Kata Alfarel

Xela menatap Alfarel dengan nanar, ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia tahu apa yang dimaksud oleh laki-laki itu.

Semoga ini tidak meragukan, mungkin lebih baik daripada aku pulang ke kampung dan malu didepan kakak.

Batin Xela menggingat kakaknya yang selalu meremehkannya.

Xela mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Alfarel, meskipun jauh dilubuk hatinya gadis itu merasa berat. Sama saja ia merenggut masa depannya sendiri.

"Baiklah, ikut aku!"

Alfarel lebih dulu melangkah ke sebuah ruangan dengan wajah murung. Entah apa yang meliputi hati laki-laki itu, bukankah seharusnya ia senang mendapatkan perempuan yang sedia melayaninya dengan bayaran lima ratus ribu?

Alfarel membuka ruangan dan masuk diikuti oleh Xela dan menutupnya lagi serta menguncinya lalu mencabut kunci tersebut.

Langkahku kali ini memang salah, semoga saja dengan jalan ini aku lebih baik ke depannya.

Batin Xela yang diliputi ketakutan.

Alfarel berjalan menuju kearahnya membuat jantung gadis itu berdetak tidak beraturan, kakinya melemas ketika laki-laki yang menghampirinya itu tersenyum buas.

"Duduk disana!"

Perintah Alfarel kepada Xela, agar Xela duduk di ranjang berwarna putih, ruangan itu tampaknya kurang terawat. Belum satupun ada barang disana, gorden pun tertutup, hanya lampu yang menyala menyinari ruangan tersebut.

Xela menuruti apa yang di perintahkan oleh Alfarel.

Alfarel kian mendekat sambil melempar smartphonenya ke samping Xela, lalu semakin mendekatkan diri.

Xela memandang ngeri Alfarel yang menatapnya dengan seksama, tatapan yang tidak bisa dijelaskan.

"Bang Al ..."

Disaat yang sama pula nama Alfarel dipanggil oleh seseorang dari luar.

"Kau tunggu disini, jangan pernah berpikir untuk kabur kalau butuh uang."

Ucap Alfarel kepada Xela sebelum ia berlalu pergi.

'DRRTT'

Smartphone Xela berdering, disana ada notifikasi pesan dari facebook dari Chesi.

Karena sudah lama tidak berkomunikasi dengan Chesi adiknya, Xela pun langsung membuka aplikasi yang paling ia gemari itu.

Kak apa kabar sudah lama kita ngak ketemu. Aku kangen kak.

Pesan Chesi dari messenger.

Kakak baik dek, adek apa kabar? Kakak juga kangen kok sama adek.

Balas Xela, tertera di bagian atas layar Chesi sedang mengetik.

Kak, mama tanyain gimana keadaan kakak disana apakah aman? Apakah kakak ada kesulitan disana?

Pesan Chesi.

Xela membaca pesan singkat tersebut dengan pilu, ia tidak tahu harus menjawab apa. Memang saat ini ia sedang didalam masalah.

Tetapi gadis itu memilih untuk tidak memberi tahu kepada keluarganya di kampung kondisinya saat ini.

Xela pun mulai membalas pesan lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca, ia berusaha tegar untuk menghadapi masalahnya sendiri. Bagaimanapun ini salahnya sendiri, mungkin ia terlalu keras kepala.

Dek, bilang mama kalau kakak nggak apa-apa. Nggak ada yang sulit kok, uang kakak masih ada kok.

Oke kak, aku akan bilang mama. Mau video call nga kak? Mama ada disini.

Pesan singkat adiknya sangat cepat muncul begitu saja di layar smartphonenya.

Nggak dek, kakak lagi sibuk. Lagi ada tugas.

Xela terpaksa menolak dan membohongi adik dan ibunya karena ia tidak bisa ingin mereka tahu tentangnya. Xela berusaha menahan rasa rindu, air matanya pun sudah berlinang.

'CEKLEK'

Xela segera menghapus air matanya karena Alfarel kembali masuk.

"Kau siap?"

Tanya Alfarel tiba-tiba sambil menarik sebuah kursi yang terletak di sisi nakas, ia duduk sambil kakinya dihilangkan, menghadap Xela yang sedang menunduk.

Tampaknya Xela berhasil menyembunyikan kesedihannya dari laki-laki itu, buktinya laki-laki itu tidak bertanya apa yang terjadi padanya.

Alfarel berdiri lagi dan lebih mendekatkan diri sambil mengangkat kepala Xela agar menengadah melihat wajahnya, karena tubuhnya memang tinggi.

Xela pasrah saja dengan keadaan ini.

"Sudah berapa kali kamu menjual diri? Apakah kepadaku kali ini sudah ke sekian kalinya?"

Pertanyaan itu kembali membuat Xela ingin sekali meremas mulut Alfarel, sayangnya kali ini ia harus pasrah, jika ia berbuat salah mungkin ia tidak akan mendapatkan uang.

Xela menggelengkan kepala.

"Aku belum pernah melakukan apa yang kamu ucapkan."

"Lalu beberapa hari lalu di Rose Room, bagaimana?"

Tanya Alfarel, ia sengaja melontarkan kalimat tersebut kepada Xela.

"Aku sudah bilang kalau aku dijebak. Aku bahkan tidak mengenal tempat itu sebelumnya."

"Kenapa bisa kamu dijebak. Jelaskan, karena aku harus mengenal kau sebelum aku menyentuh mu."

Xela yang mendengar ucapan itu menelan salivanya, ia takut, gugup dan cemas saat ini berhadapan dengan Alfarel yang terus menginterogasinya.

"Aku. Aku dijebak karena aku butuh pekerjaan."

Jawab Xela jujur.

"Asalmu dari mana?"

"Desa KS."

"Apa kau masih SMA?"

"Ya, aku masih SMA, duduk di kelas XI."

"Umur?"

"18 tahun."

"Kau masih sangat muda dan labil. Apa kau tidak menyesal?"

Xela menganggukkan kepalanya pelan sebagainya jawaban iya.

"Apa cita-cita mu?"

"Sastrawan."

Jawab Xela. Semua jawabannya memang benar status asli.

"Apakah tidak ada pekerjaan lain lagi untukmu sehingga kau menyerah seperti ini. Sekali lagi aku bertanya, apakah kau tidak menyesal kehilangan masa depan?"

Tanya Alfarel sekali lagi. Kali ini ia mengangkut kepala Xela agar bisa melihat wajah perempuan itu.

Xela terlihat tersenyum sambil matanya terpejam. Namun Alfarel, laki-laki netra biru itu dapat melihat raut wajah Xela yang sesungguhnya seperti bunga yang layu.

Aku tidak boleh bersedih, aku harus menjalani semuanya dengan baik. Aku harus bisa bertahan hidup didalam kesulitan ini.

Batin Xela menguatkan diri agar air matanya tidak berhasil lolos.

"Kau perempuan yang sangat bodoh. Terlalu muda dan terlalu polos, lebih baik kau bersihkan ruangan ini sampai bersih dan rapi!"

Xela kaget dan membuka matanya, ia menatap Alfarel yang perlahan melangkahkan kaki meninggalkannya di ruangan itu.

"Apa, kau mau kemana?"

Xela langsung saja bertanya.

"Aku akan pergi, kau kemas lah ruangan ini. Tenang, aku akan memberimu uang. Jangan pernah bodoh untuk hidup, kau terlalu bodoh menghadapi percobaan. "

Ucap Alfarel sebelum membuka pintu.

"Hah? Maksudnya?"

Xela tidak mengerti dengan ucapanmu Alfarel karena pikiran tidak fokus.

"Aku tidak mungkin merenggut masa depan mu. Kau terlalu labil dan aku tidak mau kau menyesal. Jangan pernah menyerahkan diri begitu saja. Ingat kau di ciptakan di dunia ini dengan sempurna tapi kau ingin merusaknya, itu sangat bodoh."

Alfarel langsung keluar dan menutup pintu setelah menguraikan kalimat tersebut.

Xela akhirnya sadar apa maksud dari kalimat yang di ucapan Alfarel.

Menurutnya Alfarel sangat aneh, bukankah ia tadi seperti harimau kelaparan tetapi sekarang kenapa seperti landak yang hilang mood.

Xela belum mengerti apa yang Alfarel rasakan saat ini. Mungkin Alfarel adalah sosok laki-laki baik yang tidak ingin merusak orang lain.

Alfarel tadi menginterogasinya karena ingin mendapatkan informasi tentangnya.

bersambung ...

Jangan lupa dukung ya. Jangan lupa komentar juga hehe, author tunggu nih. Para sayangku.

Terpopuler

Comments

Donna Aprilya

Donna Aprilya

semangat thor

2022-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Masalah Seorang Xela
2 Di jebak.
3 Pandangan Pertama
4 Dia Laki-laki Arogan
5 Tanda Tanya di Benak Dafi
6 Apa Benar Dia Menjual Diri Demi UANG
7 Berjalan Sendirian
8 XelAlfarel pov
9 Mengembalikan Jaket Alfarel
10 Tawaran Alfarel
11 Kejadian Di Kantin
12 Mimpikan Alfarel
13 Peringatan Kepada Ghea
14 Tagihan
15 Mengajukan Diri Bekerja
16 Kata Alfarel
17 POSESIF?!
18 Tentang Landry
19 Di Asingkan di Hutan
20 Di Asingkan di Hutan 2
21 Memasak
22 Komentar
23 Perjumpaan Alfarel dan Landry
24 Perjumpaan Alfarel dan Landry 2
25 Keluar Dari Kost
26 Xela cemburu?
27 Dikira Kerasukan
28 Benar-benar Kerasukan
29 Siuman
30 Muka Simpanse
31 Kecurigaan Landry
32 Hanya Sandiwara
33 Pura-pura Pacaran
34 Visual
35 Sandiwara Tergila
36 Sandiwara Tergila 2
37 Gara-gara Bau Parfum
38 Possesif Alfarel
39 Kilas Balik Alika
40 Ketika Sakit
41 Rindu Ibu
42 CLBK!
43 Aku Cemburu?
44 Berpacaran Sungguhan
45 Keraguan dan Kekuatiran
46 Di Interogasi
47 Segera Pergi Sebelum di Usir (sad)
48 Kau Tersenyum Aku Terluka
49 Kau bukan pelindung dan penanggung jawab ku tetapi kau penghancur harapanku
50 Kedatangan Mira
51 Kakak Beradik
52 Jahat Versi Alfarel
53 Insiden Kolam Renang
54 Interogasi
55 Kemarahan Al
56 Gaji Terakhir
57 It's Sure, Her as Mr. Possesif
58 Asrama ALKA
59 Diawasi
60 Danau dan Ciuman Mr. Possesif
61 Ciuman Itu Nyata dan Lagi
62 Mr. Possesif Menunjukkan Sikapnya
63 Saudara Menjadi Musuh
64 Putus
65 Pengakuan Diam-Diam Mencintai
66 Memangkunya Dibawah Hujan
67 Berbaringlah Disini dan Peluk Aku
68 Seakan Hilang Ingatan
69 Pemabuk Merepotkan
70 Gadis Bodoh Berjalan dalam Gelap
71 Di Pertemukan Lagi
72 ROSE ROOM
73 Kedatangan Mantan!
74 Drama Apa Lagi Ini?
75 Ke Suatu Tempat
76 XELALFAREL LOVE
77 Taruhan
78 Xela Akan Mati?
79 Musuh Tetaplah Musuh
80 Mengancam Putus
81 Marah
82 Marah 2
83 Mendadak Manja dan Cemburu
84 Cewek Lo Manis
85 Mabuk
86 Tidur Satu ranjang ?
87 Perjalanan Camping
88 Serasa Menjadi Adik Pengganti
89 Camping 1
90 Camping 2
91 Camping 3
92 Sikap Alfarel yang Tiba-tiba Dingin
93 Ungkapan Dendam
94 Tidak Bisa Memaafkan
95 Bahaya!
96 Teror Musuh
97 Terjebak Di Kastil
98 Keadaan Buruk Xela
99 Terpukul
100 Jangan Pergi!
101 Mimpi Ajaib membawa kilas balik
102 Metode Menyuapi orang Sakit
103 Kemarahan Yang Baru Diungkapkan
104 Ternyata dibalik kesibukan Alfarel
105 Percintaan!
106 Melisa
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Masalah Seorang Xela
2
Di jebak.
3
Pandangan Pertama
4
Dia Laki-laki Arogan
5
Tanda Tanya di Benak Dafi
6
Apa Benar Dia Menjual Diri Demi UANG
7
Berjalan Sendirian
8
XelAlfarel pov
9
Mengembalikan Jaket Alfarel
10
Tawaran Alfarel
11
Kejadian Di Kantin
12
Mimpikan Alfarel
13
Peringatan Kepada Ghea
14
Tagihan
15
Mengajukan Diri Bekerja
16
Kata Alfarel
17
POSESIF?!
18
Tentang Landry
19
Di Asingkan di Hutan
20
Di Asingkan di Hutan 2
21
Memasak
22
Komentar
23
Perjumpaan Alfarel dan Landry
24
Perjumpaan Alfarel dan Landry 2
25
Keluar Dari Kost
26
Xela cemburu?
27
Dikira Kerasukan
28
Benar-benar Kerasukan
29
Siuman
30
Muka Simpanse
31
Kecurigaan Landry
32
Hanya Sandiwara
33
Pura-pura Pacaran
34
Visual
35
Sandiwara Tergila
36
Sandiwara Tergila 2
37
Gara-gara Bau Parfum
38
Possesif Alfarel
39
Kilas Balik Alika
40
Ketika Sakit
41
Rindu Ibu
42
CLBK!
43
Aku Cemburu?
44
Berpacaran Sungguhan
45
Keraguan dan Kekuatiran
46
Di Interogasi
47
Segera Pergi Sebelum di Usir (sad)
48
Kau Tersenyum Aku Terluka
49
Kau bukan pelindung dan penanggung jawab ku tetapi kau penghancur harapanku
50
Kedatangan Mira
51
Kakak Beradik
52
Jahat Versi Alfarel
53
Insiden Kolam Renang
54
Interogasi
55
Kemarahan Al
56
Gaji Terakhir
57
It's Sure, Her as Mr. Possesif
58
Asrama ALKA
59
Diawasi
60
Danau dan Ciuman Mr. Possesif
61
Ciuman Itu Nyata dan Lagi
62
Mr. Possesif Menunjukkan Sikapnya
63
Saudara Menjadi Musuh
64
Putus
65
Pengakuan Diam-Diam Mencintai
66
Memangkunya Dibawah Hujan
67
Berbaringlah Disini dan Peluk Aku
68
Seakan Hilang Ingatan
69
Pemabuk Merepotkan
70
Gadis Bodoh Berjalan dalam Gelap
71
Di Pertemukan Lagi
72
ROSE ROOM
73
Kedatangan Mantan!
74
Drama Apa Lagi Ini?
75
Ke Suatu Tempat
76
XELALFAREL LOVE
77
Taruhan
78
Xela Akan Mati?
79
Musuh Tetaplah Musuh
80
Mengancam Putus
81
Marah
82
Marah 2
83
Mendadak Manja dan Cemburu
84
Cewek Lo Manis
85
Mabuk
86
Tidur Satu ranjang ?
87
Perjalanan Camping
88
Serasa Menjadi Adik Pengganti
89
Camping 1
90
Camping 2
91
Camping 3
92
Sikap Alfarel yang Tiba-tiba Dingin
93
Ungkapan Dendam
94
Tidak Bisa Memaafkan
95
Bahaya!
96
Teror Musuh
97
Terjebak Di Kastil
98
Keadaan Buruk Xela
99
Terpukul
100
Jangan Pergi!
101
Mimpi Ajaib membawa kilas balik
102
Metode Menyuapi orang Sakit
103
Kemarahan Yang Baru Diungkapkan
104
Ternyata dibalik kesibukan Alfarel
105
Percintaan!
106
Melisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!