[Pov Arjuna] Panti asuhan.

Dua hari berlalu aku tinggal di panti asuhan ini tidak ada yang aku lakukan selain makan tidur dan kewajibanku untuk beribadah.

Saat asik dengan menatap keluar jendela tiba-tiba Teman sekamarku memintaku menghadap Bu Siti.

Aku mengangguk tanpa mau mengatakan terimakasih.

Aku mendatangi tempat Bu Siti lalu berdiri dan mengetuk pintu lalu masuk dengan permisi.

"Arjuna... Duduklah." Aku duduk di sofa yang Bu Siti persilakan.

"Kamu tetap akan sekolah Arjuna," kekeh Bu Siti. Aku menunduk.

"Jika tidak bisa saya tidak masalah, bu." Aku menatap lantai melihat kaki sebelah yang jari kakinya aku gerakkan didalam sendal rumah.

"Tidak bisa sayang... kamu tetap melanjutkannya." Bu Siti menjelaskan lagi dengan nada suara yang lebih lembut sambil berjalan menghampiriku lalu mengusap pipiku.

"Pendidikan itu penting setelah kamu dewasa dan setelah kamu mampu kamu akan punya bekal untuk menjalani hidup yang lebih baik di luar sana, Juna."

Aku mengangkat wajahku menatap Bu Siti yang berjongkok dirpanku.

Dengan sangat, mau tidak mau aku harus patuh. Karena siapa lagi yang akan menjadi tempatku berlindung sekarang.

Bu Siti mengatakan hal yang benar. Jika aku mau lebih baik maka aku harus melanjutkan pendidikanku lagi pula aku tidak akan bisa bertahan tanpa adanya pengetahuan sebelum prakteknya.

Sekolah Dasar .

Aku berjalan Santai melangkah melewati setiap kotak paping di jalan setapak menuju gerbang kecil, hingga sampai di depan kelas aku duduk di bangku ku seperti biasa. Dua hari aku tidak bersekolah itu membuatku tidak bisa tersenyum lagi setelah hari itu. Setelah dari ruangan Bu Siti aku baru sadar kalo aku memang harus sekolah.

Duduk di kursi kelas mengikuti pelajaran seperti biasa.

Aku sadar teman-teman yang membenciku sedang membicarakanku.

Mereka masih anak-anak dan aku juga mereka akan melihat dan merasakan jika mereka mau jadi aku.

Aku akan biarkan kalo mereka hanya memperhatikan dan menatapku.

Waktu pulang sekolah tiba. Aku yang sudah keluar gerbang kecil seketika di bawa teman-teman ke tempat lain aku sebenarnya tidak mau tapi, mereka memaksa.

Aku bisa menganggap mereka mau menjahiliku wajah mereka tak bisa terlihat baik walaupun sudah pura-pura, dasar anak-anak.

Disini gang sepi tempat aku berjalan sendirian dari panti. Teman-teman menatapku tiba-tiba menarik tasku dan menumpahkan isi didalamnya.

"Hahah... Gak punya Ibu... Gak Punya ayah." Mereka bernyayi layaknya seperti mengejek dengan menepuk tangan.

Mau membully ku mereka mengajakku ketempat ini, anak jaman sekarang.

Mereka kira aku selemah itu.

"Itu Kenyataan Teman-teman kenapa kalian membuat lagu yang membuatku bosan Hem." Kataku tanpa menatap mereka.

Aku merapikan semua barang yang di hamburkan keluar dari tasku.

Tiba-tiba datang ibu dari anak-anak ini dan menatapku.

"Sudah tidak punya ibu dan keluarga juga ayah berani sekali kamu mengajak anak-anak bermain denganmu," ucap salah satu ibu itu. Aku sudah selesai membereskan peralatan sekolah yang berceceran di tanah.

Aku menatap ibu dari anak-anak ini.

"Aku tidak mengajak mereka kemari, Mereka membawaku kemari mereka mengatakan kebohongan dan jangan salahkan aku, Kalian jika sudah membenci ibu ayah ku silakan, Kalian berhak tapi, jangan didepan anak kecil seperti inj," ucapku. Melangkah pergi tanpa mengatakkan apapun.

"Lihat dia bicara seperti orang dewasa."

"Didikan panti asuhan memang jelek," ucap ibu lainnya.

"Ayolah kita pulang kasihan anak-anak pasti lelah."

Aku menatap kedepan wajah tanpa ekspresi apapun aku merasa tak mau menangis dan tersenyum juga marah, buatku itu semua tidak ada pentingnya.

Beberapa hari berlalu dan anak-anak pembully yang masih anakingusan itu terus mengangguku bahkan di dalam kelas sampai guru yang mendengarkannyapun marah. Aku santai saja toh itu nyataan Mau menilai apapun terserah mereka.

Kemarahan dan air mataku sangat berharga untuk marah pada mereka yang hanya membuatku lelah.

Waktu yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang dan saat ini semester Sekolah dasar dimulai untuk ujian lagi.

Saat Ujian sekolah semua esai juga soal dengan jawaban pilih aku mengerjakannya dengan baik dari seminggu ulangan dan berakhir di hari sabtu.

Aku yang sekarang berjalan keluar kelas tiba-tiba mendapatkan sodaoran bingkisan dari seorang guru, dia guruku wali kelasku dulu dan sekarang juga masih beliau ini.

"Ibu tahu kamu pasti udah merasa dewasa. Ibu Gak maksud buat nilai kamu Arjuna, tapi para guru yang melihat sikap kamu lebih diam dari pada murid lain buat kami sedih dan satu lagi Semua guru nitip ini ke Arjuna, Di gunakan dengan baik ya nak, Ibu Harap kamu pasti akan jadi orang sukses kedepannya." Katanya menyerahkan dengan tatapan sayu dan wajah tersenyum.

"Ini apa Bu? Saya buat masalah ya," ucap ku heran karena selama ini aku tidak pernah mendapatkannya.

"Bukaan Ini cuman hadiah, Pertanyaan kamu itulo yang aneh, mana ada Arjuna, Hukuman kok judulnya hadiah," ucap bu guru.

Aku berterimakasih mengangguk dan bu Guru pergi meninggalkanku.

Aku pulang ke panti Asuhan dan mendatangi ruangan Bu Siti.

"Assalamualaikum. " Sekarang aku harus rajin mengatakan Salam juga disini karena Bu Siti mengajarkannya.

"Waalaikumsalam Arjuna, Masuk nak Ada apa," ucap belaiu yang sedang mengerjakan sesuatu.

"Bu.. Ini dari Bu guru katanya hadiah dan katanya semua guru juga ngasih dan semuanya ada didalam sana." Jelasku dengan rinci dan pelan juga sopan.

"Oh iya.. Kenapa kamu bawa ke ibu, Kamu buka dulu hadiah ini di jalan," ucap Bu siti membuatku kaget.

"Eh.. iya Bu Maaf," jawabku jujur karena ternyata isinya uang bantuan jadi aku langsung memberikan pada Bu Siti.

"Iya Gak papa besok lagi kalo barang yang orang kasih jangan buka di jalanan apa lagi kamuliatnya di tempat ramai, Iya kalo itu isinya barang biasa kalo uang bisa jadi incaran orang jahat, Paham Nak," ucap Bu Siti dengan pelan.

Aku mengangguk. Beliau mengusap kepalaku dan memintaku untuk salin dan istirahat.

Terpopuler

Comments

Edyson

Edyson

orang yg sholeh

2022-12-13

1

Edmundus Ason

Edmundus Ason

terlalu tiba2 tu nenek muncul, masihbelum ngerti ceritanya

2021-07-22

2

Henny Titiek Poerbowati

Henny Titiek Poerbowati

Sdh baca jauh, tiba2 histori hilang, masak disuruh baca ulang sih?? parah nih

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 [Pov Arjuna] Prolog.
2 [Pov Arjuna] Panti asuhan.
3 [Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4 [Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10 [Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11 SMA Alexsander
12 SMA Alexsander awal hari
13 Mata-mata
14 Kasar
15 Tidak bisa di prediksi
16 Keluarga
17 Di jemput
18 Kebenaran
19 Tidak ada yang tahu
20 Bukan lawan yang sepadan
21 Cucu Marcello
22 Bermunculan mereka
23 Kediaman Alika di Indonesia
24 Rencananya
25 Di lift.
26 Curiga
27 Siapa mereka
28 Dugaan
29 Celah
30 Mereka
31 Hampir tertangkap
32 Terbongkar
33 Pencarian
34 Peresmian
35 Mereka terlibat
36 Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37 Terkejut
38 Kedatangannya
39 Mereka
40 Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41 Tidak di sambut baik
42 Ruangan rawat
43 Setelah Lampu merah
44 J.A Company
45 Apart Gio
46 Emelly dan Arjuna
47 Pergi untuk selamanya
48 Hari yang menyenangkan
49 Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50 Kekacauan sebelum berangkat
51 Apa ada hubungannya
52 Peringatan untuk Arjuna
53 Hampir melewati batas
54 Tak menyadari
55 Pahlawan kesiangan Zavina
56 Dianggap saingan
57 Hampir celaka
58 Gara-Gara Zavina
59 Penyesalannya
60 Trauma
61 Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62 Mengira Istrinya
63 Bayi dari seorang wanita
64 Mengurus bayi
65 Takdir yang beruntung
66 Kamar Zavina
67 Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68 Ruang Makan
69 Kunjungan
70 Wilayah Sumatra
71 Jangan mencoba bermain dengannya
72 Kehancuran Damar
73 Tindakan Leo
74 Mata yang indah
75 Dennis dan ruang kerja
76 Terluka.
77 Kepulangannya
78 Acaman seperti sindiran
79 Pasar malem
80 Undangan mewah hanya untuk makan malam
81 Mall Pangeran
82 Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83 Kedatangan Diana
84 Perjalanan ke bandara
85 Kebenaran pada publik tentang Arya
86 Mansion Alexander
87 Kamar Arjuna
88 Alexander Company
89 Kolam Renang
90 Hal bahagia & Hal buruk
91 Suasana yang tidak nyaman
92 Di jalan Raya
93 Lelaki lain
94 Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95 Lawan sebandingnya
96 gombalin tapi, Kesal sendiri
97 Ancamannya
98 Kebakaran di Pabrik
99 Akan menghancurkan Aset miliknya
100 Beruntung datang tepat waktu
101 Sengaja mendekati Zavina
102 Meringankan hukuman
103 Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104 Tertembak
105 Peluru beracun
106 Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107 Hukuman Romano
108 Penyebab semuanya terjadi adalah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
[Pov Arjuna] Prolog.
2
[Pov Arjuna] Panti asuhan.
3
[Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4
[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10
[Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11
SMA Alexsander
12
SMA Alexsander awal hari
13
Mata-mata
14
Kasar
15
Tidak bisa di prediksi
16
Keluarga
17
Di jemput
18
Kebenaran
19
Tidak ada yang tahu
20
Bukan lawan yang sepadan
21
Cucu Marcello
22
Bermunculan mereka
23
Kediaman Alika di Indonesia
24
Rencananya
25
Di lift.
26
Curiga
27
Siapa mereka
28
Dugaan
29
Celah
30
Mereka
31
Hampir tertangkap
32
Terbongkar
33
Pencarian
34
Peresmian
35
Mereka terlibat
36
Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37
Terkejut
38
Kedatangannya
39
Mereka
40
Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41
Tidak di sambut baik
42
Ruangan rawat
43
Setelah Lampu merah
44
J.A Company
45
Apart Gio
46
Emelly dan Arjuna
47
Pergi untuk selamanya
48
Hari yang menyenangkan
49
Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50
Kekacauan sebelum berangkat
51
Apa ada hubungannya
52
Peringatan untuk Arjuna
53
Hampir melewati batas
54
Tak menyadari
55
Pahlawan kesiangan Zavina
56
Dianggap saingan
57
Hampir celaka
58
Gara-Gara Zavina
59
Penyesalannya
60
Trauma
61
Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62
Mengira Istrinya
63
Bayi dari seorang wanita
64
Mengurus bayi
65
Takdir yang beruntung
66
Kamar Zavina
67
Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68
Ruang Makan
69
Kunjungan
70
Wilayah Sumatra
71
Jangan mencoba bermain dengannya
72
Kehancuran Damar
73
Tindakan Leo
74
Mata yang indah
75
Dennis dan ruang kerja
76
Terluka.
77
Kepulangannya
78
Acaman seperti sindiran
79
Pasar malem
80
Undangan mewah hanya untuk makan malam
81
Mall Pangeran
82
Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83
Kedatangan Diana
84
Perjalanan ke bandara
85
Kebenaran pada publik tentang Arya
86
Mansion Alexander
87
Kamar Arjuna
88
Alexander Company
89
Kolam Renang
90
Hal bahagia & Hal buruk
91
Suasana yang tidak nyaman
92
Di jalan Raya
93
Lelaki lain
94
Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95
Lawan sebandingnya
96
gombalin tapi, Kesal sendiri
97
Ancamannya
98
Kebakaran di Pabrik
99
Akan menghancurkan Aset miliknya
100
Beruntung datang tepat waktu
101
Sengaja mendekati Zavina
102
Meringankan hukuman
103
Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104
Tertembak
105
Peluru beracun
106
Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107
Hukuman Romano
108
Penyebab semuanya terjadi adalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!