Bab.18 - Ngambek

Daisy mulai kesal dan bergumam pelan," astaga kayaknya aku salah orang deh Jullian gak lebay dan sesombong dia, udahlah harus cepat keluar bisa emosi aku kelamaan sama dia."

Tanpa sengaja Daisy melihat gelang rantai putih bermotif Bulan Sabit melingkar di pergelangan tangan Jullian.

"Tn. Jullian gelang anda sangat bagus mirip sekali dengan gelang saya, tapi sayang gelangnya sudah saya berikan pada seseorang." Dengan sengaja Daisy membuka obrolan.

"Gelangnya limited edition kalau sampai kamu punya itu hebat banget. Kenapa diberikan pada orang lain. Padahal gelang itu lumayan mahal karna sulit dicari." Spontan membalas obrolan Daisy.

"Tunggu kamu juga punya gelangnya ?" sambung Jullian," terus kamu kasih sama siapa?"

"Ya. Tapi sudah aku berikan pada temanku dimasa lalu namanya juga sama seperti anda namanya Jullian Wagner." Daisy tanpa emosi dan ekspresi menjawab pertanyaan Jullian.

"Wait... Sysy ini kamu ?" tanya Jullian yang masih tidak percaya.

"Iya aku Sysy. Kenapa kita kenal ?"

"Bohong. Sysy yang kukenal itu lebih pendek dan gak seperti sekarang."

"Kalau sekarang memang kenapa ?"

"Sekarang dandananmu terlalu dewasa dan sejak kapan jadi secantik ini."

Daisy dan Jullian pun tertawa, perdebatan mereka persis dimasa lalu.

"Pantas kaya gak asing kirain tante-tante dari mana tadi."

"Siapa yang tante-tante. Namanya juga ada acara. Kamu pikir aku gak bisa dandan ? lagian aku pakai high heels makanya kelihatan tinggi."

"Iya maaf tadi aku udah kasar sama Sysy,"sambil mengelus kepala Sysy.

"Iya gak papa, kirain udah lupa sama aku. Gak nyangka masih make gelangnya."

"Ya sempat lupa sih, Sysy yang dulunya masih kecil sekarang udah gede. Kenapa kamu ganti nomor gak ngomong sih. Nomor telpon mu berapa ?"

"Nih nomorku 0888 8888 8888. Aku duluan yah udah sampai lantai kamarku."

"Bentar Sy." Menarik tangan Daisy tapi siapa sangka di hadapan mereka ada Presdir I&T Corporation beserta kedua asisten pribadinya.

Serasa ada tembok es didepan Daisy, hawa seketika menjadi sangat dingin seperti di kutub utara, semakin dingin dan dingin karna yang menatap mereka ada 3 orang yang punya wajah rupawan tapi menyeramkan.

Jullian masih tidak sadar kalau memegang tangan Daisy. Dan ekspresi Zhafran sangat datar hanya menatap lalu mengacuhkan pandangannya ke arah Jullian.

"Selamat malam Tn.Jullian dan Nn. Daisy." Ran langsung memulai percakapan dengan sopan dan memberikan hormat pada Jullian.

"Selamat malam Tn. Zhafran dan Nn. Ran." Jullian melepaskan genggamannya dari tangan Daisy.

"Selamat malam Pak Zhafran, Pak Ren dan Nn. Ran."

Daisy sama sekali tidak berani menatap mata Zhafran setelah dia menyampaikan salam dengan hormat, Daisy pun meninggalkan mereka dengan tergesa-gesa.

"Sampai jumpa Daisy." Jullian yang melihat temannya segera menjauh, paham kalau dihadapannya adalah atasannya Daisy. Berniat menolong Daisy tapi Zhafran sudah terlanjur jengkel, karna dia sudah menyentuh tangan istrinya dan memanggil nama istrinya di depan suaminya. Tentunya Jullian tidak tahu kalau Daisy sudah menikah.

"Apa Tn.Jullian mengenal Nn.Daisy ?" tanya Ran.

"Daisy teman lamaku, kami hanya bertegur sapa karna sudah lama tidak ketemu."

"Saya kira Tn.Jullian sudah lama di Amerika tidak menyangka mengenal Nn.Daisy." Semakin lama semakin banyak pertanyaan dari Ran membuat Jullian tidak nyaman.

"Hanya pertemuan singkat yang membekas. Kalau begitu saya mau kembali ke ruangan saya, setelah ini saya masih harus tampil. Kalau begitu saya permisi."

-

-

Daisy mulai mandi dan berganti pakaian yang lebih nyaman, lalu segera mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada suaminya.

📩 "Suamiku, aku kembali keruangan untuk berganti pakaian tapi saat di lift aku bertemu dengan teman lama."

.....tidak ada balasan....5 menit kemudian....

📩"Suamiku aku sudah berganti pakaian, apa mau bertemu ?"

.....tidak ada balasan....10 menit kemudian...

Takut dan khawatir suaminya salah paham dia segera menelpon Zhafran tapi tidak diangkat. Sudah lewat 1 jam tapi Zhafran masih belum meresponnya.

Akhirnya dia memberanikan diri menuju lantai teratas keruangan Eksklusif Presiden untuk menemui suaminya.

Sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada balasan dari ruangan tersebut. Dia mulai putus asa beberapa lama kemudian pintu terbuka. Didepannya ada Ren yang membukakan pintu.

"Nn.Daisy sekarang sudah malam kenapa anda mengetuk pintu Presdir kami," ucap Ren dengan tatapan dinginnya yang bisa membekukan orang yang berada didekatnya.

"Maaf saya ada perlu dengan Pak Presdir." Merasa dirinya tidak disambut diapun hendak berpamit pergi dan kembali ke ruangannya.

"Jadi anda hanya akan pergi begitu saja?"

"Jadi saya harus apa ?"

[ Berdecak ] "Masuklah Tuan ada didalam, saya akan kembali keruangan saya. Selamat malam."

Daisy masuk keruangan tersebut, terlihat masih banyak hiasan bunga di sekelilingnya bekas surprise tadi, tapi hawa diruangan tersebut sangat dingin, dia pun merinding kedinginan sambil mencari suaminya.

"Padahal aku ingin menghabiskan malam ini bersamanya, katanya tidak akan meninggalkanku.

Daisy tidak tahu suaminya berada di belakangnya.

"Siapa yang meninggalkanmu?"

Berani juga dia datang setelah membuatku kesal.

"Zhafran.."

Aduh seram.

"Hem?"

"Maaf ya tadi tidak seperti yang kamu kira."

"Kamu pikir aku mengira apa?"

"Gak papa, aku akan kembali ke kamarku. Selamat malam Pak."

"Kamu berani pergi setelah datang seperti ini ?"

"Maaf.. aku... aku minta maaf. Tadi kami hanya ngobrol sebentar."

"Ngobrol tapi sampai berpegangan tangan dan jarak kalian sangat dekat."

"Aku bisa jelasin, dia cuma narik tanganku gak sengaja."

"Dia berani narik tanganmu ? kamu diapain sama dia?"

"Semuanya gak sengaja, itu juga karna aku yang mulai."

"Kamu memulai apalagi dengan nya ? mau berapa banyak lelaki yang kamu pancing?"

"Pancing apanya sih, aku sudah bilang gak sengaja.Kenapa gak percaya sama aku."

Mata Daisy mulai memerah seperti akan menangis, suaranya pun bergetar tak karuan.

"Siapa yang gak percaya, terus kenapa kamu mau nangis gitu."

"Terus kenapa marah? Aku gak nangis. Aku cuma pilek."

"Siapa yang marah ? kamu sakit ? mau ke dokter ?"

"Kamu marah kan. Kenapa gak balas pesanku? kenapa gak angkat telponku ? aku gak mau dokter. Aku mau kamu."

Daisy berteriak dengan cukup nyaring, Zhafran pun kaget dan tersenyum tipis lalu memeluk istrinya sambil mengelus kepalanya dan sekali lagi dia mengucapkan kata-kata penuh arti dengan hangat

"Happy birthday my wife" sekarang sudah tepat jam 12 malam," lalu mencium kening Daisy.

"Kamu sengaja yah Zhafran membuatku kesal ?"

"Enggak tuh kan kamu yang mulai."

"Terus kenapa mengabaikanku?"

"Aku kan sudah bilang sebelumnya aku gak suka kalau ada lalat yang menempel padamu. Tapi sepertinya kamu sudah mandi dan sangat harum."

"Hemm iya tadi aku mandi, rasanya sangat lengket tadi."

"Aku gak tahu kenapa kamu bisa dekat dengan Jullian tapi dimasa mendatang jangan coba memprovokasiku lagi, aku benar-benar bersabar padamu."

"Aku gak bermaksud seperti itu, dia hanya kenalan lama."

"Di sebelah mana dia tadi memegangmu ? kanan ya?"

Zhafran mulai menarik tangan Daisy dan menggenggamnya dengan erat lalu men cium area tangan tersebut seperti serigala yang menahan laparnya.

"Zhafran kamu mau apa ?"

"Masih tanya apa mauku ? dimana lagi dia menyentuhmu ?"

"Ke..kepalaku.."

Zhafran semakin kesal lalu menggendong Daisy ke kamar dan men cium kepala Daisy sampai puas.

Zhafran membuka dasi dan kemejanya lalu merebahkan tubuhnya pada Daisy. Dia mulai mengecup keningnya, bibirnya lalu terus turun kebawah sampai lehernya......

Bonus :

Zhafran : Kamu bilang mereka tidak ada hubungan lalu apa yang barusan tadi?

Ren : Menurut informasi mereka memang tidak punya hubungan apapun Tuan. Tidak ada info apapun. Silahkan hukum saya seberat-beratnya.

[ Berdering ] Suara ponsel Zhafran.

Ren : Sebaiknya anda tidak membalasnya Tuan, cukup abaikan Nyonya sebentar saja.

Zhafran : Memangnya kenapa ? mungkin dia sedang membutuhkanku.

Ren : Ini namanya taktik tarik ulur Tuan. Biarkan Nyonya sadar akan kesalahannya.

Zhafran : Sudah 1 jam aku takut dia menangis sekarang ( mondar mandir gak karuan selama sejam ).

Ren : Nyonya sudah datang Tuan. Selamat misi kita sukses. ( Ekspresi lega ).

Zhafran : Jangan lupa gaji mu ku potong 5 kali lipat.

Bersambung.

Terima kasih atas segala dukungannya dan masih setia membaca. Jangan lupa jejak berupa Like, vote, Komen, Klik ❤

Terpopuler

Comments

🌺Miss_Sweety🌺

🌺Miss_Sweety🌺

boom like untuk kamu cicil sampe sini thor 😍 sudah aku klik favorit mampir juga ya ke karyaku.

2020-08-31

4

⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛

⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛

hehehe si ren

2020-08-28

3

tiara

tiara

licik si ren 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣

2020-08-25

6

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 - Lamaran
2 Bab.2 - Boss or Hubby
3 Bab.3 - Bersama Selamanya
4 Bab.4 - Tidur Bersama
5 Bab.5- Dilema Pegawai
6 Bab.6 - Kecupan
7 Bab.7 - Persaingan
8 Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9 Bab.9 - Rose & Daisy
10 Bab.10 - Pertanyaan
11 Bab.11 - Pernyataan
12 Bab.12 - Rencana Sarah
13 Bab. 13 - Manja
14 Bab.14 - Mak Comblang
15 Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16 Bab.16 - Surprise
17 Bab.17 - Happy Birthday
18 Bab.18 - Ngambek
19 Bab.19 - Morning Call
20 Bab.20 - Pantai
21 Bab. 21- Voli
22 Bab.22 - Truth or Dare
23 Bab.23 - Emosi
24 Bab.24 - Penjelasan
25 Bab.25 - Half Past
26 Bab.26 - Nama Yang Terukir
27 Bab.27 - Malam Yang Panas
28 Bab.28 - Perencanaan Kencan
29 Bab.29 - Bankrupt
30 Bab.30 - Pergi ke Paris
31 Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32 Bab.32 - Menyesal
33 Bab.33 - Belanja
34 Bab.34 - Date
35 Bab.35 - Makam
36 Bab.36 - Kembali
37 Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38 Bab.38 - Ada Reuni
39 Bab.39 - Kegundahan
40 Bab.40 - Bertemu Dia
41 Bab.41 - Awal Mula
42 Bab.42 - Merestui
43 Bab.43 - Kegalauan Ryan
44 Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45 Bab. 45 - Pertengkaran
46 Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47 Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48 Bab.48 - Ibu Angkat
49 Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50 Bab. 50 - Rencana Ren
51 Bab. 51 - Kekalahan Telak
52 Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53 Bab.53 - My Periode
54 Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55 Bab.55 - Senja ( Visual )
56 Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57 Bab.57 - Sweet Rain
58 Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59 Bab.59 - Tunangan?
60 Bab.60 - Mimpi Buruk
61 Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62 Bab.62 - Les Singkat
63 Bab.63- Big Family Part I
64 Bab.64 - Big Family Part II
65 Bab.65 - Fryaga Family I
66 Bab.66 - Fryaga Family II
67 Bab.67 - Rahasia Andini
68 Curhatan Zhafran & Daisy
69 Bab. 69 - Masa Lalu
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab.1 - Lamaran
2
Bab.2 - Boss or Hubby
3
Bab.3 - Bersama Selamanya
4
Bab.4 - Tidur Bersama
5
Bab.5- Dilema Pegawai
6
Bab.6 - Kecupan
7
Bab.7 - Persaingan
8
Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9
Bab.9 - Rose & Daisy
10
Bab.10 - Pertanyaan
11
Bab.11 - Pernyataan
12
Bab.12 - Rencana Sarah
13
Bab. 13 - Manja
14
Bab.14 - Mak Comblang
15
Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16
Bab.16 - Surprise
17
Bab.17 - Happy Birthday
18
Bab.18 - Ngambek
19
Bab.19 - Morning Call
20
Bab.20 - Pantai
21
Bab. 21- Voli
22
Bab.22 - Truth or Dare
23
Bab.23 - Emosi
24
Bab.24 - Penjelasan
25
Bab.25 - Half Past
26
Bab.26 - Nama Yang Terukir
27
Bab.27 - Malam Yang Panas
28
Bab.28 - Perencanaan Kencan
29
Bab.29 - Bankrupt
30
Bab.30 - Pergi ke Paris
31
Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32
Bab.32 - Menyesal
33
Bab.33 - Belanja
34
Bab.34 - Date
35
Bab.35 - Makam
36
Bab.36 - Kembali
37
Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38
Bab.38 - Ada Reuni
39
Bab.39 - Kegundahan
40
Bab.40 - Bertemu Dia
41
Bab.41 - Awal Mula
42
Bab.42 - Merestui
43
Bab.43 - Kegalauan Ryan
44
Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45
Bab. 45 - Pertengkaran
46
Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47
Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48
Bab.48 - Ibu Angkat
49
Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50
Bab. 50 - Rencana Ren
51
Bab. 51 - Kekalahan Telak
52
Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53
Bab.53 - My Periode
54
Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55
Bab.55 - Senja ( Visual )
56
Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57
Bab.57 - Sweet Rain
58
Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59
Bab.59 - Tunangan?
60
Bab.60 - Mimpi Buruk
61
Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62
Bab.62 - Les Singkat
63
Bab.63- Big Family Part I
64
Bab.64 - Big Family Part II
65
Bab.65 - Fryaga Family I
66
Bab.66 - Fryaga Family II
67
Bab.67 - Rahasia Andini
68
Curhatan Zhafran & Daisy
69
Bab. 69 - Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!