Yun San menghentikan tertawa anehnya ketika menyadari jika Velskud memperhatikan dirinya. Untuk menghilangkan rasa canggung di antara
keduanya, Yun San terbatuk pelan dan memasang ekspresi serius.
"Velskud, sekarang ikuti aku untuk bertemu dengan para tetua sekte." Kata Yun San seraya berjalan meninggalkan kamar yang di ikuti oleh Velskud dari belakang.
Ketika Yun San dan Velskud menyusuri bangunan sekte, semua orang yang melihat mereka langsung membungkuk hormat dan suasana yang semula ramai seketika hening saat keduanya lewat.
Melihat reaksi orang-orang yang mereka lewati di sepanjang jalan, Velskud sedikit penasaran dengan pria yang kini menjadi gurunya tersebut.
'Sistem apa kamu tahu siapa identitas guruku ini?' Tanya Velskud kepada Sistem karena merasa penasaran dengan sosok Yun San.
( Ding! Maaf Host, Versi Sistem saat ini tidak memiliki akses untuk melakukan penampilan status seseorang. Diperlukan Versi 2.0 untuk melakukan hal itu! )
Mendengar jawaban dari Sistem membuat Velskud hanya bisa menghela nafas, sebab ia sadar jika PS miliknya belum cukup untuk melakukan pembaruan Sistem.
Velskud menggelengkan kepalanya dan fokus untuk mengikuti Yun San yang ingin membawanya menghadap tetua sekte. Velskud sebenarnya menyadari tatapan dari orang-orang yang tertuju kearahnya, namun memilih untuk mengabaikanya terutama tatapan buas dari para murid wanita.
Yun San menengok kebelakang dan melihat jika Velskud terlihat tidak nyaman dengan tatapan dari beberapa murid serta guru terutama wanita.
"Heh... Sepertinya kamu akan sangat populer dimasa depan Velskud..." Ucap Yun San sambil tertawa pelan dan melihat jika wajah Velskud memburuk.
"Itu percuma saja jika aku tidak bisa berkultivasi dan hanya akan menjadi bahan lelucon saja..." Balas Velskud. Ia mendesah pelan dan berpikir jika popularitas tidaklah penting untuknya.
Wajar saja jika Velskud tidak menginginkan hal ini, sebab akan memancing banyak perhatian terutama wanita yang membuatnya begitu pusing nantinya.
Yun San sekilas tertawa dan melihat kearah muridnya tersebut seraya berkata, "Kata-katamu cukup bagus, tapi aku tidak yakin jika kamu akan menjadi bahan lelucon dengan wajahmu itu."
Velskud tersenyum kecut. Tentu dia bersyukur dengan para yang ia punya, namun hal ini juga yang membuatnya selalu dalam masalah dengan para wanita.
Keduanya lalu melanjutkan perjalanan mereka dan tak lama kemudian sampai di suatu bangunan. Beberapa penjaga yang melihat kedatangan Yun San langsung membungkuk dan mempersilahkan dirinya masuk bersama Velskud.
Setelah masuk, Velskud bisa melihat jika bangunan itu terdapat beberapa pilar yang menyangga struktuk bangunan dan ia bisa melihat beberapa orang yang hadir disana.
Terdapat sebelas orang yang hadir disana dan terdiri dari sepuluh tetua sekte serta seorang patriak. Namun ada hal yang membuat Velskud terkejut, dimana para tetua dan juga patriak berdiri dari kursi mereka kemudian memberi hormat kepada Yun San.
"Selamat datang leluhur!" Kata sebelas orang yang ada di aula tersebut dengan serentak dan hormat kepada sosok Yun San.
Mulut Velskud sedikit terbuka namun tidak mengucapkan satu kalimatpun, ketika mengetahui Yun San merupakan leluhur dari sekte ini sendiri.
Velskud awalnya hanya menyangka jika Yun San salah satu guru di sekte ini dan perkiraan tertingginya merupakan seorang tetua urutan terendah saja mengingat parasnya yang masih muda.
Yun San hanya membalas dengan anggukan lalu menyibakan tanganya untuk memberi perintah agar para tetua dan juga patriak kembali duduk.
Setelah patriak dan para tetua duduk dikursi mereka, Yun San berniat memperkenalkan Velskud sebagai muridnya. Namun saat melihat Velskud, Yun San paham dengan ekspresi dari muridnya itu.
"Sudah aku katakan jika kamu tidak akan menyesal menjadi muridku anak muda." Yun San tertawa sambil membusungkan dadanya.
Velskud tertawa canggung sambil berkata, "Sepertinya begitu pak tua..."
Seketika patriak dan para tetua yang mendengar kalimat terlarang diucapkan oleh orang asing menjadi gugup dan wajah mereka seketika menjadi pucat.
Melihat ekspresi orang-orang yang ada disana membuat Velskud bingung dan melihat jika wajah Yun San menggelap dan aura disekitarnya mulai terasa berat.
Yun San menatap tajam kearah Velskud yang memiliki ekspresi datar dan polos. Melihat ekspresi dari Velskud, Yun San hanya bisa mengepalkan tanganya dan menahan amarahnya.
"Sigh! Kamu beruntung karena sudah menjadi murid pertamaku. Ini pelajaran pertama, jangan memanggilku dengan sebuatn itu atau kamu akan tahu akibatnya." Kata Yun San sambil mengusap wajahnya.
"Baik pak tua!" Balas Velskud dengan nada sedikit tinggi yang membuat patriak dan para tetua semakin berkeringat dingin.
Yun San memijat keningnya begitu mendengar jawaban dari Velskud, namun tidak bisa marah kepadanya sebab kasihan dengan cerita yang dibuat oleh Velskud kepadanya.
Patriak yang melihat leluhur sekte tampak tidak marah sekali kepada pemuda asing menjadi bingung, sebab jika ada orang yang memanggil leluhurnya dengan sebuatan itu. Maka orang itu seketika menjadi kabut darah, hanya ada beberapa orang saja yang berani memanggil leluhurnya dengan sebuatan itu dan mereka merupakan tokoh-tokoh penting saja.
"Maaf jika lancang leluhur. Kenapa anda memanggilnya murid sementara pemuda itu cacat?" Tanya Patriak yang tampak penasaran.
Seketika Patriak merasakan aura yang membuatnya bertekuk lutut dan melihat Yun San sedang meliriknya dengan tajam.
"Memangnya aku perlu persetujuan darimu, Hao Lee?" Tanya Yun San seraya menekan Patriak Hao Lee lebih kuat dengan secuil auranya.
Patriak Hao yang tidak ingin menyinggung leluhur sekte tempatnya berada sekaligus leluhur dari Klan Yun, hanya bisa tertunduk di bawah tekanan dan tidak berbicara sedikitpun.
Sementara para tetua disana juga takut terkena imbasnya dan hanya bisa diam menyaksikan. Namun beberapa tetua tampak penasaran bahkan tak sedikit dari mereka yang menatap Velskud dengan permusuhan.
Velskud yang menyadari hal itu lalu mendesah pelan dan berkata, "Sepertinya tidak ada alasan aku untuk tetap tinggal disini dan menjadi muridmu pak tua."
Mendengar perkataan dari Velskud membuat beberapa tetua tampak senang didalam hati mereka, karena seorang hama akan pergi dari sekte mereka.
"Kenapa? Bukankah kamu ingin menjadi seorang kultivator?" Tanya Yun San yang heran kenapa Velskud mengundurkan diri menjadi muridnya.
"Aku tidak ingin sektemu hancur hanya karena seonggok sampah sepertiku pak tua..." Balas Velskud seraya melihat beberapa tetua yang menatapnya dengan tajam.
Yun San yang mendengarnya sedikit kecewa dan saat melihat kearah yang dilihat oleh Velskud, ia akhirnya paham dengan maksud dari Velskud.
Beberapa tetua yang dilihat oleh Yun San menjadi panik dan tidak berani melihat kearahnya. Para tetua takut jika
Yun San menyadari ketidak sukaan mereka terhadap Velskud.
Seorang tetua yang mendapatkan sebuah solusi agar tidak menyinggung sosok Yun San lalu memberi usulan,
"Ma-Maaf jika ini lancang leluhur. Mengapa tidak membiarkan pemuda itu untuk mendaftar menjadi murid baru agar bisa membuktikan apa dia pantas atau tidak."
Yun San yang mendengarnya cukup kesal namun Velskud tampak menyetujui hal itu dan Yun San hanya bisa menyetujui usulan ini, yang membuat para tetua bisa bernafas lega.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Harman LokeST
njuuuuuuuuuut author
2022-11-14
0
Andi Putra
cerita lain dari yg lainnya manthaap thor, lanjjuuut
2022-10-25
0
Hary
lanjuuuuuuut...kita ikuti dulu setiap chapter ya...
Ujung2nya sampai chapter akhir..... dasar...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-09-14
1