Daisy mulai kesal dan bergumam pelan," astaga kayaknya aku salah orang deh Jullian gak lebay dan sesombong dia, udahlah harus cepat keluar bisa emosi aku kelamaan sama dia."
Tanpa sengaja Daisy melihat gelang rantai putih bermotif Bulan Sabit melingkar di pergelangan tangan Jullian.
"Tn. Jullian gelang anda sangat bagus mirip sekali dengan gelang saya, tapi sayang gelangnya sudah saya berikan pada seseorang." Dengan sengaja Daisy membuka obrolan.
"Gelangnya limited edition kalau sampai kamu punya itu hebat banget. Kenapa diberikan pada orang lain. Padahal gelang itu lumayan mahal karna sulit dicari." Spontan membalas obrolan Daisy.
"Tunggu kamu juga punya gelangnya ?" sambung Jullian," terus kamu kasih sama siapa?"
"Ya. Tapi sudah aku berikan pada temanku dimasa lalu namanya juga sama seperti anda namanya Jullian Wagner." Daisy tanpa emosi dan ekspresi menjawab pertanyaan Jullian.
"Wait... Sysy ini kamu ?" tanya Jullian yang masih tidak percaya.
"Iya aku Sysy. Kenapa kita kenal ?"
"Bohong. Sysy yang kukenal itu lebih pendek dan gak seperti sekarang."
"Kalau sekarang memang kenapa ?"
"Sekarang dandananmu terlalu dewasa dan sejak kapan jadi secantik ini."
Daisy dan Jullian pun tertawa, perdebatan mereka persis dimasa lalu.
"Pantas kaya gak asing kirain tante-tante dari mana tadi."
"Siapa yang tante-tante. Namanya juga ada acara. Kamu pikir aku gak bisa dandan ? lagian aku pakai high heels makanya kelihatan tinggi."
"Iya maaf tadi aku udah kasar sama Sysy,"sambil mengelus kepala Sysy.
"Iya gak papa, kirain udah lupa sama aku. Gak nyangka masih make gelangnya."
"Ya sempat lupa sih, Sysy yang dulunya masih kecil sekarang udah gede. Kenapa kamu ganti nomor gak ngomong sih. Nomor telpon mu berapa ?"
"Nih nomorku 0888 8888 8888. Aku duluan yah udah sampai lantai kamarku."
"Bentar Sy." Menarik tangan Daisy tapi siapa sangka di hadapan mereka ada Presdir I&T Corporation beserta kedua asisten pribadinya.
Serasa ada tembok es didepan Daisy, hawa seketika menjadi sangat dingin seperti di kutub utara, semakin dingin dan dingin karna yang menatap mereka ada 3 orang yang punya wajah rupawan tapi menyeramkan.
Jullian masih tidak sadar kalau memegang tangan Daisy. Dan ekspresi Zhafran sangat datar hanya menatap lalu mengacuhkan pandangannya ke arah Jullian.
"Selamat malam Tn.Jullian dan Nn. Daisy." Ran langsung memulai percakapan dengan sopan dan memberikan hormat pada Jullian.
"Selamat malam Tn. Zhafran dan Nn. Ran." Jullian melepaskan genggamannya dari tangan Daisy.
"Selamat malam Pak Zhafran, Pak Ren dan Nn. Ran."
Daisy sama sekali tidak berani menatap mata Zhafran setelah dia menyampaikan salam dengan hormat, Daisy pun meninggalkan mereka dengan tergesa-gesa.
"Sampai jumpa Daisy." Jullian yang melihat temannya segera menjauh, paham kalau dihadapannya adalah atasannya Daisy. Berniat menolong Daisy tapi Zhafran sudah terlanjur jengkel, karna dia sudah menyentuh tangan istrinya dan memanggil nama istrinya di depan suaminya. Tentunya Jullian tidak tahu kalau Daisy sudah menikah.
"Apa Tn.Jullian mengenal Nn.Daisy ?" tanya Ran.
"Daisy teman lamaku, kami hanya bertegur sapa karna sudah lama tidak ketemu."
"Saya kira Tn.Jullian sudah lama di Amerika tidak menyangka mengenal Nn.Daisy." Semakin lama semakin banyak pertanyaan dari Ran membuat Jullian tidak nyaman.
"Hanya pertemuan singkat yang membekas. Kalau begitu saya mau kembali ke ruangan saya, setelah ini saya masih harus tampil. Kalau begitu saya permisi."
-
-
Daisy mulai mandi dan berganti pakaian yang lebih nyaman, lalu segera mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada suaminya.
📩 "Suamiku, aku kembali keruangan untuk berganti pakaian tapi saat di lift aku bertemu dengan teman lama."
.....tidak ada balasan....5 menit kemudian....
📩"Suamiku aku sudah berganti pakaian, apa mau bertemu ?"
.....tidak ada balasan....10 menit kemudian...
Takut dan khawatir suaminya salah paham dia segera menelpon Zhafran tapi tidak diangkat. Sudah lewat 1 jam tapi Zhafran masih belum meresponnya.
Akhirnya dia memberanikan diri menuju lantai teratas keruangan Eksklusif Presiden untuk menemui suaminya.
Sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada balasan dari ruangan tersebut. Dia mulai putus asa beberapa lama kemudian pintu terbuka. Didepannya ada Ren yang membukakan pintu.
"Nn.Daisy sekarang sudah malam kenapa anda mengetuk pintu Presdir kami," ucap Ren dengan tatapan dinginnya yang bisa membekukan orang yang berada didekatnya.
"Maaf saya ada perlu dengan Pak Presdir." Merasa dirinya tidak disambut diapun hendak berpamit pergi dan kembali ke ruangannya.
"Jadi anda hanya akan pergi begitu saja?"
"Jadi saya harus apa ?"
[ Berdecak ] "Masuklah Tuan ada didalam, saya akan kembali keruangan saya. Selamat malam."
Daisy masuk keruangan tersebut, terlihat masih banyak hiasan bunga di sekelilingnya bekas surprise tadi, tapi hawa diruangan tersebut sangat dingin, dia pun merinding kedinginan sambil mencari suaminya.
"Padahal aku ingin menghabiskan malam ini bersamanya, katanya tidak akan meninggalkanku.
Daisy tidak tahu suaminya berada di belakangnya.
"Siapa yang meninggalkanmu?"
Berani juga dia datang setelah membuatku kesal.
"Zhafran.."
Aduh seram.
"Hem?"
"Maaf ya tadi tidak seperti yang kamu kira."
"Kamu pikir aku mengira apa?"
"Gak papa, aku akan kembali ke kamarku. Selamat malam Pak."
"Kamu berani pergi setelah datang seperti ini ?"
"Maaf.. aku... aku minta maaf. Tadi kami hanya ngobrol sebentar."
"Ngobrol tapi sampai berpegangan tangan dan jarak kalian sangat dekat."
"Aku bisa jelasin, dia cuma narik tanganku gak sengaja."
"Dia berani narik tanganmu ? kamu diapain sama dia?"
"Semuanya gak sengaja, itu juga karna aku yang mulai."
"Kamu memulai apalagi dengan nya ? mau berapa banyak lelaki yang kamu pancing?"
"Pancing apanya sih, aku sudah bilang gak sengaja.Kenapa gak percaya sama aku."
Mata Daisy mulai memerah seperti akan menangis, suaranya pun bergetar tak karuan.
"Siapa yang gak percaya, terus kenapa kamu mau nangis gitu."
"Terus kenapa marah? Aku gak nangis. Aku cuma pilek."
"Siapa yang marah ? kamu sakit ? mau ke dokter ?"
"Kamu marah kan. Kenapa gak balas pesanku? kenapa gak angkat telponku ? aku gak mau dokter. Aku mau kamu."
Daisy berteriak dengan cukup nyaring, Zhafran pun kaget dan tersenyum tipis lalu memeluk istrinya sambil mengelus kepalanya dan sekali lagi dia mengucapkan kata-kata penuh arti dengan hangat
"Happy birthday my wife" sekarang sudah tepat jam 12 malam," lalu mencium kening Daisy.
"Kamu sengaja yah Zhafran membuatku kesal ?"
"Enggak tuh kan kamu yang mulai."
"Terus kenapa mengabaikanku?"
"Aku kan sudah bilang sebelumnya aku gak suka kalau ada lalat yang menempel padamu. Tapi sepertinya kamu sudah mandi dan sangat harum."
"Hemm iya tadi aku mandi, rasanya sangat lengket tadi."
"Aku gak tahu kenapa kamu bisa dekat dengan Jullian tapi dimasa mendatang jangan coba memprovokasiku lagi, aku benar-benar bersabar padamu."
"Aku gak bermaksud seperti itu, dia hanya kenalan lama."
"Di sebelah mana dia tadi memegangmu ? kanan ya?"
Zhafran mulai menarik tangan Daisy dan menggenggamnya dengan erat lalu men cium area tangan tersebut seperti serigala yang menahan laparnya.
"Zhafran kamu mau apa ?"
"Masih tanya apa mauku ? dimana lagi dia menyentuhmu ?"
"Ke..kepalaku.."
Zhafran semakin kesal lalu menggendong Daisy ke kamar dan men cium kepala Daisy sampai puas.
Zhafran membuka dasi dan kemejanya lalu merebahkan tubuhnya pada Daisy. Dia mulai mengecup keningnya, bibirnya lalu terus turun kebawah sampai lehernya......
Bonus :
Zhafran : Kamu bilang mereka tidak ada hubungan lalu apa yang barusan tadi?
Ren : Menurut informasi mereka memang tidak punya hubungan apapun Tuan. Tidak ada info apapun. Silahkan hukum saya seberat-beratnya.
[ Berdering ] Suara ponsel Zhafran.
Ren : Sebaiknya anda tidak membalasnya Tuan, cukup abaikan Nyonya sebentar saja.
Zhafran : Memangnya kenapa ? mungkin dia sedang membutuhkanku.
Ren : Ini namanya taktik tarik ulur Tuan. Biarkan Nyonya sadar akan kesalahannya.
Zhafran : Sudah 1 jam aku takut dia menangis sekarang ( mondar mandir gak karuan selama sejam ).
Ren : Nyonya sudah datang Tuan. Selamat misi kita sukses. ( Ekspresi lega ).
Zhafran : Jangan lupa gaji mu ku potong 5 kali lipat.
Bersambung.
Terima kasih atas segala dukungannya dan masih setia membaca. Jangan lupa jejak berupa Like, vote, Komen, Klik ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
🌺Miss_Sweety🌺
boom like untuk kamu cicil sampe sini thor 😍 sudah aku klik favorit mampir juga ya ke karyaku.
2020-08-31
4
⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛
hehehe si ren
2020-08-28
3
tiara
licik si ren 😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣
2020-08-25
6