Tanpa berpikir panjang, Ardian menggendong Nifa dan membawanya masuk kedalam mobilnya. Dengan rasa sedikir khawatir, Ardian melajukan mobilnya mengantar Nifa menuju ke apartemenya. Awalnya Ardian berpikir akan membawa Nifa ke rumah sakit, akan tetapi jarak tempuhnya jauh. Sehingga Ardian memilih membawa Nifa ke apartemanya lalu menelepon dokter pribadinya.
15 menit, Ardian berhasil membawa Nifa ke apartemenya. Tak lama kemudian, Dokter Celine datang untuk memeriksa Nifa. Setelah memeriksa Nifa, Dokter Celine menceritakan hasil pemerisaanya kepada Ardian
"Ardian, gadis itu terkena gejala tifus, dia juga dehidrasi. aku akan berikan obatnya dan nanti tolong pastikan dia makan yang teratur dan istirahat yang cukup," ucap Dokter Celine
"Baik Cel, tapi tidak ada yang serius kan?" tanya Ardian
"Pantau dia terus, jangan biarkan dulu terlalu banyak berkaktifitas. besok aku akan datang lagi cek keadaanya," jawab Dokter Celine
"Baik Cel, terma kasih," saut Ardian
Dokter Celine pamit meninggalkan Ardian dan sekarang hanya ada Ardian dan Nifa yang terbaring lemah. Ardian saat itu hanya bersifat biasa saja. Dirinya menolong Nifa karena rasa kemanusiaan
Sore hari, Nifa saat itu bangun dari tidurnya. Saat terbangun, Nifa melihat disekelilingnya merasa asing dengan tempatnya.
"Dimana aku?" tanya Nifa
"Di apartemenku," jawab Ardian tiba tiba
Nifa terkejut mendengar dimana posisinya sekarang. Tanpa ragu, Nifa bertanya pada Ardian.
"Mengapa aku bisa disini?" tanya Nifa
"Tadi kamu pingsan, hari ini kamu sungguh merepotkanku," jawab Ardian kesal
"Maaf, aku tidak bermaksud merepotkanmu Mas,," saut Nifa
Ardian yang mulai detik ini dipanggil dengan sebutan Mas merasa risih. Karena baginya panggilan adalah panggilan romantis setelah sayang, honey dan sebangsanya. Ardian saat itu ingin Nifa memanggilnya seperti biasanya jika berdua.
"Jangan panggil aku Mas kalau berdua, aku tidak suka panggian romantis itu. panggil aku seperti biasa saja," ucap Ardian
"Maaf Mas, aku merasa lebih nyaman seperti ini. kenyamanan ini akan aku jadikan kebiasaan saja Mas, supaya teman teman kakak tidak curiga kalau pacaran kitaberpura pura," jawab Nifa
"Baiklah, aku mengizinkanmu. aku pegang janjimu itu. awas saja jika kamu mempermalukanku," saut Ardian
"Iya Mas, kalau begitu aku pamit pulang saja. jika disini aku akan merepotkan Mas, di rumah ayah pasti marah karena aku belum pulang," saut Nifa
Nifa saat itu hendak beranjak dari tempat tidurnya. Namun seketika itu Ardian mencegahnya.
"Jangan membuatku semakin repot. dokter menyuruhmu banyak istirahat. kata dokter dirimu dehidrasi dan kena gejala tipes," ucap Ardian
"Tapi aku harus pulang, ayahku akan marah karena aku belum menyiapkan makan malam," jawab Nifa
Ardian saat itu berpikir sikap Nifa ingin pulang karena terlalu kekanak kanakan. Melihat tatapan gelisah dari mata Nifa, akhirnya Ardian memilih tak ambil pusing membiarkan Nifa pulang.
"Baiklah, pulanglah," ucap Ardian
"Iya, tapi aku pesan taksi dulu," jawab Nifa
Menunggu Nifa memesan taksi online, saat itu ponsel Ardian berdering terdapat notifikasi pengeluaran uang dari black card nya yang diserahkan ke Nifa. Ardian heran Nifa sekarang ada bersamanya tetapi tiba tiba terdapat notifikasi pengeluaran sebesar 100 juta dalam sehari. Ardian menatap kesal Nifa lalu bertanya kepada Nifa.
"Apa yang kamu lakukan dengan black card yang kuberikan padamu?" tanya Ardian
"Mas, aku sungguh tidak tahu apa apa," jawab Nifa
"Lalu? mengapa tiba tiba ada notifikasi black card itu sehari habis 100 juta" tanya Ardian
Nifa saat itu teringat tadi pagi black card pemberian Ardian dirampas oleh Della. Jujur saja, Ingin sekali Nifa mengatakan kalau kakaknya Della yang memegang black cardnya. Tapi Nifa tidak ingin keluarganya terkena masalah.
"Maaf Mas, mungkin black card itu jatuh pas aku pingsan terus diambil orang," ucap Nifa bohong
"Gih, ceroboh sekali kamu. karena kamu melakukan kesalahan hukumanya fasilitas semua kebutuhanmu selama menjadi pacar kontraku aku hapus," jawab Ardian
"Iya Mas, gak apa apa," saut Nifa
"Baiklah, kita sudah sepakat, awas saja jika dirimu minta uang, barang mewah dan treatment," ucap Ardian
"Iya Mas," jawab Nifa
15 menit kemudian, taksi online pesanan Nifa datang. Nifa saat itu dengan sopan berpamitan dengan Ardian.
"Mas, terima kasih untuk hari ini. maaf hari ini Mas rapot mengurusiku. sekarang Nifa mau pamit, assalamualakun," ucap Nifa
"Waalaikumsalam," jawab Ardian
Setelah berpamitan Nifa pergi pulang menuju rumahnya. Dalam perjalanan menuju rumah Nifabingung bagaimana cara dirinya menghidupi dirinya kedepan. Uang sakunya menipis, black card nya dirampas Della, dan ditambah lagi Ardian marah serta meyabut fasilitas kebutuhanya.
--------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Ratna Sugiarti
lah kenapa Panji gak kasih uang saku ke Nifa sih?
sekalian aja Panji bawa Nifa ke rumahnya
2022-06-23
1
Supira
Kasihan Nipa.
dasar kk yg biadap. masa memperalat adik nya sendiri. dan juga Nipa.
ngapa bdak mau jujur aja sih, kalo kartu ATM nya di ambil kk nya della
2022-03-14
0
Pak Paryono
sabarlah nifa pasti Allah ngasih jalan bagi orang"yang sabar.terus thoor lanjut
2022-02-25
0