Bella yang sudah sampai rumah langsung menuju kamar nya. Karena lelah perdebatannya tadi di kantin sekolah, Bella tidak ingin memikirkan tentang kejadian tadi waktu dikantin, akhirnya pergi mandi untuk mendinginkan pikirannya dan menyegar kan badannya yang penuh keringat.
Hari ini Bella langsung pulang ke rumah karena sirkuit nya sedang di sewa oleh pihak luar, jadi Bella memperbolehkan nya karena penghasilan dari menyewa sirkuit Bella gunakan untuk membeli peralatan perlengkapan di markas.
Setelah mandi Bella mengecek ponsel nya yang sedari tadi berbunyi dan terlihat motif pesan dari group kelas nya, siapa sangka Bella menjadi topik utama dari pembicaraan itu. Bella hanya mendengus kesal kalau berita itu tersebar kemana-mana, akhir nya Bella memutus kan akan membicarakan hal itu kepada papanya saat selesai makan malam.
Sambil menunggu makan malam tiba Bella mengerjakan tugas nya agar tidak dihukum Mrs.Yani. Ditengah-tengah dia mengerjakan tugas Bella menguap dan tertidur dimeja belajarnya sampai badannya kaku karena tidak bisa bergerak bebas.
Sedangkan Farah sedang memasak didapur tengah usai memasak dan memanggil semua anak-anaknya dan suaminya untuk mengajak makan malam di meja makan.
"Bella, Candra, Sandra turun nak.. makan malam dulu" Ucap Farah dari arah dapur.
"Iya ma ini turun" Ucap Candra dan Sandra bersamaan. Candra dan Sandra turun secara bersamaan tanpa Bella.
"Mana kakak mu Bella?" Ucap Farah sambil menghidangkan makanan ke meja makan.
"Mungkin masih dikamar" Ucap Sandra.
"Candra kamu panggil kakak mu dan Sandra kamu panggilkan Papamu di ruang kerja" Ucap Farah.
"Baik ma" Ucap mereka bersamaan meninggalkan meja makan dan menuju tujuan mereka masing-masing untuk melaksanakan misi dari Farah. Bukan misi sih lebih tepat nya perintah dari ibunda ratunya.
Sandra yang sedang mengendap-endap masuk ke ruang kerja Papanya dengan berjalan sangat pelan tanpa ada suara sama sekali hanya untuk mengagetkan Papanya saja.
Saat Sandra memasuki ruang kerja Papanya keadaan didalam sangat sepi dan gelap, Sandra sempat bingung karena kata Mama nya Papa nya berada disini, tapi kalau melihat keadaan nya seperti nya Papanya tidak berada disini. Saat Sandra berbalik badan dan "DOORRR"
Sandra terguling kaget karena Papa nya mengagetkan nya dengan wajah penuh bedak putih dan lingkaran hitam di sekitar matanya dan juga bepakaian serba hitam dengan memegang tongkat pel yang sudah rusak.
Sedangkan Candra yang sudah berada dikamar Bella tengah memanggil-manggil Bella tapi tidak ada sautan dari nama yang dipanggil meski sudah dipanggil hingga ratusan kali. Akhirnya Candra berencana untuk mengancam Bella.
"Kakak bangun.. Kakak bangun gak, sama Mama disuruh makan malam dulu" Ucap Candra sambil mengguncang-guncang kan tubuh Bella yang masih tertidur lelap di meja belajar nya.
Tanpa berkata-kata lagi Candra menuju kamar mandi dikamar kakak nya dan mengambil air satu gayung dan menyiramnya ke kepala Bella "BYURR".
"Brrrr.. Candra!!!!!" Ucap Bella tanpa melihat siapa pelakunya dulu karena sudah hafal dengan tingkah laku adik satunya ini. Siapa lagi kalau bukan Candra, setiap kali dia membangunkan Bella dia selalu menggunakan air satu gayung. Bella pernah sampai disiram satu ember hanya karena semalam bergadang.
"Iya kak ada apa?" Ucap Candra dengan WATADOS.
"Dasar adek lucknat" Ucap Bella sambil menatap tajam adik nya itu, tapi hanya dibalas senyum sumringah oleh Candra.
"Kata Mama disuruh cepet turun buat makan malam" Ucap Candra sambil meninggalkan Bella dengan baju yang basah. Bella hanya bisa menatap tajam punggung adik nya sampai mnghilang dari pintu.
"Bisa-bisa nya aku punya adik gak tau diri kek dia, tunggu aja pembalasan ku" Guman Bella dalam hati sambil meremas ujung baju nya.
Selesai berganti pakaian Bella turun dan bergabung dengan semua orang dan makan malam dengan tenang tanpa berbicara sepatah katapun, karena peraturan dirumah kalau makan tidak boleh berbicara satu kata pun.
Selesai makan mereka semua berkumpul diruang keluarga untuk bersantai dan menonton TV, mereka bersenda gurau sampai akhirnya Bella memberanikan diri untuk mengatakan kejadian disekolah tadi.
"Pa, Bella mau ngomong" Ucap Bella pelan dengan mata yang redup. Seketika Jaya menoleh kearah Bella.
"Katakan ada apa Putri kesayangan Papa" Ucap Jaya sambil mengelus kepala Bella. Karena Bella adalah putri satu-satu nya dari tiga anak laki-laki nya.
"Aku bukan anak kecil lagi Pa" Ucap Bella malu karena masih dianggap anak kecil oleh Papanya.
"Iya iya.. katakan ada apa Putri kesayangan Papa yang udah besar ini" Ucap Jaya bercanda sambil mencubit pipi anak nya yang sudah merajuk.
"Papa tadi waktu dikantin.." Ucapannya ia hentikan karena ragu-ragu ingin mengatakannya.
"Kenapa dengan waktu dikantin nak" Ucap Jaya yang penasaran.
"Emm" Ucap Bella lagi-lagi ragu untuk mengatakan nya.
"Katakan saja, Papa tidak akan marah" Ucap Jaya dengan senyum sumringah.
"Papa janji" Ucap Bella sambol menunjukkan jari kelingkingnya.
"Iya janji" Ucap Jaya sambil melingkarkan jari kelingking nya ke jari Bella.
"Memangnya ada apa nak sampai kau ragu-ragu seperti itu" Ucap Farah yang sedari tadi cuma memperhatikan tingkah laku anak dan ayah itu.
"Emm tadi waktu dikantin Bella berantem ama Dewi dan dua temannya" Ucap Bella sambil takut akan dimarahi Papa Mamanya.
"Mereka masuk rumah sakit mana? biar Mama dan Papa yang urus" Ucap Farah panik karena Bella sering berkelahi melawan banyak anak, tapi alhasil semua orang yang berkelahi dengan Bella akan masuk rumah sakit.
"Kakak buat mereka babak belur?" Ucap Candra penasaran.
"Kakak yang paling hebat deh" Ucap Sandra memuji Bella. Sedangkan Jaya hanya geleng-geleng dengan ucapan mereka.
"Kalian ini kakak nya habis berantem malah ditanyai yang aneh-aneh" Ucap Jaya menghembuskan nafas panjang.
"Maap Kak" Ucap mereka bersamaan. Sedangkan Farah hanya terkikik kecil saat melihat suaminya serius, Jaya yang melihatnya kesal karena ditertawakan oleh Farah.
"Mama juga" Ucap Jaya melihat tingkah laku suaminya.
"Iya maapin Mama juga ya kak" Ucap Farah.
"Iya gapapa kok Ma" Ucap Bella.
"Terus gimana ceritanya kak?" Ucap Farah antusias.
"Emm waktu dikantin blablablabla...." Bella menceritakan panjang lebar tentang kronologi di kantin tadi.
"Terus aku gak sengaja ngungkapin kalau aku anak Papa" Ucap Bella dengan wajah menunduk.
"Ya bagus dong kalau kamu emang anak Papa" Ucap Jaya santai.
"Bukan gitu Pa.. Aku bilang kalau aku anak Jaya dwi Lingga" Ucap Bella
"Ya itu kan emang nama Papa" Ucap Jaya santai.
"Papa ini gimana sih, kan jelas-jelas keluarga kita gak pernah tampil di media jadi wajar dong kalau Bella panik" Ucap Farah marah karena Jaya hanya santai sambil meminum kopinya.
"Yakan Papa udah beresin semua itu" Ucap Jaya Santai masih dengan menikmati kopi nya. Seketika semua orang terbelalak kaget.
"Dan Bella besok kamu tidak usah masuk sekolah dulu karena wartawan akan stanby di sekolah mu dari jam lima pagi" Ucap Jaya tegas.
"Jadi Papa udah tau tentang itu? mulai kapan? kenapa gak kasih Bella sih" Ucap Bella penasaran.
"Mulai tadi siang waktu Kakak mu kasih tau Papa dikantor" Ucap Jaya menjawab ucapan Bella.
"Terus sekarang gimana Pa? pasti banyak wartawan mencari informasi kek waktu itu" Ucap Candra mengingat waktu Nando kakaknya melakukan kesalahan seperti juga.
"Mungkin kini kita harus menenang kan para wartawan dulu" Ucap Jaya.
"Sudah lah kalian tidur dulu ini sudah malam, kalian selesaikan besok saja" Ucap Farah dijawab serentak oleh mereka bertiga. Akhirnya ruang tamu sepi tinggal mereka berdua.
"Sampai kapan Papa akan seperti ini? apa Papa akan melarikan diri sampai kita menemukan orang itu?" Ucap Farah kepada suaminya.
"Mungkin kita harus seperti ini sampai kita menemukan mereka" Ucap Jaya dengan wajah murung nya.
"Kenapa Papa menyembunyikan kita dari publik? kenapa!!!" Ucap Farah marah karena perbuatan suaminya yang membuat anaknya tidak bebas melakukan segala hal.
"Karena Papa takut ma!" Ucap Jaya yang sudah frustasi.
"Apa yang Papa takut kan? katakan pada ku Pa!" Ucap Farah.
"Aku takut kalau istri dan anak-anak ku dalam bahaya seperti keluarga ku dulu.. mereka semua dibunuh didepanku, tepat didepan ku Far!!!" Ucap Jaya menangis tersedu-sedu.
"Maaf kan aku telah membahas masalalu mu Mas" Ucap Farah menyesal karena membuat suami tercinta nya mengenang masalalu nya yang pahit.
"Menangis lah sekeras-keras nya " Ucap Farah sambil memeluk suaminya dan seketika Jaya menangis sejadi-jadinya. Jaya yang sudah puas menangis akhirnya kembali kekamar dan tidur bersama Farah.
To be continue.
.
.
.
.
.
Haiii readers.. gmna episode kali iniii? kurangg seruu ya, tpii episode selanjutnya bklan lbh seruu lgi loh, jdi tunggu episode selanjutnya ya guys.
Jgan lupa vote,like dan sarannya dikolom komentarr.. Txu semua❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Suria Khanza
sandra candra tk pkir cwek cwok🤣
2020-07-19
2
Intan Seknun
kalau bella anak perempun satu²nya,lah adiknya yg bernama sandra cowok apa cewek sih?
2020-06-06
4
Putri Handayani
siapa mereka
2020-05-22
1