Dengan segera aku pun pergi ketempat mayat pasukan kerajaan, aku berniat ingin menyembuhkan mereka namun sayang mereka semua tidak dapat diselamatkan lagi.
"Maafkan aku gara-gara diriku kau harus terbunuh, maafkan aku juga karna tidak bisa menyelamatkan yang lainnya." Ucapku lemas pada orang yang telah menyelamatkanku dia sudah mati sambil tersenyum.
Saat ini tubuhku yang penuh dengan darah aku menatap kelangit dan bertanya apa yang kulakukan ini benar? Apa membunuh orang lain itu adalah hal wajar?
Aku yang tengah melamun itu di sadarkan oleh kedua prajurit itu, mereka terlihat sangat menghormatiku bahkan mereka sampai menyebutku tuan, mereka tidak menganggapku anak kecil.
"Tu-tuan terima kasih karna telah menyelamatkan kami." Ucap mereka berdua sambil menundukan kepala.
Karna ini adalah pertama kalinya aku di hormati seperti itu ntah kenapa aku jadi bingung sendiri bagaimana cara menanggapinya.
"Ya sama-sama tapi maafkan aku gara-gara aku teman kalia-" Ketika aku ingin berkata mati tiba-tiba saja salah satu prajurit memotong bicaraku.
"Tuan tidak perlu meminta maaf itu bukan salah tuan, bagi kami para ksatria menyelamatkan orang lain adalah suatu kebanggan." Ucapnya dengan gagahnya.
Walaupun dia berkata seperti itu tapi tetap saja aku merasa bersalah, jika aku tadi tidak lengah saja maka semua ini tidak akan terjadi ah sial kenapa penyesalan selalu datang terakhir.
"Dan lagi itu semua bukan salah tuan tapi itu semua sepenuhnya salah kami, karna kami terlalu lemah jadinya seperti ini." Ucapnya tegas.
Ntah kenapa aku merasa jika mereka selalu serius dalam hal bekerja, tapi itu wajar sik karna bagaimana pun juga mereka adalah tentara kerajaan jadi mereka sangat disiplin.
"Ma-maaf tuan jika saya lancang saya ingin bertanya tuan, Tuan se-sebenarnya tuan ini siapa?" Tanyanya yang sedikit terbata-bata dan sangat menghormatiku
Aku tidak tau kenapa mereka sangat sopan padaku tapi yang pasti sepertinya mereka takut padaku mungkin tapi ntahlah atau bisa jadi karna mereka berhutang nyawa padaku hmmm.
"Ahhh sebenarnya aku ini mmmm.........seorang petualang nah itu aku adalah seorang petualang." Ucapku yang berbohong ya itu semua agar mereka tidak curiga.
"Petualang?" Mereka yang keheranan.
Tunggu tunggu apa aku salah bicara? Kenapa mereka seperti curiga padaku.
"Ouh begitu petualangkah aku baru pertama kali melihat petualang semuda dirimu tuan ngomong-ngomong tuan, umur tuan berapa." Ucapnya yang kemudian tiba-tiba saja teman sebelahnya itu langsung memukul pinggangnya.
"Maafkan temanku tuan jika dia sudah tidak sopan, ouh yah tuan perkenalkan namaku adalah Dardan dan dia adalah Giberil." Ucapnya sambil hormat ala bangsawan padaku.
"Ah tidak apa tenang saja kalau begitu perkenalkan juga aku adalah Reynald seorang petualang umurku sembilan tahun." Ucapku sambil hormat seperti seorang bangsawan.
Ntah karna suatu alasan apa mereka berdua tiba-tiba saja terkejut mereka berdua menunjukan wajah yang sangat syok.
Aku tidak tau alasan kenapa mereka memasang wajah seperti itu "Ada apa tuan giberil tuan Dardan kenapa kalian terlihat terkejut?" Tanyaku karna penasaran.
"Ahhh itu tidak tidak kami hanya terkejut saja karna kami baru pertama kali bertemu dengan seorang petualang yang berumur anak-anak tapi apa benar umurmu 9 tahun?." Ucap Dardan sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.
"Iya itu benar." Ucapku dengan nada polos.
Mereka berdua pun sekali lagi menunjukan ekspresi terkejut, dan sekali lagi aku tidak paham kenapa mereka terkejut apa ada yang salah dengan cara bicaraku.
"Baiklah kami percaya ouh yah tuan saya ingin bertanya sebenarnya tujuan tuan apa?" Ucap Giberil secara terang-terangan yang kemudian dia dipukul kembali oleh Dardan temannya sendiri.
"Ouh itu sebenarnya tujuanku mencari tempat istirahat seperti kota atau desa, dan secara kebetulan ketika aku berjalan aku mendengar suara pertarungan karna aku penasaran aku pun melihat kalian yang sedang bertempur melawan bandit, dan kalian terlihat kesusahan melawan mereka, jadi aku memutuskan untuk membantu kalian."
"Begitukah hahahha ternyata tuan ini sangat baik." Ucap Dardan sambil menggaruk-garuk kepala belakangnya.
"Tuan bisa memanggilku Reynald saja ntah kenapa aku merasa tidak enak jika yang lebih tua memanggilku dengan sebutan tuan." Ucapku yang tersenyum hangat layaknya bocah berumur 9 tahun tapi aku memang benar berumur 9 tahun sik.
Eh tapi di kehidupanku yang lama aku berumur 23 tahun AHHHH sudahlah aku tidak ingin memikirkan hal itu lebih jauh lagi.
Kedua orang prajurit itu pun kemudian menghampiri kereta yang sangat mewah tersebut, kereta tersebut di angkut oleh 4 kuda berwarna putih indah sekaligus.
Intinya kereta tersebut besar dan sangat mewah ya seperti kendaraan seorang raja atau bangsawan.
Kedua orang tersebut pun nampak menjelaskan semuanya pada orang yang berada didalam kereta tersebut, aku tidak tau berapa orang yang ada di dalam sana tapi sepertinya ada banyak.
Ya karna itu semua di lihat dari besarnya kereta tersebut dan kuda yang menariknya.
Aku yang baru menyadari tubuhku penuh dengan darah, aku langsung saja membersihkannya dengan sihir air kemudian aku mengeringkan tubuhku dengan sihir angin.
Ya itu semua aku lakukan agar aku terlihat lebih sopan saja walaupun sebenarnya aku tidak sopan sama sekali karna aku memakai baju yang compang-camping layaknya gembel.
Tapi mau bagaimana lagi toh aku tidak memiliki baju ganti atau celana ganti lainnya.
Akhirnya orang yang berada di dalam kereta itu pun keluar, total mereka ada 5 orang jika aku lihat dari kejauhan mereka terlihat seperti sebuah keluarga bangsawan yang harmonis.
5 orang itu terdiri dari pria yang seperti seorang ayah rambutnya berwana merah, berkumis tipis, memakai baju yang sangat mewah sebenarnya 5 orang itu semuanya memiliki baju yang mewah sik.
Kemudian ada dua gadis kecil yang cantik mereka terlihat kembar dengan baju yang hampir sama namun berbeda pada gaya rambut saja, rambut mereka dua-duanya berwarna coklat kehitaman,
Kemudian ada seorang wanita yang rambutnya sama seperti dua gadis kecil itu mungkin wanita ini adalah kaka mereka, wanita ini terlihat sangat muda dan sangat cantik dan dia juga berdada besar mungkin jika aku amati ukurannya G cup mungkin tp ntahlah aku bukan pakar dada aku hanya menyukainya saja.
Kemudian ada 1 orang pria yang sangat tampan berambut merah, aku sangat syok ketika melihat dirinya bukan syok si tapi insecure, melihat ketampanannya membuatku sangat iri.
5 orang itu pun kemudian menghampiriku kemudian kelima orang itu tiba-tiba saja menundukan kepala mereka dan secara bersamaan mereka mengucapkan terima kasih padaku.
"Terima kasih tuan karna telah menyelamatkan kami."
Aku pun tidak tau harus bereaksi seperti apa, aku bingung "Mmmm..Sama-sama tapi tolong jangan panggil saya tuan, saya merasa jadi tidak enak karna usia saya lebih muda dari pada tuan dan nona sekalian, tuan dan nona dapat memanggil saya Reynald." Ucapku yang sangat sopan.
"Oh baiklah Reynald sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak, Ouh yah saya lupa untuk memperkenalkan diri, perkenalkan saya adalah Alphonso margaret duke dari kekaisaran barat." Ucap orang yang seperti bapak-bapak itu sambil menunduk hormat.
Aku terkejut karna ternyata orang yang kuselamatkan adalah bangsawan setingkat Duke.
"Ouh yah sedangkan dia adalah istriku Isabel margaret."
"Perkenalkan aku adalah istri Alphonso." Ucapnya yang penuh dengan keceriaan.
Ouh ternyata wanita cantik dan muda ini adalah istrinya apa!!!! Tunggu-tunggu wanita semuda itu adalah istri dari bapak-bapak yang hampir tua ya walaupun tampan sik tapi tetap saja itu membuatku terkejut.
Memang benar kata pepatah jelek gak papa yang penting harta dan tahta.
"Ini adalah anak tertuaku Alex"
"Perkenalkan saya adalah Alex putra tertua Alphonso."
Apa!!!!!!! Sebenarnya mereka menikah di umur berapa kenapa anaknya sudah hampir seumuran dengan ibunya sendiri.
Ah sudahlah aku tidak ingin memikirkannya lebih jauh lagi yang pasti sepertinya Alex ini adalah seseorang yang sangat sempurna dari segala aspek humu humu.
"Dan ini adalah kedua putriku yang masih kecil mungkin mereka berdua seumuran denganmu yang satu kakanya bernama gisel dan adiknya bernama giselen."
"Halo perkenalkan namaku gisel."
"A-aku gi-giselen."
Aku yang melihat mereka berdua merasa terpukau itu semua karena dua gadis kecil itu sangatlah cantik apalagi ketika di liat dari dekat.
Pipiku tiba-tiba saja memerah karna melihat mereka berdua apa lagi ketika melihat mereka dengan malu-malunya menunduk dan memberi salam padaku.
"Ehem ehem."
Aku yang tengah terpukau itu disadarkan oleh alphonso yang terbatuk Ah sial sial apa yang sedang kupikirkan sadar Reynald kau bukan lolicon oke.
"Apa aku boleh memanggilmu nak Reynald." Sahut Isabel dengan wajah periangnya, untuk beberapa alasan sepertinya isabel menyukaiku bukan dalam artian saling suka seperti kekasih melainkan lebih ke ibu dan anak.
"Ah yah tentu saja." Ucapku sambil menggaruk-garuk kepala belakang.
Ketika aku berkata seperti itu dia terlihat sangat senang.
"Ah iya Reynald kira-kira bagaimana caranya kami membayar atas bantuanmu." Ucap Alphonso.
"Itu tidak perlu tuan."
"Tidak tidak tidak jika seperti itu kami menjadi merasa tidak enak." Ucap Alphonso.
"Apa yang dikatakan suamiku benar, jadi nak Reynald kira-kira apa yang bisa kami bantu?"
Aku pun berpikir keras sebenarnya aku tidak mengharapkan balasan, aku menyelamatkan mereka hanya murni keinginanku saja aku tidak berniat mengambil keuntungan sepeser pun.
Tapi yah mau bagaimana lagi jika mereka memaksa maka aku akan meminta apa ya? Haih aku bingung.
"Reynald dengar-dengar dari kedua prajurit yang kami bawa kamu sedang mencari tempat untuk beristirahat seperti kota atau kerajaankan?"
"Ah iya itu benar tuan Alex."
"Hmm kalau begitu bagaimana jika kamu ikut dengan kami? Kebetulan kami juga ingin pergi kesebuah kerajaan dan lagi pula kerjaan itu tidak jauh dari tempat ini mungkin hanya butuh waktu 4 hari 4 malam untuk sampai kesana." Ucap Alex.
"Ah benar juga jadi bagaimana nak Reynald?"
Aku pun terdiam dan memikirkannya sejenak, setelah berpikir aku pun memutuskan untuk ikut dengan mereka karna lagi pula aku tidak tau tentang dunia ini jadi alangkah baiknya jika aku memiliki kenalan yang dapat membimbingku agar aku tidak tersesat.
"Selagi itu tidak masalah buat kalian aku tentu saja tidak akan menolak tawaran yang sangat berharga ini."
"Baiklah kalau begitu sudah di putuskan yah." Ucap Alphonso dengan semangat, aku tidak tau kenapa dia semangat seperti itu tapi yang pasti itu hal yang baik buatku kan?
Dan akhirnya aku pun ikut dengan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍
2023-06-12
0
Hades Riyadi
Reynald nantinya akan menjadi menantunya Alponso dengan mendapatkan isteri Gisel dan Gisellen, yang bikin Reynald kekeselen... wkwkwk 😛😀💪👍👍🙏
2023-06-12
0
Malomo Lomo
wah hajar tu istri duke di ranjang biar klepek klepek dan jd ketagihan dgn mc tp sayang ni novel gx 21+++ wkwkkwk
2022-07-30
0