“Anakku, rasa makanan ini ternyata sangat enak. Nasi goreng yang kau buat ini bumbunya sangat pas. Dan, puding lapis coklat ini juga sangat lembut di lidah. Lain kali kau harus membuatkan Ayah masakan seperti ini lagi jika ada waktu luang,” ucap Long Bao setelah selesai menghabiskan semua makanan yang dibuat Heilong.
“Baik, ayah. Asalkan ada kesempatan seperti ini lagi, aku pasti akan membuat makanan yang lebih enak untuk ayah,” jawab Heilong tulus.
“Haha … Bagus sekali, aku akan menantikan masakanmu itu,” Long Bao tertawa renyah.
“Sudah waktunya kita pergi menghadiri pertemuan. Mari kita segera bergegas, jangan sampai kita terlambat dan ditertawakan oleh para anggota keluarga yang lain,” ajak Long Bao saat melihat hari yang sudah semakin siang.
“Tunggu sebentar ayah, aku akan ganti baju dulu,” jawab Heilong.
“Baiklah. Kalau begitu Ayah akan menunggumu di Aula Dalam,” balas Long Bao saat melihat Heilong meninggalkan ruangan ini dengan terburu-buru.
Setelah Heilong sampai di kamarnya, Ia langsung mengganti pakaiannya yang kotor karena memasak tadi.
Saat ini, Ia telah memakai satu set pakaian berwarna putih dengan gambar naga berwarna emas yang menghiasi di sekelilingnya.
Heilong terlihat sangat tampan dan gagah saat memakai pakaian itu. Ia lalu segera keluar dari kamarnya dan melihat ke arah lapangan tempat pertemuan itu akan dilaksanakan.
“Ternyata sudah banyak orang yang hadir di sana,” ucap Heilong lalu bergegas menemui ayahnya yang ada di Aula Dalam.
**
Aula Dalam.
“Anakku, kau sekarang sudah berumur lima belas tahun, apakah kau sudah memikirkan tentang jodoh?” tanya Long Bao membuka obrolan sambil minum secangkir teh.
“Aku saat ini belum memikirkan tentang hal itu, Ayah. Saat ini semua pikiranku terfokus untuk meningkatkan kultivasi 'ku secepat mungkin agar aku bisa melindungi diriku sendiri,” jawab Heilong.
“Kamu harus mulai memikirkan tentang hal itu. Menikah selain untuk mendapatkan keturunan, juga akan mempercepat pertumbuhan kultivasimu,” seru Long Bao menatap Heilong.
“Baiklah, aku akan mulai memikirkan tentang hal itu,” jawab Heilong.
Dari kejauhan seorang gadis berkulit putih dan berambut hitam panjang memanggil Heilong.
“Kakak Bai.”
Gadis itu memakai baju berwarna putih yang hampir sama dengan pakaian yang dipakai Heilong. Akan tetapi, gambar naga di pakaian gadis ini adalah seekor naga berwarna putih.
Baju yang dipakai oleh gadis ini adalah pakaian yang biasa dipakai oleh anggota Klan Naga Es.
Gadis ini adalah putri dari tertua Klan Naga Es Shen Ai Zhi namanya adalah Shen Yu.
“Ah … Yu'er,” Heilong balas menyapanya.
Dalam ingatan yang di tinggalkan oleh Long Bai, gadis ini adalah orang yang selalu membantunya ketika Ia berada dalam masalah dan Ia adalah satu-satunya teman wanita yang dimiliki Long Bai sejak kecil.
Shen Yu berjalan menghampiri Heilong dan Long Bao.
“Salam Paman, eh Patriak.” Shen Yu memberi salam dengan hormat.
“Haha …. Tidak usah sungkan, kamu adalah teman baik anakku sejak kecil. Panggil saja aku paman. Lagipula di tempat ini cuma ada kita ber-tiga saja dan mungkin kelak kamu akan menjadi bagian keluarga kita.” Long Bao melihat wajah Shen Yu yang agak memerah karena malu.
“Baik, paman. Saya baru ingat kalau saya harus segera menemui ibu.” Shen Yu yang merasa malu mencari alasan untuk segera pergi.
“Kami ber-dua juga akan pergi menghadiri pertemuan itu. Bagaimana kalau kita semua pergi bersama saja?” tawar Heilong yang langsung disambut hangat oleh Shen Yu.
Mereka ber-tiga lalu pergi ke pertemuan itu. Long Bao memimpin jalan di depan, sedangkan Heilong dan Shen Yu jalan di belakang sambil mengobrol.
**
Lapangan Mansion Keluarga Long.
Semua orang sedang berjalan menuju ke lapangan yang ada di tengah-tengah mansion ini.
Masing-masing ketua Klan dari cabang Klan Naga Langit mulai berdatangan.
Penjaga gerbang mulai meneriakkan nama-nama mereka secara bergantian.
“Tetua Shen Ai Zhi dari Klan Naga Es telah tiba.”
“Tetua Long Feng dari Klan Naga Angin telah tiba.”
“Tetua Long Lei dari Klan Naga Petir telah tiba.”
“Tetua Long Shui dari Klan Naga Air telah tiba.”
“Tetua Long Sha dari Klan Naga Api telah tiba.”
Semua anggota Klan akhirnya sudah berkumpul di tempat pertemuan dan duduk di tempat duduknya masing-masing.
Sekarang mereka semua sedang menunggu kedatangan sang Patriak untuk segera memulai acara pertemuan besar ini.
“Apakah kau mendengar sebuah gosip yang mengatakan jika perampok yang menyerang putra Patriak adalah orang suruhan Long Sha?”
“Sudah pasti aku mendengarnya karena gosip itu sudah menyebar ke seluruh kota Awan Biru. Namun, kita tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk menuduhnya.”
Semua orang yang menghadiri acara pertemuan besar itu terus bergosip tentang penyerangan yang dialami Heilong beberapa waktu yang lalu saat Ia melakukan perjalanan pulang ke Mansion Keluarga Long.
Isu yang telah menyebar di seluruh penjuru kota menyebutkan bahwa dalang dari penyerang itu adalah Long Sha. Akan tetapi, tidak ada yang berani menuduh Long Sha secara langsung karena Ia merupakan salah satu Tetua yang memiliki tingkat kultivasi yang cukup tinggi.
**
Long Bao akhirnya sampai di tempat pertemuan, diikuti oleh Heilong dan Shen Yu di belakangnya.
“Patriak Long Bao sudah tiba,” teriak penjaga gerbang.
Para peserta yang menghadiri pertemuan itu menjadi terkejut saat melihat tubuh Heilong yang telah pulih sepenuhnya dan tidak meninggalkan bekas luka apapun.
Beberapa dari mereka berpikir bagaimana mungkin Heilong bisa sembuh secepat ini? Apakah Long Bao telah menemukan seorang tabib yang sangat hebat untuk menyembuhkan Putranya?
Mengingat kembali bahwa status Heilong sebenarnya adalah cucu dari Kaisar Long Jin rasanya hal itu bukanlah hal yang mustahil.
“Kamu rupanya masih hidup! Sepertinya takdir selalu memihak pada orang yang lemah sepertimu,” ucap Long Sha ketika melihat tubuh Heilong yang sudah pulih.
“Apa yang kau katakan! Coba kau katakan sekali lagi jika kau berani,” balas Long Bao menatap dingin ke arah Long sha.
“Memangnya apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu berani bertarung denganku?” tantang Long Sha dengan nada mengejek.
“Aku adalah seorang Patriak dan juga seorang Ayah. Sudah menjadi tugasku untuk melindungi anakku dan memberikan keadilan kepada seluruh anggota Klan. Jika itu diperlukan untuk melindungi Putraku maka aku tidak akan segan-segan untuk bertarung denganmu.”
Long Bao lalu mengeluarkan sebuah medali dari cincin penyimpanannya.
“Apa kamu mengenali benda ini, Long Sha?” lanjut Long Bao sambil memegang medali di tangan kanannya.
“Ternyata selama ini kau sudah mengetahui bahwa aku'lah yang mengirim orang untuk menyerang putramu yang lemah itu,” ucap Long Sha tersenyum licik.
“Kenapa kamu bertindak sampai sejauh itu!! Apakah kamu tidak sadar bahwa Ia adalah Putraku? Dan, apakah kamu tidak takut jika berita ini sampai ke telinga Kaisar Long Jin? Harusnya kamu sudah tahu bahwa putraku adalah cucu kesayangan Kaisar,” tanya Long Bao geram.
“Kenapa kau tiba-tiba menanyakan pertanyaan yang sangat lucu seperti itu. Jika aku takut padamu dan juga Kaisar Long Jin, sudah pasti aku tidak akan melakukan hal itu. Sekarang apa yang akan kau lakukan padaku setelah tahu semua kenyataan ini? Apakah kau berani bertarung denganku dengan taruhan posisimu sebagai Patriak Klan Naga Langit?” jawab Long Sha kembali menantang Long Bao.
“Sepertinya kau memang benar-benar ingin menantangku bertarung dan menunjukkan pada semua orang yang hadir di sini bahwa kau memiliki kekuatan yang lebih kuat dariku. Baiklah, jika memang begitu keadaannya maka aku akan menerima tantanganmu dan bertarung denganmu dengan mempertaruhkan posisiku sebagai Patriak Klan Naga Langit.”
Long Bao berjalan maju menghampiri Long Sha. Niat membunuh yang sangat kuat langsung memancarkan dari aura Long Bao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 441 Episodes
Comments
djuk haltono
lanjutkennn
2024-04-13
1
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt
2024-01-15
0
topmarkotop
boom
2022-02-27
1