Mengajukan Diri Bekerja

Xela sudah berada di perumahan mewah yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Pintu gerbangnya terbuka lebar, namun Xela ragu untuk melangkahkan kakinya disana.

Gimana ya, maju nggak, maju nggak? Kalau maju nanti pasti ketemu dan dia bicara yang super menyebalkan, kalau tidak aku tidak akan bisa bayar kost.

Xela merasa bingung lantaran harus maju atau mundur. Akhirnya perempuan itu maju untuk menemui Alfarel.

Di ruang tamu Alfarel, terlihat Alfarel sedang memainkan smartphonenya. Sementara Cika sedari tadi setia duduk di sofa seberang sambil memerhatikan Alfarel.

'TING TONG'

Bel berbunyi pertanda ada orang diluar yang hendak bertamu.

"Biar aku yang bukakan." Ucap Cika sambil ia beranjak, awalnya Alfarel tersadar dan hendak beranjak juga.

Tetapi karena Cika lebih duluan melangkah, Alfarel hanya mengawasi dari jauh.

Cika membukakan pintu dan melihat seseorang disana berpenampilan sederhana dengan rambut diikat rapi. Ia sungguh cantik, siapa lagi kalau bukan Xela, yang sedari tadi merasa ragu menginjakkan kaki di rumah itu.

"Maaf cari siapa dan anda siapa?"

Tanya Cika kepada Xela yang terlihat gugup.

"Mau cari kak Alfarel. Apa dia ada?"

Aduh siapa ya ini cewek, atau jangan-jangan ini pacarnya. Harus gimana ya aku bilang kalau aku mau ketemu kak Alfarel. Kalau nggak, pasti aku tidak akan dapat pekerjaan.

Xela membatin sedih.

"Oooo ... mau cari kak Alfarel, memang kamu siapanya?"

Tanya Cika menyelidik, ia mulai tidak menyukai Xela yang berada dihadapannya.

"Aku ... bukan siapa-siapa."

Xela menjawab sedikit gugup, baikan ia tidak berani mengungkapkan kalau ia ingin bekerja disini.

"Oooo kalau gitu kenapa cari-cari kak Al? Kan kamu bukan siapa-siapa kak Alfarel, lebih baik kamu pergi sebelum aku menyuruh kak Al mengusir mu."

Ucap Cika dengan berlagak sombong.

Pupus lah harapan Xela kali ini. Ia ingin mengajukan kembali untuk bekerja ternyata tidak semudah itu, seperti tidak ada kesempitan kedua yang bisa ia gunakan.

"Maaf, boleh ketemu sebenarnya saja, ini penting."

Xela memohon.

"Penting? Emang apa urusannya, kak Alfarel sibuk. Pergilah! "

Cika mengusir Xela seenak jidatnya.

Ya Tuhan harus bagaimana lagi ini. Aku harus mencari pekerjaan dimana, disini sudah tidak bisa menerima ku.

Xela menyerah dan memutuskan untuk kembali.

"Tunggu!"

Saat Xela sudah berbalik dan melangkah, terdengar suara laki-laki yang sangat ia kenal. Itu suara Alfarel. Xeka menghentikan langkahnya namun belum menoleh.

"Siapa yang menyuruhmu pergi tanpa menemui tuan rumah?"

Xela pun memberanikan diri untuk berbalik badan.

"Jawab cepat jangan membuang waktu!"

Ucap Al. Cika yang awalnya berani mengusir Xela, kini diam tidak bisa mencegah Alfarel.

"Dia."

Tunjuk Xela kepada Cika yang berdiri di samping Alfarel.

Aduh mereka ini hubungannya apa sih kok bisa? Yang satu mengusir dan yang satunya lagi mencegah. Hidup yang dramatis.

Pikir Xela memandangi kedua manusia di hadapannya.

"Apa jadi lo Cik. Kalau gitu lebih baik Lo yang pergi. Gue nggak suka ada tamu yang menerima tamu bertindak seolah tuan rumah."

Alfarel marah langsung ia mengutarakan keinginan hatinya kepada Cika yang membuatnya marah.

"Tapi kak Al. Aku kira ini bukan orang penting, seperti biasa pasti banyak orang yang modusin kamu kak. Itulah sebabnya aku mengusirnya."

Jawab Cika membela diri.

"Cika, sudahlah aku bisa menghadapinya, ini kehidupanku. Lebih baik kau pergi dan jangan ikut campur."

Karena Alfarel mengusirnya, Cika pergi tanpa sepatah kata, ia tersingkirkan.

Waduh kok malah begini urusannya. Memalukan juga sih, berarti dia tamu yang menerima tamu dong. Kalau tau begini mungkin dari tadi aku nggak mau ngalah.

Batin Xela sambil tersenyum kecil memandang kepergian perempuan yang tidak ia kenali itu.

"Ada apa kembali? Apakah kamu menyesal?"

Pertanyaan Alfarel secara langsung itu membuat senyuman tipis Xela memudar, ia beralih menatap Alfarel yang kini berdiri di depannya menunggu jawabannya.

"Aku ..."

Ucapan gadis itu terpotong lagi.

"Lebih baik masuk dan bicarakan didalam!"

Alfarel mempersilakan Xela untuk masuk kedalam.

Xela pun mengikuti langkah Alfarel masuk.

Xela berseri-seri, meskipun ia belum menerima keputusan Alfarel tentang tujuannya kemari, namun jauh didalam hatinya Xela berharap semoga para lebih baik setelah ini.

"Aku mau menerima tawaran mu kemarin. Tentang pekerjaan." Xela akhirnya mengucapkan kalimat tersebut yang telah ia rancang dari tadi.

Terukir senyuman di bibir Alfarel tengah menatap perempuan yang ada dihadapannya.

Ternyata benar yang ia ucapkan didalam hatinya kemarin, perempuan ini pasti akan kembali di titik berat masalahnya.

"Apa yang membuatmu mengambil keputusan itu dan jauh-jauh datang kesini?"

Tanya Alfarel dengan bermaksud agar perempuan itu mengatakan sedikit tentang dirinya sendiri.

Aduh , ini bagaimana sih. Bukannya seharusnya dia tidak perlu nanya apa yang membuatku begini. Tentu saja karena tidak ada uang.

Batin Xela kesal, ia sudah menduga pasti ia akan sangat kesal bertemu calon bos nya yang rese ini.

"Ya karna aku memang butuh pekerjaan."

Jawab Xela singkat, ia tidak mau terlalu membuka cerita.

"Oh kalau begitu bagaimana kalau pengajuan mu itu tidak berlaku lagi karena aku berbicara kemarin dan kamu pergi begitu saja dengan menolaknya."

"Maaf itu karena aku belum tahu apa dan bagaimana pekerjaan yang ditawarkan, aku boleh tahu kan sekarang? "

Tanya Xela bersemangat. Namun diwajah Alfarel terlihat ketidak senangan membuat Xela yang awalnya tersenyum kini tidak lagi.

"Itu sudah tidak berlaku lagi. Otomatis sekarang aku tidak menerima kamu untuk bekerja di bawahku lagi. Andai kemarin kamu mau menerima pekerjaan yang aku tawarkan pasti kamu tidak akan seperti ini."

Alfarel mengucapkannya dengan tegas. Patahlah hati Xela yang mendengarnya, berarti perjuangannya menempuh perjalanan yang amat panjang itu demi pekerjaan, kini sia-sia.

"Baiklah aku terima keputusan mu. Tapi aku mohon beri pekerjaan sekali saja yang bisa membuat ku menghasilkan uang lima ratus ribu rupiah. Aku mohon."

Mohon Xela.

"Tidak. Aku tidak bisa lagi mengubah keputusan."

Ucap Alfarel sampai akarnya Xela memilih untuk berlutut di hadapan Alfarel agar Al bisa memberinya pekerjaan yang menghasilkan uang.

"Aku mohon, aku hanya mencari uang untuk membayar tagihan. Aku berjanji apapun pekerjaannya, aku mau."

Xela memohon dan berlutut seperti menyembah raja.

Muncul lagi senyuman nakal dibibir Alfarel, sebenarnya ia sangat senang mengerjai gadis yang tengah berlutut memohon dihadapannya demi sebuah pekerjaan.

"Benarkah? Kalau kamu benar ingin bekerja apapun. Aku akan memberi pekerjaan untukmu. Kamu harus bersedia, kamu harus bisa melayaniku seperti bos mu, hanya aku dan tidak boleh laki-laki lain! Anggap saja aku sebagai sugar daddy mu"

Alfarel sedikit menjongkok berbisik di telinga Xela.

bersambung ...

~

Hallo para readers Setia, terimakasih udah like dan favoforit cerita ini.

Maaf ya kalau masih ada kekuranganku

Terpopuler

Comments

Ailien

Ailien

🤣🤣🤣 yg saya tahu, sugar daddy itu perbedaan um ur jauuuuh bgt 😅😅😅 bukan selisih hy 2 thn😂

2021-06-25

1

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Boom like untuk mu Thor!

2021-06-07

2

lihat semua
Episodes
1 Masalah Seorang Xela
2 Di jebak.
3 Pandangan Pertama
4 Dia Laki-laki Arogan
5 Tanda Tanya di Benak Dafi
6 Apa Benar Dia Menjual Diri Demi UANG
7 Berjalan Sendirian
8 XelAlfarel pov
9 Mengembalikan Jaket Alfarel
10 Tawaran Alfarel
11 Kejadian Di Kantin
12 Mimpikan Alfarel
13 Peringatan Kepada Ghea
14 Tagihan
15 Mengajukan Diri Bekerja
16 Kata Alfarel
17 POSESIF?!
18 Tentang Landry
19 Di Asingkan di Hutan
20 Di Asingkan di Hutan 2
21 Memasak
22 Komentar
23 Perjumpaan Alfarel dan Landry
24 Perjumpaan Alfarel dan Landry 2
25 Keluar Dari Kost
26 Xela cemburu?
27 Dikira Kerasukan
28 Benar-benar Kerasukan
29 Siuman
30 Muka Simpanse
31 Kecurigaan Landry
32 Hanya Sandiwara
33 Pura-pura Pacaran
34 Visual
35 Sandiwara Tergila
36 Sandiwara Tergila 2
37 Gara-gara Bau Parfum
38 Possesif Alfarel
39 Kilas Balik Alika
40 Ketika Sakit
41 Rindu Ibu
42 CLBK!
43 Aku Cemburu?
44 Berpacaran Sungguhan
45 Keraguan dan Kekuatiran
46 Di Interogasi
47 Segera Pergi Sebelum di Usir (sad)
48 Kau Tersenyum Aku Terluka
49 Kau bukan pelindung dan penanggung jawab ku tetapi kau penghancur harapanku
50 Kedatangan Mira
51 Kakak Beradik
52 Jahat Versi Alfarel
53 Insiden Kolam Renang
54 Interogasi
55 Kemarahan Al
56 Gaji Terakhir
57 It's Sure, Her as Mr. Possesif
58 Asrama ALKA
59 Diawasi
60 Danau dan Ciuman Mr. Possesif
61 Ciuman Itu Nyata dan Lagi
62 Mr. Possesif Menunjukkan Sikapnya
63 Saudara Menjadi Musuh
64 Putus
65 Pengakuan Diam-Diam Mencintai
66 Memangkunya Dibawah Hujan
67 Berbaringlah Disini dan Peluk Aku
68 Seakan Hilang Ingatan
69 Pemabuk Merepotkan
70 Gadis Bodoh Berjalan dalam Gelap
71 Di Pertemukan Lagi
72 ROSE ROOM
73 Kedatangan Mantan!
74 Drama Apa Lagi Ini?
75 Ke Suatu Tempat
76 XELALFAREL LOVE
77 Taruhan
78 Xela Akan Mati?
79 Musuh Tetaplah Musuh
80 Mengancam Putus
81 Marah
82 Marah 2
83 Mendadak Manja dan Cemburu
84 Cewek Lo Manis
85 Mabuk
86 Tidur Satu ranjang ?
87 Perjalanan Camping
88 Serasa Menjadi Adik Pengganti
89 Camping 1
90 Camping 2
91 Camping 3
92 Sikap Alfarel yang Tiba-tiba Dingin
93 Ungkapan Dendam
94 Tidak Bisa Memaafkan
95 Bahaya!
96 Teror Musuh
97 Terjebak Di Kastil
98 Keadaan Buruk Xela
99 Terpukul
100 Jangan Pergi!
101 Mimpi Ajaib membawa kilas balik
102 Metode Menyuapi orang Sakit
103 Kemarahan Yang Baru Diungkapkan
104 Ternyata dibalik kesibukan Alfarel
105 Percintaan!
106 Melisa
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Masalah Seorang Xela
2
Di jebak.
3
Pandangan Pertama
4
Dia Laki-laki Arogan
5
Tanda Tanya di Benak Dafi
6
Apa Benar Dia Menjual Diri Demi UANG
7
Berjalan Sendirian
8
XelAlfarel pov
9
Mengembalikan Jaket Alfarel
10
Tawaran Alfarel
11
Kejadian Di Kantin
12
Mimpikan Alfarel
13
Peringatan Kepada Ghea
14
Tagihan
15
Mengajukan Diri Bekerja
16
Kata Alfarel
17
POSESIF?!
18
Tentang Landry
19
Di Asingkan di Hutan
20
Di Asingkan di Hutan 2
21
Memasak
22
Komentar
23
Perjumpaan Alfarel dan Landry
24
Perjumpaan Alfarel dan Landry 2
25
Keluar Dari Kost
26
Xela cemburu?
27
Dikira Kerasukan
28
Benar-benar Kerasukan
29
Siuman
30
Muka Simpanse
31
Kecurigaan Landry
32
Hanya Sandiwara
33
Pura-pura Pacaran
34
Visual
35
Sandiwara Tergila
36
Sandiwara Tergila 2
37
Gara-gara Bau Parfum
38
Possesif Alfarel
39
Kilas Balik Alika
40
Ketika Sakit
41
Rindu Ibu
42
CLBK!
43
Aku Cemburu?
44
Berpacaran Sungguhan
45
Keraguan dan Kekuatiran
46
Di Interogasi
47
Segera Pergi Sebelum di Usir (sad)
48
Kau Tersenyum Aku Terluka
49
Kau bukan pelindung dan penanggung jawab ku tetapi kau penghancur harapanku
50
Kedatangan Mira
51
Kakak Beradik
52
Jahat Versi Alfarel
53
Insiden Kolam Renang
54
Interogasi
55
Kemarahan Al
56
Gaji Terakhir
57
It's Sure, Her as Mr. Possesif
58
Asrama ALKA
59
Diawasi
60
Danau dan Ciuman Mr. Possesif
61
Ciuman Itu Nyata dan Lagi
62
Mr. Possesif Menunjukkan Sikapnya
63
Saudara Menjadi Musuh
64
Putus
65
Pengakuan Diam-Diam Mencintai
66
Memangkunya Dibawah Hujan
67
Berbaringlah Disini dan Peluk Aku
68
Seakan Hilang Ingatan
69
Pemabuk Merepotkan
70
Gadis Bodoh Berjalan dalam Gelap
71
Di Pertemukan Lagi
72
ROSE ROOM
73
Kedatangan Mantan!
74
Drama Apa Lagi Ini?
75
Ke Suatu Tempat
76
XELALFAREL LOVE
77
Taruhan
78
Xela Akan Mati?
79
Musuh Tetaplah Musuh
80
Mengancam Putus
81
Marah
82
Marah 2
83
Mendadak Manja dan Cemburu
84
Cewek Lo Manis
85
Mabuk
86
Tidur Satu ranjang ?
87
Perjalanan Camping
88
Serasa Menjadi Adik Pengganti
89
Camping 1
90
Camping 2
91
Camping 3
92
Sikap Alfarel yang Tiba-tiba Dingin
93
Ungkapan Dendam
94
Tidak Bisa Memaafkan
95
Bahaya!
96
Teror Musuh
97
Terjebak Di Kastil
98
Keadaan Buruk Xela
99
Terpukul
100
Jangan Pergi!
101
Mimpi Ajaib membawa kilas balik
102
Metode Menyuapi orang Sakit
103
Kemarahan Yang Baru Diungkapkan
104
Ternyata dibalik kesibukan Alfarel
105
Percintaan!
106
Melisa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!