SUDUT PANDANG REYNALD
Saat ini aku sedang beristirahat dari latihan rutinku Aku yang tengah tidur-tiduran sambil menatap langit goa yang indah sambil melamunkan sesuatu, aku pun menghela nafas panjang.
"Apa aku bisa berubah?" Itulah yang tengahku lamunkan saat ini, sebenarnya bukan itu saja banyak hal yang masih aku pikirkan contohnya "Bagaimana kedepannya apa yang harus aku lakukan setelah menguasai semua sihir yang di ajarkan oleh asmodeus."
Dan banyak lagi tapi masalah utamanya bukan itu sik ya masalah utamanya adalah aku kelaparan!!
Coba kau bayangkan seorang manusia biasa terjebak di dalam goa selama 2 minggu tanpa makan apa yang akan terjadi? Pastinya matikan.
Tapi untungnya itu tidak terjadi padaku sudah 2 minggu aku di goa ini tanpa makan hanya minum air saja sampai kenyang.
Dan untungnya aku hanya lapar saja, tidak mati ya walaupun aku merasa aneh kenapa aku bisa bertahan hidup sampai sekarang tanpa makan.
Kalau memikirkan makanan seperti ini aku jadi teringat dunia lamaku, ntah kenapa aku menjadi rindu bukan rindu rumah sik.
Tapi rindu makanan disana ahhhh....Aku jadi ingin makan KFC, Pizza, Ayam geprek, Sate, dan banyak lagi.
Sekarang apa yang harus kulakukan untuk memenuhi nafsu laparku ini? Hmm.....Aku menghela nafas kembali, setelah itu aku terpikirkan sesuatu.
Aku pun mulai beranjak dari tempat istirahatku menuju tempat Asmodeus, Asmodeus yang melihatku ia langsung menyapaku, ntah kenapa aku merasa akhir-akhir ini aku dan Asmodeus semakin dekat.
Ya Itu dalam artian baguskan? Aku tidak mengerti dalam hal ini, itu semua karna ilmu sosialku buruk tapi yah aku anggap ini dalam artian bagus saja.
Di kehidupan lamaku aku adalah seorang pengamat yaps pengamat orang lain dalam artian aku memiliki hobi untuk mengamati orang lain contohnya ketika orang lain berbicara dengan temannya atau pacarnya atau lain-lainnya.
Jadi ya intinya ilmu sosialku tidak seburuk itu jadi aku bisa berteman dengan lancar dengan Asmodeus.
"Ada apa Renald?"
"Hmm sebenarnya aku kesini ingin bertanya apa disini ada makanan? Kau tau bukan itu mmm aku ini manusia biasa jadi aku perlu makan, aku sebenarnya sudah menahan rasa laparku dari kemarin-kemarin tapi sepertinya sekarang aku tidak bisa menahannya lagi."
"Ouh seperti itukah kau benar juga aku sampai lupa kau ini bocah manusia yang perlu makan berbeda denganku."
"Hmm tunggu sebentar biarkan aku berpikir, kau butuh makanankan?"
"Ya." Jawabku singkat sambil memegang perutku yang keroncongan.
"Hmm bagaimana kalau kau pergi kesana." Asmodeus sambil menunjuk kearah berlawanan denganku.
"Maksudmu kedalam goa sana? Memangnya disana ada apa Asmodeus?"
"Mungkin monster."
"Apa?" Aku tak mengerti sama sekali apa maksud dari Asmodeus yah itu memang wajar si karna dia jelek dalam menjelaskan.
"Jadi gini kau butuh makanan kan?"
"Iya betul."
"Nah jadi aku menyarankan jika kau ingin makan maka makanlah daging monster."
"Ouh begitu aku paham aku paham." Ucapku sambil mengangguk.
"Kenapa? Apa kau takut dengan monster?"
"Tidak tentu saja tidak"
Bagaimana mungkin aku takut melawan monster, bos monster saja aku ajak bicara dengan santainya.
Bos monster itu tidak lain adalah Asmodeus ya walaupun pada awalnya aku takut juga sik tapi sekarang berbeda.
Kenapa aku sampai berpikiran bahwa bos monster adalah Asmodeus, pertama karna aku yakin dimana Asmodeus dan aku berada sekarang adalah ujung dari tempat ini alias goa ini.
Dan biasanya bos monster itu ada di akhir stage atau di tempat terkahir kenapa aku berpikiran ini adalah tempat terakhir ya itu semua karna di belakang Asmodeus sudah tidak ada jalan lagi.
Jalan satu-satunya hanya ada didepanku sekarang tempat dimana tadi Asmodeus menunjuk.
Dan yang kedua adalah aku mengansumsikan bahwa goa ini sangat luas jika kau bertanya kenapa ya itu semua bisa terlihat dari tempatku sekarang tempat ini saja sudah sangat luas.
Apa lagi keseluruhan goa ini aku sama sekali tak bisa membayangkannya.
Dan yang ketiga alasan kenapa aku yakin bos monster adalah Asmodeus yaitu tidak ada monster yang berkeliaran di tempat ini.
Sama sekali tidak ada, disini hanya ada batu berlian yang mengeluarkan cahaya putih kemudian air yang tergenang seperti kolam.
Itu sangat aneh bukan goa ini sangat luas dan di dunia ini juga ada monster dan biasanya monster itu suka tempat-tempat seperti ini.
Tapi anehnya disekitar sini tidak ada monster sama sekali yang artinya para monster itu sepertinya ketakutan dengan Asmodeus.
Ini hanya asumsiku saja sik soalnya Asmodeus terlihat sangat menyeramkan.
Dan lagi aku yakin Asmodeus ini sangat kuat bahkan bisa ketahuan dari nama depannya saja yaitu DEWA NAGA.
Yah aku yakin orang yang selalu bergelar Dewa pastinya bukan orang biasa.
"Lalu?" Asmodeus yang bingung.
"Yah aku hanya berpikiran saja apa daging monster aman dikonsumsi olehku?"
Ketika aku mengatakan itu Asmodeus langsung diam sejenak dia seperti memikirkan sesuatu.
"Tentu saja aman!." Jelasnya namun dengan wajah yang meragukan.
"Apa kau yakin?"
Tanyaku aku tidak ingin meragukan Asmodeus tapi ekspresi yang di tunjukannya membuatku meragukannya.
Ya bagaimanapun juga ini adalah kehidupanku yang kedua aku tidak ingin menyia-nyiakannya jadi aku harus berhati-hati jangan sampai mati hanya karna keracunan.
"Tentu saja aku yakin."
"Baiklah jika kau berkata seperti itu aku mempercayaimu lagi pula kau ini adalah temanku." Ucapku dengan senyuman lebar yang manis.
Ntah karna suatu alasan apa tiba-tiba saja Asmodeus menjadi malu-malu kucing.
"Baiklah kalau begitu Asmodeus aku pergi dulu." Ucapku sambil melambaikan tanganku padanya.
"Berhati-hatilah jangan sampai mati kembalilah dengan selamat." Jelasnya yang seperti acuh tak acuh.
Namun aku yang mendengar itu sedikit senang ternyata dia mengkhawatirkanku "Yah kau tenang saja aku pasti kembali dengan selamat."
Dan akhirnya aku pun pergi setelah itu aku berjalan dengan santainya dengan percaya dirinya namun ntah kenapa tiba-tiba aku baru terpikirkan sesuatu yaitu apa kekuatanku cukup untuk melawan monster disini.
Aku pun terdiam seribu bahasa kenapa aku baru memikirkannya sialll!!!!!!!! bagaimana ini? Seketika itu juga aku jadi panik.
Masa baru 2 minggu di dunia lain aku harus mati lagi hanya karna kebodohanku.
Aku pun mundar-mandir sana sini memikirkan banyak hal apa aku harus menahan rasa laparku dan kembali ke tempat Asmodeus.
Tidak tidak itu tidak bisa aku takut jika aku terus menahan rasa lapar ini aku bisa-bisa mati.
Tapi jika aku melawan monster aku takut mati juga arghhh aku jadi pusing bagaimana ini?
Ketika aku berpikiran seperti itu tiba-tiba saja aku mendengar suara seperti raungan serigala yang tak jauh dariku.
Mendengar itu membuatku merasa sedikit takut tapi karna rasa penasaranku sangat tinggi aku pun mendekati suara raungan tersebut aku ingin melihat sebenarnya ada apa.
Aku pun melakukan hal seperti detektif profesional aku berjalan sambil mencari coveran seperti batu dan lain-lainnya.
Bahkan aku merasa sekarang seperti bermain game pubg, aku pun akhirnya sudah dekat dengan suara itu, sekarang aku berada di balik batu yang cukup besar.
Aku kemudian mengintip dan betapa terkejutnya aku saat melihat seekor serigala tapi bukan aga berbeda sedikit perbedaannya terdapat pada ukuran dan warnanya.
Serigala yang didepanku saat ini berwarna ungu berbulu tebal memiliki tanduk dikepala berwarna krem kemudian ukurannya tak logis sama sekali mungkin panjangnya mencapai 5 meter dan tingginya mencapai 4 meter.
Walaupun dia sangat kecil dibandingkan dengan Asmodeus tapi tetap saja itu sangat menyeramkan.
Apalagi ketika aku melihat cakarnya yang panjang kemudian giginya yang sangat tajam.
Karna aku melihat serigala itu sedang memakan monster lain aku sempat berpikir yang tidak-tidak bagaimana jika aku yang dimakan seperti itu.
Aku yang sedang kena mental ini langsung menepuk kedua pipiku sadar Reynald ini bukan waktunya untuk berpikiran seperti itu.
Ketika aku kena mental seperti itu tiba-tiba saja serigala tersebut seperti menyadari keberadaanku dia seperti mengendus-ngendus dia seperti mengetahui ada aku di sekitaran sini.
Ntah kenapa tapi instingku berkata RUN!!!!
Aku pun berlari tanpa pikir panjang, karna mungkin aku sudah ketahuan dari awal jadi serigala itu pun mengejarku dengan sangat cepat.
SIALL!!!!!!! Kenapa dia bisa berlari sekencang itu padahal tubuhnya besar, aku yang terus berlari sambil sesekali melihat kebelakang.
Serigala itu semakin dekat denganku hingga akhirnya dia melompat dan seperti ingin mencakarku dan untungnya karna instingku aku bisa menghindarinya dengan menggunakan sihir angin pada kakiku.
Aku selamat untuk saat ini, aku dan serigala itu pun saling bertatapan satu sama lain.
Siall jika sudah seperti ini sepertinya tidak ada cara lain selain melawannya karna percuma saja jika aku lari aku yakin dia pasti bisa mengejarku.
Aku harus berhati-hati aku tidak boleh salah langkah jika salah nyawa adalah taruhannya.
Ntah karna suatu alasan apa serigala itu juga seperti terlihat berhati-hati dalam menghadapiku.
Karna serigala itu tidak menyerangku jadinya aku duluan yang menyerang dia dengan menggunakan sihir tanah.
Aku menciptakan 3 buah batu kerucut berukuran seperti bola tenis dengan ujung yang sangat tajam.
Kemudian aku lepaskan ketiga-tiganya secara bersamaan seranganku sangatlah cepat tapi sayangnya serangan seperti itu saja masih bisa di hindari oleh serigala itu.
Karna seranganku meleset serigala itu pun langsung melompat dan langsung menyerangku menggunakan cakarnya yang tajam.
Untung saja aku berhasil lagi menghindari serangannya dengan cara menggunakan sihir angin.
Aku menggunakan sihir angin agar kecepatanku bertambah.
Sebenarnya ada satu sihir lagi yang bisa mempercepat gerakanku tapi sihir itu sedikit sulit.
Jadi agar aman aku memakai sihir angin saja, serigala itu tak berhenti sampai disitu saja ia kembali menyerangku.
Menggunakan cakarnya yang tajam itu tapi lagi dan lagi aku bisa menghindarinya, kali ini aku menghindari sambil menyerang.
Aku menggunakan sihir apiku aku membuat 3 bola api berukuran seperti bola basket kemudian aku melesatkan seranganku dengan cepat lebih cepat dari sebelumnya.
Dan al hasil 1 bola apiku mengenai tubuh serigala itu, serigala itu meraung sedikit kesakitan tapi dari pada dia terlihat kesakitan dia lebih terlihat seperti marah.
Dia pun langsung melompat kearahku dan seperti ingin memakanku kali ini pergerakan dia semakin cepat aku pun sampai terkejut tapi untungnya aku bisa menghindarinya dengan sihir anginku.
Sambil menghindari serangannya aku berpikir terus bagaimana cara mengalahkannya sepertinya aku tidak bisa terus seperti ini aku harus melakukan pertaruhan aku harus menggunakan sihir itu.
Aku pun memutuskan untuk memakai sihir gravitasi yang diajarkan oleh Asmodeus.
Aku aga sedikit menjauh dari serigala itu kemudian aku melambaikan tangan kiriku kedepan dan berteriak "Sihir gravitasi menekan!!!."
Seketika itu juga serigala tersebut langsung menunduk ketanah dia seperti tertekan oleh sesuatu.
Aku pun menambahkan sedikit tekanannya hingga sampai tempat dia berpijak menjadi retak dan sedikit berlubang.
Namun ternyata itu saja tidak cukup serigala itu masih bisa bertahan, aku pun mulai bingung dan panik karna sebentar lagi batas dalam penggunaan manaku sepertinya akan habis.
Aku pun melihat kesana sini kemudian aku melihat sebuah batu runcing yang besar tepat berada di atas serigala itu.
Aku pun terpikirkan suatu cara aku kemudian membuat sebuah sihir air berbentuk bola sebesar bola basket di tangan kananku, kemudian aku lesatkan kearah batu besar diatas itu.
Aku mengarahkannya ke bagian paling atas batu tersebut, batu runcing tersebut pun kemudian terjatuh kearah tepat di badan serigala itu.
Dan akhirnya serigala itu pun mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 250 Episodes
Comments
Hening Aryanti
Mending ini antara narasi sama monolog dibedain deh, walaupun ini dalam sudut pandang MC, tapi pembaca bisa aja kebingungan, apalagi tanda bacanya sejauh ini masih kurang pas gitu
2024-12-11
0
Hening Aryanti
Dia mengendus ngendus dia? Kata sepertinya diilangin deh, kebanyakan soalnya
2024-12-11
0
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍
2023-06-12
0