Pewaris Asli Yang Tersembunyi

Pewaris Asli Yang Tersembunyi

[Pov Arjuna] Prolog.

Semua terjadi begitu cepat aku merasakan apa itu kehilangan dengan umurku yang masih sangat muda aku tidak tahu mengapa takdir begitu kejam kepadaku.

Seketika aku ingat perkataan ibu yang mengatakan jangan pernah menyalahkan takdir walau itu membuat kita kehilangan segalanya.

Rasanya aneh bukan jika kau merasa senang padahal kenyataannya semua itu hanya sementara dan tidak selamanya.

Usia tujuh tahun, tepat ujian kenaikan kelas aku melakukannya dengan sangat baik dan juga jujur seperti kata ibu.

Ayah biasanya akan mengangkatku ke atas bahunya lalu tertawa bersama ibu dan juga adik yang masih dalam kandungan.

Tapi,

semuanya tidak akan pernah terjadi lagi

aku mengerti kenapa kita tidak bisa menyalahkan kehendak-Nya.

Aku masih ingat bagaimana ketika ibu datang kesekolahan dengan mata sembab seperti habis menangis.

Aku mengikuti langkah ibu yang terus menggenggam tanganku membawaku hingga sampai di sebuah ruangan dengan seorang suster bersama kami

membuka kain penutup putih yang menutupi sesuatu.

Terlihat di situ ibu langsung terduduk dilantai dengan tangis yang tak terdengar isakannya karena ibu menutup mulutnya.

Ukuran ranjang yang tinggi membuatku mengambil kursi untuk melihat siapa yang ibuku tangisi.

“Ayah.” Ucapku pelan dan kembali turun perlahan dari kursi.

Aku menahan air mata dan rasa sedih ini untuk menguatkan ibu.

Aku memeluk ibu dengan erat hingga seragam sekolah yang masih aku kenakan basah karena air mata ibu.

Ibu menarik dirinya perlahan dari pelukanku dan menatapku dengan wajah sedihnya ibu merapikan beberapa helai rambutku yang terlihat acak-acakan dan kemudian mencium lama keningku yang basah karena keringat.

Setelah selesai pada pemakaman ayah, ibu kembali ke rumah denganku.

Aku sengaja berceloteh ria

aku berusaha membuat ibu tertawa dan menghilangkan kesedihannya dengan tingkah yang aku buat lucu.

Membuat ibu sedikit senang dengan bantuanku melakukan pekerjaan rumah.

Beberapa minggu berlalu akhirnya libur semester kenaikan kelas tiba.

Aku pergi ke pasar bersama ibu untuk membawa belanjaannya dan juga membuat ibu sedikit tidak kelelahan. Karena membawa adikku di dalam perutnya.

Ibu seorang ibu rumah tangga yang bekerja membuat kueh untuk pesenan jika ada yang memesan, dan Ayahku juga bekerja mengandalkan keahlian mengemudi. Ayah bekerja sebagai supir taksi .

Ibu kadang menangis setiap malam di dalam kamar. Kadang aku melihat ibu hingga akhirnya ibu kembali tidur, dan aku menaikan selimutnya agar ibu tidak kedinginan.

Sebenatar lagi aku akan masuk sekolah.

Sudah sepuluh hari lebih liburan semester.

Malam ini aku melakukan hal sama melihat ibu sudah tidur atau belum.

Aku membuka sedikit pintu kamar ibu dan ternyata ibu sudah tertidur.

Aku melangkah masuk kedalam dan menaikan selimut ibu. Tapi, bau aneh aku mencium, amis darah.

Aku melihat baju daster ibu yang dari hijau menjadi merah hitam. Aku menarik pelan dan terlihat banyak darah.

Aku menggoyang tubuh ibu kencang, lalu ibu terbangun dengan wajah pucat dan keringat yang banyak.

"Juna anak ibu yang kuat ya sayang."

Ibu berucap dengan menahan sakit yang terlihat di wajahnya dan badan ibu yang seperti demam tinggi saat tangan mungilku menyentuh keningnya .

Aku ingat ibu pernah bilang jika ada keadaan darurat telpon nomor ini.

Aku mengambil telpon jadul ibu yang kecil dan membuka laci lemari mengambil buku kecil ibu yang ada banyak nomor penting di dalamnya. Ku buka dan ku ketik pelan nomor telpon tersebut hingga menekan panggilan tersambung.

"Halo Tolong ibu... ibu berdarah."

Dengan bicara nada yang biasa seperti anak kecil polos.

Telpon langsung tertutup ketika suara tuuut...

Aku kembali menghampiri ibu tak lama terdengar suara orang berjalan di teras dan mengetuk pintu.

Aku segera membukanya dan menarik tangan orang itu aku sudah tidak tahu tangan siapa yang aku tarik tapi, dari rasanya aku menarik tangan yang sedikit kasar dan agak keriput.

" Arjuna! ibu kenapa sayang?" tanya wanita paruh baya tersebut dan aku hanya menggeleng.

Ia menghampiri ibu dan melihat kasur penuh darah Ia langsung menelpon seseorang tak lama ambulan datang menjemputku mengikutinya hingga naik ikut bersama ambulan kunci rumah, wanita dewasa itu titipkan pada seorang wanita muda yang baru saja tiba ketika sebelum ambulan datang.

Sampai dirumah sakit dengan cepat. Aku melihat kedua kalinya aku masuk ke dalam bangunan dengan bau obat dan disenfekta.

Juga perawat yang sangat dekat di pandanganku.

" Nak kita tunggu disini. Biar dokter yang periksa keadaan ibu kamu ya."

Ia mengajakku untuk duduk di kursi tunggu lalu Ia menelpon seseorang lagi dan tak lama dokter datang.

"Keluarga pasien."

Wanita di sebelahku langsung menggenggam tanganku dan mengatakan bahwa kami keluarganya. Dokter itu bicara panjang pada wanita dewasa itu yang sudah tua sekali. Aku penasaran dan aku mendekat aku mendengar.

"Maaf Kami dari tim dokter tidak bisa berbuat banyak lagi. Jika Anda ingin masuk dan menemani pasien, Silakan."

Aku dan wanita itu masuk ke dalam terlihat ibu menggunakan alat bantu pernapasan dan juga wajah ibu yang pucat seperti kapas dan keringat di dahi ibu yang gak kunjung hilang.

"Ibu." Suara lemahku membuat ibuku perlahan membuka mata dan menoleh kearahku. Dengan bantuan wanita tadi aku bisa duduk di samping ranjang ibu dan menatapnya lama. Ibu tersenyum lalu mengusap tangan dan kepala juga mengelus lembut pipiku. Aku akan menahan tangis ini.

" Arjuna Ibu tahu kamu anak ibu yang kuat. Suatu saat kamu pasti bisa menjadi kebanggaan. Ibu dan ayah gak.. bisa.. nemenin kamu sampai dewasa sayang. Dan adik. Adikmu sudah pergi terlebih dahulu jadi ibu harap. Kamu selalu berada dijalan yang baik ya sayang."

Aku menangis. Aku tidak bisa menahannya, air mataku sudah keluar dan membasahi kedua pipiku.

"Ibu.. JANGAN.. IBU... IBU JANGAN PERGI... IBU JUNA SAMA SIAPA... IBU SAMA AYAH NINGGALIN JUNA SENDIRIAN... ADEK JUGA, ADEK GAK MAU LIAT ABANG DULU APA? ADEK GAK MAU MAIN SAMA ABANG. IBU.. JUNA MOHON, IBU SAMA JUNA AJA JANGAN SAMA AYAH." Tangisku pecah saat itu juga aku merasakan apa itu arti kehancuran rasa sakit tapi tidak berdarah dan rasa perih di luka tapi tidak memiliki luka.

Tak lama ibu memejamkan matanya dan membuatku benar-benar kehilangan segalanya. Aku sudah tidak memiliki apapun aku, hanya aku. Sendiri dalam gelap sendiri dalam keramaian sendiri dalam diri ini.

Kegembiraan canda tawa semua hilang dalam usia tujuh tahun itu.

Hambar rasa, kedua orang tua yang seharusnya biasa bersamaku hingga kini sekarang hanya ada nisan mereka yang menemaniku hingga saat ini.

Duniaku berhenti sejenak ketika aku kehilangan sosok ayah.

Aku merasa aku harus kuat dan menjadi lebih dewasa ketika ayah sudah tiada.

Dan sekarang Ibu yang tiada, menyusul Ayah . Duniaku kini selamanya akan berhenti pada saat itu juga menjadi gelap secara perlahan dan hanya ada aku disudut ruang kosong dengan cahaya redup menerangiku.

Mungkin sebentar lagi akan sepenuhnya gelap.

Aku melangkah pulang bersama wanita yang mengantar dan menemaniku kerumah sakit hingga akhir waktu pemakaman Ibu.

Aku terkejut karena barang barangku semuanya sudah dibereskan.

Sebenarnya keluargaku tinggal disebuah kontrakan yang sederhana dan juga lumayan nyaman. Tapi karena sekarang aku sendiri dan masih kecil pemilik kontrakan menyerahkanku pada wanita disebelahku. Aku mendengar pembicaraan mereka. Ternyata namanya Bu Siti.

"Arjuna sekarang kamu tinggal sama Bu Siti ya... dan barang-barang kamu separuhnya sudah dibawa kepanti untuk keperluan kamu dan sisanya adalah sedikit barang yang ringan." Ucap pemilik kontrakan tersebut padaku.

Aku mengangguk patuh dengan wajah lugu aku menatap wajah wanita, yang di panggil Bu Siti. Dia tersenyum padaku hingga tiba, sebuah mobil biasa seperti taksi menjemput kami. Aku naik kedalam mobil bersama Ibu Siti.

Seiring mobil berjalan pandangan mata dari rumah itu juga mulai menghilang.

"Arjuna kamu boleh anggap ibu teman atau ibu kamu sendiri. Dan kamu juga boleh melakukan apapun asal kamu melakukannya dengan benar ya."

Penjelasannya membuatku samar mengangguk.

Sampailah aku di panti Asuhan. Sepanjang perjalanan Bu siti bilang, disini hanya ada anak-anak yang tidak beruntung dalam hidupnya dan yang beruntung mereka bisa tinggal dengan keluarga barunya.

Langkah demi langkah aku berjalan hingga masuk kedalam dan apa ini ... Sambutan.

Terpopuler

Comments

Edyson

Edyson

lanjut thor

2022-12-13

1

Fahrul Fahrul

Fahrul Fahrul

lanjut

2022-03-15

0

Umi Hidayati

Umi Hidayati

selamat pagi Thor mampir ah pagi udh namu nih Thor lnjut

2021-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 [Pov Arjuna] Prolog.
2 [Pov Arjuna] Panti asuhan.
3 [Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4 [Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10 [Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11 SMA Alexsander
12 SMA Alexsander awal hari
13 Mata-mata
14 Kasar
15 Tidak bisa di prediksi
16 Keluarga
17 Di jemput
18 Kebenaran
19 Tidak ada yang tahu
20 Bukan lawan yang sepadan
21 Cucu Marcello
22 Bermunculan mereka
23 Kediaman Alika di Indonesia
24 Rencananya
25 Di lift.
26 Curiga
27 Siapa mereka
28 Dugaan
29 Celah
30 Mereka
31 Hampir tertangkap
32 Terbongkar
33 Pencarian
34 Peresmian
35 Mereka terlibat
36 Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37 Terkejut
38 Kedatangannya
39 Mereka
40 Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41 Tidak di sambut baik
42 Ruangan rawat
43 Setelah Lampu merah
44 J.A Company
45 Apart Gio
46 Emelly dan Arjuna
47 Pergi untuk selamanya
48 Hari yang menyenangkan
49 Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50 Kekacauan sebelum berangkat
51 Apa ada hubungannya
52 Peringatan untuk Arjuna
53 Hampir melewati batas
54 Tak menyadari
55 Pahlawan kesiangan Zavina
56 Dianggap saingan
57 Hampir celaka
58 Gara-Gara Zavina
59 Penyesalannya
60 Trauma
61 Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62 Mengira Istrinya
63 Bayi dari seorang wanita
64 Mengurus bayi
65 Takdir yang beruntung
66 Kamar Zavina
67 Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68 Ruang Makan
69 Kunjungan
70 Wilayah Sumatra
71 Jangan mencoba bermain dengannya
72 Kehancuran Damar
73 Tindakan Leo
74 Mata yang indah
75 Dennis dan ruang kerja
76 Terluka.
77 Kepulangannya
78 Acaman seperti sindiran
79 Pasar malem
80 Undangan mewah hanya untuk makan malam
81 Mall Pangeran
82 Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83 Kedatangan Diana
84 Perjalanan ke bandara
85 Kebenaran pada publik tentang Arya
86 Mansion Alexander
87 Kamar Arjuna
88 Alexander Company
89 Kolam Renang
90 Hal bahagia & Hal buruk
91 Suasana yang tidak nyaman
92 Di jalan Raya
93 Lelaki lain
94 Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95 Lawan sebandingnya
96 gombalin tapi, Kesal sendiri
97 Ancamannya
98 Kebakaran di Pabrik
99 Akan menghancurkan Aset miliknya
100 Beruntung datang tepat waktu
101 Sengaja mendekati Zavina
102 Meringankan hukuman
103 Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104 Tertembak
105 Peluru beracun
106 Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107 Hukuman Romano
108 Penyebab semuanya terjadi adalah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
[Pov Arjuna] Prolog.
2
[Pov Arjuna] Panti asuhan.
3
[Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4
[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10
[Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11
SMA Alexsander
12
SMA Alexsander awal hari
13
Mata-mata
14
Kasar
15
Tidak bisa di prediksi
16
Keluarga
17
Di jemput
18
Kebenaran
19
Tidak ada yang tahu
20
Bukan lawan yang sepadan
21
Cucu Marcello
22
Bermunculan mereka
23
Kediaman Alika di Indonesia
24
Rencananya
25
Di lift.
26
Curiga
27
Siapa mereka
28
Dugaan
29
Celah
30
Mereka
31
Hampir tertangkap
32
Terbongkar
33
Pencarian
34
Peresmian
35
Mereka terlibat
36
Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37
Terkejut
38
Kedatangannya
39
Mereka
40
Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41
Tidak di sambut baik
42
Ruangan rawat
43
Setelah Lampu merah
44
J.A Company
45
Apart Gio
46
Emelly dan Arjuna
47
Pergi untuk selamanya
48
Hari yang menyenangkan
49
Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50
Kekacauan sebelum berangkat
51
Apa ada hubungannya
52
Peringatan untuk Arjuna
53
Hampir melewati batas
54
Tak menyadari
55
Pahlawan kesiangan Zavina
56
Dianggap saingan
57
Hampir celaka
58
Gara-Gara Zavina
59
Penyesalannya
60
Trauma
61
Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62
Mengira Istrinya
63
Bayi dari seorang wanita
64
Mengurus bayi
65
Takdir yang beruntung
66
Kamar Zavina
67
Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68
Ruang Makan
69
Kunjungan
70
Wilayah Sumatra
71
Jangan mencoba bermain dengannya
72
Kehancuran Damar
73
Tindakan Leo
74
Mata yang indah
75
Dennis dan ruang kerja
76
Terluka.
77
Kepulangannya
78
Acaman seperti sindiran
79
Pasar malem
80
Undangan mewah hanya untuk makan malam
81
Mall Pangeran
82
Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83
Kedatangan Diana
84
Perjalanan ke bandara
85
Kebenaran pada publik tentang Arya
86
Mansion Alexander
87
Kamar Arjuna
88
Alexander Company
89
Kolam Renang
90
Hal bahagia & Hal buruk
91
Suasana yang tidak nyaman
92
Di jalan Raya
93
Lelaki lain
94
Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95
Lawan sebandingnya
96
gombalin tapi, Kesal sendiri
97
Ancamannya
98
Kebakaran di Pabrik
99
Akan menghancurkan Aset miliknya
100
Beruntung datang tepat waktu
101
Sengaja mendekati Zavina
102
Meringankan hukuman
103
Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104
Tertembak
105
Peluru beracun
106
Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107
Hukuman Romano
108
Penyebab semuanya terjadi adalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!