NovelToon NovelToon
DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

DULU AKU DITINGGALKAN, KINI DISAYANG SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

Ketika cinta berubah menjadi luka, dan keluarga sendiri menjadi pengkhianat. Dela kehilangan segalanya di hari yang seharusnya menjadi miliknya cinta, kepercayaan, bahkan harga diri.
Namun dalam keputusasaan, Tuhan mempertemukannya dengan sosok misterius yang kelak menjadi penyelamat sekaligus takdir barunya. Tapi apakah Dela siap membuka hati lagi, ketika dunia justru menuduhnya melakukan dosa yang tak pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Maafkan Keluargaku

“Namaku Mira panggil saja Oma Mira, katakan sejujurnya Nak. Apa bocah tengik ini sudah membayarmu buat pura-pura jadi istrinya? Kalau iya biar Oma hajar dia sekarang juga!” Ujar wanita tua itu seraya menerima uluran tangan Dela.

Tatapannya tajam tapi penuh rasa ingin tau Dela sontak kaget. Dari nada bicaranya saja ia tau kalau Arsen dan neneknya ini pasti sangat dekat. Namun, ucapan Mira barusan membuat jantung Dela berdetak kencang.

“Bukan Oma, aku memang istrinya Mas Arsen sungguhan. Kami sudah menikah beberapa minggu yang lalu.” Ucap Dela cepat, suaranya bergetar. “

Sejenak suasana jadi hening Dela menunduk, takut kalau nenek suaminya itu tidak bisa menerimanya. Ia sadar betul dirinya hanya perempuan sederhana, anak seorang tukang kue, dari keluarga yang bahkan jarang menghargainya.

Sejak kecil, Dela lebih sering disisihkan oleh Ibu dan kedua saudaranya. Hanya ayahnya yang benar-benar peduli padanya. Mira memandang cucunya, lalu menatap Dela bergantian dengan tatapan penuh tanda tanya.

“Apa? Anak nakal!” Serunya lalu menjewer telinga Arsen tanpa ampun.

“Bisa-bisanya kamu menikah tanpa kasih tau Oma dulu!”

“Aduh, aduh sakit Oma!” Arsen mengaduh sambil meringis.

“Maaf Oma ceritanya panjang!”

“Alasan!” Gerutu Mira, tapi senyum tipisnya mulai muncul. Ia menatap Dela dengan lebih lembut.

“Cucu menantu Oma ayo sayang duduklah. Sekarang coba ceritakan, apa yang dilakukan anak nakal itu sampai kamu mau menikah dengannya? Apa dia sudah berbuat macam-macam padamu?” Mira menggamit tangan Dela dan membawanya duduk di sofa empuk di ruang tamu.

Dela menelan ludah, bingung mau menjawab apa. Ia hanya melirik suaminya, berharap Arsen yang akan menjelaskan. Melihat tatapan itu, Arsen langsung paham. Ia menarik napas panjang lalu mulai bercerita,

“Malam itu sepulang dari proyek, aku cuma ingin jalan-jalan sebentar Oma. Rasanya suntuk banget, jadi aku pinjam motor teman buat keliling. Soalnya kalau pakai mobil susah masuk ke jalan kampung. Waktu lewat perkampungan yang agak sepi, aku gak sengaja menabrak Dela. Dia langsung pingsan. Aku panik, mau minta tolong tapi gak ada orang lewat. Hujan juga tiba-tiba turun deras, jadi aku bawa dia berteduh di rumah kosong. Nah pas warga tau aku sama dia di situ, mereka salah paham Oma, mereka mengira aku berbuat yang gak-gak sama Dela malam itu juga kami dipaksa menikah. Kalau gak, katanya kami bakal diarak keliling kampung.” Arsen menjelaskan tentang kejadian dikampung.

Mira menyimak dengan seksama, sesekali mengangguk. Mira terkekeh kecil, entah harus kesal atau kasihan. Dela sendiri menunduk dalam-dalam, pipinya panas menahan malu.

“Jadi benar kamu ini cucu menantu Oma? Ya ampun Oma senang sekali akhirnya cucu Oma menikah juga. Syukurlah Oma masih sempat melihatnya. Kalian nanti harus tinggal di sini ya, biar Oma gak sendirian di rumah besar ini. Arsen kan sibuk terus kerja.” Ujar Mira tiba-tiba sambil tertawa.

Tanpa diduga, ia memeluk Dela dengan hangat. Dela menatapnya tak percaya.

“Jadi Oma merestui pernikahan kami?” Tanyanya pelan.

“Loh iya dong Sayang. Oma malah senang banget Arsen beruntung dapat istri secantik kamu.”

Dela sampai tertegun. Tak disangka nenek suaminya justru menerimanya dengan begitu hangat. Arsen tersenyum lega ia sudah menduga Oma Mira akan bersikap seperti itu. Oma memang bukan tipe orang yang menilai seseorang dari status atau harta. Ia lembut, penyayang, dan penuh kasih, persis seperti mendiang ibu Arsen dulu.

“Tapi Oma, Oma kan belum kenal aku. Mas Arsen juga baru mengenalku sebentar. Apa Oma gak takut kalau aku ini orang jahat?” Ucap Dela ragu.

Mira malah tertawa renyah. “Ah tidak Sayang dari mata dan caramu bicara saja, Oma tau kamu anak baik. Percayalah feeling Oma gak pernah salah. Kalian berdua memang sudah ditakdirkan berjodoh.”

Dela terharu, matanya mulai berkaca-kaca. Ia langsung memeluk Mira. “Terima kasih banyak Oma.”

“Sama-sama Sayang, sekarang ajak istrimu ke kamar Ar. Kasihan dia pasti capek. Biar istirahat dulu.” Balas Mira sambil membelai rambut Dela penuh kasih.

“Baik Oma. Ayo Sayang,” ujar Arsen sambil menggandeng Dela naik ke lantai atas.

Yang mengejutkan, bukannya menaiki tangga, mereka justru masuk ke dalam lift kecil di ujung koridor Dela ternganga kagum.

“Wah kita naik lift? Rumah kamu beneran mewah banget Mas,” ucapnya polos.

Arsen hanya tersenyum menatapnya.

“Sebenarnya kamu ini siapa sih Mas? Kok aku merasa kamu seperti menyembunyikan sesuatu?” Tanya Dela pelan.

Arsen menatapnya lembut. “Aku gak pernah menutupi apa pun Sayang.”

“Tapi waktu keluargaku bilang kamu cuma kuli bangunan kamu diam aja,” ujar Dela.

“Aku biarkan saja mereka berasumsi. Kalau aku bilang yang sebenarnya, mereka gak bakal percaya malah bisa diketawain.”

Dela menggigit bibir. “Waktu itu aku juga sempat percaya maaf Mas.”

Arsen tersenyum hangat. “Wajar kok waktu itu aku memang pakai celana pendek dan kaos oblong kotor, naik motor butut pinjaman teman. Udah mirip banget tukang bangunan. Padahal malam itu aku baru turun lapangan buat bantu para pekerja arahin proyek.”

“Maaf aku gak tau,” ucap Dela pelan.

“Gak apa-apa Sayang aku gak peduli orang mau bilang apa. Yang penting aku gak nyakitin mereka dan aku kerja jujur.”

Ucapan itu membuat dada Dela terasa sesak oleh haru. Betapa rendah hatinya suaminya itu. Ia bukan tipe pria kaya yang sombong, justru sangat sederhana dan tulus.

“Maafkan keluargaku ya Mas, mereka udah menghina kamu.” Ucap Dela lirih. “

Arsen mengusap kepala Dela lembut. “Aku gak apa-apa dikatain kuli bangunan. Pekerjaan itu halal, dan gak ada yang memalukan dari orang yang bekerja keras.”

Dela menatapnya kagum rasanya seperti berada di dunia novel menikah karena keadaan, tapi ternyata suaminya seorang pria kaya dan berhati mulia. Rumahnya megah dan luas, penuh hiasan mahal, lukisan, vas bunga, miniatur, semuanya tampak berkelas. Ia bahkan takut tersesat kalau berjalan sendiri di dalamnya.

Mereka sampai di lantai tiga. Begitu pintu kamar terbuka, aroma maskulin yang lembut langsung menyeruak. Kamar itu luas dan tertata rapi, jauh berbeda dari kamar Dela di rumahnya yang sempit.

“Ini kamar kita, kamu suka?” Ujar Arsen.

Dela mengangguk dengan senyum kecil. “Aku suka banget Mas. Aku pikir tadi Oma gak akan menerimaku tapi ternyata aku salah.”

“Oma Mira memang baik. Beliau ramah dan penyayang. Sikapnya mirip sekali sama Ibu,” ujar Arsen, wajahnya tiba-tiba meredup.

“Oh iya lalu, di mana Ibu dan Ayah kamu sekarang?” Dela menatapnya pelan.

Arsen terdiam sejenak, lalu menjawab lirih, “Ibuku sudah meninggal Sayang. Sedangkan Ayah dia sudah menikah lagi, tinggal bersama istri barunya.”

Dela spontan menutup mulutnya. “Ya Tuhan maaf, Mas aku gak tau.”

Arsen tersenyum tipis, menatap istrinya penuh kasih. “Gak apa-apa Sayang. Sekarang kamu aja yang jadi keluarga buatku.”

1
Nur Hafidah
bikin saja jantungan itu ibu dan saudara dela
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
rajinin up nya thor, aku selalu nungguin up mu
TikaTiku
karya yang luar biasa
Nur Hafidah
Beruntung sekali pak surya bisa tinggal sama arsen,tidak ada yang suka marah-marah lagi
Nur Hafidah
wah kalau tika tahu langsung setruk kali ya 😄
Nur Hafidah
kalau aku jadi dela aih,sudah dari dulu keluar rumah,ngapain bela- belain tunggal dirumah orang tua,kalau hanya dijadikan babu dan dihina
Nur Hafidah
Tika malu lah ya masa nggak sih,sudah penampilan paripurna,belanja tidak bisa bayar
Nur Hafidah
Tika belum tahu saja siapa arsen,kalau sudah tahu bisa pingsan dia
Nur Hafidah
Ternyata arsen tajir mlintir,bagaimana kalau ibu dan saudara Dela tahu ya,bisa- bisa kena sawan 😄
Nur Hafidah
jangan lemah kenapa del,cintailah diri sendiri,jangan mau selalu diremehkan
Nur Hafidah
Kasihan sekali si dela dari kecil selalu dikucilkan,ada ya seorang ibu pilih kasih kaya gitu
Nur Hafidah
sabar ya dela ,suatu saat pasti kamu jadi orang sukses
Nur Hafidah
Semoga memang berjodoh ya dela sama arsen
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
asli gak undangannya..??
Dilla Fadilla
lajutt Thor
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo mau ikutan ya sono, itu juga kalo ditrima
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
amel gakan nyangka punya besan dari kalangan menengah
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
sayangnya mereka gada hubungan darah, jd gada cipratan harta arsen buat refan 😂
Aulelie Aulelie
dasar nenek lampir😁😁😁😁😁
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kurang iihh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!