Di perpustakaan, Nifa sangat panik bagaimana cara mengatasi keadaanya sekarang. Kondisi perpustakaan juga mulai ramai banyak orang. Nifa menoleh melihat jam sudah menunjukan pukul 08.30 WIB. Hal ini tentu pertanda sebentar lagi kuliahnya di mulai
"30 menit lagi ada jam kuliah, bagaimana ini?" tanya Nifa
Nifa saat itu langsung mencoba menghubungi sahabatnya Tisya dan Marwah. Namun sayangnya Marwah hari ini izin tidak masuk sementara nomer Tisya tidak bisa angkat.
"Tisya...please angkat..." ucap Nifa
"Maaf, nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi," bunyi operator
Jam sudah menunjukan pukul 08.45 WIB. Nifa masih saja belum bisa menghubungi temanya. Tentunya hal itu membuat Nifa sangat panik sampai menangis. Hingga akhirnya tiba tiba Ardian datang menghampirinya.
"Hei ***, ada apa?," tanya Ardian
"Eh Mas disini," jawab Nifa kaget
Saat Nifa menatap Ardian, Ardian melihat raut wajah sembab Nifa seperti habis menangis.
"Kamu menangis? ada apa katakan?" tanya Ardian
"Gak apa apa Mas, nanti siang temanku datang," jawab Nifa
"Kamu tidak kuliah? bukanya kamu ada jam pagi?" tanya Ardian
Ardian mengetahui jadwal kuliah Nifa semenjak Nifa menjadi pacar kontraknya. Karena bagi Ardian, dengan tahu jadwal kuliah Nifa dirinya lebih mudah mengatur pertemuanya dengan Nifa saat ada hal hal yang ingin dibicarakan. Dan tentunya Ardian menanyakan jadwal kuliah Nifa dari Nifa langsung
Sementara Nifa yang menyadari Ardian tahu jadwal kuliahnya akhirnya jujur dengan keadaanya sekarang.
"Mas, sepertinya aku terpaksa izin saja hari ini," ucap Nifa
"Ada apa?" tanya Ardian
"Maaf Mas, aku malu menceritakanya. sebaiknya Mas pergi saja tidak apa apa Mas, daripada Mas nanti ikut malu karena aku," jawab Nifa
"Kamu mengusirku?" tanya Ardian ketus
"Mas, aku gak ada niatan ngusir Mas. tapi sungguh Mas ini memalukan, nanti Mas jijik dan ikut malu," jawab Nifa
Mendengar ucapan Nifa, Ardian semakin mendekatkan dirinya kepada Nifa. Ardian menduga mungkin Nifa sedang mentruasi. Tanpa ragu, Ardian bertanya pada Nifa.
"Kamu butuh sesuatu? katakan saja. aku akan membantumu," ucap Ardian
"Mas, tapi janji ya gak akan nngetawain aku," jawab Nifa
"Ok janji, katakan saja," saut Ardian
"Mas, aku hari ini gak bisa kuliah karena rok aku robek, dan robekanya besar. tadi aku ceroboh tidak sengaja menduduki kursi yang dilumuri lem kertas," jawab Nifa
"Mengapa ada lumuran lem kertas?" tanya Ardian
"Aku gak tahu Mas, aku tadi duduk disini diajak Nandini. tadi kita belajar bareng. tapi pas Nandini izin pergi, aku mau berniat menyusulnya tapi rok aku tiba tiba robek," jawab Nifa
"Astaga ini anak polos banget deh, gak ngrasa apa kalau dirinya dikerjain," batin Ardian
Mendengar ucapan Nifa, Ardian tidak tertawa seperti yang ada dipikiran Nifa. Ardian hanya terdiam tanpa pikir panjang langsung menberikan jaketnya untuk Nifa.
"Ini pakailah jaketku," ucap Ardian
"Mas, ini akan membuat Mas malu. sebaiknya jangan Mas, jaket Mas ada lambang dan tulisan organisasi presma se indonesia," jawab Nifa
"Sudahlah pakailah daripada kamu gak kuliah, jangan sia siakan beasiswamu karena masalah sepele," saut Ardian
"Tapi Mas, disini sudah ada banyak orang. nanti Mas malu," jawab Nifa
Tak mempedulikan ucapan Nifa, Ardian mensejajarkan tubuhnya dengan posisi Nifa yang sedang duduk. Nifa saat itu kaget dengan apa yang Ardian akan lakukan.
"Eh Mas, mau ngapain? Nifa mohon jangan gini Mas, banyak orang nanti Mas malu," ucap Nifa
"Diamlah, sudah nurut aja," saur Ardian
Ardian saat itu mengangkat sedikit tubuh Nifa lalu melingkarkan jaketnya ke tubuh bagian bawah Nifa. Kemudian setelah dilingkarkan bagian lengan jaketnya diikatkan kedepan.
"Nah sudah selesai, pergilah," ucap Ardian
Nifa melihat jam sudah pukul 08.55 langsung saja berterima kasih dan pamit kepada Ardian.
"Mas, terima kasih," ucap Nifa
"Iya sama sama, buruan sana masuk kelas," jawab Ardian
"Iya Mas, aku pamit dulu assalamualaikum." saut Nifa
"Waalaikumsalam," jawab Ardian
Setelah kepergian Nifa, Ardian berpikir ada apa dengan dirinya yang tiba tiba mau menolong Nifa.
"Mengapa tadi aku inisiatif menolongnya ya? aku harusnya tertawa melihatnya panik lucu kaya gitu. tapi mengapa aku gak tertawa dan malah merasa kasihan denganya? tadi aku juga refleks walau gadis itu nolak aku sempet memegang tubuhnya," batin Ardian
--------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
ik@
tanda tanda itu ardian
2022-10-09
0
🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT
ko banyak yg nyebut adrian ya..padahal ardian lebih mudah
2022-06-24
0
🍁𝕬𝖓𝖉𝖎𝖓𝖎•𖣤᭄æ⃝᷍𝖒❣️HIAT
benih2 cinta mulai timbul..seorang presma akan bucin dengan seorang nifa..
2022-06-24
0