Episode 5 - DUNIA KULIAH NIFA

1 bulan kemudian

Nifa adalah seorang siswa yang berprestasi di sekolahnya. Tak jarang, Nifa sering naik podium juara olimpiade di bidang matematika. Dan puncaknya di pengumuman kelulusan, Nifa berhasil mendapat gelar siswa terbaik dengan nilai UN hampir sempurna yakni 59,50 pada 6 mata pelajaran yang diujikan.

Prestasi Nifa semasa SMA membuat Nifa dengan mudah mendaptkan beasiswa.Nifa sangat senang dirinya mendapatkan beasiswa kuliah di perguruan tinggi favoritnya. Selama satu bulan, Nifa sibuk mengurusi registrasi kuliahnyan sendirian di perguruan tinggi favoritnya. Nifa bersyukur registrasi kuliahnya berjalan dengan lancar. Mulai besok, Nifa sudah bisa mengawali harinya masuk di dunia pekuliahan.

"Alhamdulillah, Nifa mulai besok bisa kuliah. semoga ayah dan yang lain suka dengan kabar Nifa bisa kuliah dengan beasiswa," batin Nifa

-------------------

Esok hari, Nifa menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Karena hari ini Nifa ada jadwal ospek pagi, Nifa langsung berpamitan kepada keluarganya untuk berangkat kuliah.

"Ayah, Kak Della, Kak Faris, Nifa pamit mau berangkat kuliah," ucap Nifa

"Pergilah, kami semua tidak mau tahu apa kegiatanmu diluar sana," jawab Della

"Hus...Hus...pergi sana," saut Faris

"Silahkan pergi, tapi jangan lupa tugasmu sebagai pelayan di rumah ini. jika kamu melalaikan tugasmu, jangan harap aku akan mengizinkanmu makan," jawab Pak Hamzah

Lontaran ucapan ketus dari ayah dan kedua kakaknya tentu membuat Nifa merasa sedih. Tapi Nifa berusaha menguatkan dirinya menghadapi cacian dari keluarganya.

"Iya ayah, Nifa insyallah tidak lupa dengan tugas Nifa di rumah. sekarang ojek pesanan Nifa sudah sampai, Nifa berangkat dulu, asslamualaikum," ucap Nifa

Ucapan salam Nifa tak dibalas oleh keluarganya. Bahkan keluarganya tetap melanjutkan sarapanya tanpa mempedulikan Nifa yang sudah keluar dari rumah.

-------------------------

35 menit kemudian, Nifa sudah sampai di kampus. Sesampainya di kampus, Nifa saat itu tidak menyangka dirinya bakal bertemu dengan teman sekolahnya Jessica, Chelzea dan Nandini. Jessica, Chelzea dan Nandini merupakan teman yang sering menghina Nifa di sekolah.

"Eh Cebol, loe kuliah disini juga?" tanya Jessica

"Iya, aku kuliah disini," jawab Nifa

"Wah, ngimpi apa gue semalam bisa satu kampus sama Cebol," saut Chelzea

"Haha...ngimpi dunia fashion runtuh Chel," jawab Nandini

"Haha..." tawa Jessica, Chelzea, dan Nandini

Nifa sudah tidak kaget dengan ketiga temanya yang sering menghinanya. Nifa saat itu langsung masuk kedalam kelasnya dan tidak mempedulikan ejekan mereka bertiga. Saat memasuki kelas, Nifa saat itu tidak menyangka dirinya juga bertemu Tisya. Tisya adalah sahabat sekaligus teman yang baik sama Nifa.

"Tisya, kamu kuliah disini," ucap Nifa

"Iya Nif, aku tak menyangka ternyata kamu juga kuliah disini," jawab Tisya

"Aku senang bisa kuliah bareng sama kamu. semoga kita bisa melewati masa masa kuliah dengan lancar sampai lulus," ucap Nifa

"Amin...." jawab Tisya

30 menit kemudian, ospek bagi mahasiswa baru dimulai. Seorang presma atau presiden mahasiswa universitas bernama Ardian memimpin jalanya ospek. Ardian adalah seorang laki laki tampan yang menjadi idola para wanita. Selain terkenal karena jabatanya sebagai presma, Ardian juga terkenal karena plaboy dan sering berganti pasangan. Jabatan presma yang melekat pada diri Ardian hanyalah sekedar untuk menutupi sikap buruknya diluar kampus.

Nifa saat itu sangat antusias mengikuti kegiatan ospek hingga berakhir. Sejak awal kegiatan sampai akhir, Nifa terpanah melihat ketampanan laki laki yang memimpin jalanya ospek. Sempat ada bayangan Ardian akan menjadi pendamping hidupnya. Tapi Nifa sadar diri kalau dirinya tidak mungkin bisa bersanding dengan Ardian.

"Laki laki itu sangat tampan. dia sangat sempurna. tidak normal jika aku tidak menyukainya. ah, aku harus menghilangkan pikiran ini. sangat mustahil aku bisa bersanding dengan dirinya," batin Nifa