NovelToon NovelToon
Falling In Love Again After Divorce

Falling In Love Again After Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:100k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Sean Montgomery Anak tunggal dan pewaris satu-satunya dari pasangan Florence Montgomery dan mendiang James Montgomery yang terpaksa menikahi Ariana atas perintah ayahnya. Tiga tahun membina rumah tangga tidak juga menumbuhkan benih-benih cinta di hati Sean ditambah Florence yang semakin menunjukkan ketidak sukaannya pada Ariana setelah kematian suaminya. Kehadiran sosok Clarissa dalam keluarga Montgomery semakin menguatkan tekat Florence untuk menyingkirkan Ariana yang dianggap tidak setara dan tidak layak menjadi anggota keluarga Montgomery. Bagaimana Ariana akan menemukan dirinya kembali setelah Sean sudah bulat menceraikannya? Di tengah badai itu Ariana menemukan dirinya sedang mengandung, namun bayi dalam kandungannya juga tidak membuat Sean menahannya untuk tidak pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Setelah Tiga Tahun

Ariana melirik arlojinya, sudah pukul 19.30 Wib. Ariana sudah menyiapkan dua cangkir teh hangat, satu diletakkan di sisi kiri miliknya dan satu lagi di kursi sebelah kanan yang biasa diduduki oleh Sean Montgomery, suaminya. Meski ia sendiri tahu Sean tidak akan meminumnya. Namun bodohnya Ariana terus mengulanginya selama tiga tahun ini.

Tak lama, Sean memasuki rumah dengan jas hitam pekat dan dasi yang sudah dilonggarkan.

Ariana berdiri, tangannya menyentuh sisi gaunnya seolah hendak merapikan sesuatu yang sebenarnya tidak berantakan.

“Kamu sudah pulang? Saya sudah buatkan teh.” kata Ariana pelan.

Sean mengangguk. “Hmmm.” jawabnya datar.

Pria itu berjalan melewatinya, sedikit melirik ke arah teh yang masih mengepul. “Terima kasih.”

Tidak ada pembicaraan lanjutan. Ariana juga sudah tidak berharap lagi. Mereka bukan suami dan istri yang saling mencintai di drama Korea yang biasa ia tonton.

Ariana menyesap tehnya perlahan. Sedangkan Sean membuka laptop miliknya lalu mulai sibuk mengerjakan sesuatu. Entahlah, Ariana tidak mengerti huruf dan angka itu. Ariana menoleh menatap wajah Sean yang seperti biasa selalu tajam, tenang, tanpa cela, tanpa celah. Ia tidak tahu bagaimana cara menyusup ke dalam pikiran suaminya. Yang Ia tahu Sean tidak akan mengizinkannya begitu tahu yang masuk adalah dirinya. Seseorang yang sudah menunggu selama tiga tahun. Ariana mencintainya sendirian.

Teh di cangkir Sean mulai mendingin, pria itu sama sekali tidak berniat untuk mencicipinya. Ariana tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap uap dari cangkirnya sendiri, menyaksikannya hilang sedikit demi sedikit.

Makan malam sudah tersedia di atas meja makan. Hanya mereka berdua yang makan di sana. Ariana duduk dalam diam, memotong kentang kecil-kecil dengan hati-hati. Hal yang ia pelajari selama tinggal di rumah ini.

Meja makan mereka panjang, cukup untuk delapan orang, tapi hanya dua kursi di ujung yang dipakai setiap malam.

“Kamu masih mau tambah?” Ariana bertanya dengan suara yang lembut.

Sean menggeleng. “Tidak.”

Ia menyuap sepotong wortel panggang, mengunyah pelan. “Mama Florence menelepon tadi siang,” ucapnya kemudian. Sean tidak mengangkat wajahnya meski yang Ariana bicarakan adalah ibunya sendiri.

Dengan pelan Nesa berkata “Katanya dia akan datang besok tapi tidak bilang datang di jam berapa.”

“Terserah padanya.” Ucap Sean lalu kembali fokus ke makanan miliknya.

Itu saja.

Setelah itu keheningan mulai menyapa. Ariana sudah terbiasa dengan suasana ini.

“Kamu mau teh setelah makan?” Lagi-lagi Ariana mencoba mencari topik pembicaraan.

Sean menggeleng. “Terima kasih.”

Ariana mengangguk lalu membalik garpunya, ia sudah selesai. Ia ingin bertanya hal lain, namun Ariana mengurungkan niatnya. Ia tahu pria ini, suaminya, tidak ingin berbicara lebih jauh dengannya.

Selesai makan, Sean berdiri lebih dulu. Ia pergi tanpa meninggalkan suara. Ariana menatap tempat duduk yang ditinggalkannya. Selalu seperti ini. Wanita itu berdiri, membereskan piring lalu melipat serbet linen milik Sean dengan presisi. Pria itu suka kesempurnaan.

Ariana membiarkan air mengalir ke atas piring-piring di wastafel, namun tangannya hanya diam tidak langsung mencucinya. Ia hanya berdiri di sana, membiarkan bunyi air menjadi satu-satunya suara yang hidup dalam rumah yang terlalu senyap untuk disebut rumah. Sampai kapan Ariana harus berada di dalam situasi ini. Ia sudah sangat lelah sekali.

Bel terdengar dari luar pintu rumah. Ariana tahu siapa yang berdiri di balik pintu bahkan sebelum ia membukanya. Tidak banyak orang yang datang ke rumah itu tanpa memberi tahu lebih dulu. Saat pintu dibuka, Florence Montgomery berdiri di ambang pintu seperti ialah pemilik rumah yang sebenarnya. Memang benar, dia dan Seanlah pemilik rumah ini. Bukan Ariana, ia bukan siapa-siapa di sini.

“Mama,” ucap Ariana lembut, membuka space mempersilahkan mama mertuanya masuk. “Silahkan masuk, saya akan ambilkan teh untuk Mama.”

Florence mengenakan mantel wol biru tua, rapi dan mewah, tidak akan ada setitik pun debu yang berani menghiasi bulu mantelnya. Di pundaknya tergantung tas kulit mengilap senilai ratusan juta dan di lehernya tergantung kalung mutiara yang dapat membeli satu rumah mewah di kawasan elit kota ini.

“Teh hangat, tidak terlalu manis. Dan Ariana…” Florence memindai tubuh Ariana dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Gunakan perhiasanmu, jangan menunjukkan kelas rendahanmu di dalam keluarga kami!”

Ariana mengangguk, tidak melawan atau sekedar memberi pernyataan. Ia mempersilakan mama mertuanya masuk, lalu berjalan ke dapur.

Ketika Ariana kembali dengan teh, Florence sudah duduk di kursi favorit mendiang suaminya yang kini jarang dipakai siapa pun. Ariana meletakkan cangkir di atas meja kecil dengan alas renda. Florence mengangkatnya, mencicip sedikit, lalu meletakkannya kembali di tempat sebelumnya.

“Sean di kantor?” tanyanya.

“Di lantai atas, masih bekerja Ma.”

Florence menaruh cangkirnya, lalu memandang Ariana dengan ekspresi manis yang Ariana tahu beracun. “Saya telah bertemu seseorang di acara makan malam keluarga teman lama. Seorang gadis muda dengan latar belakang keluarga jelas. Ayahnya mantan duta besar, sejak kecil dia bersekolah di luar negeri. Dia cantik, sopan dan berpendidikan tinggi.”

Ariana tidak merespon. Ia hanya duduk tenang, dengan jemari yang saling memilin bergantian. Ariana tidak kaget dan tidak pula merasa harus mempertahankan posisi. Ariana sudah tahu suatu saat hal ini pasti akan terjadi. Dan ya… mungkin inilah waktunya.

Florence mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. “Sean juga menyukainya. Saya bisa melihat… ketertarikan di dalam dirinya.” Ucapnya dengan penuh penekanan seolah menunjukkan Ariana tidak ada apa-apanya dibanding gadis itu.

“Saya tahu kamu perempuan yang baik. Tapi kita tidak bisa menipu nasib terlalu lama. Kamu dan Sean… kalian seperti dua orang yang duduk di sisi berbeda dari jendela yang sama. Sampai kapanpun tidak akan layak jika disatukan. Cih… Saya bahkan tidak mengetahui dari bibit busuk mana kamu tumbuh.”

Hening

Ariana tidak berniat menyanggah sedikit pun pernyataan itu.

Florence menegakkan duduknya. “Saya tahu kamu sangat ingin menjadi bagian dari keluarga kami. Tapi sesuatu yang tidak cocok harus segera dilepaskan sebelum menjadi terlalu rusak.”

Manis namun licik. Ariana mengenal iblis yang sesungguhnya sejak pertama kali menginjakkan kaki di dalam keluarga ini.

Ariana berdiri perlahan, mengambil cangkir Florence. “Mau saya buatkan teh lagi Ma?”

Florence berdiri juga. “Tidak perlu. Saya sudah cukup lama di sini. Waktu saya terlalu berharga hanya untuk mengunjungi kamu.”

Saat Florence berjalan menuju pintu, Ariana mengikutinya tanpa suara. Florence berhenti sebentar di ambang pintu, lalu menoleh.

“Nama perempuan itu Clarissa, dia tahu cara berdiri di keluarga Montgomery,” katanya, “Dia tidak seperti kamu yang bersikap seperti orang dungu saat berhadapan dengan partner bisnis Sean. Saya tidak menyalahkannya, faktanya kamu memang tumbuh di jalanan. Saya pergi…”

Ariana membuka pintu, pandangannya tetap tenang. “Sampai jumpa Ma.” Nesa bersandar di pintu setelah tertutup.

Jangan tanyakan apakah hatinya sakit atau tidak, Ia sudah lupa bagaimana rasanya ‘sakit hati’

1
Agustin Indah Setiyaningsih
Wess..Mulai sadar,udah waras khan sean!!
ayo gegas,cak cek sat set..Kejar apa yg pengen km dapatkan.
Jadilah pinter biar Ariana Luluh.
Agustin Indah Setiyaningsih
Berusahalah Sean..Jika kau mencintainya usahakan dengan hati dan tenaga mu.
Ada Ethan yg akan menjadi penghubung,rendahkan egomu.
Isma Nayla
rasakan kau sean.
nikmati penyesalanmu 😁
Isma Nayla
jangan mudah luluh ariana.
biarkan sean merasakan sakit seperti apa yg kau rasakan dulu.😏
Tarwiyah Nasa
keknya Ariana hamil
angel
OMGGGGGG NOVEL SEBAGUS INI YANG BACA SEDIKIT ASTAGAA NAGA, UPDATE LAGI IYAHHH THORRRR CINTAH DEHHHHH
Sunaryati
Nah ,perjuangkan jika benar menginginkannya Ariana kembali jadi istrimu Sean, minta bantuan pada Ethan
Sunaryati
Kau ibu yang bijaksana Ariana, Ethan akan tumbuh dengan memiliki kecerdasan seperti Sean namun memiliki kepribadian lembut dan tegas
Ratih Tupperware Denpasar
ceritanya makin seru mks sdh double up kak.. BTW hari ini cerita oliver dan laras ga up ya kak? kutunggu up nya disana....pokoknya semua ceita kakqk kutunghu selalu
NAYLA DWI
.
Ais
ngak ngerti sm pikiran sean ketika ariana pergi kabur membawa ethan dlm kandungannya bersama bryan dianggap suatu hal yg menyakitkan bagi sean seolah olah ariana adalah pengkhianat cinta dlm rumah tangganya pdhl penjahat sesungguhnya adalah kamu sean seharusnya kamu ngak perlu kecewa karena status ariana sdh janda cerai dr kamu emang manipulatuf banget sean ini kelakuannya
Ais: bnr kak😂😂😂😂
total 3 replies
Adinda
semoga Ariana dan Sean bersatu kasihan juga Ethan kalau Orang tuanya berpisah
Khansa Sutresno
contoh org kaya tp gk berakhlak gk berilmu... kamu kok nguji mental org miskin... wahhh ngimpi
Khansa Sutresno
slama jdi istrinya aj km ttp org asing aplg skg yg gk pya hub ap2...fokus dgn kehidupan kamu sendiri, lama2 jga akn lupa dan akn terasa aneh klo dya tiba2 dtg...
Khansa Sutresno
tlg ariana jgn di jadiin second chois kyk novel2 yg laen, dmn lakinya ninggal eh di ambil lagi di kejar lagi karna cwek pilihannya selingkuh ato pengkhianat, gk bgt
Sunaryati
Untuk meluluhkan hati perempuan yang terlanjur mati butuh kesabaran dan kelembutan, serta bukti agar nyaman, bukan dengan pemaksaan dan kekerasan.
Ais
lanjut thor
Siti Sa'diah
ariana ayo jangan klah tuk melawan florench
Sunaryati
Jangan marah stau cemburu Ariana jika Sean meladeni Aurel biarkan, bravo aku salut sikap mu saat lihat interaksi Sean dan perempuan lain. kau jangan tunjukkan kelemahan kamu pada siapapun. Sean ada fi pihakmu namun kamu jangan mudah luluh oleh perhatian Sean. Tetap lindungi Ethan aku tahu Ethan cerdas dan cerdik bisa membaca dengan cepat situasi sekitar, apalagi banyak bodyguard yang menjaganya.
Sunaryati
Baru merasakan ketenangan di Pulau Kalimantan ini kembali ke mansion Montgomery sudah mulai terusik. Kapan Ariana hidup damai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!