V1 # CH 15 — Xue Tian.

"Di masa itu rakyat benar-benar sengsara. Banyak mayat bergelipangan, rumah-rumah hancur, negara yang awalnya subur dan makmur menjadi tandus. "

"Sampai pada suatu hari Raja Xuan Wu yang merupakan teman dekat ayahmu Xue Tian. Mengirim surat ke ayahmu untuk meminta bantuan." Xue Xian Hou bergetar mengigat kejadian itu.

Xue Xian Hou lalu melanjutkan ceritanya.

"Karena tidak tahan melihat penderitaan rakyat yang sangat sengsara. Ayahmu segera menemuiku dan meminta ijin pergi ke Benua Tengah tempat monster itu muncul."

"Saat itu aku sedang mengandung dan usia kandunganku sudah tujuh bulan, jadi aku tidak bisa ikut pergi menemani Ayahmu." Xue Xian Hou meneteskan air mata

"Ibu pasti sangat menderita ... Di saat ibu sedang mengandungku, Ayah harus pergi berperang." Seakan jiwanya terkoyak Xue Xianzi pun mulai meneteskan air mata.

"Memang saat itu adalah saat paling sulit bagi Ibu dan Ayahmu. Namun, demi menyelamatkan dunia, Ibu harus merelakan Ayahmu untuk pergi berperang."

"Ayahmu merasa bahwa ini akan menjadi pertempuran yang sangat berat. Karena itu, sebelum dia pergi, dia telah memberikan sebuah nama untuk calon anaknya dan nama itu ada Xue Xianzi yang artinya adalah peri salju. Sepertinya Ayahmu berharap bahwa kelak kamu akan menjadi secantik dan sebaik seorang peri." Sedikit senyuman menghiasi wajah Xue Xian Hou yang berlinang air mata dan Xue xianzi pun pergi mendekati ibunya lalu memeluknya.

"Setelah meninggalkan sebuah nama, Ayahmu mencium perutku lalu dia pergi. Dia terbang dengan sangat cepat menuju ke Benua Tengah."

"Setelah Dia sampai di benua tengah, dia melihat benua itu seperti lautan api. Api hitam berkobar di mana-mana dan ke-lima raja berusaha keras untuk menahan monster itu agar tidak keluar dan merusak ke empat benua yang lain. "

"Ayahmu lalu menggunakan jurus es nya untuk memadamkan api itu. Meskipun api hitam itu berhasil dipadamkan, namun naga itu terlalu kuat karena naga jahat itu telah mencapai tingkat God."

“Dengan bantuan dari ke-lima raja, Ayahmu bertarung melawan naga itu. Ke-lima raja menggabungkan kekuatannya dan membentuk rantai cahaya yang sangat kuat untuk menahan gerakan naga itu.”

“Ayahmu lalu mengeluarkan pedang Ocean Blue dan menggunakan jurus Absolute ice sword miliknya untuk menusuk jantungnya. Namun ternyata gagal, kulit naga itu sangat keras karena perbedaan dari tingkat grand emperor dengan tingkat God sangatlah besar.”

“Ayahmu lalu menggunakan jurus Absolute ice swordnya sekali lagi. Kali ini di mengarahkan jurus ini ke leher naga karena menurut legenda sisik di leher naga adalah bagian paling lemah di seluruh tubuhnya. Namun ternyata naga itu memiliki kecerdasan yang sangat tinggi. Dia menghindar dan menyemburkan api hitamnya ke arah lima Raja yang mengendalikan rantai yang membelenggunya.”

“Setelah ke-lima Raja itu jatuh, rantai yang membelenggu naga itu akhirnya hilang. Naga yang sangat marah mulai menyerang secara tak terkendali dan berusaha membunuh ke-lima raja itu.”

"Karena tidak mampu untuk membunuh naga itu, maka jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa para raja adalah dengan menyegel naga itu."

"Pada akhirnya ayahmu menggunakan jurus segel terlarang Shackle Of Ice Shields. Dia menghabiskan seluruh esensi darah dan vitalitasnya untuk membuat segel itu dan akhirnya menghilang saat segel itu terbentuk."

Saat ini Xue Xian Hou sudah tidak dapat menahan air matanya lagi setelah menceritakan semua kejadian yang mengingatkannya kembali pada Xue Tian. Dia menangis sambil memeluk anaknya.

"Sejak saat itu ayahmu menjadi legenda dan namanya terus diingat di seluruh benua."

"Setelah naga itu berhasil di segel, ke-lima raja lalu memindahkan naga itu ke tempat terpencil dan sangat rahasia agar tidak ada orang yang menemukan naga itu lalu berusaha membebaskannya."