Hari ini, suasana tampak ramai didepan gerbang Sekte Awan dengan ribuan orang yang ingin mendaftarkan diri untuk menjadi murid.
Beberapa pendatang baru dari berbagai usia saat ini terlihat mengantri dengan suasana bising yang mereka ciptakan ketika sedang mengobrol dengan rekan seperjuangan mereka.
Namun suasana bising itu tidak berlangsung lama ketika seorang pria berusia tiga puluh tahun muncul dan berdiri diatas gerbang sekte, sambil memandangi para pendatang baru dengan tatapan merendahkan.
"Kepada pendaftar yang berusia di atas delapan belas tahun silahkan meninggalkan tempat ini sekarang!"
Kata pria itu yang tidak lain merupakan salah satu guru.
Ribuan pendaftar yang memiliki usia di atas delapan belas tahun langsung pergi dari sana dengan perasaan putus asa dan juga sedih karena tidak memenuhi kategori menjadi murid Sekte Awan.
Guru yang berada di atas gerbang lalu mengangguk ketika melihat ribuan orang pergi dan hanya menyisakan sepuluh ribu orang saja.
Ia kemudian menghentakan kaki kepada gerbang yang ada dibawahnya dan segel yang terdapat pada gerbang langsung bersinar sebelum akhirnya menghilang.
Krieeeettt! Bang!
Gerbang setinggi sepuluh meter dan panjang tiga puluh meter akhirnya terbuka. Para calon murid baru bisa melihat pelataran Sekte Awan ketika gerbang dibuka dan langsung berbondong-bondong untuk masuk
Entah itu dari kalangan bangsawan hingga kalangan rakyat biasa tampak begitu senang dan bergegas masuk agar tidak mendapat bagian terakhir.
Ketika semua pendaftar baru sudah masuk, guru yang sebelumnya membuka gerbang lalu menutupnya kembali hingga gerbang tersegel.
Kini sepuluh ribu pendaftar berbaris dipelataran Sekte Awan dengan rapih sambil melihat beberapa bangunan sekte yang begitu megah.
Seorang guru wanita yang memiliki bentuk tubuh sempurna muncul di hadapan para pendaftar. Guru wanita itu tampak memakai cadar untuk menutupi wajah cantiknya dan melihat kearah kerumunan didepanya.
Para pendaftar yang melihat kemunculan guru wanita itu seketika diam dan mencoba untuk fokus terutama para pendaftar pria yang menelan saliva mereka ketika melihat bentuk tubuh sempurna guru wanita itu.
"Selamat datang para calon murid baru di Sekte Awan kami. Aku datang disini sebagai penentu apakah kalian pantas atau tidak menjadi murid di sekte kami." Kata guru wanita itu dengan nada yang anggun dan juga suara merdunya.
Seluruh pendaftar yang mendengar perkataan guru itu tentu saja mengerti dan mereka mengenalinya sebelum datang untuk mendaftar menjadi murid.
Guru itu tidak lain merupakan adik dari kaisar dinegara mereka dan terkenal akan kecantikanya. Ia adalah Liu Mei sang Omniscient dengan Spirit Rubah Putih ekor sembilan yang tercipta dari batu pencipta 9.8.
Liu Mei dijuluki sang Omniscient karena memiliki Spirit yang mampu mendeteksi kekuatan musuh walaupun sudah disembunyikan, serta memiliki kemampuan khusus yang hanya diketahui beberapa orang saja.
Beberapa pendaftar pria yang melihat sosok kecantikan puncak dari kelima negara langsung bernafsu dan ingin mengklaim sebagai milik mereka.
Entah itu dari golongan atas maupun bawah, memiliki pemikiran liar yang sama dan alasan utama mereka datang ke Sekte Awan tidak lain hanya ingin dekat dengan sosok guru cantik itu.
Melihat tatapan liar dari para pendaftar pria membuat Liu Mei kesal dan memanggil Spirit Rubah miliknya. Seketika seekor rubah putih ekor sembilan muncul disamping Liu Mei dan menatap tajam ke arah para pendaftar pria.
Para pendaftar terutama para pria yang melihat tatapan tajam dari rubah milik Liu Mei langsung menelan saliva dan mengurungkan niat mereka.
Melihat hal itu Liu Mei mendesah dan menunjuk satu-persatu para pendaftar baru untuk dilakukan seleksi penerimaan murid olehnya.
Disini Liu Mei akan menggunakan Spirit
miliknya untuk mendeteksi tingkat kekuatan dan kepintaran mereka dari 1 hingga 100. Jika seseorang hanya memiliki angka tidak sampai 70 dari kedua tingkatan tersebut, maka mereka tidak akan lulus.
"Kamu cepat maju kesini!" Kata guru Liu Mei sambil menunjuk seorang pendaftar pria yang memiliki paras rata-rata.
Pemuda yang ditunjuk oleh guru Liu Mei menghela nafasnya dan maju mendekat. Rubah ekor sembilan lalu mendeteksi tingkat pemuda tersebut dan langsung diketahui hasilnya oleh guru Liu Mei.
"Kekuatan 80, Kepintaran 79 lulus!" Kata guru Liu Mei dengan nada rendah namun didengar oleh semua pendaftar yang ada disana.
Pemuda yang sudah mendengar hasil jika dirinya lulus lalu melompat kegirangan dan langsung menuju barisan orang-orang yang suduh lulus.
※※※※※
Disisi lain, kini Velskud tampak tertidur dengan pulas dan tidak terganggu oleh para pendaftar yang tidak jauh dari gubuk miliknya sekarang.
Hingga suara perkelahian terdengar dari beberapa anak buah seorang tuan muda salah satu sekte yang sedang menghajar seorang pendaftar hingga babak belur.
"Rakyat rendahan sepertimu harusnya sadar diri dan berani-beraninya kamu mengotori pakaian mahal tuan muda ini!" Kata tuan muda itu yang terlihat kesal kepada seorang pemuda karena tidak sengaja mengotori pakaianya.
Jika dilihat dengan seksama, maka hanya terdapat sedikit bercak air dibaju tuan muda tersebut akibat ketidak sengajaan pemuda yang tengah dihajar oleh anak buahnya.
Bukkk! Bukkk! Bukkk!
Kondisi pemuda yang tengah dihajar bertubi-tubi itu tidak begitu baik. Wajahnya kini terlihat babak belur dan pakaian miliknya tampak kotor terkena tanah.
Sampai akhirnya tuan muda itu akhirnya puas dan memerintahkan kedua anak buahnya untuk, melemparkan pemuda yang sudah tidak berdaya itu kesembarang arah lalu pergi menuju antrian seleksi untuk mendaftar menjadi murid baru.
Boooommmm!!!
Velskud yang sedang tertidur didalam gubuknya tiba-tiba terbangung ketika seorang pemuda menabrak tubuhnya dan menghancurkan gubuk tempat tinggalnya.
"Uhuk-Uhuk! Apa-apaan ini?" Kata Velskud dengan kesal sambil menghilangkan debu yang berterbangan disekitarnya.
Ketika debu sudah mulai menghilang, Velskud membuka matanya dan melihat gubuk miliknya sudah menjadi puing-puing yang berserakan dimana-mana.
Pandangan Velskud lalu tertuju kearah seorang pemuda yang terkapar dan terlihat pingsan didekatnya. Dengan rasa kesal dan juga penasaran, Velskud lalu menghampiri pemuda tersebut.
Saat Velskud menengok rupa dari penganggu tidurnya, ia melihat wajah pemuda itu benar-benar kacau dan darah mengalir dari hidung serta mulutnya.
"Hei! Bangun dan tanggung jawab dengan rumahku!" Kata Velskud sambil menepuk pipi pemuda yang sedang tidak sadarkan diri.
Melihat pemuda itu tidak kunjung sadarkan diri, Velskud lalu mengalirkan Qi miliknya untuk menyembuhkan luka yang diderita pemuda itu hingga tidak berbekas lagi.
Tak berselang lama, pemuda itu akhirnya sadar dan saat membuka mata, ia bisa melihat ikon ketampanan sesungguhnya tepat didepan mata.
Pemuda itu sejenak tertegun sebelum akhirnya sadar dan melompat menjauh dari Velskud. Ia terlihat memperhatikan Velskud dari atas hingga bawah dengan seksama.
"Hei! Dari pada kamu melihatku seperti itu, lebih baik kamu mengganti kerugian karena sudah merusak rumahku!" Kata Velskud seraya menunjuk puing-puing gubuknya yang berserakan dimana-mana.
Mendengar perkataan dari sosok pemuda tampan didepanya, ia lalu melihat sekelilingnya dan mendapati puing-puing sebuah bangunan kayu yang berserakan.
Pemuda itu terlihat mengeluarkan sebuah kantung dari penyimpanan miliknya dan melempar kantung tersebut kepada Velskud. Ia lalu menundukan kepalanya dan langsung pergi menuju barisan untuk mendaftar diri menjadi murid sekte ini.
Ketika Velskud membuka kantung pemberian pemuda tadi, ia dikejutkan dengan sejumlah tael emas yang ada didalam kantung tersebut.
'Heh... Sepertinya pemuda tadi bukan sembarang orang. Cara berpakaianya tidak mencerminkan harta yang ia miliki. Menarik...' Batin Velskud seraya melihat kearah pemuda yang kini sudah menghilang di antara kerumunan pendaftar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Harman LokeST
next author
2022-11-14
0
M Abd J
bb. .jn
2022-01-17
0
Hary
lanjuuuuuuut....bacanya...😎😎😎
2021-09-15
1