Bab.4 - Tidur Bersama

Tidak ada obrolan lagi mereka hanyut dalam kesunyian, Zhafran dan Daisy saling memandang memancarkan tatapan hangat dan penuh arti, keduanya mulai sadar lalu pipi mereka menjadi kemerahan karena malu.

"Tidakkah kau ada kesibukan lain, lanjutkan saja aku akan melakukan beberapa hal." Karena bingung tidak ada kelanjutan jadi Daisy ingin segera mengakhiri pembicaraan mereka, dia tahu suaminya sangat pendiam, khawatir akan obrolan yang membosankan dan membuat suaminya tidak nyaman.

"Ya." Zhafran mengangguk, bangkit dan menuju ruang kerjanya, selalu dengan jawaban yang singkat, jelas dan padat.

Daisy yang melihat suaminya menuju ruang kerja, dia pun beranjak dari duduknya untuk kembali ke kamar.

Setelah selesai menyiapkan bahan, Daisy pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya serta mengganti pakaiannya dengan piyama, gaun pendek bewarna biru dengan rambut hitam yang teruarai sampai bahu.

Zhafran yang keluar dari ruang kerjanya saling bertemu tatap dengan mata indah istrinya.

"Sudah malam, tidurlah," Zhafran berkata dengan lembut dan melangkahkan kakinya menuju ranjang yang di tempati Daisy sebelumnya.

Sesaat Daisy menjadi bingung, apakah suaminya akan tidur di kasur yang sama dengannya, tidakkah dia kembali ke kamar sebelah.

Melihat suaminya yang duduk bersandar di ranjang sambil melihat ponselnya, dada Daisy berdetak kencang merasa dirinya belum siap malam ini untuk tidur bersama suaminya sendiri.

"Ah... ya." Daisy sangat gugup seketika telapak tangannya menjadi sangat dingin dan tanpa sadar tangannya mencengkram gaun piyama pendek yang dia pakai sampai cengkraman pada kain tersebut memperlihatkan pahanya yang bersih dan mulus.

Daisy melihat suaminya juga sudah berganti pakaian dengan piyama tipis, lapisannya bisa tembus terlihat dada bidang suaminya.

Zhafran merebahkan tubuhnya sangat dekat dengan Daisy sampai suara nafasnya bisa terdengar olehnya.

"Bisakah aku mematikan lampunya, aku tidak biasa tidur dengan lampu menyala," ucap Daisy memecah keheningan tegang diantara mereka berdua setelah itu dia menarik selimutnya menutupi tubuhnya.

"Biarkan aku yang mematikan lampunya," jawab Zhafran dengan nada pelan tapi seperti menggema di ruangan itu.

"Selamat malam Zhafran mimpi indah," Daisy menutup matanya dengan cepat, berharap dia akan segera tertidur, tapi bukannya tertidur dia malah memikirkan apa yang akan di lakukan suaminya ketika dia sudah tertidur.

Semakin larut dalam pikirannya, bukankah wajar jika Zhafran akan melakukan sesuatu seperti itu padanya toh mereka sudah sah menjadi suami istri dalam berumah tangga saling melayani dalam hal itu juga sangatlah normal dan merupakan kewajiban. Tapi memikirkan hal itu saja sudah membuat tubuhnya menjadi tegang, wajahnya memerah dan jantungnya berdegup dengan kencang.

Menyadari kegugupan istrinya, Zhafran langsung mengulurkan tangannya memegang tangan istrinya yang hangat," Daisy, kita memang sudah menikah tapi aku tidak akan pernah memaksamu melakukan hal yang tidak kamu inginkan," sesungguhnya dia merasa tingkah istrinya sangat menggemaskan membuatnya ingin segera menggigit dan menerkamnya apalagi setelah melihat kaki panjangnya yang mulus membuatnya sedikit bergairah,"

"Ya Tuhan kenapa lelaki ini sangat peka?" gumam Daisy didalam hatinya yang masih berdegup kencang.

"Hemmm," jawab Daisy pelan sambil mengangguk.

Melihat tingkah istrinya yang menggemaskan Zhafranpun tersenyum dan tidak berhenti meremas tangannya yang kecil itu. Perlahan tubuh Daisy menjadi lebih relax, dia pun tertidur.

Ke esokan harinya.

Pancaran sinar mentari dari balik jendela membuat Daisy segera bangun dari lelapnya, segera dia meraih ponselnya untuk memeriksa waktu, " astaga sudah jam segini," kaget dan segera beranjak dari kasurnya.

Daisy tengah berpikir, biasanya jam alarm paginya akan berbunyi untuk membangunkannya dari tidur lelapnya tapi pagi ini sama sekali tidak ada yang terdengar ataukah dia terlalu pulas saat tidur jadi tidak mendengar alarmnya, dia pun keluar untuk menuju kamar mandi.

"Sudah bangun," suara lembut dan terdengar se ksi terucap dari bibir Zhafran yang sedang duduk dengan santai," Ku lihat hari masih pagi dan kau tidur dengan sangat pulasnya jadi aku mematikan alarmnya dan membiarkanmu tertidur sedikit lebih lama."

"Pantas saja," gumam Daisy pelan.

Mata Daisy terpana melihat sesosok pria tampan yaitu suaminya sendiri yang tengah duduk dengan santai dengan postur yang menggoda sambil membaca koran dengan pakaian rapi bewarna abu-abu.

"Tunggu sebentar aku akan menyiapkan sarapan," ucap Daisy tergesa-gesa.

"Sarapan sudah siap, pergilah mandi aku akan menunggumu," suara seksi Zhafran hampir saja membuat Daisy salah tingkah, karena tidak tahu harus bereaksi seperti apa, Daisy langsung meluncur ke kamar mandi."

Melihat tingkah istrinya yang menggemaskan membuatnya tersenyum tipis, mengingat kembali kejadian 4 tahun yang lalu saat pertama kali bertemu dengan Daisy.....

Daisy sudah bersiap dan keluar dari ruangannya, menggunakan high heels tinggi menonjolkan kaki jenjangnya, mengenakan atasan bewarna merah muda berlengan panjang dan memakai bawahan rok pendek bewarna hitam, memperlihatkan lekukan tubuhnya yang sempurna terlihat anggun, feminim dan tentunya seksi.

Melihat istrinya berpakaian seksi dan berwajah cantik membuatnya gusar dan tidak tenang lalu segera memalingkan mukanya dengan tatapan tidak suka menuju ke ruang makan.

Segera Zhafran menelpon Ran, untuk memberi perintah," buatlah aturan jelas untuk semua pegawai wanita dilarang memakai rok pendek, baju ketat dan memakai sepatu ber hak tinggi lebih dari 6 cm," belum sempat Ran membalas perintah bosnya, Zhafran langsung mematikan telponnya.

"Wow, apakah kau yang membuatnya ?" Daisy melihat sarapan yang terlihat lezat membuatnya semakin lapar.

"Bukannya dia gak jago masak kok bisa hanya dalam semalam membuat sarapan yang kelihatannya lezat" ucap Daisy dalam hati dengan wajah gembira.

Seperti tahu apa yang dipikirkan istrinya yang berekspresi kaget, Zhafran memberinya susu hangat sambil berkata," bibi yang membuatnya."

Zhafran adalah orang yang sangat pembersih dan pemilih soal urusan makanan, dia tidak akan makan di tempat asing ataupun di luar kecuali dalam keadaan tertentu jadi bibi di rumahnya yang bertanggung jawab mengurus makanannya, mungkin itulah sebabnya dia punya postur tubuh ideal dan berkulit bersih. Dia menjaga pola hidup sehat.

Seperti biasa keduanya dengan tenang dan serius menikmati makanannya.

"Enak," Daisy melahap makanannya seperti anak kecil.

"Ya," hanya menjawab seperlunya seperti biasa.

Dalam hening Daisy mulai memperhatikan suaminya.

"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Zhafran yang sadar akan tatapan istrinya dari tadi.

"Tidak," Daisy yang malu mulai menunduk menghabiskan sisa makanannya.

"Apakah makanannya sesuai dengan seleramu, jika iya aku akan membiarkan bibi mempersiapkannya lagi."

Merasa tidak enak Daisy menjawab," aku tidak ingin merepotkanmu."

Zhafran yang sudah selesai makan meletakkan garpunya dan menyeka bibirnya dengan tisu lalu berkata," kamu kan istriku."

"Iya ?" paham dengan maksud suaminya, Daisy hanya mengangguk pelan.

Sekarang mereka adalah sepasang suami istri, jadi Daisy tidak mau berpikir hal yang akan melukai perasaan pasangannya, dia mendapat perlakuan semanis ini dari suaminya adalah sebuah anugerah dari Tuhan, jadi dia akan menerima dengan ikhlas dan tulus apa yang akan di berikan suaminya tanpa protes, mengeluh dan tidak akan mempertanyakan niat baik suaminya lebih jauh.

Bersambung.

Note :

Thor kok ceritanya mirip sebelah?

Karna saya sudah menemukan jalan ninja & hasil imajinasi liar akan tertuang dalam naskah ini. Saya tidak bisa merubah bab awal karna alur ceritanya sudah terjadi.

Jangan lupa berikan asupan nutrisi berupa

Vote, Like, Komen, Klik ❤ Terima kasih.

Terpopuler

Comments

❤ yüñdâ ❤

❤ yüñdâ ❤

masih baca thor

2020-09-02

2

Sapujiati Puji

Sapujiati Puji

💪👍👍👍👍🤗😁

2020-08-30

3

chaterine

chaterine

aaa gemez

2020-08-30

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 - Lamaran
2 Bab.2 - Boss or Hubby
3 Bab.3 - Bersama Selamanya
4 Bab.4 - Tidur Bersama
5 Bab.5- Dilema Pegawai
6 Bab.6 - Kecupan
7 Bab.7 - Persaingan
8 Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9 Bab.9 - Rose & Daisy
10 Bab.10 - Pertanyaan
11 Bab.11 - Pernyataan
12 Bab.12 - Rencana Sarah
13 Bab. 13 - Manja
14 Bab.14 - Mak Comblang
15 Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16 Bab.16 - Surprise
17 Bab.17 - Happy Birthday
18 Bab.18 - Ngambek
19 Bab.19 - Morning Call
20 Bab.20 - Pantai
21 Bab. 21- Voli
22 Bab.22 - Truth or Dare
23 Bab.23 - Emosi
24 Bab.24 - Penjelasan
25 Bab.25 - Half Past
26 Bab.26 - Nama Yang Terukir
27 Bab.27 - Malam Yang Panas
28 Bab.28 - Perencanaan Kencan
29 Bab.29 - Bankrupt
30 Bab.30 - Pergi ke Paris
31 Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32 Bab.32 - Menyesal
33 Bab.33 - Belanja
34 Bab.34 - Date
35 Bab.35 - Makam
36 Bab.36 - Kembali
37 Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38 Bab.38 - Ada Reuni
39 Bab.39 - Kegundahan
40 Bab.40 - Bertemu Dia
41 Bab.41 - Awal Mula
42 Bab.42 - Merestui
43 Bab.43 - Kegalauan Ryan
44 Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45 Bab. 45 - Pertengkaran
46 Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47 Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48 Bab.48 - Ibu Angkat
49 Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50 Bab. 50 - Rencana Ren
51 Bab. 51 - Kekalahan Telak
52 Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53 Bab.53 - My Periode
54 Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55 Bab.55 - Senja ( Visual )
56 Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57 Bab.57 - Sweet Rain
58 Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59 Bab.59 - Tunangan?
60 Bab.60 - Mimpi Buruk
61 Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62 Bab.62 - Les Singkat
63 Bab.63- Big Family Part I
64 Bab.64 - Big Family Part II
65 Bab.65 - Fryaga Family I
66 Bab.66 - Fryaga Family II
67 Bab.67 - Rahasia Andini
68 Curhatan Zhafran & Daisy
69 Bab. 69 - Masa Lalu
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab.1 - Lamaran
2
Bab.2 - Boss or Hubby
3
Bab.3 - Bersama Selamanya
4
Bab.4 - Tidur Bersama
5
Bab.5- Dilema Pegawai
6
Bab.6 - Kecupan
7
Bab.7 - Persaingan
8
Bab.8 - Salah Paham Yang Manis
9
Bab.9 - Rose & Daisy
10
Bab.10 - Pertanyaan
11
Bab.11 - Pernyataan
12
Bab.12 - Rencana Sarah
13
Bab. 13 - Manja
14
Bab.14 - Mak Comblang
15
Bab.15 - Mengundang Selebritis Terkenal
16
Bab.16 - Surprise
17
Bab.17 - Happy Birthday
18
Bab.18 - Ngambek
19
Bab.19 - Morning Call
20
Bab.20 - Pantai
21
Bab. 21- Voli
22
Bab.22 - Truth or Dare
23
Bab.23 - Emosi
24
Bab.24 - Penjelasan
25
Bab.25 - Half Past
26
Bab.26 - Nama Yang Terukir
27
Bab.27 - Malam Yang Panas
28
Bab.28 - Perencanaan Kencan
29
Bab.29 - Bankrupt
30
Bab.30 - Pergi ke Paris
31
Bab.31 - Dia adalah Suamiku
32
Bab.32 - Menyesal
33
Bab.33 - Belanja
34
Bab.34 - Date
35
Bab.35 - Makam
36
Bab.36 - Kembali
37
Bab.37- Hadiah Untuk Si Kembar
38
Bab.38 - Ada Reuni
39
Bab.39 - Kegundahan
40
Bab.40 - Bertemu Dia
41
Bab.41 - Awal Mula
42
Bab.42 - Merestui
43
Bab.43 - Kegalauan Ryan
44
Bab.44 - Perpisahan & Pertemuan
45
Bab. 45 - Pertengkaran
46
Bab.46 - Kekhawatiran Zhafran
47
Bab. 47 - Zhafran Ngambek ???
48
Bab.48 - Ibu Angkat
49
Bab.49 - Gosip & Bonus ( Visual )
50
Bab. 50 - Rencana Ren
51
Bab. 51 - Kekalahan Telak
52
Bab. 52 - Seminggu Kemudian
53
Bab.53 - My Periode
54
Bab. 54 - Menjemput Istriku & Bonus ( Visual )
55
Bab.55 - Senja ( Visual )
56
Bab.56 - Date &Tamparan (Visual)
57
Bab.57 - Sweet Rain
58
Bab.58 - Siapa kamu sebenarnya? (Visual)
59
Bab.59 - Tunangan?
60
Bab.60 - Mimpi Buruk
61
Bab.61 - Tunggu 2 minggu lagi !!!
62
Bab.62 - Les Singkat
63
Bab.63- Big Family Part I
64
Bab.64 - Big Family Part II
65
Bab.65 - Fryaga Family I
66
Bab.66 - Fryaga Family II
67
Bab.67 - Rahasia Andini
68
Curhatan Zhafran & Daisy
69
Bab. 69 - Masa Lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!