Zhafran semakin kesal lalu menggendong Daisy ke kamar dan men cium kepala Daisy sampai puas. Zhafran membuka dasi dan kemejanya lalu merebahkan tubuhnya pada Daisy. Dia mulai mengecup keningnya, bibirnya lalu terus turun kebawah sampai lehernya.
Dengan tubuh besar yang berte lanjang dada dia merebahkan dirinya ke atas tubuh Daisy, kulit Daisy terasa hangat walaupun hawa diruangan itu lumayan dingin. Semakin menempel hingga hangatnya tubuh Daisy menyatu dengan Zhafran.
Keduanya saling mendengar hembusan nafas, tapi mata Zhafran mulai menggelap melihat wajah Daisy yang memerah dan terlihat menggairahkan membuatnya terangsang. Dengan lembut Zhafran membelai rambut Daisy dan berbisik," Daisy," lalu dia mencium Daisy dengan gejolak panas yang membara, ciuman itu berlari liar di sekitar leher mungil Daisy dan mendaratkan tanda kecil bewarna merah pudar.
Tapi Zhafran menghentikan langkahnya lebih jauh dan berkata pada Daisy," tidurlah," lalu meninggalkan Daisy dengan keadaan tegang. Dia menuju kamar mandi untuk mandi air dingin dan meredakan gejolaknya yang membara. Zhafran selalu teringat dia tidak akan pernah melakukan hal yang tidak diinginkan istrinya, sejauh ini mereka belum berhubungan lebih mendalam tapi Zhafran juga lelaki normal, selama ini dia selalu menekan hasrat terpendamnya, dia takut jika berlebihan akan membuatnya kehilangan kendali.
Daisy yang merasa hampir melepaskan penjagaannya hanya bisa bergumam pelan menahan malu, tidak hanya Zhafran. Daisy juga wanita normal, apalagi ketika Zhafran melakukan hal-hal yang membuatnya panas. Dia takut terlena tapi dia juga mulai merasa hari ke hari tekanan hasrat itu semakin jadi saat didekat Zhafran. Dia merasa lega karna Zhafran menghentikan tindakan cabulnya, tapi juga dia merasa apakah Zhafran tidak tertarik pada tubuhnya. Tidak butuh waktu yang lama Daisy tertidur pulas terlihat jelas malam ini adalah malam bahagianya merayakan ulang tahun bersama orang terkasih.
Keesokan harinya.
Melihat istrinya baru bangun tidur," morning," sapanya hangat sambil menyeruput susu hangatnya.
Sudah tidak asing dengan pemandangan menawan ini setiap pagi, membuat Daisy selalu bersyukur pada Tuhan karna dilahirkan didunia ini dan bisa menyaksikan wajah malaikat itu setiap hari, dia pun menjawab," morning."
"Mandi lalu sarapan bukankah kamu ada kegiatan hari ini," ucap Zhafran tanpa memandang Daisy hanya membaca koran ditangannya.
Daisy dan Zhafran menikmati sarapan mereka seperti dirumah tapi rasa makanannya tidak asing, mungkinkah bibi yang menyiapkannya untuk Zhafran dan aku. Betapa luar biasa punya bibi sepertinya pasti gaji nya tidaklah sedikit. Membuat Daisy semakin penasaran dengan sosok bibi tersebut.
Melihat Zhafran telah selesai sarapan Daisy pun bertanya," apakah kamu akan bergabung nanti?" dengan penuh harapan Daisy memandang mata Zhafran.
Tidak ada ekspresi apapun Zhafran hanya menjawab," kamu sangat ingin aku bergabung ya?" lalu tersenyum tipis.
"Cuma tanya, masa sudah disini tapi gak gabung sama yang lainnya."
Zhafran tidak tahu kalau Daisy menantikan kemenangannya saat bertaruh kalau Zhafran akan datang. Dia hanya menunggu uang taruhan senilai Rp.1000.000,-.
"Daisy ini untukmu."
Zhafran memberikan Black Card, kartu legendaris yang hanya dimiliki Sultan.
"Untuk apa?"
"Aku terlalu ceroboh sampai lupa memberimu jajan bulanan, selama ini makanan yang kau siapkan juga adalah uangmu. Maafkan aku sampai lupa tanggung jawabku, kau bebas membelanjakannya, didalamnya ada sedikit uang sekitar Rp.5 miliar."
Sebenarnya Daisy dari awal tidak meminta atau mengharapkan uang dari Zhafran dia takut menjadi ketergantungan dan ketika Zhafran pergi dia menjadi manja dan tidak bisa hidup mandiri tapi karna dia paham betul apa itu tugas hak dan tanggung jawab berumah tangga, Daisy menerima Black Cardnya Zhafran dengan tulus. Tapi Rp.5 miliar bukanlah sedikit justru dia menjadi khawatir untuk menggunakannya, dia tahu Zhafran adalah seorang pekerja keras, walaupun ingin memakainya setidaknya dia hanya menggunakan seperlunya saja.
[Tok tok] "Suara ketukan pintu."
Zhafran memberi perintah pada Ran untuk mengawasi dan menemani Daisy saat dia tidak berada di perusahaan. Mungkin dengan bersama sesama perempuan akan membuat Daisy lebih nyaman."
"Ran sudah datang menjemputmu pergilah bersamanya."
"Baiklah."
"Begitu saja?"
Zhafran sudah memasang pose siap untuk menerima kecupan pagi tapi Daisy masih tidak sadar. Akhirnya dia mendekat dan mengecup bibir Daisy," emmuah jangan nakal," katanya.
Daisy memerah malu karna di sebelahnya ada Ran, setelah itu mereka kembali keruangan Daisy.
"Ran, aku akan beristirahat sebentar. Kalau sibuk kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu."
"Baik Nyonya. Saya akan mengirim pesan nanti. Selamat beristirahat."
Karna merasa masih gerah Daisypun pergi untuk mandi lagi. Selesai mandi dia mengeringkan rambut sambil memainkan ponselnya. Ada beberapa pesan masuk yang belum terbaca mulai tadi malam. Sebagaian pesan dari Rose yang mengomel karna dia tidak menjawab panggilannya dan banyak pesan dari Rose berisi kalimat ucapan selamat ulang tahun dari sahabatnya. Segera dia menelpon Rose.
"Halo beb, kenapa baru nelpon sih? semalam kemana aja ?"
"Maaf aku berada di Atson Hills karna tur kantor dan juga semalam aku bersama Zhafran."
"Serius Atson Hills yang itu? Mentang-mentang udah nikah jadi lupa sama sahabat sendiri yah. Kalo free ketemuan ya aku mau kasih kado."
"Ya. Yang itu. Nanti aku kabarin ya. Sekarang mau bersiap ada acara di pantai. Sampai jumpa sayang."
Beberapa menit kemudian.
[ Dering dering]" Suara ponsel Daisy berdering lagi.
Daisy melihat ada lagi nomor baru yang menelponnya, ragu tapi tetap menerimanya.
"Sysy ini aku Jullian. Kamu lagi apa ?"
"Baru selesai mandi. Kenapa ?"
"Kamu ikut acara dipantai kan. Aku juga diundang, mau kebawah bareng ?"
"Luar biasa makasih loh tapi mana berani aku pergi bareng kamu, tau gak fansmu itu mengerikan bisa di bully se asia kalau sampai kedapatan jalan bareng. Entar ketemu aja dibawah dengan normal."
"Hahaha bercanda kok. Aku cuma mau mastiin kamu ikutan atau gak. Yauda aku mau sarapan dulu. Bye."
[ Dering dering]
Daisy melihat Jullian menelponnya lagi.
"Kenapa Jul?"
"Gak enak banget di panggil Jul. Hampir lupa hari ini kan kamu ulang tahun. Mau kado apa ?"
"Hahaha gak usah kado, traktir aja aku seafood kaya 4 tahun lalu."
"Hahaha kamu gak berubah yah. Ok deh aku lanjut lagi. Bye."
Daisy merasa sangat bahagia karna masih banyak orang-orang baik dan perduli padanya. Kedua temannya yang masih mengingat hari lahirnya dan juga hadiah terindah dari suaminya.
Dia tahu Zhafran orang mampu yang berkecukupan tidak salah jika bisa membeli barang mahal, dan Daisy bisa menerima semua perlakuan berlebihan dari suaminya dia menghargai dan menghormatinya. Dan saat membuat kejutan seperti semalam, dia tahu kalau suaminya bukanlah orang yang punya kepribadian romantis jadi untuk menciptakan momen tersebut dibutuhkan usaha, sangat terasa semua yang dia lakukan penuh ketulusan.
[ Tok tok ] "Suara ketukan pintu."
Bersambung.
Terimakasih banyak atas semua Vote dan Likenya.
Terimakasih banyak atas segala saran, masukan dan suportnya saya sangat amat bahagia.
Terimakasih sudah mau membaca novel yang biasa- biasa ini.
Sekali lagi jangan bosan Like, Komen, Vote, Klik ❤ dan Rate bintang lima yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
❤ yüñdâ ❤
jangan" yg bikin sarapan tiap hari zafran tp ngakunya gk bisa masak
2020-09-03
5
⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛
kpn zhaf dn Daisy Sling ungkapkan cinta nich
2020-08-28
5
Sept September
pagiii ....
Salam jempol...
semangat yàaaaa 🙄
Sept 💝
2020-08-21
5