Episode 5 TIGA TAHUN YANG CEPAT

Darah berceceran dimana-mana dan lagi anehnya darahnya bukan berwarna merah tapi ungu, karna aku yang lelah aku pun tidak memikirkan hal itu aku saat ini hanya terduduk lemas di tempat.

Aku pun menghela nafas lelah huftt.....cape sekali hampir saja aku mati, untung saja ada batu runcing di atas sana jika tidak aku tidak tau harus apa lagi.

Aku pun beristirahat sebentar disana kemudian setelah itu aku bangkit dari dudukku kemudian aku menetap mayat serigala itu jadi sekarang apa yang harus aku lakukan?

Hmm sepertinya aku harus makan di tempat, soalnya jika aku bawa ketempat Asmodeus itu akan memakan waktu lama dan lagi bingung juga bagaimana caranya aku membawa serigala besar ini kesana.

Di tambah aku sudah lapar sekali tidak kuat jika aku menahannya terus aku bisa mati.

Baiklah sudah kuputuskan aku akan memakannya disini pertama-tama yang harus aku siapkan adalah pisau wajan dan beberapa hal lainnya.

Aku pun kemudian menggunakan sihir tanah untuk menciptakan barang-barang memasak yang aku perlukan, aku kemudian memisahkan daging dan kulit serigala itu.

Pertama-tama aku merebus terlebih dahulu daging serigala itu di wajan menggunakan air yang mendidih.

Untung saja di dunia ini ada sihir jadi segela pekerjaanpun menjadi mudah dan beruntungnya lagi aku memiliki banyak sihir.

Aku sungguh sangat bersyukur, aku merebus dagingnya selama 1 jam itu agar dagingnya empuk dan racun pada daging serigala itu mati.

Setelah itu aku tiriskan kemudian aku bakar daging serigala tersebut ya seperti sate kurang lebih.

Aku membakarnya cukup lama hingga aroma aneh keluar aku tidak tau aroma apa itu tapi aromanya tidak seburuk itu.

Akhirnya daging itu telrihat seperti matang ouh yah daging serigala itu berwarna merah asalnya tapi sekarang sudah berwarna kecoklatan gitu ya hampir mirip dengan steak bedanya ini bukan daging sapi tapi monster

Aku tak langsung memakannya begitu saja aku melihat-lihat dulu dan berharap semoga semuanya aman aku pun menelan ludah sendiri.

Dan kemudian aku memakannya dan kau tau rasanya seperti apa?

Anjay banget sangat tidak enak hambar tidak ada rasa, dan dagingnya aga sedikit keras, tapi setidaknya itu bisa memenuhkan rasa laparku tidak masalah tidak enak juga aku harus tetap bersabar demi bertahan hidup dan masa depan yang indah.

Walaupun tidak enak tapi aku makan banyak ya itu semua karna aku kelaparan untung saja daging itu tidak beracun sama sekali aku menghela nafas lega saat ini.

Setelah itu aku pun kemudian beranjak pergi dari sana dan kembali ketempat Asmodeus, Asmodeus menyambut kedatanganku dengan baik aku pun tersenyum padanya.

Dalam hatiku aku berterimakasih padanya karna berkat dialah aku bisa hidup sampai sekarang.

Setelah itu seperti biasa aku lanjut latihan bersama dengan Asmodeus aku juga mengobrol banyak hal dengannya.

***

Dan tak terasa saat ini sudah 3 tahun berlalu aku sekarang mungkin sudah berumur 9 tahun, saat ini aku sedang mandi di kolam air panas yang aku buat disana.

Aku sudah bisa menggunakan sihir campuran, ya intinya aku sudah semakin kuat dari sebelum-sebelumnya.

Dan tentu saja aku semakin lihai dalam menggunakan sihir mana dan lain-lainnya.

Tapi satu hal yang aku tidak tau yaitu berada dalam tingkatan apa sihirku saat ini.

Aku tidak bisa menebaknya namun yang pasti aku sudah bisa membuat serangan yang sangat hebat bahkan Asmodeus berkata "Dengan seranganmu itu aku yakin kau bisa menghancurkan sebuah kota."

Aku sik percaya saja dengan perkataannya itu tapi yah itu tidak logis sama sekali, tapi aku pernah mencoba serangan itu sekali dan al hasil tempat itu benar-benar hancur seutuhnya untung saja goa ini sangat kuat jadinya tidak runtuh.

Aku bersyukur jika sampai goa ini runtuh aku tidak tau harus bagaimana, ouh yah selama 3 tahun ini aku banyak menghabiskan waktu untuk belajar sihir.

Untuk ilmu pedang aku tak belajar Asmodeus sama sekali tak mengajariku hal itu, aku tidak tau alasannya kenapa tapi yang pasti aku yakin dia tidak bisa ilmu berpedang.

Dan lagi sebenarnya aku tidak butuh ilmu berpedang karna ilmu sihirku saja sudah cukup kuat bahkan melawan monster hanya butuh 1 serangan saja.

Ntah kenapa tapi aku merasa di dunia ini aku sangat oper power, tapi pikiran itu aku buang-buang jauh karna bagaimana pun juga aku yakin dunia ini sangat luas.

Mungkin banyak orang yang sepertiku di luaran sana ouh yah selama 3 tahun aku berdiam di goa saja tidak berusaha keluar dari sini.

Sempat sih aku mencari jalan keluar tapi aku tak menemukannya sama sekali karna saking besarnya tempat ini.

Jika kau bertanya apa selama 3 tahun di tempat seperti itu kau tidak bosan? Aku akan menjawab tentu saja tidak bosan kenapa?

Itu semua karna aku belajar sihir ya kalian harus tau belajar sihir itu sangat menyenangkan selain itu aku juga berburu banyak monster dan itu juga sangat menyenangkan.

Selain itu juga aku mencari tanaman obat atau bumbu-bumbu seperti ini itu kemudian aku mencobanya pada masakanku.

Dan yah akhirnya aku bisa makan dengan enak tidak terlalu enak sik tapi aga mendingan dari pada awal-awal saat aku pertama kali memakan daging serigala.

Saking senangnya aku disini aku Bahkan merasa 3 tahun di tempat ini sangatlah singkat.

Aku pun kemudian menghela nafas lega dan kemudian menatap wajahku sendiri di kolam, aku melihat wajah yang ceria tersirat dalam diriku.

Wajahku saat ini sangatlah tampan berbeda dengan di dunia lamaku, rambutku sedikit panjang kemudian mataku berwarna hitam.

Aku ketika melihat diriku sendiri yang sekarang serasa seperti bukan diriku saja aku masih tidak percaya aku bisa seperti ini.

Jika ini mimpi aku berharap semoga aku tidak bangun-bangun.

"Sepertinya aku sudahi saja mandi kali ini." Gumamku yang kemudian bangun dan memakai baju yang sudah robek-robek seperti gembel.

Ya itu wajar sik karna aku tidak memiliki baju ganti yang lainnya, justru aku seharusnya bersyukur aku masih punya baju dan celana.

Walaupun sudah sobek dan aga sedikit ketat karna badanku mulai tumbuh tapi setidaknya itu bisa menutupi bagian organ kemaluanku.

Aku pun kemudian kembali ke tempat Asmodeus dengan perasaan yang senang seperti biasa.

Tapi ntah karna apa Asmodeus saat ini dia terlihat sedang berpikir keras, aku yang melihat ekpresi asmodeus seperti itu untuk pertama kalinya aku merasa khawatir.