Tidak ada yang tahu

Dua hari berada di luarnegri tak ada yang bisa Arjuna lakukan selain belajar latihan pengembangan diri otak dan ketangkasan.

Satuhal yang Arjuna penasaran yaitu orang yang pernah bertemunya di sebuah tempat dan itu bicara akrab dengan Kakeknya.

Arjuna anggap itu tamu.

Saat itu juga dia mendatangi Juna dan menyapanya.

"Kita bertemu lagi, dan panggilan ku harus berubah seperti. keponakan?" Seketika Juna terdiam ekspresi datarnya sedikit berubah tak lama Noe menyusul Juna didepannya dengan handuk di lehernya mereka berdua selesai olah raga sore dengan lari sekitar mansion yang luas.

"Dia orang terdekat ku, Kalian bisa saling bicara atau kau ka.." Seketika pria itu berdehem tersenyum aneh.

"Tak perlu, Aku harus menyelesaikan urusan lainnya. Ini waktu kita bertemu, dan hanya sebentar. Aku usahakan kita tidak akan bertemu karena kalo bertemu untuk kedua kalinya di tempat asing bukan di Tanah airmu, berarti nyawamu dan kakek nenek mu terancam." Bisikqn kalimay terakhir seperti peringatan.

Juna jelas mendengar itu hanya bergeming dan Pria itu menepuk bahu Juna.

***

Di depan layar komputer juga di hadapan banyaknya dokumen. Alika merentangkan jari tangannya dan sesekali berdiri untuk melancarkan peredaran darahnya tak hanya duduk saja.

Dua hari ini di California pasti Juna dan Noe akan mendapatnya separuhnya atau sedikitnya pengajaran setidaknya mereka memiliki bekal.

Seketika lamunan Alika terganggung dengan suara ketukan pintu dan saat itu yang masuk adalah Arya Pramono dengan sesuatu di gendongannya.

Tiga tumpuk Dokumen besar datang dari luar kota karena Arya baru saja meninjaunya.

"Nyonya, ada beberapa masalah dan kita harus segera menyelesaikan nya." Kata-kata Arya membuat helaan nafas kasar keluar dari mulut Alika.

"Hem.. Taruh saja di sana dan ya lakukan sisanya seperti biasa. Aku harus pergi ke California bulan depan persiapkan jadwal kosong seperti biasanya."

"Baik Nyonya, Ada lagi?" Arya mengangguk mendengar penjelasan Alika dan permintaan tolongnya.

Alika menatap keluar jendela kaca besar ruangannya yang memperlihatkan kehidupan kota yang padan sibuk merayap walaupun waktu terlihat masih pagi menjelang siang.

"Tidak." Singkatnya. Arya mengangguk.

Malam harinya kembali ke rumahnya setelah melewati waktu lemburnya Arya mengajak Alika pulang untuk istirahat di rumah.

"Adakan kepikiran jika Nyonya membutuhkan seorang anak muda yang bisa di andalkan, pikir saya Gio bisa menggantikan nya." Seketika Alika tersenyum menatap kedepan duduk di bangku penumpang.

"Aah.. Gio.. iya? Bagaimana kabar anakmu, bukannya anakmu harusnya sudah harus kuliah di semester dua atau tiga?" Tanyanya menatap bagian belakang Arya yang mengemudikan mobilnya.

"Tidak ada nyang perlu di khawatirkan semuanya baik-baik saja termasuk hal baik yang sering ia lakukan belakangan ini," ucap Arya seketika pembicaraan mereka terus berlanjut dan Alika merasa Arya mulai menjilatnya dan itu seperti hal yang membuat Alika malas.

Bukan karena hal yang baik tapi, Arya ingin sesuatu darinya.

Alika mengangguk setiap ucapan Arya dan menjawab seperlunya.

***

"Kau akan jatuh jika kau melakukannya seperti ini!" ucap pelatih yang melatih Juna beladiri tingkat tinggi yang biasa di gunakan orang-orang militer di perbatasan negara.

Sangat menyeramkan dan beberapa kali Juna terluka.

Sebenarnya ini tak sampai separah itu latihannya, Noe sampai merinding.

Juna meminta pelatihnya menyerangnya betulan dan pelatingnya juga harus menggunakan alat pelindung jika Juna tak perlu memakai pelindung ekstra cukup kain kusus yang dililitkan di bagian telapak tangan dan tengah jarinya untuk menghindari cidera jarinya dan melindungi pukulannya.

Tidak hanya berguna juga menurut Juna tapi, ini lebih menyenangkan. Noe sering melihat wajah Juna tersenyum karena latihan ini seperti orang berkelahi sungguhan. Noe tak sanggup tapi, Juna terlihat sangat menikmatinya.

Senyuman bukan senyuman ramah atau menghangatkan hati tapi, senyuman seperti iblis yang menyukai permainannya berjalan dengan baik.

Setiap hari latihan bela diri selama seminggu di selingi dengan pelajaran pengelolaan bisnis. Sering menerima pekerjaan dari Marcello tiba-tiba Juna juga mencobanya bersama dengan Noe.

Dan, Ya.. Tak cuman dirumah saja, Marcello memasukan Juna dan Noe di bagian karyawan yang biasanya berguna untuk tingkat lulusan SMA.

Saat selesai latihan Juna dan Noe berakat kerja.

Di dalam kantor banyak yang tak tahu Juna siapa bahkan tak mengenali wajahnya. Padahal wajah Juna sangat mirip Marcello hanya saja jika dari jarak dekat dan sudah kenal dengan baik. Tapi, Juna selalu menghindari semua orang di kantor dengan menggunakan masker.

Noe juga.

"Eh.. Jun.. tolong poto kopiin ini semua terus anter keruangan atas meja biasa kamu taruh sana," ucap seorang lelaki dengan kartu pegawai terkalungkan di lehernya.

"Datrict." Baca Juna sangat pelan hampir tak mengeluarkan suara untuk bisa di dengar lawan bicaranya.

"Ah.. Ya.. baik, tunggu ya." Kepribadian terbalik saat berhadapan dengan orang-orang itu karena Juna sama tak mau membuat orang lain tahu kalo Juna Cucu Marcello.

"Aku tahu Pak James sangat tampan tapi, Kenapa perusahan J.A Company sering mendatangkan wakil Ceonya bukan Ketuanya."

"Bukan tampannya tapi, dia juga punya istri."

"Ahh.. benar itu."

"Berhentilah membicarakan lelaki yang sudah punya Istri."

"Tapi, aku tak pernah melihatnya loh apa keluarga Alexander kekurangan keturunan bahkan aku sama sekali gak ngeliat keturunannya pak James. Aku harap ada sekarang."

"Entahlah ini udah lebih dari belasan tahun dan aku cuman tahu kalo atasan kita pimpinan tertinggi itu bukan orang asli pemiliknya."

Seketika Juna selesai memfotokopi beberapa tumpuk tebal dan beralih merapikan kertasnya.

"Kamu selalu pake masker Jun?"

"Iya.."

"Eh.. Jun maaf ya.. maklum dia kelamaan Jomblo kamu lanjut kerja aja," ucap teman karyawakit lainnya yang menyikut temannya karena menanyai hal privasi Juna.

Terpopuler

Comments

Masril Mamonto

Masril Mamonto

bagus..ok lanjut thor

2021-06-21

1

Saptia Ismiraj

Saptia Ismiraj

ok lanjut

2021-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 [Pov Arjuna] Prolog.
2 [Pov Arjuna] Panti asuhan.
3 [Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4 [Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10 [Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11 SMA Alexsander
12 SMA Alexsander awal hari
13 Mata-mata
14 Kasar
15 Tidak bisa di prediksi
16 Keluarga
17 Di jemput
18 Kebenaran
19 Tidak ada yang tahu
20 Bukan lawan yang sepadan
21 Cucu Marcello
22 Bermunculan mereka
23 Kediaman Alika di Indonesia
24 Rencananya
25 Di lift.
26 Curiga
27 Siapa mereka
28 Dugaan
29 Celah
30 Mereka
31 Hampir tertangkap
32 Terbongkar
33 Pencarian
34 Peresmian
35 Mereka terlibat
36 Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37 Terkejut
38 Kedatangannya
39 Mereka
40 Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41 Tidak di sambut baik
42 Ruangan rawat
43 Setelah Lampu merah
44 J.A Company
45 Apart Gio
46 Emelly dan Arjuna
47 Pergi untuk selamanya
48 Hari yang menyenangkan
49 Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50 Kekacauan sebelum berangkat
51 Apa ada hubungannya
52 Peringatan untuk Arjuna
53 Hampir melewati batas
54 Tak menyadari
55 Pahlawan kesiangan Zavina
56 Dianggap saingan
57 Hampir celaka
58 Gara-Gara Zavina
59 Penyesalannya
60 Trauma
61 Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62 Mengira Istrinya
63 Bayi dari seorang wanita
64 Mengurus bayi
65 Takdir yang beruntung
66 Kamar Zavina
67 Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68 Ruang Makan
69 Kunjungan
70 Wilayah Sumatra
71 Jangan mencoba bermain dengannya
72 Kehancuran Damar
73 Tindakan Leo
74 Mata yang indah
75 Dennis dan ruang kerja
76 Terluka.
77 Kepulangannya
78 Acaman seperti sindiran
79 Pasar malem
80 Undangan mewah hanya untuk makan malam
81 Mall Pangeran
82 Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83 Kedatangan Diana
84 Perjalanan ke bandara
85 Kebenaran pada publik tentang Arya
86 Mansion Alexander
87 Kamar Arjuna
88 Alexander Company
89 Kolam Renang
90 Hal bahagia & Hal buruk
91 Suasana yang tidak nyaman
92 Di jalan Raya
93 Lelaki lain
94 Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95 Lawan sebandingnya
96 gombalin tapi, Kesal sendiri
97 Ancamannya
98 Kebakaran di Pabrik
99 Akan menghancurkan Aset miliknya
100 Beruntung datang tepat waktu
101 Sengaja mendekati Zavina
102 Meringankan hukuman
103 Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104 Tertembak
105 Peluru beracun
106 Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107 Hukuman Romano
108 Penyebab semuanya terjadi adalah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
[Pov Arjuna] Prolog.
2
[Pov Arjuna] Panti asuhan.
3
[Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4
[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10
[Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11
SMA Alexsander
12
SMA Alexsander awal hari
13
Mata-mata
14
Kasar
15
Tidak bisa di prediksi
16
Keluarga
17
Di jemput
18
Kebenaran
19
Tidak ada yang tahu
20
Bukan lawan yang sepadan
21
Cucu Marcello
22
Bermunculan mereka
23
Kediaman Alika di Indonesia
24
Rencananya
25
Di lift.
26
Curiga
27
Siapa mereka
28
Dugaan
29
Celah
30
Mereka
31
Hampir tertangkap
32
Terbongkar
33
Pencarian
34
Peresmian
35
Mereka terlibat
36
Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37
Terkejut
38
Kedatangannya
39
Mereka
40
Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41
Tidak di sambut baik
42
Ruangan rawat
43
Setelah Lampu merah
44
J.A Company
45
Apart Gio
46
Emelly dan Arjuna
47
Pergi untuk selamanya
48
Hari yang menyenangkan
49
Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50
Kekacauan sebelum berangkat
51
Apa ada hubungannya
52
Peringatan untuk Arjuna
53
Hampir melewati batas
54
Tak menyadari
55
Pahlawan kesiangan Zavina
56
Dianggap saingan
57
Hampir celaka
58
Gara-Gara Zavina
59
Penyesalannya
60
Trauma
61
Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62
Mengira Istrinya
63
Bayi dari seorang wanita
64
Mengurus bayi
65
Takdir yang beruntung
66
Kamar Zavina
67
Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68
Ruang Makan
69
Kunjungan
70
Wilayah Sumatra
71
Jangan mencoba bermain dengannya
72
Kehancuran Damar
73
Tindakan Leo
74
Mata yang indah
75
Dennis dan ruang kerja
76
Terluka.
77
Kepulangannya
78
Acaman seperti sindiran
79
Pasar malem
80
Undangan mewah hanya untuk makan malam
81
Mall Pangeran
82
Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83
Kedatangan Diana
84
Perjalanan ke bandara
85
Kebenaran pada publik tentang Arya
86
Mansion Alexander
87
Kamar Arjuna
88
Alexander Company
89
Kolam Renang
90
Hal bahagia & Hal buruk
91
Suasana yang tidak nyaman
92
Di jalan Raya
93
Lelaki lain
94
Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95
Lawan sebandingnya
96
gombalin tapi, Kesal sendiri
97
Ancamannya
98
Kebakaran di Pabrik
99
Akan menghancurkan Aset miliknya
100
Beruntung datang tepat waktu
101
Sengaja mendekati Zavina
102
Meringankan hukuman
103
Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104
Tertembak
105
Peluru beracun
106
Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107
Hukuman Romano
108
Penyebab semuanya terjadi adalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!