mahendra. Meski terdengar ambigu, namun Ruby mengenyahkan begitu saja.

Fatimah tersenyum penuh syukur. "Mas ... Manusia tidak akan ada yang tahu bagaimana kisahnya di akhir! Aku hanya berpesan padamu ... Jika kelak tiba masanya jiwaku terputus oleh dunia ini ... Maka menikahlah dengan Rubi! Dia tidak hanya sahabat ... Tapi sudah ku anggap sebagai adiku sendiri! Aku akan pergi dengan tenang, jika melihat Naumi berada ditangan wanita tepat!" Lirih Fatimah yang mampu mengiris dada penghuni ruangan itu.

Mahendra mendongak, ia tak mampu menatap mata istrinya. Air matanya sudah menggantung, sebentar lagi terjatuh.

"Nggak ... Kamu sudah sembuh, Fatimah! Lihatlah ... Tubuhmu sudah membaik dari sebelumnya. Aku nggak ingin kamu berbicara kelantur seperti ini!"

Ruby hanya mampu menggelengkan kepala lemah, serta membeku di tempat. "Kamu tidak boleh berkata seperti itu, Fatimah! Kamu sahabat baiku satu-satunya. Kamu duniaku, dan ... Aku nggak ingin berpisah darimu!" Tangisan Ruby semakin menjadi.

Fatimah hanya mampu tersenyum, melihat bagaimana ketulusan sahabat, serta suaminya itu. Namun apa daya, disisi lain kecelakaan itu ... Fatimah telah lama mengidap penyakit ganas, dan rahasia itu tersimpan rapat.

2 hari setelah permintaan itu, Fatimah benar-benar pergi untuk selama-lamanya.

Kepergiannya sangat bersih. Ia tertidur sehabis melaksanakan sholat dhuhur. Wajah cantik itu masih terbalut mukena putih, semakin membuat terang, wajahnya bagaikan bulan purnama.

Keluarga besar Fatimah maupun Mahendra, sudah tahu dengan permintaan terakhir Fatimah. Dan demi menghargai mendiang istrinya, Mahendra akhirnya menyetujui pernikahan itu.

Namun, siapa sangka, jika neraka pernikahan yang Mahendra janjikan untuk Ruby.

Baru 2 bulan merajut kasih dengan Gama, setelah perceraiannya. Rupanya kisah itu terpaksa kandas di tengah jalan kembali.

Ruby pun mendapat kecaman wanita murahan dari keluarga Gama. Setelah hubungannya berakhir, Ruby malah menikah dengan seorang Duda.

Yakni Mahendra Adiguna Wijaya.

***

4 bulan berlalu.

Bocah berusia 1 tahun, dalam gendongan wanita tua itu menangis nyaring, hingga membuat sang Nenek kualahan.

Namanya Naumi Ivani Wijaya. Sudah 4 bulan, semenjak ditinggalkan Ibunya ... Naumi sering kali rewel, karena badanya sering sekali panas.

Naumi sejak lahir hanya meminum ASI sang Ibunda, tanpa mau meminum dari Dot. Namun, hal tersebut rupanya Kini mampu mencekik sang Ayah dan juga Neneknya, perihal ketergantungan itu.

Bu Indah-ia kini sudah duduk diruang tengah, setelah menidurkan sang cucu. Naumi tidak memiliki suster khusus, karena dulu Fatimah menolak, saat Mahendra menawarinya pengasuh.

Meski begitu, banyak pelayan di rumah itu, yang terkadang juga membantu Bu Indah mengurus, serta menjaga Naumi. Terutama Bik Melas.

"Ada apa, Bu?" Mahendra baru saja tiba, agak mengernyit, kala ia menjatuhkan tubuh beratnya diatas sofa.

"Sudah 4 bulan, dan Ibu cukup kualahan menjaga putrimu, Hendra! Lagian kamu mau sampai kapan mengulur waktu? Fatimah juga pasti akan bahagia jika permintaan terakhirnya terpenuhi." Jelas sekali wajah tua Bu Indah begitu lelah.

Mahendra tercengang. Ia menegakan posisi duduknya, menatap sang Ibu dengan sorot tidak setuju.

"Bu ... Aku yakin, Fatimah tidak begitu tulus mengatakannya! Dia hanya kasian pada sahabatnya yang belum laku itu. Sudahlah, Bu ...!!! Yang terpenting, aku akan fokus membesarkan Naumi terlebih dulu!" Setelah mengatakan itu, Mahendra langsung bangkit, dan berjalan ke lantai dua.

Naumi yang masih berusia 4 bulan itu, semakin hari semakin rewel. Dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit oleh Mahendra.

"Hendra ... Cobalah hubungi Ruby agar dia datang kesini!" Pinta Bu Indah sambil menenangkan cucunya.

Mahendra bersikukuh menolak, tidak ingin melibatkan Rubi dengan putri kecilnya itu.

"Nggak, Bu! Jika Ibu lelah, biar Hendra yang gantiin buat jaga Naumi. Ruby bukan siapa-siapa kita. Jadi Ibu jangan terus menggantungkan Naumi padanya!" Tolak Hendra.

"Jika kamu nggak mau menghubungi Ruby ... Maka Ibu sendiri yang akan memintanya datang kesini!" Bu Indah memberikan Naumi pada Bik Melas. Ia kini berjalan agak menyingkir untuk melakukan panggilan telfon.

'Rubi ... Semua ini gara-gara kamu! Jika saja waktu itu kamu tidak mengajak Fatimah pergi ... Pasti sampai saat ini pun, dia masih bersamaku disini. Dasar kamu pembunuh!' geram batin Mahendra.

1
Daulat Pasaribu
mahendra....mahendra bodohnya kau....tunggu aja ruby menggugat di pengadilan,baru kamu tahu rasa....menyesal
Septi.sari: betul kak, nanti nangis di ceraikan🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
si mahendra klo diceraikan baru menyesal,bukannya merasa bersalah malah nantangin
Septi.sari: naik darah ya kak🤭🤣
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Septi.sari: syukron bintangnya kak😍😍🙏
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Septi.sari: bab 30 otw kak🙏🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
kasihkan anaknya pd mahen..
drpd tiap hari hnya jd pengasuh
mama
keputusan yg tepat Ruby,dgn bercerai mungkin lbih baik dan gk bikin sakit hti.. laki2 macam Mahendra gk bakal berubah. lbih mentingin jalang ny drpd keluarga
Mundri Astuti
tinggalin aja si Mahendra Ruby, kamu tinggal pergi dng waktu yg lama, biar di instrospeksi, tapi boleh juga tuh kasih shock terapi ..kirim surat gugatan ke dia
Septi.sari: next bab bakal dibuat gedek sama Mahendra kak. 🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
si Mahendra gk tau diri masih untung ruby mau nikah dan urus naumi,si hendra malah mikirin perasaan sijalang,kasian ruby.
Septi.sari: nanti kalau di tinggal nangis🤭 🤣
total 1 replies
mama
klu perlu pergi yg jauh Ruby.. biar Mahendra kapok dan bebas nemui jalang ny..salut dgn sm km Ruby, gk mudah ditindas🥰
Septi.sari: next bab lebih mengesalkan kak. 🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
dasar laki laki egois sikap sama ruby posesif tap dia sesuka hati sama wanita lain
Septi.sari: benar kak🤭🤭
total 1 replies
MeiSusi Lowati
esuk2 ws gawe emoosii too thooor
Septi.sari: Terimakasih kak😍😍🙏
total 3 replies
Rieya Yanie
buat pisah saja thor ruby dan mahes..
makan hati trs rumah tangga macam apa itu
Septi.sari: kak rieya makasih udah ikutin terus. 😍👍👍
total 1 replies
Rieya Yanie
knpa ruby masih saja bertahan dengan suami tololnya sih
Septi.sari: aing juga ikut emosi kak🤭🤣🤣
total 1 replies
mama
ternyata ancaman Ardi gk digubris sm jalangny Mahendra😄.. harus di buat kalo dan nyesel tu dua 2 ny Ardi..klu perlu sembunykan Rumi dan Naumi biar Mahendra kelimpungan nyari.. lagian mau aj di kibulin tu jalang km Mahendra..bodoh mu di pelihara.. klu Istri km udah bosen dgn kelakuan km ditinggal pergi bari tau rasa km.jg suami plin plan lbih mentingin jalang dari pd istri
Septi.sari: aku geregetan kak🤣 pingin tak tabok juga.🤭
total 1 replies
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi gama dua kali gagal hanya nunggu ruby jadi istrinya
Septi.sari: iya kak, cintanya gak main2🤧
total 1 replies
Daulat Pasaribu
jalang gk tau diri/Facepalm/
Septi.sari: iya kak, ngarep banget😂
total 1 replies
Rieya Yanie
yang bertindak malah ardi kakanya..kmana mahes??
Septi.sari: biasa kak, gak punya nyali🤧
total 1 replies
Rieya Yanie
kalau jadi ruby milih mundur
daripd makan ati dan tak dihargai
Septi.sari: Mahendra bangetan ya kak. maunya itu apalagi coba🤧
total 1 replies
Rieya Yanie
mahen kekanak kanakan banget
Septi.sari: temenya kaylo kak🤣
total 1 replies
Daulat Pasaribu
heran sama si mahendra,suka sama ruby sampai skarang tapi malah dicuekin.aku kira karnah cinta ama istrinya fatimah.rupanya fatimah semasa hidupnya juga parah gk di anggap ama mahendra.
Septi.sari: ambisinya terlalu besar kak, gak bisa bedain benci sama cinta. miris banget🤧😩
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!