Sahabat terbaik

seperti yang sudah diketahui, kota Magnolia punya sekolah elite bernama Fairy tail. Yang bersekolah di sana hanya anak-anak dari berbagai perusahaan ternama. Meski Fairy tail juga membuka penerimaan siswa pada jalur prestasi, tapi sangat sulit bisa masuk ke sana.

Turnamen basket yang kemarin diadakan pun adalah salah satu turnamen besar sekolah cabang olahraga. dan sudah pasti Leon adalah bintang utama di Turnamen ini. dia dan timnya berhasil mempertahankan posisi kemenangan 2tahun berturut-turut.

Sekolah ini mempunyai 3 akses, akses untuk umum bisa di akses siswa biasa, akses kartu silver untuk beberapa orang saja seperti anggota OSIS dan akses gold untuk para pejabat sekolah dan murid unggulan sekolah, semua akses menggunakan kartu chip yang diberikan saat siswa masuk sekolah. di kartu itu ada informasi dari siswa tersebut, dari mana dia berasal, nilai dan ekskul yang diikuti, bahkan sampai zodiak pun tertera lengkap di sana. bahkan saat pembagian nilai hasil ujian hanya akan dikirim melalui kartu tersebut.

Fasilitas yang ditawarkan pun bukanlah fasilitas biasa. makanan siang yang elite, seragam berbahan sutra dan tentunya ada wisata pertukaran pelajar antar negara.

Lucy cukup kaget mendengar penjelasan dari Leon mengenai sekolah ini, tapi keuntungan dari sekolah disini bisa membaurkan dirinya agar kakaknya semakin kesulitan mencarinya.

"Apakah kartunya bisa di tukar di bank dengan uang? ". tanya Lucy polos.

Mendengar itu Leon tertawa terbahak-bahak, " Kau sungguh lucu Lucy, tentu saja tidak bisa. tapi saat orang tau kau bagian dari sekolah ini. itu artinya kau akan menjadi sangat diperhitungkan sebagai rival yang kuat". jawab Leon santai.

"Tapiii...aku tak menyangka kau bisa lulus masuk sekolah ini dgn nilai hampir sempurna, 95 adalah nilai yang sangat bagus," puji Leon sambil melihat Lucy yang sedang fokus mengikat pita di rambutnya,

Saat ini mereka tengah berjalan-jalan di koridor sekolah, Leon harus menjelaskan tentang berbagai tempat di sekolah ini yang harus di ketahui oleh siswa baru.

"Hanya 95, apa yang bisa di banggakan. Harusnya aku bisa mendapat nilai 100 yah. tapi ujiannya memang lumayan sulit". keluh Lucy sambil mengikuti Leon.

"Yah, ada seseorang yang selalu mendapat nilai sempurna di setiap mata pelajaran, dan sampai saat ini dia tak pernah terkalahkan" kata Leon pada Lucy, Lucy mulai curiga siapa gerangan seseorang yang Leon maksud dengan orang yang sempurna itu.

Dengan penasaran Lucy bertanya, Leon hanya tertawa mendengar pertanyaan Lucy, lalu dia menunjuk ke arah kelas tepat di samping mereka, ada seseorang yang sangat Lucy kenal dan dia anggap sangat menyebalkan sedang duduk sambil memainkan laptopnya dan menjelaskan sesuatu pada siswa-siswa di hadapannya, anggota siswa yang lain sedang memperhatikan apa yang dia jelaskan.

"Ryu?" tanya Lucy tak percaya.

"Yaaah, dia ketua OSIS kita yang selalu sibuk dengan urusan organisasinya selalu mendapat nilai sempurna di setiap mata pelajaran dan tak pernah terkalahkan dalam ujian". jelas Leon panjang lebar.

"Aku tak menyangka tuan rumahku itu yang kerjaan sehari-hari hanya rebahan dan baca novel bisa secerdas itu, bahkan tiap hari otaknya hanya dijejali makanan mie instan". pikir Lucy.

Teng...teng...teng...

Bel berbunyi dan Lucy segera pamit pada Leon, dia harus ke kelasnya untuk memperkenalkan dirinya sebagai siswa baru, Leon menyemangatinya dan melambaikan tangannya pada Lucy sambil berucap,

"Semangat ya". Lucy hanya membalasnya dengan tersenyum sambil berlari kecil menuju kelasnya.

"Apa yang kau perhatikan?". tanya Ryu sambil keluar dan kelas dan menghampiri Leon.

"Kau sudah lihat nilai Lucy, nilainya hampir sama sepertimu, hanya beda 5 poin. kurasa dia akan menjadi saingan beratmu". kata Leon memanas-manasi Ryu.

Ryu melihat ke arah Lucy yang terus berjalan menjauhi mereka berdua.

"Aku tak tahu kalau dia secerdas itu, pantas mudah baginya mengerjakan tugas Leon". pikir Ryu.

"Ah...aku minder berteman dengan kalian, otak kita terlalu berbeda" keluh Leon kesal.

"Kau terlalu berlebihan" kata Ryu sambil berjalan bersama Leon menuju ke kelasnya.

"Oh ya kudengar dekat sekolah kita ada toko cake yang baru buka loh, di sana ramai sekali kesana yuk sekali-kali? kita jarang sekali jalan-jalan" kata Leon semangat.

"Kau tau aku tak suka keramaian dan juga aku sibuk" kata Ryu singkat.

"Bukankah makanan manis meningkatkan kemampuan otak untuk berfikir?" bela Leon.

Ryu hanya tertawa mendengar ucapan Leon

"Ayo aku traktir makan kue bersama di sana, kemarin kan aku habis menang di pertandingan basket" kata Leon semangat.

Ryu mengangguk mengiyakan ajakan Leon, dia tau jika Leon sangat suka basket dan Ryu sudah mengganggap Leon saudaranya sendiri.

"Seperti biasa 2 sahabat karib yang tidak bisa dipisahkan yah," sela seseorang di depan mereka.

Leon dan Ryu melihat di hadapannya berdiri seseorang.

"Ken, menjauhlah. kau tak pantas berada di sini" kata Leon kesal.

kedatangan Ken terlihat mengganggu suasana mereka.

"Aku kasihan sekali melihat teman yang ada di sampingmu, mantan kapten basket sekolah ini yang sekarang hanya tinggal nama dan cuma bisa mengurusi urusan sekolah sebagai bawahan kepala sekolah" ejeknya.

Leon tak menyangka bahwa Ken bisa berkata sekasar itu, Leon melihat Ryu yang tak mengatakan sepatah katapun.

"Hei Ryu, kau harusnya meninggalkannya sebagai teman karena dia membuatmu cedera bahu dan meninggalkan basket untuk selama-lamanya" kata Ken sambil memprovokasi Ryu.

"Seseorang tidak bisa tetap tinggal di masa lalu, aku berbeda denganmu pecundang. kau tak pernah menang dariku dan kau tak pernah menang dari Leon. jadi sudah sepantasnya Leon yang menjadi ketua dari tim basket sekolah ini. jangan bermimpi terlalu tinggi" kata Ryu sambil berlalu meninggalkan Ken, Ken kesal dengan jawaban Ryu.

Di sana Leon hanya diam dan berjalan pelan di belakang Ryu, dia tau kejadian beberapa tahun silam telah merenggut impian sahabatnya. ditatapnya punggung Ryu yang dulunya merupakan ketua tim basket sekolah sekarang dia hanya menjadi ketua OSIS, bawahan kepala sekolah. perkataan Ken sedikit memang ada benarnya, rasa bersalah menyeruak muncul di dalam hati Leon, dia berusaha menguburnya tapi entah kenapa saat ini perasaan itu kembali dan menghantuinya, Leon takut jika dia tak bisa berteman dengan Ryu lagi karena masalah ini, dia paham benar kondisi sahabatnya. dan sejak kecil sampai kapanpun Leon masih menganggap Ryu sebagai sahabatnya. tapi, apakah Ryu juga memikirkan hal yang sama?

Leon dan Ryu, sudah bersahabat sejak kecil. dan Leon takut karena kejadian di masa lalu itu membuat persahabatan mereka menjadi retak.

"Aku baik-baik saja" kata Ryu memecah kebisuan di antara mereka

"Teruslah menjadi ketua tim basket sekolah ini dan menangkan seluruh kejuaraan. maka aku tidak akan kecewa menyerahkan posisi itu padamu" kata Ryu,

perkataan Ryu membuat sedikit air mata Leon menetes di pelupuk matanya,

"Maaf, karena aku, kau jadi .."

"Sudahlah, itu hanya masa lalu" potong Ryu,

"Jangan lupa traktir aku cake besok, aku rasa memakan cake tidak akan mengganggu lidahku karena rasanya terlalu manis kan" kata Ryu lagi.

Benar, dia tau jika sahabatnya itu tidak terlalu suka makanan manis.

"Belikan aku cake termahal yah" kata Ryu lagi

mendengar itu Leon hanya tertawa, kegundahan hatinya menghilang melebur bersama dengan kehangatan perbincangan dengan sahabatnya itu.

sayangnya Dua sahabat itu tak tau jika awal keretakan persahabatan mereka akan segera dimulai.

Episodes
1 Malaikat penolongku,
2 Masa Lalu
3 Leon & Ryu
4 Kau harus memanggilku, Tuan muda
5 Nona vanilla...
6 pertandingan basket dan masuk sekolah ?
7 Sahabat terbaik
8 Pria itu bernama Alan,
9 si perusak zona nyaman,
10 Pertengkaran Leon dan Lucy
11 Kalkulus dan sebuah janji
12 I'm Sorry, Leon..
13 tentang perasaan
14 Kunjungan tak terduga
15 Tuan muda yang sakit
16 Aku datang
17 pertemuan tak terduga, Namanya adalah Lisana
18 Awal konspirasi
19 Tipuan Klasik
20 Pelecehan kedua
21 Harga Diri dan Jati Diri yang Baru
22 Acara yang terus berjalan
23 Retaknya persahabatan
24 Awal Study Tour
25 Awal mula bencana
26 Tersesat
27 Jalan Keluar
28 Ucapan Terima Kasih
29 Barang bukti yang hilang
30 Rasa sakit & Titik terang
31 Jalinan Persahabatan
32 Kekhawatiran
33 Pewaris
34 Konfrontasi
35 Setia dan Rasa Sakit
36 Dia terbangun
37 Liz dan Ryu
38 Misunderstanding
39 Kesepakatan
40 Hari Kelulusan
41 Setuju
42 Akuisisi dan Akhir dari sebuah Kesepakatan
43 Selamat Tinggal, Lis.
44 Getaran-getaran Cinta
45 Selamat Tinggal
46 Bangkitlah,
47 Inggris, aku datang
48 Hari Pertunangannya
49 Pertemuan Kedua
50 Runtuh
51 Gemuruh dan Badai
52 Sinar yang temaram
53 Kebenaran
54 Tuan Muda yang Lumpuh
55 Sebuah pertaruhan besar
56 Permintaan yang menyakitkan
57 Akhir dari sebuah perjuangan
58 Final Chapter.
59 Getaran-getaran cinta
60 Malam Pertama yang tertunda
61 Larangan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Malaikat penolongku,
2
Masa Lalu
3
Leon & Ryu
4
Kau harus memanggilku, Tuan muda
5
Nona vanilla...
6
pertandingan basket dan masuk sekolah ?
7
Sahabat terbaik
8
Pria itu bernama Alan,
9
si perusak zona nyaman,
10
Pertengkaran Leon dan Lucy
11
Kalkulus dan sebuah janji
12
I'm Sorry, Leon..
13
tentang perasaan
14
Kunjungan tak terduga
15
Tuan muda yang sakit
16
Aku datang
17
pertemuan tak terduga, Namanya adalah Lisana
18
Awal konspirasi
19
Tipuan Klasik
20
Pelecehan kedua
21
Harga Diri dan Jati Diri yang Baru
22
Acara yang terus berjalan
23
Retaknya persahabatan
24
Awal Study Tour
25
Awal mula bencana
26
Tersesat
27
Jalan Keluar
28
Ucapan Terima Kasih
29
Barang bukti yang hilang
30
Rasa sakit & Titik terang
31
Jalinan Persahabatan
32
Kekhawatiran
33
Pewaris
34
Konfrontasi
35
Setia dan Rasa Sakit
36
Dia terbangun
37
Liz dan Ryu
38
Misunderstanding
39
Kesepakatan
40
Hari Kelulusan
41
Setuju
42
Akuisisi dan Akhir dari sebuah Kesepakatan
43
Selamat Tinggal, Lis.
44
Getaran-getaran Cinta
45
Selamat Tinggal
46
Bangkitlah,
47
Inggris, aku datang
48
Hari Pertunangannya
49
Pertemuan Kedua
50
Runtuh
51
Gemuruh dan Badai
52
Sinar yang temaram
53
Kebenaran
54
Tuan Muda yang Lumpuh
55
Sebuah pertaruhan besar
56
Permintaan yang menyakitkan
57
Akhir dari sebuah perjuangan
58
Final Chapter.
59
Getaran-getaran cinta
60
Malam Pertama yang tertunda
61
Larangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!