Heilong berkeliling hutan untuk mencari kayu bakar dan beberapa bahan yang bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Sebab, ingin segera memasak daging rusa dalam kondisi terbaiknya.
Setelah mendapatkan kayu bakar dan beberapa buah jamur serta bumbu yang dibutuhkan, Heilong kembali ke Goa tempat ia membunuh Beast Serigala Bulan.
Saat berada di dalam Goa, Heilong merasakan ada sesuatu yang aneh. Suhu udara di dalam Goa ini lebih dingin dari pada suhu udara yang ada di luar padahal seharusnya suhu di dalam Goa harusnya lebih hangat.
Secara perlahan Heilong mulai berjalan untuk menyusuri Goa itu lebih dalam dan mencari sumber dari hawa dingin ini.
Akhirnya langkahnya terhenti pada sebuah pintu yang ditutupi dengan lapisan es tebal.
Di atas pintu tertulis. "Makam Pendekar Angin Xin Wu."
Heilong terus berdiri di depan pintu itu sambil memperhatikan sekeliling untuk mencari cara membuka pintu itu.
Akan tetapi, ia tidak menemukan semacam kunci atau benda khusus untuk membuka pintu itu. Artinya satu-satunya cara untuk membuka pintu ini adalah dengan mendobraknya.
Heilong lalu mengulurkan telapak tangannya.
Energi es yang sangat kuat segera memancar dari tubuhnya. Semakin lama energi es itu semakin kuat lalu menyelimuti seluruh telapak tangan Heilong.
Serpihan-serpihan es mulai muncul di sekitar tubuh Heilong.
Setelah ia merasa kekuatan di telapak tangannya sudah cukup besar, ia langsung memukulkan Tapak Es Membelah Lautnya ke pintu itu.
Pintu itu sama sekali tidak bergerak!
“Pintu ini ternyata sangat kokoh! Aku harus menambahkan kekuatanku saat memukulnya,” seru Heilong.
Kali ini Heilong berniat untuk menggunakan kekuatan yang lebih besar lagi dan memukul pintu itu dengan jurus Tapak Es Pembekuan Angin.
Heilong mulai mengangkat tangan kirinya dan membuka telapak tangannya.
Di dalam telapak tangannya, serpihan-serpihan es segera muncul.
Serpihan-serpihan es itu semakin lama menjadi semakin banyak dan membentuk sebuah pusaran angin berukuran kecil.
Sambil menatap pusaran es yang ada di telapak tangan kirinya, Heilong terdiam untuk waktu yang cukup lama. Ia berusaha menstabilkan energi es yang ada di tangan kirinya.
Setelah merasa energi es di tangan kirinya sudah cukup stabil, Ia lalu secara perlahan mengulurkan tangan kanannya.
Whosh ….
Di atas telapak tangan kanannya, energi angin yang sangat kuat mulai memancar dan menyelimuti telapak tangannya.
Energi angin itu secara perlahan mulai membentuk pusaran angin yang terus membesar dari waktu ke waktu. Satu ini pusaran angin itu telah membentuk sebuah pusaran angin tornado setinggi satu meter.
Seketika, suhu udara di sekitar langsung turun dengan sangat cepat dan menjadi sangat dingin sampai menusuk ke dalam tulang.
Heilong lalu bergerak untuk menyatukan kedua tangannya secara perlahan karena setiap gerakan yang dia lakukan memiliki tekanan energi yang sangat besar. Jika ia tidak hati-hati maka energi itu akan berbalik menyerang tubuhnya sendiri.
Setelah menggerakkan ke-dua lengannya agar saling mendekat. Pusaran energi es dan angin tornado itu menjadi semakin dekat sampai pada akhirnya ke-dua energi itu berhasil menyatu sempurna.
Pusaran Tornado es yang sangat dingin dan berwarna biru akhirnya terbentuk.
Ia lalu memadatkan pusaran tornado es yang ada di telapak tangannya untuk membentuk sebuah bola energi es.
Di dalam bola energi es itu terdapat pusaran energi angin yang sangat kuat.
Heilong langsung melemparkan bola energi yang berisi pusaran angin es yang sangat dingin ke arah pintu yang ada di depannya.
Tapi sekali lagi usahanya sia-sia. Pintu itu sama sekali tidak bergeming.
"Jurus Tapak Es Pembekuan Angin milikku bahkan tidak bisa mengerakkan pintu ini," gumam Heilong dalam hati.
"Kalau begitu aku benar-benar harus menghancurkan pintu ini," Heilong berjalan mengambil pedangnya. Ia berniat untuk mengeluarkan jurus Pedang Es Sembilan Badai.
Heilong mulai memasukkan energi es dan anginnya ke dalam pedangnya sampai membentuk dua pusaran energi yang berbeda di ke-dua sisi pedang.
Perlahan-lahan ia mulai mencoba menggabungkan ke dua energi itu sampai pada akhirnya ke-dua energi itu berhasil menyatu dengan sempurna.
Heilong lalu memadatkan pusaran angin tornado es itu dan membaginya menjadi sembilan bagian kecil seukuran kepalan tangannya.
Sembilan bola energi itu mulai menyelimuti setiap bagian dari ujung pedang.
Heilong lalu mengayunkan pedangnya menyerang pintu tersebut.
Boom ….
Jurus yang dikeluarkan Heilong itu menabrak pintu es dengan sangat keras sehingga menimbulkan suara ledakan yang sangat dahsyat dan membuat pintu es itu menjadi hancur berkeping-keping.
Heilong pun akhirnya berjalan memasuki Makam setelah tak ada apapun yang menghalanginya.
Di dalam makam ini, ia melihat sebuah danau kecil yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat kuat sehingga membuat seluruh ruangan di dalam makam ini tertutup es.
Di sudut ruangan, ia melihat sesosok manusia yang sudah berubah menjadi tengkorak.
"Mungkinkah dia adalah pendekar angin Xin Wu," ucap Heilong sambil memandang tengkorak itu.
Heilong melihat ada sepucuk surat tergeletak di depan mayat Xin Wu. Ia pun lalu mengambil surat itu dan segera membacanya.
Tanpa sadar, Heilong merasakan sakit di hatinya saat dia membaca surat itu karena isi dari surat itu mengingatkan dia pada kekasihnya yang ada di Planet Bumi yaitu Sherly.
"Sepertinya pengalaman hidupmu tidak jauh berbeda dengan hidupku." Heilong meletakkan surat itu dan memberi hormat.
Heilong lalu melihat sekeliling dan melihat ada sebuah celah kecil pada dinding yang ada di belakang tengkorak itu.
Di dalam Dinding itu, Heilong menemukan sebuah kitab dan sebuah surat. Ia lalu membukanya dan membacanya.
...Siapa pun yang menemukan kitab ini boleh mempelajari jurus ini tapi aku melarang siapapun di bawah tingkat Grand Emperor untuk mengambil senjata pusaka yang aku taruh di dasar danau ini....
...Jika kamu berhasil mengambil senjata pusaka itu maka kembalikanlah ke kerajaan White Tiger dan tunjukkan surat ini....
...Keturunanku pasti akan memberimu hadiah yang besar sebagai tanda terima kasih....
...Orang yang berhati jahat akan langsung hancur saat memegang senjata pusaka itu meskipun dia adalah keturunanku....
Setelah membaca surat itu Heilong lalu menyimpannya.
"Jadi pendekar angin ini berasal dari Kerajaan White Tiger. Pantas saja dia bermarga Xin," ucap Heilong.
Heilong mengambil buku itu lalu membacanya.
"Langkah Angin Pemecah Badai."
Heilong mulai membuka buku itu dan mulai mempelajarinya. Ia membaca halaman demi halaman untuk memahami isi dari tiap halaman.
...Angin tidak berbentuk tapi bisa dirasakan...
...Angin tidak terlihat tapi bisa menghempaskan...
...Angin terlihat tenang tapi memiliki kecepatan yang luar biasa...
...Angin bisa menembus benda apapun seperti air...
Kata demi kata dihalaman itu terukir dipikiran Heilong.
Heilong berdiri dan mulai menyalurkan energi anginnya agar menuju ke ke-dua kakinya.
Dengan pemahaman yang diperoleh dari kitab itu, energi angin yang menyelimuti kakinya menjadi semakin padat dan kuat.
Ia lalu berlari mempraktekkan jurus baru saja ia pelajari
Whosh ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 441 Episodes
Comments
Barol
membunuh atau menaklukkan???
2024-03-25
1
Harman LokeST
foooooikkkuuuuuuuuuuuuuuuuosssssssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Heilong untuk meningkatkan kultivasimu yaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnggg lebbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh tinnnngggggggggggggggggggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii laaaaaggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2024-01-15
0
Kaisar Huang R
namanya aneh ya gw punya temen yg namanya Serly🤣
2023-12-08
0