Bab.10 - Pertanyaan

Hangatnya sinar mentari pagi membangunkan Daisy dari tidur nyenyaknya, segera dia mengambil ponselnya untuk mengecek waktu. Dia punya janji dengan sahabatnya jam 09.00 pagi di Mini Cafe, yang merupakan Cafe langganan mereka sejak beberapa tahun yang lalu.

Zhafran seperti biasa sudah bangun lebih awal sambil membaca koran dan meminum susu hangat kesukaannya, tatapan mereka bertemu saat Daisy keluar dari kamar.

"Morning istriku."

"Hem, morning."

Seketika Zhafran memalingkan wajahnya karena melihat Daisy dengan rambut yang berantakan dan posisi gaun piyama nya yang tidak beraturan terlihat di dadanya menonjolkan sesuatu yang enak di pandang mata. Daisy yang masih setengah sadar langsung menuju kamar mandi.

Zhafran hanya menggelengkan kepalanya sambil mengatur nafasnya pelan-pelan dan melanjutkan aktivitasnya.

Dimeja makan sudah tersedia menu sarapan ringan seperti susu hangat dan sandwich, karena tahu akan istrinya yang mau pergi jadi bibi hanya menyiapkan sarapan seperlunya saja.

"Zhafran, tadi Rose chat aku katanya harus ajak kamu bertemu dengannya. Gimana ?"

"Ya."

Tidak ada lanjutan dari percakapan mereka, Daisy lalu melanjutkan kalimatnya.

"Siapa yang menyiapkan sarapan ?"

"Bibi."

Sejujurnya Daisy mulai penasaran dengan yang namanya bibi itu, mereka tidak pernah bertemu dan tidak tahu kapan si bibi tersebut datang membersihkan rumah dan menyiapkan makanan. Muncul perasaan malu di hatinya Daisy, bagaimana jika dia dipandang buruk sebagai istri pemalas yang tidak mau melayani suaminya.

Melihat bekas susu yang menempel di tepi bibir istrinya dengan spontan Zhafran melayangkan jari besarnya dengan lembut ke bibir itu untuk mengelap bekas susu yang menempel, lalu jari bekas sentuhan susu itu langsung dijilatnya dihadapan istrinya. Daisy yang melihat pemandangan se ksi itu pipinya mulai merona kemerahan.

"Bagaimana aku bisa menjaga hatiku kalau kamu selalu melakukan hal yang membuatku takjub," ucap Daisy di dalam hatinya dengan perasaan sejuk dan terpancar senyuman tipis dari bibir manisnya.

Sesampainya di dekat Mini Cafe.

"Daisy bebeb," teriak Rose dari kejauhan tidak perduli kalau banyak yang kaget karena teriakannya.

"Rose aku merindukanmu," mendekati Rose lalu memeluknya dengan sangat erat sampai lupa ada suaminya di belakang.

"Eheeem," mendekat dan menarik Daisy kesampingnya.

Zhafran dan Rose saling tersenyum manis tapi tatapan mereka seolah memancarkan listrik yang sangat kuat dan mematikan.

Daisy mulai memperkenalkan sahabatnya pada suaminya, Zhafran tidak banyak berbicara hanya mengangguk dan mendengarkan celotehan dari para wanita didepannya.

"Daisy, aku terima telpon dulu yah sebentar," ucap Zhafran sambil melangkah pergi menuju tempat yang sepi."

"Beb, gila sih ganteng banget dia tapi auranya terlalu kuat bikin sesak napas. Kamu yakin dia lelaki dari kencan buta itu ?"

"Lah kan kamu yang maksa aku buat kencan buta, kok malah nanya balik sih."

"Gak gitu beda banget sama di foto, oh iya kalian udah malam pertama dong ? gimana rasanya pecah perawan ?"

"Astaga jangan nyaring kalau ngomong itu dong kan aku.. aku bel..belum...."

Daisy wajahnya merona merah karena pertanyaan dari sahabatnya itu mulai menunduk malu.

"Tapi serius masa kalian belum melakukan hal itu sih? tapi aku juga kok gak ingat sama sekali rupa dan namanya yah, aku memang maksa waktu itu tapi rasanya bukan sama Zhafran deh."

"Sebentar maksudmu gimana?"

"Jadi gini, ada kenalannya kenalan ku yang pengen dikenalin sama kamu karena ku lihat dia serius banget, akhirnya aku mulai ngatur kencan buta kalian, dia bilang gak sengaja gitu lihat kamu pas di studio jadi pengen kencan siapa tahu cocok, yang jelas bukan Zhafran memang sih sama-sama ganteng tapi beda banget lah, atau aku yang gak fokus, mungkin maksud dari kenalannya kenalanku itu si kenalan dia yang gak sengaja lihat kamu di studio itu si Zhafran.

Daisy berusaha mengerti kalimat amburadul dari temannya dan tersadar," Ya Tuhan, jadi apa aku salah orang atau gimana nih," Daisy tahu Rose gak akan sembarangan ngenalin cowo padanya.

Rose yang melihat Daisy lemas mulai merasa bersalah dan berusaha menenangkan sahabatnya.

"Tapi sepertinya Zhafran orang yang baik deh dari tatapannya ku lihat dia gak melepas pandangannya ke kamu, mungkin kalian dipertemukan karna berjodoh."

"Ya aku tahu, dia selalu memperlakukanku dengan baik dan aku mulai bisa menerimanya hanya saja aku jadi malu sekarang. Berarti saat itu aku salah orang dong tapi kok dia tahu namaku yah."

"Maaf yah Sysy ku sayang harusnya aku gak maksa kamu hari itu, tapi kita ambil positifnya ok ? sepertinya Zhafran sangat mencintaimu kalau tidak kenapa dia merawatmu dengan baikkan."

"Cinta apanya dia sudah bilang gak ada cinta diantara kita," gumam Daisy didalam hatinya.

"Ini juga karna kecerobohanku seharusnya aku bilang padamu kan, tapi aku sudah terlanjur menikah dan menyukainya. Dia sangat baik dan perhatian padaku."

"Sudah lah Sysy ku sayang jangan memasang wajah sedih, kamu gak mau membuat suamimu khawatir kan ?"

"Heemm, iya."

"Tapi serius deh kalian belum melakukannya ?"

"Hemmm," mengangguk malu.

"Bebebku sayang, maaf nih yah tapi suamimu normal kan ? masa iya kalian udah nikah terus bobo bareng tapi gak melakukan apa-apa? lelaki normal mana yang lihat kamu tahan imannya."

"Gak mungkin, dia masih normal kok kadang dia men ciumku, Zhafran hanya menghormatiku, dia tidak ingin memaksaku, dia hanya menungguku siap." menutup wajahnya karna malu.

"Semoga saja dia lelaki yang baik untukmu, jaman sekarang tuh banyak yang ganteng tapi belok, dan nikah cuma buat kedok, pokoknya kalau ada apa-apa langsung lapor ke aku yah. Ingat biasanya cowo mapan ganteng dan masih single biasanya belok atau gak dia pakboy."

Ditempat sepi Zhafran masih sibuk dengan Ren yang menelponnya.

"Tuan besok kita ada rapat di Bandung, Jadi saya akan memesan tiket untuk perjalan siang ini."

"Rapatnya jam berapa?"

"Jam 9.00 pagi tuan."

"Hem pesan tiket untuk penerbangan jam 6 pagi."

"Tapi..."

"Lakukan!"

-

-

"Hei Zhafran kita mau ke taman hiburan jadi kalau kamu sibuk boleh pulang duluan," tegas Rose dengan ekpresi sombong.

"Zhafran, maaf ya kalau kamu sibuk boleh pulang duluan kok."

"Gak, aku akan menemani kalian."

Zhafran seharian mengikuti istrinya bermain di taman hiburan bahkan ikut diantara mereka bertiga, menuruti semua kemauan para wanita itu, mulai dari membawa belanjaan mereka dan membayar semua fasilitas yang mereka gunakan.

"Merasa tidak enak dengan suaminya Daisy berbisik pelan," Suamiku maaf yah, lain kali aku..." belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Zhafran langsung mengecup bibirnya dengan cepat saat Daisy berbisik, jadi orang-orang tidak terlalu begitu memperhatikan mereka kecuali Rose yang mengabadikan momen itu dengan memotret keduanya diam-diam.

"Kalian cocok banget sih aduh, gak salah Daisy mencintai kamu Zhaf, betapa beruntungnya kamu dapat wanita secantik dia. Duh Beb perutku sakit belikan aku air dong."

"Aduh kok bisa aku punya teman ember kaya dia sih, bisa salah paham entar si Zhafrannya," gumamnya salam hati dengan pipi memerah menahan malu.

"Kalian istirahatlah aku belikan air ya, Zhafran disini aja pasti capek kan sambil bawa tas banyak gitu."

"Tenang aku akan menjaga suamimu."

Zhafran hanya mengangguk, seperti paham maksud dan tujuan Rose.

Keduanya saling menatap dan Rose mulai meluncurkan banyak pertanyaan pada Zhafran.

"Kamu siapa ?"

"Zhafran suaminya Daisy."

"Apa tujuan mu menikahi Daisy."

"Untuk membahagiakannya."

"Bagaimana dengan masa lalu Daisy?"

"Tidak masalah itu hanya masa lalu."

"Kau menyukai Daisy ?"

"Aku sangat menyukainya, menyukai semua yang ada pada dirinya."

"Kalau sampai Daisy menangis karna mu, percayalah aku bisa merontokkan semua bulumu."

"Aku tidak bisa berjanji masalah itu bisa saja nanti dia menangis bahagia, tapi aku bisa menjanjikan kalau aku tidak akan pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun."

Ada sesuatu yang misterius pada lelaki didepannya bagaimana dia bisa menerima kondisi Daisy dengan semudah itu, apakah dia punya maksud tersembunyi atau tidak karna mata Zhafran sangat serius dan mengintimidasinya. Pastilah lelaki ini bukanlah orang biasa dan perlu menyelidikinya demi masa depan sahabatnya.

"Rose, kau tidak perlu khawatir saya tahu apa yang saya butuhkan jadi jauhkan pikiran negatif mu tentang saya."

Perkataan dan tatapan Zhafran seolah bisa mengetahui menembus isi hati orang lain sampai kedalam dan perasaan intimidasi yang mendominasi itu sangat menusuk.

"Heh, baiklah aku akan mempercayaimu kelihatannya juga kau bukan orang biasa dan mampu melindunginya, kumohon padamu jangan sakiti dia. Setelah sekian lama akhirnya dia bisa membuka hatinya."

-

-

Daisy tiba dan menemukan sahabat dan suaminya dalam kondisi yang tegang dan memanas lalu...

Bersambung.

Alhamdulilah yang selalu setia membaca dengan penuh kesabaran dan memberikan like juga votenya + ❤, saya sangat amat berterimakasih.

Karna dukungan kalian adalah semangat buat saya.

Terpopuler

Comments

Elsa Naila

Elsa Naila

jjr aq penasaran bgt sm zafran

2021-10-17

1

Akmalia Putri

Akmalia Putri

hahaha gagal nyimak aku.
kenalanya kenalan ku kenalan dia.
???😂😂😂

2020-10-18

1

⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛

⨀⃝⃟⃞☯Liyana🌱🐛

blm ngerti ada apa dg masa lalu Daisy

2020-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 - Lamaran
2 Bab.2 - Boss or Hubby
3 Bab.3 - Bersama Selamanya
4 Bab.4 - Tidur Bersama
5 Bab.5- Dilema Pegawai
6 Bab.6 - Kecupan
7 Bab.7 - Persaingan
8 Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9 Bab.9 - Rose & Daisy
10 Bab.10 - Pertanyaan
11 Bab.11 - Pernyataan
12 Bab.12 - Rencana Sarah
13 Bab. 13 - Manja
14 Bab.14 - Mak Comblang
15 Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16 Bab.16 - Surprise
17 Bab.17 - Happy Birthday
18 Bab.18 - Ngambek
19 Bab.19 - Morning Call
20 Bab.20 - Pantai
21 Bab. 21- Voli
22 Bab.22 - Truth or Dare
23 Bab.23 - Emosi
24 Bab.24 - Penjelasan
25 Bab.25 - Half Past
26 Bab.26 - Nama Yang Terukir
27 Bab.27 - Malam Yang Panas
28 Bab.28 - Perencanaan Kencan
29 Bab.29 - Bankrupt
30 Bab.30 - Pergi ke Paris
31 Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32 Bab.32 - Menyesal
33 Bab.33 - Belanja
34 Bab.34 - Date
35 Bab.35 - Makam
36 Bab.36 - Kembali
37 Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38 Bab.38 - Ada Reuni
39 Bab.39 - Kegundahan
40 Bab.40 - Bertemu Dia
41 Bab.41 - Awal Mula
42 Bab.42 - Merestui
43 Bab.43 - Kegalauan Ryan
44 Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45 Bab. 45 - Pertengkaran
46 Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47 Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48 Bab.48 - Ibu Angkat
49 Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50 Bab. 50 - Rencana Ren
51 Bab. 51 - Kekalahan Telak
52 Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53 Bab.53 - My Periode
54 Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55 Bab.55 - Senja ( Visual )
56 Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57 Bab.57 - Sweet Rain
58 Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59 Bab.59 - Tunangan?
60 Bab.60 - Mimpi Buruk
61 Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62 Bab.62 - Les Singkat
63 Bab.63- Big Family Part I
64 Bab.64 - Big Family Part II
65 Bab.65 - Fryaga Family I
66 Bab.66 - Fryaga Family II
67 Bab.67 - Rahasia Andini
68 Curhatan Zhafran & Daisy
69 Bab. 69 - Masa Lalu
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab.1 - Lamaran
2
Bab.2 - Boss or Hubby
3
Bab.3 - Bersama Selamanya
4
Bab.4 - Tidur Bersama
5
Bab.5- Dilema Pegawai
6
Bab.6 - Kecupan
7
Bab.7 - Persaingan
8
Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9
Bab.9 - Rose & Daisy
10
Bab.10 - Pertanyaan
11
Bab.11 - Pernyataan
12
Bab.12 - Rencana Sarah
13
Bab. 13 - Manja
14
Bab.14 - Mak Comblang
15
Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16
Bab.16 - Surprise
17
Bab.17 - Happy Birthday
18
Bab.18 - Ngambek
19
Bab.19 - Morning Call
20
Bab.20 - Pantai
21
Bab. 21- Voli
22
Bab.22 - Truth or Dare
23
Bab.23 - Emosi
24
Bab.24 - Penjelasan
25
Bab.25 - Half Past
26
Bab.26 - Nama Yang Terukir
27
Bab.27 - Malam Yang Panas
28
Bab.28 - Perencanaan Kencan
29
Bab.29 - Bankrupt
30
Bab.30 - Pergi ke Paris
31
Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32
Bab.32 - Menyesal
33
Bab.33 - Belanja
34
Bab.34 - Date
35
Bab.35 - Makam
36
Bab.36 - Kembali
37
Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38
Bab.38 - Ada Reuni
39
Bab.39 - Kegundahan
40
Bab.40 - Bertemu Dia
41
Bab.41 - Awal Mula
42
Bab.42 - Merestui
43
Bab.43 - Kegalauan Ryan
44
Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45
Bab. 45 - Pertengkaran
46
Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47
Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48
Bab.48 - Ibu Angkat
49
Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50
Bab. 50 - Rencana Ren
51
Bab. 51 - Kekalahan Telak
52
Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53
Bab.53 - My Periode
54
Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55
Bab.55 - Senja ( Visual )
56
Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57
Bab.57 - Sweet Rain
58
Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59
Bab.59 - Tunangan?
60
Bab.60 - Mimpi Buruk
61
Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62
Bab.62 - Les Singkat
63
Bab.63- Big Family Part I
64
Bab.64 - Big Family Part II
65
Bab.65 - Fryaga Family I
66
Bab.66 - Fryaga Family II
67
Bab.67 - Rahasia Andini
68
Curhatan Zhafran & Daisy
69
Bab. 69 - Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!