[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja

Hari ini hari pertama masuk SMP, setelah beberapa minggu libur semester. Lalu bersiap untuk berangkat. Jarak tak terlalu jauh dari rumah aku dan Noe akan berangkat bersama saja. Bu Dewi sengaja mendaftarkan kami berdua bersamaan.

Awalnya aku kaget tapi, aku kembali biasa. Tak perlu terkejut berlebihan, itu pikirku.

Aku bersiap dengan pakaian SMP Gumilang Atmadja. Kemeja putih dan Dasi berwarna biru dan celana dasar panjang biru serta potongan rambutku yang sudah sangat rapi, hanya dengan potongan undercut setandar untuk anak sekolah.

Noe dengan rambutnya selalu di cukur tidak terlalu habis.

Kami berdua memasang dasi dengan menatap cermin Noe bahkan terlihat lebih baik dariku yang sudah rapi. Aku memang rapi juga tapi, jika sudah pulang sekolah aku tak akan terlihat rapi lagi.

Kami berdua keluar dari kamar dan pamit.

Ini adalah hari dimana aku masuk sekolah setelah pertama kali mendaftar sekolah dasar aku dengan ibu kini aku dengan orang berbeda. Sekarang pun aku juga baru sadar kalo aku lulus Sekolah dasar pun tanpa kehadiran mereka dan satu anak kecil yang seharunya bisa ku gendong dan ku ajak bercanda.

Menyebalkan bagaimana aku tidak akan menyalahkan takdir jika situasinya membuat mental ku terguncang dan hatiku sakit. Aku bahkan sempat ingin menyusul mereka tapi, setelah aku berpikir ternyata aku belum melakukan apa yang ibu pinta dan melakukan hal hebat dalam hidupku termasuk apa yang aku bawa untuk datang bersama mereka.

Helaan nafasku dan berjalan mengikuti Noe yang sudah mencium tangan Bu siti dan Bu Dewi.

Aku datang dan melakukan apa yang Noe lakukan tadi.

"Juna kita berangkat bareng bu Dewi aja." Aku mengangguk mengiayakan perkataan Noe.

Kami bertiga berjalan keluar panti dan naik mobil taksi Online yang aku tak salah kalo yang aku lihat orangnya selalu sama bahkan hidunya mancung dan kulitnya putih.

Bahkan Sopir itu juga mengenakan jamtangan yang sepertinya tangannya sudah biasa mengenakan jam tangan dan sangat pantas untuk ia gunakan.

Huuft... sudahlah untuk apa aku berpikiran aneh lebih baik aku melihat ke arah dimana langit yang aku temui selalu sama. Hanya saja cuaca yang merubahnya.

Dalam perjalanan yang sunyi tanpa suara di dalam mobil taksi ini, hingga sampai di depan gerbang sekolah Aku dan Noe turun dari mobil bersamaan dan Bu Dewi menyusul kami berdua. Tidak terasa, karena begitu sunyi.

Bu Dewi terlihat berjalan mendekati ku dan Noe tersenyum berjalan maju lalu mengusap kepala kita berdua bergantian dengan lembut.

Kami meraih tangan Bu Dewi bergantian dan menciumnya. Mengucapkan salam lalu pergi meninggalkan Bu Dewi yang pastinya masih menatap kami sampai memasuki Gerbang sekolah.

Aku dan Noe langsung melangkah mencari kelas kami setelah Bu Dewi memberitahu aku dan Noe semalam. Bu Dewi juga mengatakan jika kami tidak perlu pergi mendaftar karena Bu Dewi sudah mengurusnya kami tinggal belajar hingga mendapat nilai terbaik dan lulus dengan nilai terbaik juga.

Aku setuju saja, tidak terlalu menyusahkan, menguntungkan itu malah menyenangkan, pikirku.

Aku mencari tempat duduk dekat jendela paling belakang dan Noe pastinya di sampingku karena dia hanya bisa dekat denganku.

Aku pun sama hanya bisa dekat dengan Noe, jika dekat dengan Orang baru pastinya aku tidak cocok, kecuali orang itu seperti Noe.

Baru saja duduk di kursi Kelas tak lama kelas pun memulai dengan guru pertama yang ternyata akan menjadi wali kelas dan juga perkenalan kelas dan semua murid.

Di mulai dari bangku paling depan sebelah kanan aku menatapnya dalam diam sesekali ikut bertepuk jika yang didepan terlihat menarik.

Sampai di bagianku aku bangkit berdiri dari dudukku

Aku memperkenalkan diriku.

Aku mendengar mereka berbisik-bisik aneh tapi, aku biasa saja, tidak peduli karena aku memang tidak peduli.

"Nama Dewa Arjuna, Kalian bisa cari gue di panti asuhan Alexander. Gue tinggal disana. Jangan berharap atau menduga gue anak orang kaya, sekian." Aku kembali duduk setelah selesai memperkenalkan diri.

Saat itu juga semua diam mendengar suaraku yang seperti suara bariton. Sudahlah lagian aku juga tak perduli.

Lalu Noe.

"Salam kenal semuanya nama gue Noe, buat nama panjang nanti kalian tau juga gue lebih suka di panggil Noe, gue gak banyak hobi tapi, kalo buat deket temen mungkin gue bisa, Gue tinggal sama kaya Arjuna Di panti Asuhan Alexander. Gue merasa kalian gak akan cocok sama gue ataupun Arjuna tapi, gak masalah Karena selagi kalian berbaik hati dan gak jahatin kita, kita akan mempermasalahin itu," ucapan Noe seakan peringatan untuk semua yang ada di kelas termasuk guru didepan yang menatap terkejut.

"Waah... Noe kamu lancar sekali ya, Gak gugup sama sekali, kalo gitu terimakasih Noe selamat bergabung di kelasku dan juga kalian saya juga dengar gunjingan kalian," ucap guru itu pada Noe yang langsung mengangguk dan kembali menghampiriku.

"Anak jaman sekarang beraninya ngomong sembunyi-sembunyi," ucap pelan guru itu tanpa menatap muridnya sedangkan aku bisa mendengar bahkan melihat ekspresinya dengan jelas.

Aku berdecih dan mengeluarkan buku juga alat tulis.

****

Bel berbunyi.

Aku melangkahkan kaki keluar kelas setelah beberapa jam Acra memperkenalkan diri dan guru itu memberitahukan tentang jadwalnya, tak lama jam pertama berakhir.

Istirahat pertama tentunya, waktu pertama di sebuah SMP Gumilang Atmadja.

Aku ataupun Noe tak pergi untuk kekantin.

Aku menatap beberapa orang yang berlalu lalang di lorong sekolah.

Santai biasa, hanya sekedar menatap tapi, tatapan mereka tampaknya sangat antusias dan senang.

Noe sedikit berisik di samping telingaku karena terus mengatakan jika aku akan menjadi idola sekolah, jika aku akan menjadi anak laki-laki paling tampan dan dingin di SMP Gumilang Atmadja.

"Berisik," ucapku saat Noe selesai mengatakan itu padaku .

"Hahah Ok, ok...Maaf ya Jun," ucap Noe.

"Sabar.. sabar resiko punya temen seatap sepenanggungan hobinya mulut cabe."

Sampai langkah yang terus kami capai untuk sampai di kantin. Kenapa niat tidak kekantin malah jadi masuk kantin.

Kami berdua duduk di meja yang masih kosong.

Noe pergi sebentar untuk mengambilkan makanan ringan atau roti pengganjal perut. Noe tahu aku tidak bisa jajan sembarang, Bu Dewi sudah mengatakannya pada Noe.

Aku pun tidak memegang uang sakuku sendiri. Aku meminta Noe saja yang memegangnya.

Bu Dewi juga mengizinkannya jadi tidak masalah Bukan. Lagian untuk sekarang aku hanya perlu bernafas dan hidup, tidak tahu kalo nanti.

Dari kejauhan Noe terlihat tersenyum padaku dengan memperlihatkan Roti dan Sebotol air mineral.

Baru saja Noe duduk kedua perempuan datang tiba-tiba sepertinya kakak kelas kelas Sembilan, atau entahlah dandanan mereka berbeda dari anak yang baru masuk sepertiku dan bentuk mereka dari arah mereka mendekati mejaku terlihat agak dewasa.

"Hay.. nama aku Elina," ucap salah satunya tiba-tiba saat sampai didepan mejaku dan mengulurkan tangannya juga menyapaku tapi, aku menoleh ke arah lain tidak peduli dengan uluran tangan itu. Noe duduk didepanku.

Aku beralih menatap Noe dan menatap dengan kerlingan mata pelan mengisyaratkan untuk mengurusnya.

Noe mengangguk dan melirik malu juga tidak enak pada kedua kakak kelas perempuan itu.

"Maaf ya Kakak-kakak Arjuna ini tidak terlalu suka, jadi kalo moodnya baik mungkin, Arjuna akan nerima salam kenal dari kalian," ucap Noe dengan senyuman ramahnya.

Ketiga Perempuan kakak kelas itu mengangguk paham dan tersenyum karena Noe tanpa sengaja sudah memberi tahukan namaku. Sudahlah terserah Noe, yang penting mereka pergi.

Sebenarnya aku malas didekati perempuan mereka membuatku risih kecuali, ibu. Dengan Bu Siti dan bu Dewi saja aku bahkan tidak terlalu dekat dan menjaga jarak.

"Oh... Gitu... tapi, temen lo ganteng juga Boleh dong kita kenalan sebentar," ucap Perempuan itu dengan bahasa yang terlihat sama dengan wajahnya.

"Permisi," ucapku bangkit pergi dari sana Noe bahkan mengejarku dan ikut membiarkan kedua perempuan itu disana. Aku merasa mereka masih menatapku.

"Menarik." Kata mereka yang masih bisa aku dengar.

Terdengar suara Bel

Waktu istirahat berakhir dengan suara Bel.

Kembali masuk kedalam kelas dan memulai kelas lainnya.

Terpopuler

Comments

Halu

Halu

😭😭

2023-09-02

0

latamulyadi

latamulyadi

sabar...segala sesuatu itu butuh proses...klo mau cepet...tuh cabe rawit ,baru cepet....

2022-03-15

0

Yenni Emoks

Yenni Emoks

msih bingung cerita nya nih..lnjut thor

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 [Pov Arjuna] Prolog.
2 [Pov Arjuna] Panti asuhan.
3 [Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4 [Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9 [Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10 [Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11 SMA Alexsander
12 SMA Alexsander awal hari
13 Mata-mata
14 Kasar
15 Tidak bisa di prediksi
16 Keluarga
17 Di jemput
18 Kebenaran
19 Tidak ada yang tahu
20 Bukan lawan yang sepadan
21 Cucu Marcello
22 Bermunculan mereka
23 Kediaman Alika di Indonesia
24 Rencananya
25 Di lift.
26 Curiga
27 Siapa mereka
28 Dugaan
29 Celah
30 Mereka
31 Hampir tertangkap
32 Terbongkar
33 Pencarian
34 Peresmian
35 Mereka terlibat
36 Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37 Terkejut
38 Kedatangannya
39 Mereka
40 Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41 Tidak di sambut baik
42 Ruangan rawat
43 Setelah Lampu merah
44 J.A Company
45 Apart Gio
46 Emelly dan Arjuna
47 Pergi untuk selamanya
48 Hari yang menyenangkan
49 Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50 Kekacauan sebelum berangkat
51 Apa ada hubungannya
52 Peringatan untuk Arjuna
53 Hampir melewati batas
54 Tak menyadari
55 Pahlawan kesiangan Zavina
56 Dianggap saingan
57 Hampir celaka
58 Gara-Gara Zavina
59 Penyesalannya
60 Trauma
61 Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62 Mengira Istrinya
63 Bayi dari seorang wanita
64 Mengurus bayi
65 Takdir yang beruntung
66 Kamar Zavina
67 Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68 Ruang Makan
69 Kunjungan
70 Wilayah Sumatra
71 Jangan mencoba bermain dengannya
72 Kehancuran Damar
73 Tindakan Leo
74 Mata yang indah
75 Dennis dan ruang kerja
76 Terluka.
77 Kepulangannya
78 Acaman seperti sindiran
79 Pasar malem
80 Undangan mewah hanya untuk makan malam
81 Mall Pangeran
82 Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83 Kedatangan Diana
84 Perjalanan ke bandara
85 Kebenaran pada publik tentang Arya
86 Mansion Alexander
87 Kamar Arjuna
88 Alexander Company
89 Kolam Renang
90 Hal bahagia & Hal buruk
91 Suasana yang tidak nyaman
92 Di jalan Raya
93 Lelaki lain
94 Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95 Lawan sebandingnya
96 gombalin tapi, Kesal sendiri
97 Ancamannya
98 Kebakaran di Pabrik
99 Akan menghancurkan Aset miliknya
100 Beruntung datang tepat waktu
101 Sengaja mendekati Zavina
102 Meringankan hukuman
103 Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104 Tertembak
105 Peluru beracun
106 Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107 Hukuman Romano
108 Penyebab semuanya terjadi adalah
Episodes

Updated 108 Episodes

1
[Pov Arjuna] Prolog.
2
[Pov Arjuna] Panti asuhan.
3
[Pov Arjuna] Panti Asuhan (part II)
4
[Pov Arjuna ] SMP Gumilang Atmadja
5
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part II)
6
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part III)
7
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (Part IV)
8
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part V)
9
[Pov Arjuna] SMP Gumilang Atmadja (part VI)
10
[Pov Arjuna] Kelulusan SMP Gumilang Atmadja
11
SMA Alexsander
12
SMA Alexsander awal hari
13
Mata-mata
14
Kasar
15
Tidak bisa di prediksi
16
Keluarga
17
Di jemput
18
Kebenaran
19
Tidak ada yang tahu
20
Bukan lawan yang sepadan
21
Cucu Marcello
22
Bermunculan mereka
23
Kediaman Alika di Indonesia
24
Rencananya
25
Di lift.
26
Curiga
27
Siapa mereka
28
Dugaan
29
Celah
30
Mereka
31
Hampir tertangkap
32
Terbongkar
33
Pencarian
34
Peresmian
35
Mereka terlibat
36
Sampah yang harus membersihkan sampah lebih bau
37
Terkejut
38
Kedatangannya
39
Mereka
40
Dua Berandal yang tunduk pada Perempuan yang sangat penting di hidupnya
41
Tidak di sambut baik
42
Ruangan rawat
43
Setelah Lampu merah
44
J.A Company
45
Apart Gio
46
Emelly dan Arjuna
47
Pergi untuk selamanya
48
Hari yang menyenangkan
49
Menjadikan Menantu dengan alasan bisnis
50
Kekacauan sebelum berangkat
51
Apa ada hubungannya
52
Peringatan untuk Arjuna
53
Hampir melewati batas
54
Tak menyadari
55
Pahlawan kesiangan Zavina
56
Dianggap saingan
57
Hampir celaka
58
Gara-Gara Zavina
59
Penyesalannya
60
Trauma
61
Kembali semula, walau tidak sebenarnya
62
Mengira Istrinya
63
Bayi dari seorang wanita
64
Mengurus bayi
65
Takdir yang beruntung
66
Kamar Zavina
67
Waktu tidur yang menjadi Waktu bercerita
68
Ruang Makan
69
Kunjungan
70
Wilayah Sumatra
71
Jangan mencoba bermain dengannya
72
Kehancuran Damar
73
Tindakan Leo
74
Mata yang indah
75
Dennis dan ruang kerja
76
Terluka.
77
Kepulangannya
78
Acaman seperti sindiran
79
Pasar malem
80
Undangan mewah hanya untuk makan malam
81
Mall Pangeran
82
Malam buruk untuk di luar rumah dan di dalam rumah
83
Kedatangan Diana
84
Perjalanan ke bandara
85
Kebenaran pada publik tentang Arya
86
Mansion Alexander
87
Kamar Arjuna
88
Alexander Company
89
Kolam Renang
90
Hal bahagia & Hal buruk
91
Suasana yang tidak nyaman
92
Di jalan Raya
93
Lelaki lain
94
Alat canggih mempermudah mendapatkan informasi terinci.
95
Lawan sebandingnya
96
gombalin tapi, Kesal sendiri
97
Ancamannya
98
Kebakaran di Pabrik
99
Akan menghancurkan Aset miliknya
100
Beruntung datang tepat waktu
101
Sengaja mendekati Zavina
102
Meringankan hukuman
103
Penyamaran Petugas Bandara dan Pramugara
104
Tertembak
105
Peluru beracun
106
Bangun dari koma tapi, tak di sambut baik
107
Hukuman Romano
108
Penyebab semuanya terjadi adalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!