Sudut pandang REYNALD
"Ouh yah ngomong-ngomong Asmodeus apa kau bisa menjelaskan tentang dunia ini?" Aku yang bertanya dengan santai sambil duduk.
"Hmm mudahnya dunia ini adalah dunia dimana adanya sihir."
"Ouh menarik selain sihir apa lagi?"
"Ya berpedang mungkin."
"Begitu-begitu aku paham aku paham."
"Lalu apa ada syarat tertentu agar orang itu bisa memakai sihir?"
"Tentu saja ada syaratnya."
"Apa saja apa kau boleh menyebutkannya?" Aku yang mulai penasaran.
"Yang pertama tentu saja apakah orang itu memiliki mana atau tidak dalam dirinya, biasanya hanya orang tertentu saja yang memiliki mana didalam dirinya."
Ntah kenapa aku merasa ini seperti manga komik yang kubaca.
"Lalu bagaimana caranya agar kita tau bahwa kita memiliki mana atau tidaknya?" Tanyaku penuh dengan semangat dan berharap semoga saja aku bisa memakai sihir.
"Hmm kau bisa mengetesnya."
"Caranya."
"Mudah saja kau tinggal memakai mantra seperti ini wahai dewi air bantulah aku." Secara tiba-tiba di ujung jari Asmodeus muncul sebuah bola air yang berukuran sama sepertiku.
"Wow kerenn." Ucapku tanpa sadar.
Asmodeus pun terlihat sangat bangga "Baiklah kalau begitu aku akan mencobanya." Jelasku
"Wahai dewi air bantulah aku." Secara mengejutkan ternyata aku juga bisa mengeluarkan sihir yang sama dengan asmodeus bedanya hanya pada ukuran saja.
Yang aku terlihat kecil mungkin sebesar bola basket walaupun seperti itu aku tetap bangga karna bisa memakai sihir.
Asmodeus yang melihatku bisa menggunakan sihir dia sama sekali tidak terkejut, dia seperti sudah tau bahwa aku bisa memakai sihir.
"Ouh yah Asmodeus apa ada batasan dalam menggunakan mana?"
"Tentu saja ada, biasanya batasan dalam menggunakan mana sudah di tentukan sejak lahir tapi aku tidak tau sik tapi sepertinya seiring dengan waktu dan latihan juga batasan kita dalam menyimpan mana bisa lebih besar."
"Ouh begitu aku paham aku paham lalu bagaimana cara mengisi mana di dalam diri kita?" Tanyaku yang penuh dengan semangat membara.
"Hmmm...Untuk itu yah sebenarnya mana bisa terisi sendiri tapi membutuhkan waktu yang lama, sebenarnya ada cara cepatnya tapi aku tidak tau apakah kau bisa menggunakan caranya atau tidak."
"Ouh seperti itukah sejauh ini aku paham."
"Apa kau ingin belajar lebih banyak?"
Tanya asmodeus yang membuatku terkejut "Apa kau ingin mengajariku?"
"Tentu saja lagi pula kau ini adalah temanku."
Mendengar itu aku sangat senang kemudian aku menganggukan kepalaku "Ya mohon bantuannya Asmodeus."
"Baiklah untuk pertama-tama-"
Tanpa sengaja karna rasa penasaranku aku memotong bicara asmodeus "Asmodeus aku ingin bertanya Apa jika kita ingin memakai sihir kita harus menggunakan mantra?"
"Sebenarnya tidak lihatlah" Asmodeus pun mengeluarkan sihir yang sama seperti tadi namun bedanya ia tidak mengucapkan mantra sepatah katapun.
"Bagaimana caranya kau melakukan itu Asmodeus?"
"Ini sedikit rumit singkatnya kau hanya harus membayangkannya saja."
"Membayangkan membayangkan.......Ouh begitu aku paham aku paham."
"Maksudmu? EH? Kau sudah mengertikah serius?"
"Hehehe lihatlah ini Asmodeus." Aku pun menutup mataku kemudian aku membayangkan di tanganku ada sebuah air yang berbentuk bulat sebesar bola basket.
Kemudian aku membuka mataku dan ternyata aku berhasil, aku sangat senang sekali karna ternyata konsep dari sihir semudah itu.
Aku bisa langsung seperti itu karna baca manga komik, aku bersyukur sekarang karna aku pernah baca manga dan komik.
Asmodeus yang melihatku bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra ia terlihat sangat terkejut.
"Kenapa kau terkejut Asmodeus?" Aku yang bingung
"Itu semua karna kau bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra."
"Apa sehebat itukah orang yang bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra sampai-sampai kau terkejut."
"Tentu saja apa kau tidak tau. Ouh iya aku lupa kau bukan dari dunia sini jadi intinya di dunia ini hanya ada sedikit orang yang bisa menggunakan sihir tanpa rapalan mantra."
"Ouh begitu aku paham aku paham."
Hmm jika seperti itu artinya aku ini sangat op dong hahahahaha.
"Kenapa kau terlihat senang seperti itu?"
"Tidak tidak."
"Ouh yah Asmodeus di dunia ini ada sihir apa saja?" Tanyaku yang sangat penasaran.
"Sepertinya aku harus menjelaskan semuanya baiklah kalau begitu."
Kemudian Asmodeus pun menjelaskan semuanya secara terperinci.
"Ehem ehem setauku di dunia ini terdapat 9 jenis sihir yaitu angin, api, tanah, ES, Gravitasi, Kehampaan, petir, penyembuhan dan sihir campuran dan di setiap sihir yang di keluarkan terdapat sebuah tingkatan, tingkatannya ada sepuluh Di mulai dari tingkatan biasa, menengah, pro, saint, raja, kaisar, dewa, god saint, god king, god emperor,"
"Ouh begitu aku paham aku paham." Ternyata sihir di dunia ini banyak variannya juga.
"Ouh yah asmodeus apa ada syarat tertentu agar aku bisa menggunakan sihir-sihir itu?"
"Sebenarnya syaratnya ada pada dirimu sendiri."
"Maksudmu?"
"Ya jadi balik lagi keawal apakah kau terlahir dengan sihir itu atau tidak."
Ntah karna suatu alasan apa aku memahami sesuatu yaps yaitu asmodeus jelek dalam menjelaskan sesuatu, tapi walaupun seperti itu aku paham sik bisawalau sedikit.
"Ouh jadi maksudmu adalah seseorang sudah di tentukan dari sejak lahir sihir apa saja yang bisa dia gunakan?"
"Ya kurang lebih seperti itu."
"Lalu asmodeus menurutmu sihir yang terkuat apa saja?"
"Hmm...Menurutku kehampaan, gravitasi bagiku dua itu sangat sulit selain itu kedua sihir itu juga sangat kuat, jika kau sudah sampai pada tahapan raja saja mungkin kau bisa menghancurkan sebuah negara."
APA!!! Sehebat itukah kedua sihir itu aku tidak menyangka sama sekali.
"Kenapa kau terlihat terkejut Renald?"
"Tidak aku hanya tidak menyangka saja sihir bisa sehebat itu." Ntah karna suatu alasan apa Asmodeus terlihat sangat bangga ketika aku berkata seperti itu
"Heheh tentu saja."
"Lalu untuk berpedang bagaimana Asmodeus?"
"Hmm untuk itu nanti saja aku jelaskannya setelah kau bisa menggunakan sihir dengan baik."
Ntah kenapa aku merasa bahwa Asmodeus ini tidak bisa tehnik berpedang sama sekali tapi dia tidak ingin memberitahuku, seperti dia tidak ingin menunjukan sisi lemahnya kepadaku. Tapi sepertinya wajar saja bila seekor naga tidak bisa berpedang toh itu semua karena tubuhnya.
Tapi bagiku tidak apa-apa sik tidak belajar ilmu berpedang sebenarnya belajar sihir dari dia saja aku sudah sangat bersyukur.
"Baiklah mungkin saatnya aku untuk mengajarimu beberapa hal tentang sihir."
Aku yang mendengar itu langsung saja semangat dan tidak sabar ingin belajar sihir lebih banyak darah didalamku seperti mendidih, selama hidupku ini adalah pertama kalinya aku sesemangat ini.
"Baiklah yang pertama kau harus mengetahui terlebih dahulu berapa saja sihir yang dapat kau gunakan, dengan cara kau harus merapalkan mantra"
"Apa tidak bisa dengan cara tidak merapalkan mantra?"
"Hmm sepertinya tidak bisa tapi aku tidak tau kau boleh mencobanya biasanya-." Baru saja Asmodeus ingin menjelaskan sesuatu.
Dia tiba-tiba saja berhenti berbicara seperti terkejut karna aku ya itu semua karna aku menciptakan sebuah sihir api tanpa merapalkan mantra sedikit pun.
"Ehem ehem lupakan baiklah selanjutnya kau coba sihir lainnya." Asmodeus yang terkejut kemudian ia kembali menjelaskan beberapa hal.
Singkatnya aku mengerti walaupun aga sulit untuk di mengerti.
Aku pun kemudian mencoba beberapa sihir lagi dan singkatnya aku berhasil jadi intinya sepertinya aku terlahir sebagai seorang jenius yang bisa menggunakan kedelapan sihir.
Bahkan Asmodeus pun sampai terkejut dan terpukau, aku tidak tau apakah di dunia ini sehebat itu orang yang bisa menggunakan kedelapan sihir.
Tapi yang pasti sepertinya itu di anggap hebat sepertinya tapi aku tidak tau ya itu semua karna aku belum mengetahui sepenuhnya tentang dunia ini.
"Aku akui kau hebat kau memiliki bakat dalam sihir."
Asmodeus yang sedikit memujiku, ntah kenapa ketika dia memujiku aku sedikit senang
Aku pun menyeringai tertawa sedikit "HEhehehe."
"Baiklah tahap selanjutnya." Asmodeus yang tiba-tiba serius.
Mendengar nada bicara Asmodeus yang tegas aku pun tiba-tiba menjadi serius aku memehartikan dia dengan sangat focus.
Asmodeus pun kemudian ia membuat sebuah bola api yang seukuran dengan tubuhku di jarinya, dan setelah itu ia menembakan bola apinya tersebut kedepan menabrak tembok tak kasat mata.
Suara ledakannya lumayan keras, asmodeus melakukan itu seperti tidak kesulitan sama sekali, tapi itu mungkin wajar saja lagi pula dia sudah hidup ratusan tahun jadi mungkin bagi dia sihir seperti itu hanya mainan saja.
"Woahhhh." Tanpa sadar aku sangat terpukau dengan pertunjukan yang diberikan oleh asmodeus.
Seperti biasa Asmodeus pun seperti membanggakan dirinya sendiri "Bagaimana hebat bukan? Bagiku sihir seperti sangat sangat mudah."
"Kau sangat hebat asmodeus." Ketika aku mengatakan itu asmodeus tiba-tiba saja seperti malu-malu kucing.
Dia terlihat seperti senang, itu wajar saja sik jika dia senang seperti itu aku mengerti aku paham humu humu.
"Ehem ehem sekarang kau coba."
"Bagaimana caranya?"
"Hmm singkatnya kau hanya perlu membayangkan seperti tadi kemudian kau bayangkan sihir itu terlempar."
"Baiklah akan kucoba." Aku pun mencoba sihir angin, aku membayangkan sebuah kerucut di tanganku yang terbuat dari angin, kemudian aku juga coba membayangkan kerucut itu meluncur dengan cepat kearah depan.
Dan boom aku yang mengarahkan sihir kebatu yang ukurannya lebih besar dariku itu tiba-tiba saja hancur gara-gara sihir yang kulancarkan.
Aku yang bisa melakukan hal itu sangatlah senang bahkan sampai lompat-lompat "Asmodeus aku bisa melakukannya bagaimana menurutmu?"
Dengan bangganya asmodeus mengatakan "Kau berhasil."
Aku yang mendengar itu sekali lagi merasa sangat senang, melihat aku yang senang seperti itu membuat asmodeus juga ikut senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏
2023-06-12
2
Hades Riyadi
Asmodeus....aku paham..aku paham dan paham... langsung bisa sihir... jurusnya ilmu paham sihir... wkwkwk 😛😀💪👍👍👍
2023-06-12
1
caenk garbis
bahasa novel kek gini' situ sehat ???
aku aku aku aku aku aku aku aku
2023-05-24
1