 
                            Sebuah kecelakaan membawa Sora Langi ke dunia kultivasi, bersama sistem kultivasi harem akankah dia bisa kembali ke bumi?   Sistem milik Sora tidak biasa, kalau mau jadi kuat harus sering melakukan kontak fisik dengan lawan jenis. Semakin intim kontak fisik semakin besar poinnya, akankah Sora mampu melangkah maju bersama sistem? 
 
(Ding! Pegangan tangan dengan lawan jenis, poin harem +...) 
(Ding! Berciuman dengan lawan jenis, poin harem +...) 
(Ding! Berpelukan dengan lawan jenis, poin harem +...) 
(Ding! Berhubungan i...., poin harem +...) 
Tentu saja, meski caranya absurd, Sora Langi pasti melangkah maju sambil mengumpulkan kecantikan di kanan dan kiri.  Anak tetua desa yang cantik tapi pemalu, ketua sekte yang tegas dan dingin, dewi perang yang ditakuti miliaran orang, semua akan menjadi miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYN02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
-
'Tentu saja sekarang, buat apa nanti - nanti?'
(Dimengerti, berhasil membuka hadiah penaklukan, selamat telah mendapatkan kemampuan alkimia instan tingkat rendah!)
'Alkimia instan tingkat rendah? Kemampuan apa ini?'
(Selama Tuan Rumah memiliki bahannya, Tuan bisa menciptakan pil ajaib tanpa batas! Karena kemampuan ini peringkat rendah, pil ajaib yang bisa dibuat terbatas pada tingkat kuning dan hitam.)
'Begitu ya, kemampuan ini bisa sangat berguna, tapi sayangnya aku tidak tahu selangka apa pil tingkat kuning dan hitam. Aku juga tidak punya resep pil, aku rasa kemampuan ini jadi kurang berguna.'
(Tunggu dulu, jangan salah paham. Tuan Rumah tidak perlu mengetahui resep pil, sebab alkimia instan akan langsung menunjukkan notifikasi kalau pil ajaib bisa dibuat dengan herbal yang tersedia.)
Mata Sora terbuka lebar dengan wajah tidak percaya. 'Serius aku bisa melakukan itu?'
(Buat apa aku bohong pada Tuan Rumah? Apa untungnya bagiku?)
'Benar juga, sekarang aku percaya padamu.' Sora mengangguk lembut lalu bergegas menuju gudang desa untuk menguji kemampuan alkimia instan.
Kebetulan dia berpapasan dengan tetua desa bersama warga desa lainnya yang sedang mengecek stok bahan herbal.
"Kenapa kamu di sini?" tanya tetua desa ragu.
"Aku mau melakukan eksperimen, apakah boleh?"
"Eksperimen? Benda apa itu?" Tetua desa menatap warga desa di sekitar dengan wajah bingung.
Warga desa tidak jauh lebih baik daripada tetua desa, mereka juga bingung dengan arti kata eksperimen.
Tetua desa diangkat karena menjadi orang paling cerdas di desa, kalau orang paling cerdas di desa saja tidak tahu, lantas gimana nasib yang lain? Sudah pasti lebih tidak tahu.
"Eksperimen itu semacam uji coba, aku ingin memastikan apakah aku bisa membuat pil ajaib dengan bahan herbal yang ada di gudang desa."
Mata tetua desa dan seluruh warga desa melebar tidak percaya.
"Kamu...kamu bisa membuat pil ajaib?"
Sora mengangguk ringan. "Tahu sedikit. Jadi apa boleh aku mencobanya?"
"Silakan, gunakan saja bahan yang kamu butuhkan dengan sesuka hati." Sikap tetua desa langsung berubah bagaikan langit dan bumi.
Sora sedikit kagum dan mulai menyadari nilai sebenarnya dari seorang alkemis di dunia ini.
'Sekarang yang jadi masalah seberapa berharga pil ajaib tingkat kuning dan hitam di mata kultivator.' Sora bergumam sambil memasuki gudang desa.
Ding!
Ding!
Ding!
Muncullah notifikasi yang tidak terhitung jumlahnya. Setiap notifikasi menjelaskan jenis pil ajaib apa yang bisa dibuat dengan kemampuan alkimia instan.
Sora terpana melihat adegan spektakuler ini, saat dia ingin mencoba membuat satu, Luna tiba - tiba menegurnya. (Sebaiknya jangan gunakan kemampuan alkimia instan di depan orang lain, terlalu beresiko!)
'...' Sora merenung dan menganggukkan kepala. 'Kamu benar.' Sora menekan rasa gembira di hati lalu berbalik menatap tetua desa dan warga desa lainnya. "Apa boleh aku bawa pulang beberapa jenis herbal?"
Tetua desa mengangguk lembut. "Silakan, jangan ragu. Tapi kalau kamu bisa membuat pil ajaib, tolong berikan sedikit untuk desa."
Sora terkekeh dan menganggukkan kepala. "Memang itu niatku datang ke sini." Sora mengumpulkan herbal yang dibutuhkan dan membawa semuanya pulang ke rumah.
Begitu tiba di rumah, Sora segera menggunakan kemampuan alkimia instan untuk membuat pil ajaib.
(Ding! Pil Tubuh Kuat berhasil dibuat, Pil Vitalitas berhasil dibuat, Pil Penyembuh berhasil dibuat, Pil...)
Sora berhasil membuat belasan jenis pil dalam satu tarikan napas. Kalau alkemis lain mengetahui kemampuan Sora, mereka pasti pingsan dengan mulut berbusa.
Sora menatap ragu ke arah ratusan pil dari belasan jenis pil ajaib yang disimpan dengan baik di ruang sistem dengan wajah luar biasa.
"Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan keefektifan pil ini?"
(Tuan Rumah masih ragu dengan kemampuan pemberian sistem?)
'Siapa bilang? Aku cuma ingin memastikan seberapa bagus efek pil ini.'
(Tidak perlu diuji, pil ajaib yang dibuat dengan kemampuan alkimia instan memiliki kualitas terbaik sejagat raya. Kalau pil dengan kualitas seperti ini keluar, ribuan kultivator akan memperebutkannya.)
'...' Sora membuka mulut dengan wajah luar biasa. Dia tidak tahu kalau pil ajaib dengan kualitas terbaik bisa sangat berharga.
(Butuh alkemis yang sudah berpengalaman selama seratus tahun untuk membuat satu pil dengan kualitas terbaik, sekarang bayangkan sendiri seberapa berharga pil ajaib buatan Tuan Rumah.)
Otak Sora langsung mengalami gangguan memikirkan kemungkinan yang tidak terbatas pada pil buatannya.
'Setelah kamu bilang begitu, sekarang aku jadi takut untuk menjualnya.'
(Kenapa harus dijual? Tuan Rumah belum membutuhkan uang sekarang.)
'Memang benar, lantas apa yang harus aku lakukan dengan semua pil ini?'
(Berikan saja pada penduduk desa, biarkan mereka bertambah kuat dengan mengonsumsi pil ajaib terbaik. Dengan begitu, Tuan Rumah tidak perlu ragu saat harus meninggalkan desa.)
Sora terdiam usai mendengar saran dari Luna. Pernahkah dia berpikir untuk meninggalkan desa? Jawabannya pernah dan ini terjadi berulang kali.
Ada banyak alasan yang menghambat keinginan Sora, alasan paling utama adalah keamanan penduduk desa dan Melati.
Sekarang Melati sudah resmi jadi wanitanya, cepat atau lambat dia harus meninggalkan desa bersama Melati. Saat itu terjadi, lebih baik kalau penduduk desa sudah menjadi kultivator meskipun berada di ranah paling bawah yaitu pemurnian qi.
'Luna, berapa harga standar untuk teknik kultivasi universal yang bisa digunakan pria maupun wanita?'
(Memulai pencarian, ditemukan satu teknik dengan harga satu juta poin harem.)
'Satu juta poin harem bukan jumlah yang sedikit tapi aku yakin bisa mengumpulkannya dalam waktu dekat.'
(Tuan Rumah bermaksud meninggalkan teknik ini di desa sebelum meninggalkan desa?)
Sora mengangguk lembut. 'Dengan begitu, penduduk desa mungkin bisa mengubah nasib kehidupannya di masa depan.'
(Bukan ide yang buruk, tapi Tuan Rumah harus rajin mengumpulkan poin harem.)
'Ha ha ha, jangan khawatir, sekarang aku punya kekasih yang cantik jelita, satu juta poin harem pasti mudah dikumpulkan!'
(Semoga saja. Ngomong - ngomong Tuan Rumah perlu tahu ini.) Suara Luna sedikit berubah jadi serius dan menegangkan.
'Tahu apa?'
(Segala jenis pil untuk meningkatkan ranah tidak akan berguna untuk Tuan Rumah.)
'Hah?! Kenapa begitu?!'
(Ini satu - satunya kelemahan yang didapatkan orang yang menyatu dengan sistem kultivasi harem.)
'...' Sora terdiam dan merenung. Kalau dipikir dengan sungguh - sungguh, memiliki sistem kultivasi harem jelas lebih menguntungkan daripada tidak.
Perkara kelemahan yang membuatnya tidak bisa mengonsumsi pil ajaib penambah kekuatan bisa dianggap sebagai masalah sepele jika dibandingkan dengan keuntungan memiliki sistem kultivasi harem.
Menyadari hal ini, Sora segera memulihkan suasana hatinya. Dia menatap panel atribut lalu merenung sebentar sebelum membuat keputusan.
"Tidak perlu buru - buru mengumpulkan satu juta poin harem. Sekarang gunakan semua poin harem yang ada untuk meningkatkan ranah."
(Disarankan untuk menerobos di dunia luar untuk jaga - jaga datangnya bencana surgawi.) Luna mengingatkan dengan serius.
"Hampir lupa, aku harus pergi menjauh dari desa." Sora segera keluar dan pergi jauh ke dalam hutan. Dia tiba di puncak bukit berbatu lalu duduk di batu paling tinggi sambil melihat langit. "Lakukan sekarang!"
(Konsumsi berhasil, ranah meningkat dari tahap dua pembentukan dasar jadi tahap dua inti emas. Terdeteksi datangnya bencana surgawi, sistem memulai perlindungan ekstra untuk Tuan Rumah.)
Kekuatan Sora langsung melonjak menembus beberapa lapisan langit sebelum berhenti dan menjadi semakin kokoh.
Clap!
Awan hitam muncul tepat di atas kepala Sora, suasana mencekam mulai terasa dan jadi semakin mengerikan dari waktu ke waktu.
...
..
.
Bersambung...
 
                     
                    