Selesai dengan acara membersihkan dirinya, Faza pun berlalu tanpa menghiraukan Avan. Dirinya masih kesal saat ini. Harusnya dirinya yang marah karena sudah dipaksa menikah oleh Avan.
Faza pun mengambil bantal dan guling yang berada di samping Avan tanpa menoleh ke arah Avan yang tengah berbaring menatap dirinya. Faza pun membawa bantal dan gulingnya menuju sofa membuat mata Avan mendelik.
"Kau mau kemana?" Tanya Avan.
"Tidur" Ketus Faza.
"Kasur nya disini kau mau kemana?" Ujar Avan.
"Aku mau tidur di sofa. Lebih baik dari pada tidur denganmu" Ketus Faza yang sudah membaringkan tubuhnya di sofa yang sangat empuk.
"Pindah kesini atau aku akan menggendong mu!" Ancam Avan.
Faza memutar malas bola matanya tanpa memperdulikan ucapan Avan dirinya memejamkan matanya. Sungguh lelah hari ini ditambah kejadian yang akan membuatnya lelah setiap hari.
Avan menghela nafasnya. Kenapa sulit sekali mengatur istri kecilnya itu. Avan pun tidak pernah main main dengan ucapannya. Dirinya pun turun dari ranjang dan berjalan mendekat ke sofa dimana Faza tidur.
Faza sudah mulai khawatir saat Avan berada di depan wajahnya. Dia tau kalau Avan saat ini sedang menatapnya. Terdengar nafas hangat yang menyeruak di wajahnya.
"Kau mau aku menggendong mu?" Seru Avan.
Faza membuka matanya dan duduk dari tidurnya. Menundukkan kepalanya dan hanya meneteskan air matanya.
"Aku takut! Aku.. aku takut jika...jika kejadian itu terulang lagi!" Lirih Faza.
Avan tersentak mendengarnya. Ia tidak memikirkan sampai sejauh itu. Pasalnya dirinya hanya ingin agar dapat tidur dengan istri kecilnya yang sudah menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu dimana Faza menumpahkan secara tidak sengaja di sepatu milik Avan.
Entah dorongan dari mana Avan pun mengelus puncak rambut Faza membuat Faza menatap ke arah bola mata milik Avan.
"Kenapa kau suka sekali membantah!" Kesal Avan yang merusak suasananya.
Dirinya mencoba menetralkan jantungnya saat dirinya menatap ke arah Faza. Sedangkan Faza mendorong tubuh Avan sehingga tersungkur dibawah sofa. Avan pun menatap tajam ke arah Faza namun tidak dipedulikan oleh Faza. Dirinya pun mengambil selimut dan tetap tidur di sofa tanpa memperdulikan Avan.
"Kalau mau tidur ya tidur sendiri. Pernikahan ini sama sekali tidak kuinginkan!" Geram Faza dibalik selimut.
"Aku tidak mau memberikan kewajiban ku sebagai istrimu!" Timpal Faza
Avan pun menghela nafasnya dan secara tiba tiba menggendong tubuh Faza mendadak membuat Faza terperanjat.
"Kau tidak mau tapi aku mau memintanya!" Ancam Faza membuat Faza ketakutan.
Berteriak, memberontak dan memukul sudah dilakukannya namun tetap saja tidak mempengaruhi ke tubuh kekar milik Avan. Tangan kecilnya sama sekali tidak menyakiti tubuh yang besar itu.
"Aku mohon hiks....hiks..... aku tidak mau maafkan aku!" Isak Faza yang menangis histeris di gendongan Avan.
Avan pun membaringkan tubuh Faza di kasurnya. Setelah itu dirinya hanya tidur disebelah Faza mendekap tubuh seorang yang sedang terisak itu.
"Tidurlah" Seru Avan memejamkan matanya dengan tubuh yang masih memeluk Faza dari belakang.
Faza pun mulai sedikit tenang setidaknya Avan tidak akan melakukannya. Faza pun mencoba menjauhkan tubuhnya namun Avan malah mendekap erat tubuh istri kecilnya itu. Ia pun akhirnya pasrah dan tertidur didalam pelukan hangat yang diberikan Avan.
"Kenapa kau selalu saja membuatku kesal!" Gumam Avan tersenyum menatap ke arah wajah damai Faza saat tertidur.
'Dan kau membuatku sakit jika melihatmu menangis!' Lanjut Avan di dalam hatinya.
visual Avan
...💢Selamat membaca💢...
...ig:@Fatmass.s...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Pika Piki
visual 😍😍
2021-11-07
1
Sweet Girl
kamu sih Van...... lha wong masih sekolah udah kamu ajak nikah.
2021-10-18
1
Gilang Hamzah
Avan udah bucin ni, wkwkwkw tinggal menaklukan isteri kecilmu
2021-09-22
2