Mata Zhafran dan Daisy saling bertatapan, tapi Zhafran hanya lewat mengabaikannya dengan senyuman tipis di bibirnya.
Semakin yakin kalau yang barusan menatapnya adalah suaminya, Daisy menjadi sangat shock, lelaki yang dia pikir orang biasa ternyata adalah seorang boss misterius yang baru saja di gosipkan.
Ada perasaan campur aduk yang tidak dapat di lukiskan apalagi ketika lelaki itu hanya menatap sejenak lalu berlalu lewat begitu saja di depannya seolah mereka tidak saling mengenal.
Mengalami kejadian tersebut membuat hatinya berdegup kencang, banyak tanda tanya di benaknya. Dia jelas yakin lelaki yang barusan lewat adalah suaminya tapi mengapa sangat acuh seperti orang asing. Tapi beberapa saat kemudian pikiran nya kembali jernih dia berusahan untuk berpikir positif, saat ini sedang bekerja fokusnya tidak boleh teralihkan karena suami yang di kenalnya adalah seseorang yang lembut dan sopan, tidak mungkin baginya untuk mengabaikan istrinya.
Segera Daisy melangkahkan kakinya mengikuti Presiden itu dari belakang, di waktu yang sama dia tengah sibuk menyembunyikan emosi pribadinya untuk menghadapi boss barunya sebagai seorang profesional.
Semua pandangan dan sambutan ditujukan hanya untuk boss baru di perusahaan itu.
Daisy yang berusaha profesional mengikutinya dari belakang tapi tetap saja hatinya berdegup kencang dan nafasnya seolah tersendat berat, wanita normal mana yang akan bisa tenang jika berada dalam posisinya.
Ada beberapa pejabat penting dari departemen yang berbeda mulai dari Departemen Pemasaran, Departemen Pengadaan, Departemen Keuangan, Departemen Perencanan Bisnis dan lain sebagainya.
Ketika Daisy mau duduk kakinya tersandung dan jatuh ke pelukan suaminya, dengan respon yang cepat Zhafran langsung menolongnya, adegan tampak seperti pangeran menolong putri. Semua mata tertuju pada mereka segera keduanya kembali ke posisi semula lalu dengan suara pelan suaminya berbisik," istriku."
Daisy yang kaget dengan wajah terpana pipinya langsung memerah dan hampir saja membuat kesalahan konyol, Daisy yang takut reporter merekam atau memfoto segera memperbaiki posisi dan ekspresi wajahnya
Sara yang sangat peka segera menghampiri Daisy setelah acara penyambutan selesai.
"Des, kamu sengaja kan? sudah ku bilang aku yang akan mendekati CEO baru itu, jadi jangan bertingkah dan tahu diri dong, wajah kampungan kaya kamu gak pantas disandingkan dengannya."
Daisy yang lelah, lalu menoleh ke Rachel dan berkata," Bu Rachel. Saya akan kembali ke Departemen Bisnis."
Melihat Daisy yang hanya pergi menjauh mengabaikannya, Sarah meremas roknya menahan emosi," cewek sialan sok cantik beraninya mengabaikanku, awas saja nanti akan ku beri dia pelajaran."
Mata Rachel menatap mata Sarah dengan dingin dan tegas," kamu gak punya kerjaan lain yah selain berdandan tebal dan mengganggu orang lain, kalau ingin melawannya setidaknya bekerja keraslah dan naik lah ke tingkatan yang lebih tinggi, tidakkah kau punya kemampuan ? jangan bertingkah memalukan."
Sarah yang mendengar perkataan monohok dari sepupunya hanya bisa menggertakkan gigi menahan amarahnya yang semakin menggebu.
Daisy kembali ke ruangannya tapi sepanjang perjalanan dia hanya mendengar rekan- rekan yang bekerja di kantor yang sama dengannya hanya membahas bertapa sempurnanya CEO baru mereka.
Diana salah satu staf sekaligus temannya menghampiri Daisy yang tiba di ruangan," Daisy betapa beruntungnya dirimu bisa bekerja sama dan dekat dengan CEO baru kita, yang super tampan dan cool itu, tidakkah kamu akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatinya. Kau tahu banyak sekali wanita yang iri denganmu.'
Dengan senyuman manis Daisy menjawab," beliau memang tampan tapi aku harus profesional saat bekerja aku tidak akan meliriknya sebagai wanita tapi aku menghormatinya sebagai pegawai, jadi ini hanya tentang pekerjaan. Berdiskusi dan bekerja sama dengannya , jika kau ingin melakukan hal yang sama bekerja keraslah."
Diana yang berniat bercanda dengan Daisy sampai kebingunan ingin membalas apa dengan jawaban monohok itu," kau tahu walaupun aku mengatakan hal barusan tetap saja seseorang seperti CEO pasti sangat sulit untuk kita jangkau, rakyat jelata seperti kita bukanlah sandinganny, baginya mungkin kita hanya remahan roti."
Rafael Manajer Departemen Bisnis berjalan ke arah ruangan tersebut untuk memberikan arahan," Presdir akan mampir untuk menyapa jadi kembalilah ke posisi kalian.
Mengetahui fakta bahwa suami yang baru saja di nikahinya adalah Zhafran seorang Presdir tidak lantas membuat Daisy senang justru dia perlu waktu untuk mencerna dan menerima kenyataan mengejutkan itu, bahkan dia tidak tahu bagaimana di rumah nanti menghadapi suaminya.
Beberapa lama kemudian.
Boss baru mereka datang dengan sangat elegan sambil memperhatikan beberapa pegawai dengan senyuman dinginnya, setelah itu pergi meninggalkan Departemen Bisnis.
Semua pegawai hanya membahas apakah bos baru mereka sudah menikah atau belum. Mendengar hal ini Daisy lagi - lagi mengerutkan dahinya hanya bisa menarik nafas dengan berat. Bagaimana jika mereka tahu bahwa Daisy adalah istri dari bos baru mereka, mungkin saja semua wanita yang ada disini akan mengulitinya hidup-hidup.
Sudah jam lima sore akhirnya pekerjaannya selesai tapi bukannya tenang justru dia malah gelisah dan ragu-ragu apakah sebaiknya pulang atau tidak. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri bagaimana cara menghadapi suaminya nanti di rumah.
Sebelum pulang Daisy mampir ke mini market. Dia mau membeli beberapa bahan makanan, dia tau kalau perut dalam keadaan kosong masalah tidak akan selesai yang ada dia akan sakit.
Setelah selesai berbelanja Daisy berjalan pulang dengan membawa bawaan belanjaan di kedua tangannya, saat mau masuk kedalam rumah dia bertemu dengan suaminya yang berdiri tegak hendak membuka pintu.
Reaksi Zhafran cukup cepat dia segera mengambil bahan belanjaan dari tangan Daisy.
Keduanya tidak berbicara tapi seolah paham dengan situasi nya mereka saling mengerti.
Zhafran yang tidak bisa memasak mulai menatap Daisy. Daisy yang paham akan tatapan itu langsung berkata," tugas masak serahkan saja padaku. Kamu istirahatlah."
Zhafran tersenyum malu lalu dia menuju sofa duduk diatasnya sambil menyalakan TV.
Daisy mulai memakai celemek lucu bewarna merah muda dia bersiap untuk membuat masakan.
Terkadang Daisy mencuri pandang memperhatikan Zhafran. Karna terus terngiang di kepalanya bagaimana bisa lelaki dengan tampilan bak malaikat bisa menikahinya yang hanya rakyat jelata. Dan juga cukup aneh lelaki dengan pekerjaan yang bagus dan rumah yang mewah malah mengikuti kencan buta hanya untuk menikah. Pasti diluar sana banyak wanita yang mengantri menjadi pasangannya.
Setelah mengetahui identitas suaminya Daisy tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan.
Saat dia tengah melamun, Zhafran mendekat dan berkata," maaf ya merepotkan. Apa perlu bantuanku?" tanya Zhafran dengan lembut tapi suara nafasnya terdengar sampai ke ubun-ubun.
Tersadar dengan perkataan suaminya, Daisy merasa mungkin walaupun tanpa di dasari cinta hubungan mereka akan berjalan dengan baik jika keduanya mengelola pernikahan dengan hati dan komitmen.
"Zhafran pergi mandi saja. Biarkan aku yang mengurus makan malam kita."
"Terima kasih istriku."
Betapa berdebarnya dia ketika Zhafran memanggilnya dengan sebutan istri.
Daisy hanya membalasnya dengan senyuman sambil mengangguk pelan.
Walaupun sudah hidup bersama tapi percakapan mereka masih kaku layaknya orang asing, tapi Daisy percaya hubungan seperti ini lebih baik ketimbang memulainya dari rasa cinta.
Akhirnya Daisy melanjutkan aktifitasnya di dapur memasak makanan dengan penuh semangat .
Beberapa saat kemudian Zhafran kembali lagi.
"Apa perlu bantuan ku ?" bertanya dengan malu-malu.
"Sebentar lagi selesai kok, kamu tunggu saja di meja makan," Daisy sadar kalau hari sudah mulai gelap dan mungkin saja suaminya sedang menahan laparnya.
Lucunya dia mau membantu tapi kebingungan.
Menikahi Zhafran juga adalah keputusannya, tidak perduli latar bekanganya mereka sudah menikah jadi Daisy hanya akan menerimanya.
Bersambung.
Note :
Ada yang suka Drakor ? kita sama.
Yang suka silahkan menikmati dengan tinggalkan jejak berupa Like, Koment, Vote dan Ratenya biar Author semangat 🥰
Presiden Direktur (Presdir) (untuk Presdir sudah jarang digunakan) (Inggris Amerika: CEO/Pejabat eksekutif tertinggi )Jadi masih bingung. Mengenai jabatan sebenarnya author juga rada bingung dan bermodalkan Google.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🐞🐞🐞
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and comment 🐞🐞🐞🙏
2021-01-04
0
Akmalia Putri
keyen..suka sama ceritanya..👍
2020-10-18
1
Yoli Sucitra
lanjut
2020-09-30
1