[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)

Setelah selesai di tutup dengan salam dan juga Bel. Aku melangkah keluar kelas bersama Noe setelah semua murid kelas keluar semua.

Aku melewati lorong lalu sampai di deretan loker.

Aku ingat jika tadi semua guru memberikan kunci loker untuk masing-masing siswa barunya.

Noe mengikutiku untuk membuka Loker dengan kunci yang di berikan.

Noe juga ingin menemukan loker miliknya. Noe mencari ternayata Lokernya bersebrangan dengan Loker milikku.

Aku kembali menutup Loker dan seketika Noe di kerumuni banyak Perempuan.

Dengan santainya aku pergi meninggalkan Noe yang sibuk.

Noe melihatku menjauh pastinya, Noe berteriak memanggilku tapi, aku tidak ingin menoleh. Aku terus melajukan langkahku.

Seketika itu juga Noe sampai di sampingku dengan nafas terengah-engah seperti habis berlari marathon.

"Weeh... Buset.. BAGOS...Barusan aja masuk kelas barusan juga sekolah udah ada yang minta nomer hp lah sosmed lo lah Id Lo Lah, Eeh... Cewek sekarang gak bisa diem aja gitu liat cowo bening apa lagi body Keren lo gak kek Gue bengkring gini," ucap Noe.

"Hem," sahutku singkat.

"Ck.. Lo nih! Jun... apa kesan lo di jam pertama tadi," ucap Noe memecah ke heningan.

Aku mengedikkan bahu acuh sambil tetap berjalan keluar sekolah dan terlihat Bu Dewi menjemput kami.

Aku sebenarnya ingin mampir ke suatu tapi karena di jemput, ya sudahlah.

"Gimana sekolah hari pertama." Bu Dewi mulai basa basi denganku dan Noe.

"Lumayan Bu, Apa iya ya... anak sekarang sebegitu anehnya dengar kata panti asuhan," ucapan Noe yang hanya aku dengarkan saja. Malas juga aku menimpalinya.

"Mereka merasa kalo mereka lebih baik, sifat manusia itu kadang sedang tak mau di kalahkan kadang ingin mengalah, Hati mereka terbolak balik," jelas Bu Dewi.

"Yaa.. Tidak usah perduli kan mereka yang menganggap kalian buruk, Jangan pernah membuat masalah lebih dulu jika kalian terusik," ucap Bu Dewi Lagi pada Noe.

Selama di dalam mobil. Perjalanan pulang ke rumah panti aku hanya diam dan seakan aku ingin mengungkapkan isi hati tapi, sangat tak ingin bicara kali ini.

Besok saja aku mengatakannya.

Sampai Di panti aku langsung turun berjalan duluan meninggalkan Noe dan Bu Dewi yang masih bicara.

Saat aku sudah berganti pakaian rumahan Noe datang kekamar dengan sudah berganti pakaian rumahan juga.

"Jatah Lo Jun..." Memberikan alat bersih-bersih padaku.

Aku langsung berdiri dan mengambilnya berjalan pergi meninggalkan Noe.

Saat sedang bersih-bersih aku mendengar Bu Dewi bicara pada seseorang dengan wajah serius. Aku acuh melewatinya saja.

"Arjuna." Panggilan itu dari suara Bu Dewi yang datang menghampiriku.

"Kamu tolong beli ini sama Noe di toko depan sana. Semuanya ya," ucap Bu dewi memberikan daftar belanja dan uang.

Mengangguk menerima uluran kertas dan uang.

Akau dan Noe yang berangkat ke toko depan dengan jalan kaki tentunya karena dekat.

Jalan kaki berdua dan menatap dunia luar tak ada yang berubah sejauh ini kecuali, Aku yang merasa kalo aku berubah sendirian.

Aku berjalan terus dan setelah sampai aku dan Noe melangkah mengambil keranjang memasukkan semua kebutuhan.

Ketika mengantri aku memberikan tempatku pada Noe ketika itu wanita dan anak kecil didepan pergi tiba-tiba seorang lelaki main datang dan menyenggol Noe.

Noe yang terhuyung kebelakang aku hanya diam menatapnya.

"Tidak bisa antri," ucap seorang pramuniaga dan kasir yang ada didepannya.

"Udah lah.. Mbk cepetan pake lama komentar aja idup orang." Katanya kasar sekali seketika aku meminta Noe menyingkir dan biar aku yang berdiri disana.

Benar saja dia membawa barang tidak benar dan akhirnyajatuh didepan kakiku dan itu sakit rasanya.

"Jalan pake mata, Situ mata di pake bukan pajangan," ucapnya menatapku marah dan minta kantong lainnya karena kantongnya rusak.

"Masih untung punya Otak di pake bukan buat gedein kepala," ucapku menjawab ucapannya seketika orang itu marah dan di tertawakan semua orang.

Saat akan membalasku dia memilih pergi meninggalkan ku dan juga rasa kesalnya padaku.

Pulang dari Toko membawa semua belanjaan yang tertulis di catatan. Tiba-tiba segerombolan orang datang dan menghadang jalanku.

"Noe pulanglah duluan, Gue masih mau cari angin, titip uang kembalian langsung kasih Bu Dewi," ucapku diangguki Noe dan berjalan pergi meninggalkanku.

Saat Noe pergi salah satunya menghalangi Jalan Noe.

"Urusan sama gue, Gak usah bawa tuh anak," ucapku dengan santai kedua tangan masuk kedalam saku celana.

"Ok... Gue gak akan sentuh," ucap salah satu dari mereka yang badannya lebih tinggi dan besar salah satunya orang yang sama yang aku jawab ucapannya.

"Dia anak songong yang ngatain gue," ucap Orang itu menunjuk ke arahku.

Noe sudah menjauh dan saat itu tatapan mereka fokus padaku.

"Lo... gak usah sok berani." Salah satu dari mereka menunjuk dan marah tanpa sebab, aku hanya diam menatapnya santai.

"Gila ya... Bisanya bawak anak buah! Gak berani Lo lawan satu satu," cibiran ku menatap orang yang menyela antrian.

"Gak usah sok lo ama adek gue," ucap seorang lelaki dengan tato dan tampang premannya. Aku menatapnya datar. Kakak yang salah pikirku.

Seketika mereka menyerang dan dengan sekali gerakan aku menghindar dan kesal kerana mereka tak mau kalah terpaksa aku menggunakan beberapa perlawanan.

Selesai sampai di situ perkelahian kami semua dan aku masih berdiri dengan nafas tersenggal menatap tajam orang yang membuat awal masalah.

"Gak Usah Ganggu gue kalo Lo masih sayang sama Kaki dan tangan lo, Ngerti!" Aku menatap tajam dan menmenepuk kedua pipinya sekali.

Seketika di menyerangku dari belakang.

Ok, Aku bosan sekali sekarang. Ternyata tidak berguna bicara pada orang Bodoh yang tidak mengerti sama sekali. Terutama yang lebih tua di antara mereka.

Aku menghajarnya sampai ia berlutut dan terbatuk parah.

"Lo gak akan tenang Lo sekolah di SMP Gumilang Atmadja, Liat aja... lo gak tahu siapa gue disana," ucapnya lalu aku berdecak pergi tak mau mendengarkan apa yang orang itu ucapkan.

Ck.. gara-gara nya hariku buruk aku malas berkelahi tapi, jika Noe pulang terluka aku juga tidak terima.

Dasar Berandalan. Langkahku menjauh seiring itu aku melihat Noe di tikungan sedang menungguku.

"Lo gak Papa Jun," ucapnya penuh khawatir sampai membolak balik badanku dan menatap wajahku yang di putar-putar.

"Reseh... Lo Gue gak papa," jawabku singkat dan mengambil belanjaan membantu Noe membawakannya.

Noe berjalan sambil diam di sampingku.

"Sorry ya gue gak bisa bantu lo, padahal Lo sering bantuin gue," ucapnya penuh drama.

"Drama Lo.. Dari pada masalah sama Bu dewi mendingan Gue aja yang ngadepinnya Lagian Curut semua," ucapku tampang datar sekali melirik Noe yang masih sedih.

Aku menepuk bahunya.

"Santai aja paling kita ketemu lagi sama tuh anak di sekolah." Noe terkejut dan berhenti berjelan aku menatapnya sambil terus berjalan.

Terpopuler

Comments

Edyson

Edyson

lanjut thor

2022-12-13

1

Rikko Nur Bakti

Rikko Nur Bakti

sedikit bingung...tiba-tiba sudah dipanggil kakak kelas dan gak lama lulus....

2021-06-21

1

Ivo Itueimey

Ivo Itueimey

author ini ceritanya berlebihan untuk menggambarkan seorang anak SD dan SMP apalagi author menulis kata wanita utk sebutan siswi yg menyukai Arjuna dan menggambarkan Arjuna semakin sexi ketika berkeringat hrsnya author menggambarkan juna siswa smp sj diawal cerita jd gak kelewat lebay cuma lebay aja....ceritanya bagus walau lebaynya maksa

2021-06-01

4

lihat semua
Episodes
1 [Pov Arjuna] Prolog.
2 [Pov Arjuna] Panti asuhan.
3 [Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4 [Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10 [Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11 SMA Alexsander
12 SMA Alexsander awal hari
13 Mata-mata
14 Kasar
15 Tidak bisa di prediksi
16 Keluarga
17 Di jemput
18 Kebenaran
19 Tidak ada yang tahu
20 Bukan lawan yang sepadan
21 Cucu Marcello
22 Bermunculan mereka
23 Kediaman Alika di Indonesia
24 Rencananya
25 Di lift.
26 Curiga
27 Siapa mereka
28 Dugaan
29 Celah
30 Mereka
31 Hampir tertangkap
32 Terbongkar
33 Pencarian
34 Peresmian
35 Mereka terlibat
36 Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37 Terkejut
38 Kedatangannya
39 Mereka
40 Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41 Tidak di sambut baik
42 Ruangan rawat
43 Setelah Lampu merah
44 J.A Company
45 Apart Gio
46 Emelly dan Arjuna
47 Pergi untuk selamanya
48 Hari yang menyenangkan
49 Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50 Kekacauan sebelum berangkat
51 Apa ada hubungannya
52 Peringatan untuk Arjuna
53 Hampir melewati batas
54 Tak menyadari
55 Pahlawan kesiangan Zavina
56 Dianggap saingan
57 Hampir celaka
58 Gara-Gara Zavina
59 Penyesalannya
60 Trauma
61 Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62 Mengira Istrinya
63 Bayi dari seorang wanita
64 Mengurus bayi
65 Takdir yang beruntung
66 Kamar Zavina
67 Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68 Ruang Makan
69 Kunjungan
70 Wilayah Sumatra
71 Jangan mencoba bermain dengannya
72 Kehancuran Damar
73 Tindakan Leo
74 Mata yang indah
75 Dennis dan ruang kerja
76 Terluka.
77 Kepulangannya
78 Acaman seperti sindiran
79 Pasar malem
80 Undangan mewah hanya untuk makan malam
81 Mall Pangeran
82 Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83 Kedatangan Diana
84 Perjalanan ke bandara
85 Kebenaran pada publik tentang Arya
86 Mansion Alexander
87 Kamar Arjuna
88 Alexander Company
89 Kolam Renang
90 Hal bahagia & Hal buruk
91 Suasana yang tidak nyaman
92 Di jalan Raya
93 Lelaki lain
94 Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95 Lawan sebandingnya
96 gombalin tapi, Kesal sendiri
97 Ancamannya
98 Kebakaran di Pabrik
99 Akan menghancurkan Aset miliknya
100 Beruntung datang tepat waktu
101 Sengaja mendekati Zavina
102 Meringankan hukuman
103 Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104 Tertembak
105 Peluru beracun
106 Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107 Hukuman Romano
108 Penyebab semuanya terjadi adalah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
[Pov Arjuna] Prolog.
2
[Pov Arjuna] Panti asuhan.
3
[Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4
[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10
[Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11
SMA Alexsander
12
SMA Alexsander awal hari
13
Mata-mata
14
Kasar
15
Tidak bisa di prediksi
16
Keluarga
17
Di jemput
18
Kebenaran
19
Tidak ada yang tahu
20
Bukan lawan yang sepadan
21
Cucu Marcello
22
Bermunculan mereka
23
Kediaman Alika di Indonesia
24
Rencananya
25
Di lift.
26
Curiga
27
Siapa mereka
28
Dugaan
29
Celah
30
Mereka
31
Hampir tertangkap
32
Terbongkar
33
Pencarian
34
Peresmian
35
Mereka terlibat
36
Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37
Terkejut
38
Kedatangannya
39
Mereka
40
Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41
Tidak di sambut baik
42
Ruangan rawat
43
Setelah Lampu merah
44
J.A Company
45
Apart Gio
46
Emelly dan Arjuna
47
Pergi untuk selamanya
48
Hari yang menyenangkan
49
Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50
Kekacauan sebelum berangkat
51
Apa ada hubungannya
52
Peringatan untuk Arjuna
53
Hampir melewati batas
54
Tak menyadari
55
Pahlawan kesiangan Zavina
56
Dianggap saingan
57
Hampir celaka
58
Gara-Gara Zavina
59
Penyesalannya
60
Trauma
61
Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62
Mengira Istrinya
63
Bayi dari seorang wanita
64
Mengurus bayi
65
Takdir yang beruntung
66
Kamar Zavina
67
Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68
Ruang Makan
69
Kunjungan
70
Wilayah Sumatra
71
Jangan mencoba bermain dengannya
72
Kehancuran Damar
73
Tindakan Leo
74
Mata yang indah
75
Dennis dan ruang kerja
76
Terluka.
77
Kepulangannya
78
Acaman seperti sindiran
79
Pasar malem
80
Undangan mewah hanya untuk makan malam
81
Mall Pangeran
82
Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83
Kedatangan Diana
84
Perjalanan ke bandara
85
Kebenaran pada publik tentang Arya
86
Mansion Alexander
87
Kamar Arjuna
88
Alexander Company
89
Kolam Renang
90
Hal bahagia & Hal buruk
91
Suasana yang tidak nyaman
92
Di jalan Raya
93
Lelaki lain
94
Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95
Lawan sebandingnya
96
gombalin tapi, Kesal sendiri
97
Ancamannya
98
Kebakaran di Pabrik
99
Akan menghancurkan Aset miliknya
100
Beruntung datang tepat waktu
101
Sengaja mendekati Zavina
102
Meringankan hukuman
103
Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104
Tertembak
105
Peluru beracun
106
Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107
Hukuman Romano
108
Penyebab semuanya terjadi adalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!